• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

G. Keterbatasan Penelitian

G. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya:

1. Penelitian ini hanya ditunjukkan untu mata pelajaran IPS dan pada sub pembahasan lingkungan alam, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan yang lain.

2. Alokasi waktu yang kurang, sehingga peneliti belum sepenuhnya melakukan penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan.

3. Kondisi siswa yang sempat merasa kaku dan malu saat awal proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek.

4. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel metode permainan dan hasil belajar saja.

17

Hasil observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada tanggal 10 Agustus 2015

18

Risky Aulia Rahma dan Ahmad Lutfi, Pemanfaatan Media Permainan Tradisional Selibur Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Struktur Atom, Journal of Chemical Education, Vol. 2, 2013, h. 62

90

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar IPS, bahwa metode permainan tradisional engklek dalam pembelajaran IPS memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis pretest menggunakan uji-t diperoleh thitung = 3,77 dan ttabel = 2,007. Berdasarkan kriteria pengujian, karena nilai thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan dalam pengujian hipotesis posttest

dengan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 19,05 dan ttabel = 2,007. Berdasarkan kriteria pengujian thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh metode permainan tradisional engklek terhadap hasil belajar IPS. Jadi, dengan kata lain, proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan tradisional engklek mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar IPS.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran yang ditujukan untuk penelitian dimasa yang akan datang, semoga saran-saran ini bermanfaat dalam pengembangannya, sebagai berikut: 1. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kesempatan pada seluruh

guru untuk melakukan penelitian dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menjadikan sekolah unggul baik dari aspek guru maupun siswa.

2. Bagi guru, hendaknya saat proses pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional engklek sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar.

91

3. Diharapkan bagi pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepar, agar dapat memicu semangat dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Penerapan metode permainan tradisional engklek diharapkan dilakukan kembali oleh peneliti-peneliti lain untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Agung, I Gusti Ngurah. Statistika Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 2, 2002.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 1, 2009

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 9, 2009.

Aisyah. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar Melalui Permainan Tradisional Engklek. Pontianak: FKIP Universitas Tanjungpura.

Darmayeti, Busri Endang, dan Halida. Peninkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Engklek Pada Anak Usia 5 – 6 Tahun. Pontianak: PG. PAUND FKIP Universitas Tanjungpura.

Daradjat, Zakiah. Metode Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter. Bandung: Alfabeta, Cet. 2, 2012.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga, 2009. Mulyatiningsih, Endang. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Mutoharoh, Siti. Pengaruh Model Guided Discovery Learning Trehadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Nafilah, Juliatun. Pengaruh Model Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar Ekonomi dan Sosiologi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2012.

Nurkancana, Wayan dan Sunartana. Evaluasi Pendidikan Surabaya: Usaha Nasional, Cet. 4, 1986.

Nurochim. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 6, 2011.

Rahmawati, Dewi. Pengaruh Metode Permainan Dalam Mengatasi Kecemasan Belajar Matematika Siswa. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2013. Rahma, Risky Auli dan Ahmad Lutfi. Pemanfaatan Media Permainan

Tradisional Selibur Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Struktur Atom, Journal of Chemical Education, Vol. 2 2013.

Siregar, Evelin dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempenngaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Refisi, 2010

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, Cet. 5, 2015.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 14, 2009.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. 23, 2011.

__________. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. 13, 2013.

Sukamdinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

__________. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Cet. 9, 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 15, 2012.

Sugono, Dendy, Erwina Burhanuddin, dkk. Kamus Bahasa Sekolah Dasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. 6, 2010

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.

Jakarta:Bumi Aksara, 2011.

Syah, Muhibin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Edisi Refisi, 2010.

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. 1, 2011.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Tim Penyusun. Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia. Bandung: Angkasa, 2009. Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gitamedia Press.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2008

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 11, 2011.

Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, 2008.

, Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli, ( http://dilihatya.com/1127/pengertian-metode-pembelajaran-menurut-para-ahli), diakses tanggal 30 Oktober 2014 jam 01.38.

, Pengertian Tradisional Engkel dan Sejarahnya, (http://permainantradisional1.blogspot.com/2013/01/permainan -tradisional-engklek.html?m=1), diakses pada tanggal 03 Maret 2015 jam 12.40.

_____, Permainan Tradisional,

(https://pembelajarandewi.files.wodpress.com/2011/05/print-pendahuluan.doc), diakses pada tanggal 30 April 2015 jam 23.22

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDI AL-FALAH 1 Pagi Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menceritakan pengertian lingkungan alam 2. Menceritakan pengertian lingkungan buatan

3. Membedakan lingkungan alam dan lingkungan buatan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami arti lingkungan alam 2. Siswa dapat memahami arti lingkungan buatan

3. Siswa dapat membedakan lingkungan alam dan buatan

E. Materi Pembelajaran Lingkungan alam dan buatan

F. Metode Pembelajaran

1. Metode Permainan Tradisional Engklek

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media a. Papan tulis b. Laptop c. LCD 2. Alat a. Penghapus b. Pulpen c. Pensil

b.

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu ket 1. Kegiatan Awal

a. Guru mempersiapkan kelas

b. Guru mengajar semua siswa untuk berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar c. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian lingkungan alam dan buatan, perbedaan antara linkungan alam dan buatan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

b. Elaborasi

1) Guru membagikan kelompok yang beranggota 5-6 orang secara acak, rata dan heterogen

2) Guru membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi

3) Guru memberikan contoh atau demonstrasi kepada peserta didik bagaiman cara belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek 4) Guru melakukan pengundian untuk

menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu akan bermain

5) Setiap pemimpin menentukan urutan bermain untuk anggota kelompoknya dan termasuk dirinya

6) Selama proses permainan berlangsung dilarang untuk membuka buku atau materi ajar

7) Pada saat permainan berlangsung, guru memberikan pertanyaan secara acak yang telah disiapkan kepada setiap kelompok 8) Anggota kelompok dilarang membantu

memberikan jawaban kepada temannya

yang sedang bermain

9) Anggota kelompok yang tidak bisa menjawab pertanyaan tidak mendapatkan nilai

10) Anggota kelompok yang dapat menjawab mendapatkan nilai untuk kelompoknya 11) Guru disini sebagai wasit atau juri atas

jawaban dan pertanyaan yang diberikan 12) Kelompok dengan nilai yang tertinggi

menjadi pemenang

13) Permaianan dilakukan hingga seluruh anggota kelompok bermain dan menjawab soal

14) Jika semua anggota kelompok telah selesai bermain, maka dilanjutkan dengan kelompok yang lain, dengan urutan yang sama

15) Begitu seterusnya hingga semua kelompok bermain

c. Konfirmasi

Siswa menyimpulkan materi tentang lingkungan alam dengan memberikan umpan balik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas.

5 menit

I. Penilaian

1. Mengerjakan test pilihan ganda 2. Instrmen soal lingkungan alam

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

Kunci Jawaban 1. Menceritakan pengertian lingkungan alam Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 1) Lingkungan yang terbentuk dengan sendirinya oleh kekuasaan Tuhan disebut … A

2. Mencertitakan pengertian lingkungan buatan Tes Tulis Tes Pilihan Ganda

sengaja dibuat oleh

manusia untuk membantu kehidupannya adalah … A. lingkungan alam B. lingkungan buatan C. lingkungan sosial D. lingkungan hidup 3. Membedakan lingkungan alam dan buatan Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 3) Lingkungan alam adalah lingkungan yang diciptakan oleh ... A. Tuhan B. pemerintah C. manusia D. orang asing 4) Lingkungan buatan adalah lingkungan

yang dibuat oleh …

A. Tuhan B. pemerintah C. manusia D. orang asing A C 3. Jakarta, 02 Juni 2015

Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti

Mahdi, S.Pd.I Daenuri Ridwan NIM. 1111015000007 Mengetahui,

Kepala SDI. Al-Falah 1 Pagi

MATERI AJAR

1. Pengertian Lingkungan

Semua yang ada di sekitar manusia disebut lingkungan. Lingkungan terdiri semua benda dan makhluk hidup. Lingkungan bukan hanya benda hidup. Manusia dan benda juga termasuk lingkungan. Mereka saling memengaruhi untuk menjaga kelangsungan hidup.

Kenampakan bumi beraneka ragam. Kenampakan dibedakan menjadi kenampakan alam dan buatan. Kenampakan alam bukan buatan manusia. Kenampakan alam merupakan ciptaan Tuhan. Kenampakan alam ada di sekitarmu. Contohnya gunung, bukit, danau, sungai, dan laut.

Adapun kenampakan buatan dibuat manusia. Kenampakan ini dibuat untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Jadi, kenampakan ini sengaja dibuat manusia. Contohnya gedung, perumahan, monumen, pelabuhan, waduk, sawah, ladang, jalan, dan jembatan.

Nama Sekolah : SDI AL-FALAH 1 Pagi Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : III / 1

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah

B. Kompetensi Dasar

1.2. Memelihara lingkungan alam dan buatan disekitar rumah

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi contoh lingkungan alam 2. Mengidentifikasi contoh lingkungan buatan

3. Menjelaskan kegunaan lingkungan alam bagi manusia 4. Menjelaskan kegunaan lingkungan buatan bagi manusia 5. Menjelaskan cara merawat lingkungan alam

6. Menjelaskan cara merawat lingkungan buatan

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi contoh lingkungan alam 2. Siswa dapat mengidentifiaksi contoh lingkunan buatan

3. Siswa dapat memahami kegunaan lingkungan alam bagi manusia 4. Siswa dapat memahami kegunaan lingkungan buatan bagi manusia 5. Siswa dapat memahami cara merawat lingkungan alam

6. Siswa dapat memahami cara merawat lingkungan buatan

E. Materi Pembelajaran Lingkungan alam dan buatan

F. Metode Pembelajaran

1. Metode Permainan Tradisional Engklek

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran 1. Media

b. Laptop c. LCD 2. Alat a. Penghapus b. Pulpen c. Pensil 3. Sumber pembelajaran

a. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III (Eko, Suranti, Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk SD dan MI Kelas III, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)

b. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas III (Wida, Ratih, Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu ket 1. Kegiatan Awal

a. Guru mempersiapkan kelas

b. Guru mengajar semua siswa untuk berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar c. Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang contoh lingkungan alam dan buatan, manfaat dari lingkungan alam dan buatan bagi manusia, serta cara merawat lingkungan alam dan buatan yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran

b. Elaborasi

1) Guru membagikan kelompok yang beranggotaka 5-6 orang secara acak, rata dan heterogen

2) Guru membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi

3) Guru memberikan contoh atau demonstrasi kepada peserta didik bagaimana cara belajar menggunakan metode permainan tradisional engklek 4) Guru melakukan pengundian untuk

menentukan kelompok mana yang terlebih dahulu akan bermain

5) Setiap pemimpin menentukan urutan bermain untuk anggota kelompoknya dan termasuk dirinya

telah disiapkan kepada setiap kelompok 8) Anggota kelompok dilarang membantu

memberikan jawaban kepada temannnya yang sedang bermain

9) Anggota kelompok yang tidak bisa menjawab pertanyaan tidak mendapatan nilai

10) Anggota kelompok yang dapat menjawab mendapatkan nilai untuk kelompoknya 11) Guru disini sebagai wasit atau juri atas

jawaban dan pertanyaan yang diberikan 12) Kelompok denga nilai yang tertinggi

menjadi pemenang

13) Permainan dilakukan hingga seluruh anggota kelompok bermain dan menjawab soal

14) Jia semua anggota kelompok telah selesai bermain, maka dilanjutkan dengan kelompok yang lain, dengan urutan yang sama

15) Begitu seterusnya hingga semua kelompok bermain

c. Konfirmasi

Siswa menyimpulkan materi tentang lingkungan alam dengan memberikan umpan balik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru bersama-sama dengan peserta didik

dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran.

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas.

5 menit

I. Penilaian

1. Mengerjakan test pilihan ganda 2. Instrmen soal lingkungan alam

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

Kunci Jawaban 1. Mengidentifikasi contoh lingkungan alam Tes Tulis Tes Pilihan Ganda

1) Berikut ini yang termasuk lingkungan alam adalah … A. gunung, pantai, sekolah B. gunung, laut, danau C. laut, sawah, hutan D. pasar, sawah, pantai B 2. Mengidentifikasi contoh lingkungan buatan Tes Tulis Tes Pilihan Ganda

2) Berikut ini yang termasuk lingkungan buatan adalah … A. gunung, laut, danau B. sungai, hutan, sawah C. sekolah, gedung, sawah D. sawah, pasar, hutan D 3. Menjelaskan kegunaan lingkungan alam bagi manusia Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 3) Dapat menghasilkan belerang, batu, pasir, tanah, dan menyemburkan lava. Hal tersebut adalah manfaat dari

… A. gunung berapi B. laut C. bukit D. puncak A 4. Menjelaskan kegunaan lingkungan buatan bagi manusia Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 4) Lingkungan buatan yang dimanfaatkan untuk olahraga adalah … A. stasiun B. gedung bertingkat C. stadion D. halte C 5. Menjelaskan cara merawat lingkungan alam Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 5) Cara menangkap ikan di laut yang baik adalah dengan

C. memancing D. menghancurkan tempat tinggalnya 6. Menjelaskan cara merawat lingungan buatan Tes Tulis Tes Pilihan Ganda 6) Cara memelihara lingkungan masyarakat diantaranya … A. membersihkan selokan B. membuang sampah sembarangan C. tidak mengikuti kerja bakti D. merusak tanaman yang ada A 3. Jakarta, 02 Juni 2015

Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti

Mahdi, S.Pd.I Daenuri Ridwan NIM. 1111015000007 Mengetahui,

Kepala SDI. Al-Falah 1 Pagi

MATERI AJAR

1. Lingkungan alam a. Gunung

Gunung termasuk kenampakan alam. Gunung lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya. Disebut gunung bila tingginya lebih dari 600 meter. Kumpulan gunung disebut pegunungan. Gunung tediri dari beberapa bagian, yaitu :

a) Kaki gunung adalah bagian terendah dari gunung. Daerah ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

b) Lereng gunung adalah daerah yang miring atau landai. Daerah lereng sangat subur. Daerah ini sesuai untuk tanaman hortikultura, seperti sayur, bunga, dan buah. Sebagian lereng biasanya terdapat hutan lebat. Hutan ini berfungsi sebagai penyerap air hujan. Pohon-pohon di hutan dapat mengikat air di dalam tanah. Lebatnya pohon mengurangi bahaya banjir dan erosi.

c) Puncak gunung adalah bagian paling atas. Biasanya digunakan sebagai tujuan pendakian dan wisata. Di puncak gunung biasanya terdapat kawah. Dari puncak kamu dapat menikmati matahari terbit dan terbenam.

b. Dataran

Dataran dapat dibagi menjadi dua. Ada dataran rendah dan dataran tinggi. Dataran rendah banyak dimanfaatkan untuk permukiman penduduk dan lahan pertanian. Dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan dan perkebunan.

c. Sungai

Sungai adalah aliran air yang besar dan panjang. Aliran sungai mengalir dari hulu menuju muara. Hulu sungai ada di pegunungan. Muara sungai yaitu danau atau laut. Hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat sungai. Contoh sungai besar adalah Sungai Musi di Palembang dan Sungai Kapuas di Kalimantan

d. Danau

Danau adalah genangan air yang dikelilingi daratan. Danau ada yang terjadi karena peristiwa alam. Contohnya karena gunung meletus, gempa bumi, serta pengikisan tanah. Kedalaman danau dapat mencapai beberapa puluh meter. Danau yang luasnya lebih kecil disebut telaga. Luas telaga hanya beberapa ratus meter. Kedalaman telaga hanya beberapa meter. Danau yang terkenal di Indonesia adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Danau Batur di Bali, dan Danau Towuti di Sulawesi Selatan.

e. Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang mengelilingi daratan. Contohnya, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Arafuru. Laut yang luas disebut samudra misalnya

a. Bendugan

Bendungan disebut juga waduk. Bendungan adalah danau yang sengaja dibuat manusia. Manfaat bendungan antara lain untuk PLTA, irigasi, perikanan, dan pariwisata.

b. Sawah

Sawah adalah tanah yang diairi untuk menanam padi. Di beberapa wilayah di Indonesia ada sawah yang hanya dapat sekali dalam setahun ditanami padi. Sawah demikian disebut sawah tadah hujan. Namun seiring perkembangan teknologi, sawah tadah hujan mulai berkurang. Banyak dibangun bendungan atau waduk untuk mengairi sawah tadah hujan, hingga dapat ditanami padi beberapa kali.

c. Gedung atau bangunan

Gedung atau bangunan merupakan lingkungan buatan. Gedung dimanfaatkan manusia sebagai tempat tinggal dan beraktivitas. Gedung juga dapat dijadikan perkantoran, hotel, sekolah, dan tempat ibadah.

d. Jalan dan jembatan

Zaman semakin maju dan berkembang. Pembangunan banyak dilakukan manusia. Semakin banyak jalan dan jembatan yang diperlukan. Jalan dan jembatan sebagai penghubung antartempat. Jalan adalah tempat yang digunakan untuk lalu lintas. Adapun jembatan adalah jalan yang dibangun di atas sungai, diantara lembah dan gunung, diatas jalan, serta rel kereta api. Jembatan juga dibangun untuk menghubungkan dua bukit.

e. Pelabuhan, stasiun dan terminal

Manusia saling berhubungan dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi diperlukan untuk memperpendek jarak. Kini alat transportasi semakin maju. Alat transportasi mempercepat waktu tempuh. Contoh alat transportasi adalah kereta api, pesawat terbang, kapal laut, dan bis. Untuk itu dibangunlah pelabuhan laut, bandar udara, stasiun, dan terminal.

f. Pasar

Pasar disebut juga tempat belanja. Pasar termasuk lingkungan buatan. Pasar yaitu tempat bertemunya penjual dengan pembeli. Di pasar, orang dapat memperoleh segala macam barang guna memenuhi keperluan sehari-hari.

3. Memelihara lingkungan alam dan buatan

Pelestarian lingkungan adalah usaha untuk selalu memelihara lingkungan agar lingkungan yang telah tidak rusak. Lingkungan alam yang diperlihara ke lestariannya akan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya, menjada dan merawat pohon sehingga pohon dapat memberikan udara segar bagi manusia.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya. Selain membuang sampah pada tempatnya, ada lagi cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kelestarian alam. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Menggunakan Lingkungan Sebaik-baiknya

Lingkungan alam dan buatan diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk kelangsungan hidup manusia. Karenanya, kita dapat menggunakan lingkungan tersebut. Akan tetapi, kita harus menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan. Misalnya, tidak menebang pohon berlebihan sampai hutan menjadi gundul

2) Tidak Merusak Lingkungan yang Ada

Manusia dapat menggunakan alam untuk sumber makanan atau untuk usaha produksi barang. Namun, ingat jangan sampai merusak alam dengan membuang sampah atau limbah sembarangan. Misalnya, membuang sampah atau limbah pabrik ke sungai. Hal itu akan membuat air sungai tercemar.

3) Menjaga Kesuburan Tanah

Tanah merupakan lingkungan alam yang banyak manfaatnya. Tanah dapat kita gunakan untuk mendirikan rumah. Tanah juga bisa berguna untuk menyerap air dan bertanam. Agar tanah terus memberikan manfaat, kita harus merawatnya. Misalnya, tanah untuk pertanian harus dirawat dengan cara digemburkan, dibajak, dan diberi pupuk. Dengan begitu, tanah, terutama tanah pertanian dapat menghasilkan tanaman yang baik.

4) Menggunakan Lingkungan Alam Sesuai Atura

Memelihara lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan lingkungan alam sesuai dengan aturan yang berlaku. Aturan tersebut antara lain sebagai berikut:

a) Tidak boleh menebang pohon jati yang masih muda.

b) Ada kewajiban menanam pohon jati setelah menebang pohon jati yang sudah tua.

c) Saat mencari air untuk mengairi sawah jangan sampai dengan cara membobol tanggul sungai

a. Menjaga lingkungan rumah

Rumah merupakan tempat tinggal kamu dan keluargamu. Karenanya, memelihara dan merawat rumah merupakan tanggung jawab semua anggota

Dokumen terkait