• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dikarenakan penelitian ini memiliki banyak keterbatasan. Dari hasil temuan di lapangan,

60

masih terdapat beberapa siswa pada kelas eksperimen yang belum memahami bagaimana cara menyelesaikan beberapa soal mengenai operasi campuran bilangan bulat. Hal ini terlihat dari cara siswa dalam menjawab soal operasi campuran saat evaluasi. Beberapa faktor penyebab hal tersebut yaitu:

1. Peneliti belum mampu mengatur waktu untuk menyajikan materi kepada peserta didik karena kurangnya waktu penelitian untuk satu kali pertemuan.

2. Keterbatasan jumlah pertemuan dalam penelitian yang hanya 8 kali pertemuan dan di setiap pertemuan hanya disajikan waktu 2 x 40 menit.

3. Jumah siswa dalam satu kelas yang terlalu banyak (terdiri dari 38 siswa) mempunyai dampak yang cukup berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa.

4. Kebiasaan siswa yang hanya mendapatkan rumus cepat tanpa mengetahui konsep awal adanya rumus cepat tersebut membuat siswa mengalami kesulitan saat diberikan LKS berupa Storytelling mengenai asal usul rumus yang dipelajari, padahal Storytelling inilah yang dapat membentuk pemahaman konsep siswa mengenai bilangan bulat.

61 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan mengenai Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling terhadap pemahaman konsep matematika siswa, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemahaman konsep matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dengan metode ceramah memiliki nilai rata-rata sebesar 44,39. Adapun nilai rata-rata untuk masing-masing indikator pemahaman konsep yang paling tinggi adalah memberi contoh dan bukan contoh sebesar 57,37, dan yang paling rendah adalah menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu sebesar 27,63. Sedangkan pada indikator mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah nilai rata-ratanya sebesar 37,83.

2. Pemahaman konsep matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling memiliki nilai rata-rata sebesar 54,24. Adapun nilai rata-rata untuk masing-masing indikator pemahaman konsep yang paling tinggi adalah mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah sebesar 66,78, dan yang paling rendah adalah menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu sebesar 22,37. Sedangkan pada indikator memberi contoh dan bukan contoh nilai rata-ratanya sebesar 61,58.

3. Pengujian hipotesis dengan uji t menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan

62

metode ceramah. Kesimpulan ini diperoleh dengan membandingkan terhadap pada taraf signifikansi didapat sehingga (tolak ) artinya rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang telah diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley menggunakan teknik storytelling lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok kontrol yaitu kelompok siswa yang telah diajarkan dengan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah.

B.

Saran

Penelitian pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan menggunakan teknik storytelling terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi bilangan bulat walaupun mendapatkan rata-rata lebih tinggi namun pada dasarnya masih mempunyai keterbatasan penelitian. Untuk memperoleh hasil yang lebih sempurna maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian-penelitian yang sejenis di masa yang akan datang dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Jumlah pertemuan dalam penelitian tidak hanya 8 pertemuan saja akan tetapi ditambahkan sesuai dengan kebutuhan waktu yang diperlukan agar siswa lebih memahami materi yang dipelajari.

2. Konsep awal dari sebuah materi harus dijelaskan secara rinci kepada siswa. Konsep awal ini dapat dibuat dalam bentuk cerita yang berupa permainan dan sebagainya yang suesuai dengan usia siswa. Cerita yang dibuat harus terperinci dan tidak membuat siswa salah dalam memaknai cerita tersebut.

63

Hidayatullah Jakarta: 2011. tidak dipublikasikan.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. III, 2011.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. I, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Artmanda W, Frista. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lantas Media, Balakrishnan, Chandra. “Teaching Secondary School Mathematics Through Storytelling”, Tesis Magister Science pada Simon Fraser University: 2008.

tidak dipublikasikan.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2006.

Davies, Alison. Storytelling in the Classroom. London: Paul Chapman Publisher, 2007.

Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2006.

Goral, Mary Barr and Cindy Meyers Gnadinger. Using Storytelling to Teach Mathematics Concepts, APMC, 11, 2006.

Haety, Nonoy Intan dan Endang Mulyono. Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Knisley Terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA.

Indriana, Dina. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Jogjakarta: DIVA Press, cet. I, 2011.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

Knisley, Jeff. A Four Stage of Mathematical Learning, The Mathematics Educator, 12, 2002.

64

Mullis, Ina V. S., dkk. TIMSS 2011 International Result in Mathematics. United States: Boston College and IEA.

Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 2009.

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2008.

Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2012.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2006.

Shadiq, Fadjar. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas, 2009.

Siswono, Tatag Yuli Eko. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Surabaya: UNESA Press, 2008.

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.

Suyono dan Haryanto. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, cet. I, 2007.

Uno, B. Hamzah. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011.

Wardhani, Sri dan Rumiati. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP:

Belajar dari PISA dan TIMSS. PPPPTK, 2011.

Wardoyo, Sigit Mangun. Pembelajaran Konstruktivisme Teori dan Aplikasi Pembelajaran dalam Pembentukan Karakter. Bandung: Alfabeta, cet. I, 2013.

Zazkis, Rina dan Peter Liljedahl. Teaching Mathematics as Storytelling.ebook.

Rotterdam: Sense Publisher, 2005.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP I EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

1. Memberikan contoh bilangan bulat dan bukan bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

1. Memberikan contoh bilangan bulat dan bukan bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Pengertian Bilangan Bulat)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran a. Pendahuluan (10 menit)

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan basmalah.

 Guru mengabsen siswa.

66

 Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memperkenalkan salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menyebutkan contoh bilangan cacah sesuai dengan perintah guru.

b. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(1) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(2) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(3) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai pengertian bilangan bulat.

Fase 2: Integration

(1) Siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam LKS.

(2) Siswa diminta untuk menemukan konsep baru mengenai pengertian bilangan bulat berdasarkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsep mengenai bilangan cacah dengan mengisi LKS yang telah dibagikan.

(3) Siswa menemukan konsep baru mengenai pengertian bilangan bulat.

Fase 3: Analysis

(1) Perwakilan dari beberapa kelompok menjelaskan cara penyelesaian masalah dari cerita (Storytelling) yang sudah dibacakan.

(2) Setelah itu, perwakilan beberapa kelompok yang lainnya menjelaskan mengenai hubungan antara konsep yang telah diketahui yaitu konsep bilangan cacah dengan konsep yang sedang dipelajari yaitu pengertian bilangan bulat.

Fase 4: Synthesis

(1) Guru membagikan Latihan Soal kepada seluruh siswa.

(2) Setiap siswa mengerjakan secara individu Latihan Soal yang diberikan.

c. Penutup (10 menit)

 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan dibantu oleh guru.

 Guru memberikan PR

 Siswa diingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang letak bilangan bulat pada garis bilangan dan menyatakan hubungan antara 2 bilangan bulat.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salam.

 Alat dan Sumber Belajar Alat :

White board, penghapus, spidol dan penggaris.

Sumber : - Buku paket :

 Nuniek Avianti Agus, 2008, Mudah Belajar Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

- Bahan diskusi yang dibuat guru

 Penilaian

Pembimbing I Pembimbing II

Maifalinda Fatra, M. Pd Otong Suhyanto, M. Si

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP II EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan 3. Menyatakan hubungan antara 2 bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

2. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan 3. Menyatakan hubungan antara 2 bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Letak Bilangan Bulat Pada Garis Bilangan dan Hubungan Antara 2 Bilangan Bulat)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran d. Pendahuluan (10 menit)

 Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa dengan memperkenalkan salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menyebutkan contoh bilangan bulat sesuai dengan perintah guru.

e. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(4) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(5) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(6) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat.

Fase 2: Integration

(4) Siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam LKS.

(5) Siswa diminta untuk menemukan konsep baru mengenai letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat berdasarkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsep mengenai pengertian bilangan bulat dengan mengisi LKS yang telah dibagikan.

(6) Siswa menemukan konsep baru mengenai letak bilangan bulat pada garis bilangan hubungan antara 2 bilangan bulat.

Fase 3: Analysis

(3) Perwakilan dari beberapa kelompok menjelaskan cara penyelesaian masalah dari cerita (Storytelling) yang sudah dibacakan.

(4) Setelah itu, perwakilan beberapa kelompok yang lainnya menjelaskan mengenai hubungan antara konsep yang telah diketahui yaitu konsep pengertian bilangan bulat dengan konsep yang sedang dipelajari yaitu letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat.

Fase 4: Synthesis

(3) Guru membagikan Latihan Soal kepada seluruh siswa.

(4) Setiap siswa mengerjakan secara individu Latihan Soal yang diberikan.

f. Penutup (10 menit)

 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan dibantu oleh guru.

 Guru memberikan PR

70

 Siswa diingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang penjumlahan pada bilangan bulat serta sifat-sifatnya.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salam.

 Alat dan Sumber Belajar Alat :

White board, penghapus, spidol dan penggaris.

Sumber : - Buku paket :

 Nuniek Avianti Agus, 2008, Mudah Belajar Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

- Bahan diskusi yang dibuat guru

 Penilaian

Di mana letak bilangan -9 pada sebuah garis

bilangan?

Gambarkan bilangan -3 dan bilangan 3 pada sebuah garis bilangan!

-9 pada garis bilangan terletak pada 9 satuan ke arah kiri arah 0, dan terletak antara bilangan -8 dan -10

5

Maifalinda Fatra, M. Pd Otong Suhyanto, M. Si

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP III EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

4. Menentukan sifat-sifat operasi hitung penjumlahan bilangan bulat 5. Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

1. Menentukan sifat-sifat operasi hitung penjumlahan bilangan bulat 2. Menyelesaikan operasi hitung penjumlahan pada bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Penjumlahan Bilangan Bulat Beserta Sifat-Sifatnya)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran g. Pendahuluan (10 menit)

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan basmalah.

salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menyebutkan contoh bilangan bulat dan mengetahui letaknya pada garis bilangan sesuai dengan perintah guru.

h. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(7) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(8) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(9) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai operasi penjumlahan pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 2: Integration

(7) Siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam LKS.

(8) Siswa diminta untuk menemukan konsep baru mengenai operasi penjumlahan pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya berdasarkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsep mengenai letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat dengan mengisi LKS yang telah dibagikan.

(9) Siswa menemukan konsep baru mengenai operasi penjumlahan pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 3: Analysis

(5) Perwakilan dari beberapa kelompok menjelaskan cara penyelesaian masalah dari cerita (Storytelling) yang sudah dibacakan.

(6) Setelah itu, perwakilan beberapa kelompok yang lainnya menjelaskan mengenai hubungan antara konsep yang telah diketahui yaitu konsep letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat dengan konsep yang sedang dipelajari yaitu operasi penjumlahan pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 4: Synthesis

(5) Guru membagikan Latihan Soal kepada seluruh siswa.

(6) Setiap siswa mengerjakan secara individu Latihan Soal yang diberikan.

i. Penutup (10 menit)

74

 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan dibantu oleh guru.

 Guru memberikan PR

 Siswa diingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang pengurangan pada bilangan bulat.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salam.

 Alat dan Sumber Belajar Alat :

White board, penghapus, spidol, penggaris dan manik-manik.

Sumber : - Buku paket :

 Nuniek Avianti Agus, 2008, Mudah Belajar Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

- Bahan diskusi yang dibuat guru

 Penilaian

Maifalinda Fatra, M. Pd Otong Suhyanto, M. Si

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP IV EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

6. Menyelesaikan operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat

7. Menyelesaikan masalah mengenai operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

1. Menyelesaikan operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat

2. Menyelesaikan masalah mengenai operasi hitung pengurangan pada bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Pengurangan Bilangan Bulat)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran j. Pendahuluan (10 menit)

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan basmalah.

salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menyebutkan contoh bilangan bulat dan mengetahui letaknya pada garis bilangan sesuai dengan perintah guru.

k. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(10) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(11) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(12) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai operasi pengurangan pada bilangan bulat.

Fase 2: Integration

(10) Siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam LKS.

(11) Siswa diminta untuk menemukan konsep baru mengenai operasi pengurangan pada bilangan bulat berdasarkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsep mengenai letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat dengan mengisi LKS yang telah dibagikan.

(12) Siswa menemukan konsep baru mengenai operasi pengurangan pada bilangan bulat.

Fase 3: Analysis

(7) Perwakilan dari beberapa kelompok menjelaskan cara penyelesaian masalah dari cerita (Storytelling) yang sudah dibacakan.

(8) Setelah itu, perwakilan beberapa kelompok yang lainnya menjelaskan mengenai hubungan antara konsep yang telah diketahui yaitu konsep letak bilangan bulat pada garis bilangan dan hubungan antara 2 bilangan bulat dengan konsep yang sedang dipelajari yaitu operasi pengurangan pada bilangan bulat.

Fase 4: Synthesis

(7) Guru membagikan Latihan Soal kepada seluruh siswa.

(8) Setiap siswa mengerjakan secara individu Latihan Soal yang diberikan.

l. Penutup (10 menit)

 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan dibantu oleh guru.

78

 Guru memberikan PR

 Siswa diingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang operasi perkalian pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salam.

 Alat dan Sumber Belajar Alat :

White board, penghapus, spidol, penggaris dan manik-manik.

Sumber : - Buku paket :

 Nuniek Avianti Agus, 2008, Mudah Belajar Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

- Bahan diskusi yang dibuat guru

 Penilaian

Maifalinda Fatra, M. Pd Otong Suhyanto, M. Si

80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP V EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

8. Menentukan sifat-sifat operasi hitung perkalian bilangan bulat 9. Menyelesaikan operasi hitung perkalian pada bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

4. Menentukan sifat-sifat operasi hitung perkalian bilangan bulat 5. Menyelesaikan operasi hitung perkalian pada bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Perkalian Bilangan Bulat Beserta Sifat-Sifatnya)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran m. Pendahuluan (10 menit)

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan basmalah.

salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai penjumlahan bilangan bulat.

n. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(13) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(14) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(15) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai operasi perkalian pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 2: Integration

(13) Siswa menyelesaikan masalah yang terdapat di dalam LKS.

(14) Siswa diminta untuk menemukan konsep baru mengenai operasi perkalian pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya berdasarkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya yaitu konsep mengenai penjumlahan pada bilangan bulat dengan mengisi LKS yang telah dibagikan.

(15) Siswa menemukan konsep baru mengenai operasi perkalian pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 3: Analysis

(9) Perwakilan dari beberapa kelompok menjelaskan cara penyelesaian masalah dari cerita (Storytelling) yang sudah dibacakan.

(10) Setelah itu, perwakilan beberapa kelompok yang lainnya menjelaskan mengenai hubungan antara konsep yang telah diketahui yaitu konsep penjumlahan pada bilangan bulat dengan konsep yang sedang dipelajari yaitu operasi perkalian pada bilangan bulat beserta sifat-sifatnya.

Fase 4: Synthesis

(9) Guru membagikan Latihan Soal kepada seluruh siswa.

(10) Setiap siswa mengerjakan secara individu Latihan Soal yang diberikan.

o. Penutup (10 menit)

 Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dengan dibantu oleh guru.

 Guru memberikan PR

82

 Siswa diingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu tentang pengurangan pada bilangan bulat.

 Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan hamdalah dan salam.

 Alat dan Sumber Belajar Alat :

White board, penghapus, spidol, penggaris dan tutup botol berbeda warna.

Sumber : - Buku paket :

 Nuniek Avianti Agus, 2008, Mudah Belajar Matematika 2, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

- Bahan diskusi yang dibuat guru

 Penilaian

Maifalinda Fatra, M. Pd Otong Suhyanto, M. Si

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP VI EKSPERIMEN)

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepatan Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemcahan masalah

Kompetensi Dasar :1.1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat

1.2. Menggunakan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

 Indikator Pembelajaran

10. Menyelesaikan operasi hitung pembagian pada bilangan bulat

11. Menyelesaikan masalah mengenai operasi hitung pembagian pada bilangan bulat

 Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Matematika Knisley dengan teknik Storytelling berlangsung, siswa dapat :

6. Menyelesaikan operasi hitung pembagian pada bilangan bulat

7. Menyelesaikan masalah mengenai operasi hitung pembagian pada bilangan bulat

 Materi Ajar

Bilangan Bulat (Pembagian Bilangan Bulat)

 Model dan Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Matematika Knisley Teknik : Storytelling

Metode : Diskusi, tanya jawab, penemuan, latihan, dan pemberian tugas

 Kegiatan Pembelajaran p. Pendahuluan (10 menit)

 Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan basmalah.

salah satu penemu di bidang matematika.

 Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengurangan bilangan bulat.

q. Kegiatan Inti (60 menit) Fase 1: Allegorization

(16) Siswa dibagi menjadi 10 kelompok dengan 1 kelompok beranggotakan 4 orang siswa.

(17) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok.

(18) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai operasi

(18) Siswa mendengarkan cerita (Storytelling) yang terdapat dalam LKS yang dibacakan guru di mana permasalahan yang ada di dalamnya mengenai operasi

Dokumen terkait