1. Waktu penelitian yang diberikan oleh pihak sekolah pada pertemuan pertama adalah pada pukul 14.30 sampai pukul 15.00. hal ini bertepatan dengan waktu istirahat siswi. Oleh karena pada saat dilakukan intervensi banyak siswi yang mengeluh karena waktu istirahat mereka terpakai sehingga waktu untuk makan siang terambil. Hal ini berpengaruh pada respon siswi saat dilakukan intervensi pendidikan kesehatan. Beberapa siswi terlihat tidak tertarik untuk mendengarkan materi yang diberikan. Beberapa siswi tidak kondusif sehingga mengganggu proses penyampaian informasi dari pemateri.
2. Tempat dilaksanakannya pendidikan kesehatan adalah di aula sekolah dengan jendela terbuka sehingga suara dari luar kelas dapat terdengar dari dalam. Saat intervensi berlangsung, beberapa teman dari responden melakukan keributan baik dengan membuat suara gaduh. Hal ini mengganggu proses penyampaian materi.
3. Pada saat mengisi kuesioner beberapa responden mengatakan malu untuk mengisi kuesioner karena kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang dianggap responden terlalu intim. Sehingga saat pengisian kuesioner memakan waktu yang lama, yaitu 20 menit.
94
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pebahasan yang telah dipaparkan dan dijelaskan pada bab 5 dan 6, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol memiliki perbandingan siswi yang sama yaitu kelas V sebanyak 7 siswi (%) dan kelas VI sebanyak 8 siswi (%). Karakteristik usia menarke pada kelompok kontrol sebagian besar responden mengalami menstruasi pertama kali pada usia 11 tahun sebanyak 9 responden (60%), 2 responden (13.3%) pada usia 10 tahun dan 4 responden (26.7%) pada usia 12 tahun. Namun pada kelompok intervensi sebagian besar responden mengalami menstruasi pertama kali pada usia 10 tahun sebanyak 9 responden (60%), 5 responden (33.3%) pada usia 11 tahun dan 1 responden (6.7%) pada usia 12 tahun. 2. Rata-rata skor pengetahuan menstrual hygiene siswi SDI Al-Falah I Jakarta saat pre-
test pada kelompok intervensi adalah 7,4 dengan skor terendah 6 dan skor tertinggi 9 Sedangkan pada kelompok kontrol adalah 7.33 dengan skor terendah 5 dan skor tertinggi 10
3. Rata-rata skor pengetahuan menstrual hygiene siswi SDI Al-Falah I Jakarta saat post- test pada kelompok intervensi adalah 11.87 dengan skor terendah 11 dan tertinggi 12. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah 8.67 dengan skor terendah 6 dan tertinggi 12. Artinya kedua kelompok sama-sama meningkat pengetahuannya namun pada kelompok intervensi peningkatan pengetahuan lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol.
95
4. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa booklet mempengaruhi skor pengetahuan
menstrual hygiene siswi SDI Al-Falah I Jakarta dengan nilai beda rata-rata post-test
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p = 0 (<0.005). Nilai yang lebih kecil dari alpha ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa booklet berpengaruh positif meningkatkan pengetahuan tentang menstrual hygiene siswi Sekolah Dasar.
5. Gambaran sikap menstrual hygiene siswi SDI Al-Falah I Jakarta saat pre-test pada kelompok intervensi adalah sebanyak 4 responden (26.7%) memiliki sikap positif dan 11 reponden (73.3%) memiliki sikap negatif. Adapun pada kelompok kontrol adalah sebanyak 11 responden (73.3%) memiliki sikap positif dan 4 responden memiliki sikap positif.
6. Gambaran sikap pada post-test adalah sebanyak 11 responden (73.3%) memiliki sikap positif dan 4 responden (26.7%) memiliki sikap negatif. Adapun kelompok kontrol pada post-test gambaran sikap responden adalah sebanyak 3 responden (20%) memiliki sikap positif dan 12 responden (80%) memiliki sikap negatif.
7. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa booklet mempengaruhi skor sikap menstrual hygiene siswi SDI Al-Falah I Jakarta dengan nilai beda rata-rata post-test antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p = 0.039 (<0.005). Nilai yang lebih kecil dari alpha ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa booklet berpengaruh positif meningkatkan sikap tentang menstrual hygiene siswi Sekolah Dasar.
96
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan keperawatan
Insitusi pendidikan keperawatan diharapkan terus mengembangkan kurikulum pendidikan mengenai metode promosi kesehatan khususnya promosi kesehatan reproduksi untuk anak usia Sekolah Dasar. Penggunaan metode promosi kesehatan yang lebih dapat dipahami dan lebih menarik dapat lebih meningkatkan pengetahuan anak usia Sekolah Dasar.
2. Bagi sekolah
SDI Al-Falah I Jakarta diharapkan mampu menjalin kerjasama lebih baik dengan puskesmas terdekat untuk dapat melakukan penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi secara berkala.. Selain itu, organisasi ekstrakurikuler seperti PMR diharapkan aktif kembali agar semakin banyak informasi yang disampaikan ke para siswi mengenai kesehatan reproduksi melalui organisasi ini.
3. Bagi pelayanan kesehatan
Bagi pelayanan kesehatan terdekat (puskesmas) diharapkan mampu mengadakan promosi kesehatan atau penyuluhan kesehatan secara berkala dan berkelanjutan bagi remaja putri terutama pada siswi Sekolah Dasar mengenai kesehatan reproduksi terutama menstrual hygiene. Puskesmas juga diharpaakan mampu bekerjasama dengan organisasi ekstrakurikuler di sekolah agar terlibat aktif dalam promosi kesehatan untuk mengadakan seminar kesehatan atau penyuluhan kesehatan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan mampu memperhatikan faktor-faktor keberhasilan pendidikan kesehatan seperti pemilihan waktu dan ruangan yang tepat untuk melakukan pendidikan kesehatan. Diharapkan pula peneliti melibatkan pihak sekolah seperti guru untuk mengawasi pengisian kuesioner dan saat pendidikan kesehatan
97
berlangsung agar lebih kondusif. Selain itu, peneliti diharapkan mampu mengembangkan kuesioner pengetahuan dan sikap maupun praktik mengenai
menstrual hygiene sehingga isi kuesioner tidak memiliki konten yang terbatas mengenai menstrual hygiene tetapi juga mengenai perawatan organ genitalia dan kesehatan reproduksi lain untuk siswi Sekolah Dasar.
98
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Maria et al., Efektivitas Pendidikan Kesehatan Media Booklet dibandingkan dengan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Orang Tua Tentang Karies Gigi Pada Anak Usia 5-9 Tahun Di Desa Makam Haji Surakarta, 2014.
Alligood, M.R dan Tomey, A.N. Nursing Theorist and Their Work 6 Edition. ST Louis: Mosby Elsevier, 2006.
Anas, Muhamad. Mengenal Metode Pembelajaran. Pasuruan: Pustaka Hulwa, 2014.
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A
revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Lonman, 2001.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Asiah, siti et al. Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya Terhadap Perubahan Perilaku Pencegahan Aemia Gizi Besi Pada Wanita Usia Subur Di Kota Semarang, 2010. http://jurnal.unimus.ac.id
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Balamurugan, Shilpa, dan Shaji. “A Community Based Study on Menstrual Hygiene aamong
Reproductive Age Group Women in a Rural Area, Tamil Nadu.” Journal of Basic and Clinical Reproductive Sciences Vol 3 (December 2015) (diakses dari http://www.jbcrs.org diunduh pada 25 Desember 2015 21.30 WIB)
Bobak, Lowdermilk., et.al., Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC, 2005. Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC, 2008.
Clement, I. Manual of Community Health Nursing. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2012.
Dahlan, M. Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Dharma, Kusuma Kelana. Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: TIM, 2011.
Dingwall, Lindslay. Personal Higiene Care. UK: Wilwy Blackwell, 2010.
Effendi, Ferry dan Makhfusi. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. 2009
Eriyanto. Teknik Sampling Analisis Opini Publik. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2007.
99
Fitriani, S. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Fitriyah, Imarotul. “Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di Sekolah Dasar Negeri di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan.” Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Garg, Goyal, dan Gupta, Sanjeev. “India Moves Towards Menstrual Hygiene: Subsidized
Sanitary Napkins for Rural Adolescent Girls Issues and Challanges.” Maternal and Child Health Journal Vol. 16 (May 2012) (diakses dari dari http://www.link.springer.com pada 22 Desember 2015 pukul 09.00 WIB)
Gharoro, Lucy Ameze. “Menstrual Hygiene Practices among Junior Secondary School
Students in Benin City.” Journal of Educational and Social Research Vol. 3 No. 8
(October 2013). (diakses dari
http://mcser.org/journal/index.php/jesr/article/view/1748 diunduh pada 28 Desember 20.00 WIB
Guyton A.C & Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Irawati, er.al., trans., L.Y. Rachman, et.al., eds.) 11th ed. Jakarta: EGC, 2007
Hastono. Analisa Data Kesehatan. Jakarta: FKM UI, 2007.
Heffener, Linda J & Danny J. S. 2008. At a Glance Sistem Reproduksi. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Hidayat, A. Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Karapanou O, Papadimitriou A. Determinants of Menarche. Reproductive Biology
Endocrinology, September 2011. (diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20920296 diunduh pada 29 Desember 2015 pukul 18.30 WIB)
Kasdu, Dini. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta : Puspa Sehat. 2008
Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. 2012 Laadjim, Siti Astari. “Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri di
SMPN 8 Kota Gorontalo Tahun 2013.” Skripsi S1Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. (diakses dari http://eprints.ung.ac.id/ diunduh pada 29 Desember 2015 pukul 20.00 WIB)
Lestari, Prasetya. “Hubungan Pengetahuan Menstruasi dan Komunikasi Teman Sebaya dengan Personal Hygiene Selama Menstruasi pada Siswi SMA.” Tesis S2 Program
Pascasarjana Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2014. Mamunah Malikatul. Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap Pengetahuan Nutrisi
Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur, 2015.
Manuaba, I. A. C., & Manuaba I. B. G. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. EGC. 2009
100
Maulana, Heri. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC, 2009.
Misery, Laurent & Sonja Stander. Pruritus. London: Springer. 2010 Misery, Laurent dan Sonja Stander. Pruritus. London :Springer. 2010
Nadesul, Hendrawan. Cantik, Sehat, dan Feminim. Kesehatan Perempuan Sepanjang Usia.
Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. 2008
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007 Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehtaan Teori Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 2010 Nurmusazanah, Esti. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Dismenore Melalui Media
Masa Booklet Terhadap Tingkat Pengetahuan Perilaku Dan Daya Terima Siswi Di Smk Surakarta, 2015.
Pender, N. J. Health Promotion in Nursing Practice. New Jersey: Peearson Education, 2002. Potter & Perry. Fundamentals of Nursing : Concepts, Process, and Practices (2th Ed).
Toronto: Mosby Comapny. 2005
Price, Sylvia A. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC, 2006 Proverawati, A & Misaroh, S. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta:
Nuha Medika. 2009
Pudiastuti, Ratna Dewi. 3 Fase Penting pada Wanita. Jakarta: Kompas Gramedia.
Sahli, AZ et al., Efektivitas Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Rokok dan Bahaya nya di SDN 1 Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung, 2014. Santrock, J. W. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga, 2003.
Sarwono, S Wirawan. Psikologi Reamaja. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007
Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2011 Siswianti, Yanti Afrian. “Hubungan Berat Badan, Persen Lemak Tubuh, Status Gizi (IMT),
Umur Menarche Ibu dengan Umur Menarche pada Siswi di SDN Cikaret 01 Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2012.” Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Depok, 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2009. Tony, D. Penatalaksanaan Pruritus Anogenital. Surabaya. 2011
Wong, Donna. L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume I. Alih bahasa Agus Sutarna dkk. Jakarta: EGC, 2009.
101
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
PENGARUH METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MENSTRUAL HYGIENE DI SDI AL-FALAH 1 PAGI DAN AL-FALAH 1
PETANG JAKARTA
Assalamu‟alaikum WR. WB.
Salam sejahtera.
Nama : Nur‟aini
NIM : 1112104000034
Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).
Dalam lampiran ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian. untuk itu saya harap dengan segala kerendahan hati agar Adik bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Kerahasiaan jawaban Adik akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.
Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi Adik dalam pengisian kuesioner ini.
Apakah Adik bersedia menjadi responden?
YA / TIDAK
( )
102
Lampiran 2 No Responden:
LEMBAR KUESIONER
A. Data Demografi Responden
Umur : ... Tahun Umur saat haid : ...Tahun
Kelas :
B. Kuesioner Pengetahuan Menstrual Hygiene
Berikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang tersedia. Contoh:
No. Pernyataan Benar Salah
1. Haid adalah peristiwa normal pada wanita. √
No. Pernyataan Benar Salah
1. Kebersihan saat haid adalah suatu tindakan
memelihara kebersihan dan kesehatan alat kelamin wanita pada saat haid untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
1 0
2. Tujuan dari menjaga kebersihan alat kelamin wanita pada saat haid adalah untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri selama haid
sehingga mendapat kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan kesehatan seseorang.
1 0
103 alat kelamin.
4. Cara membasuh alat kelamin adalah dari arah belakang (anus) ke arah depan (vagina).
1 0
5. Bahan pembalut yang baik adalah yang mengandung parfum dan gel.
0 1
6. Jika tidak sering mengganti pembalut pada saat haid, bakteri akan mati saat berada di vagina
0 1
7. Bahaya yang terjadi jika salah menggunakan pembalut adalah kanker rahim
1 0
8. Pembalut sebaiknya diganti minimal dua kali sehari.
1 0
9. Celana dalam sebainya diganti minimal dua kali sehari.
1 0
10. Bahan celana dalam yang baik adalah yang mampu menyerap keringat seperti katun.
1 0
11. Bakteri dan jamur tidak akan tumbuh pada alat kelamin yang lembab.
0 1
12. Jika kita tidak menjaga kebersihan alat kelamin saat haid, maka akan terjadi infeksi pada alat kelamin.
1 0
(Sumber: Dimodifikasi dari Rahmatika, Dwi. “Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Tentang Personal Hygiene Haid terhadap Tindakan Personal Hygiene Remaja Puteri Pada Saat Menstruasi di SMKN 8 Medan Tahun 2010”. Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2010)
104
C. Kuesioner Sikap Menstrual Hygiene
No. Pernyataan Setuju Tidak setuju
1. Yang dilakukan pertama kali sebelum membasuh alat kelamin adalah mencuci tangan
1 0
2. Saat haid menggunakan pembalut dengan bahan yang mengandung parfum dan bisa dipakai seharian
0 1
3. Cara membersihkan alat kelamin adalah dari arah belakang (anus) ke depan (vagina).
0 1
4. Membersihkan alat kelamin harus menggunakan sabun mandi.
0 1
5. Setelah membersihkan alat kelamin, tidak perlu mengeringkan lagi (alat kelamin) dengan tisu atau handuk.
6. Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari. 1 0 7. Saat haid sebaiknya menggunakan celana yang
ketat.
0 1
8. Menggunakan pembalut tradisional (kain) dapat mengganggu kesehatan
1 0
9. Menggunakan pembalut sangat penting pada saat haid.
1 0
10. Pembalut membuat seseorang merasa lebih percaya diri, nyaman, bersih dan bebas bergerak sepanjang hari
105
11. Cara membersihkan pembalut yang benar adalah mencucinya sampai tidak tersisa lagi darah kemudian dibuang ke tempat sampah
1 0
12. Pembalut tradisional (kain) dapat berdampak buruk bagi alat kelamin jika tidak dicuci dengan bersih
1 0
13. Unsur-unsur bahan kimia yang terdapat dipembalut tidak berbahaya untuk kesehatan alat kelamin
0 1
(Sumber: Dimodifikasi dari Rahmatika, Dwi. “Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Tentang Personal Hygiene Menstruasi terhadap Tindakan Personal Hygiene Remaja Puteri Pada Saat Haid di SMKN 8 Medan Tahun 2010”. Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2010)
106
B O O K L E T
MENSTRUAL
HYGIENE
NUR‟AINI
1112104000034
͞Keep health, Keep Feminin͟
109
B.A.H.A.Y.A
Tidak Menjaga
Kebersihan
saat Menstruasi
.Jika tidak menjaga kebersihan saat menstruasi, maka dapat terjadi
Iritasi yang dapat mengarah ke Infeksi Saluran Reproduksi
(ISR). Infeksi tersebut dapat menyebabkan
kanker serviks
dan
Infertilitas (Kemandulan). Selain itu, dapat juga terjadi Infeksi
Saluran Kemih
(ISK) yang ditandai dengan keputihan abnormal,
rasa gatal dan terbakar
pada vagina.
Jika alat kelamin dalam keadaan lembab, bakteri dan
jamur akan tumbuh dan dapat
menyebabkan infeksi.
REFERENSI
Manuaba, I. A. C., & Manuaba I. B. G. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta. EGC. 2009
Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika. 2012
Clement, I. Manual of Community Health Nursing. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2012. Garg, Goyal, dan Gupta, Sanjeev. “India
Moves Towards Menstrual Hygiene: Subsidized Sanitary Napkins for Rural Adolescent Girls Issues and Challanges.” Maternal and Child Health Journal Vol. 16 (May 2012) (diakses dari dari
http://www.link.springer.com pada 22 Desember 2015 pukul 09.00 WIB)
111
Lampiran 5
Pengetahuan Kelompok Kontrol dan Intervensi
Statistics Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre- Test Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post- Test Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post- Test N Valid 15 15 15 15 Missing 0 0 0 0 Mean 7,40 11,87 7,333 8,67 Median 7,00 12,00 7,000 8,00 Std. Deviation ,986 ,352 1,3452 1,496 Minimum 6 11 5,0 6 Maximum 9 12 10,0 12
Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 5,0 1 6,7 6,7 6,7 6,0 3 20,0 20,0 26,7 7,0 5 33,3 33,3 60,0 8,0 3 20,0 20,0 80,0 9,0 2 13,3 13,3 93,3 10,0 1 6,7 6,7 100,0 Total 15 100,0 100,0
Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 6 1 6,7 6,7 6,7 7 1 6,7 6,7 13,3 8 6 40,0 40,0 53,3 9 4 26,7 26,7 80,0 10 1 6,7 6,7 86,7 11 1 6,7 6,7 93,3 12 1 6,7 6,7 100,0 Total 15 100,0 100,0
112
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre- Test
1,041 1 28 ,316
Skor Sikap Kelompok
Intervensi Pre-Test ,165 1 28 ,688 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre-Test Between Groups ,033 1 ,033 ,024 ,878 Within Groups 38,933 28 1,390 Total 38,967 29
Skor Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test Between Groups 28,033 1 28,033 31,481 ,000 Within Groups 24,933 28 ,890 Total 52,967 29 Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre- Test
,195 15 ,128 ,896 15 ,082
Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post- Test
,514 15 ,000 ,413 15 ,000
Skor Pengetahuan
Kelompok Kontrol Pre-Test ,198 15 ,118 ,953 15 ,575
Skor Pengetahuan
113 a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon Kelompok Kontrol
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Skor Pengetahuan Kelompok
Kontrol Pre-Test 15 7,33 1,345 5 10
Skor Pengetahuan Kelompok
Kontrol Post-Test 15 8,67 1,496 6 12
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test - Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test
Negative Ranks 1a 10,50 10,50
Positive Ranks 10b 5,55 55,50
Ties 4c
Total 15
a. Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test < Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test b. Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test > Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test c. Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test = Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test
Test Statisticsa Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Post-Test - Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol Pre-Test Z -2,026b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,043
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
114
Uji Wilcoxon Kelompok Intervensi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Skor Pengetahuan Kelompok
Intervensi Pre-Test 15 7,40 ,986 6 9
Skor Pengetahuan Kelompok
Intervensi Post-Test 15 11,87 ,352 11 12
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post-Test - Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre-Test Negative Ranks 0a ,00 ,00 Positive Ranks 15b 8,00 120,00 Ties 0c Total 15
a. Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post-Test < Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre-Test b. Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post-Test > Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre-Test c. Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post-Test = Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre-Test
Test Statisticsa Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Post- Test - Skor Pengetahuan Kelompok Intervensi Pre- Test Z -3,443b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
115
Uji MannWhitney Variabel Pengetahuan
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pengetahuan Pre-Test Intervensi 15 15,90 238,50
Kontrol 15 15,10 226,50 Total 30 Test Statisticsa Skor Pengetahuan Pre-Test Mann-Whitney U 106,500 Wilcoxon W 226,500 Z -,257
Asymp. Sig. (2-tailed) ,797
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,806b a. Grouping Variable: Kelompok
b. Not corrected for ties.
Ranks
Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Skor Pengetahuan Post Test Intervensi 15 22,37 335,50
Kontrol 15 8,63 129,50 Total 30 Test Statisticsa Skor Pengetahuan Post Test Mann-Whitney U 9,500 Wilcoxon W 129,500 Z -4,534
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,000b a. Grouping Variable: Kelompok
116
Kategori Variabel Sikap
Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 11 73,3 73,3 73,3
Positif 4 26,7 26,7 100,0
Total 15 100,0 100,0
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 12 80.0 80.0 80.0
Positif 3 20.0 20.0 100,0
Total 15 100,0 100,0
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 11 26,7 26,7 26,7
Positif 4 73,3 73,3 100,0
Total 15 100,0 100,0
Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Negatif 4 26,7 26,7 26,7
Positif 11 73,3 73,3 100,0
117
Uji McNemar Variabel Sikap Kelompok Kontrol Pretest*Posttest
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre-Test * Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test Crosstabulation
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test
Total negatif positif
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre- Test negatif Count 9 3 12 % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre-Test 75,0% 25,0% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test 81,8% 75,0% 80,0% positif Count 2 1 3 % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre-Test 66,7% 33,3% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test 18,2% 25,0% 20,0% Total Count 11 4 15 % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Pre-Test 73,3% 26,7% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test 100,0% 100,0% 100,0% Chi-Square Tests Value Exact Sig. (2- sided) McNemar Test 1,000a N of Valid Cases 15
118
Uji McNemar Variabel Sikap Kelompok Intervensi
Pretest*Posttest
Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test * Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post- Test Crosstabulation
Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test Total negatif Positif Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test negatif Count 3 8 11 % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test 27,3% 72,7% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test 75,0% 72,7% 73,3% positif Count 1 3 4 % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test 25,0% 75,0% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test 25,0% 27,3% 26,7% Total Count 4 11 15 % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Pre-Test 26,7% 73,3% 100,0% % within Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test 100,0% 100,0% 100,0% Chi-Square Tests Value Exact Sig. (2- sided) McNemar Test ,039a N of Valid Cases 15
119
Uji McNemar Variabel Sikap Posttest Kontrol* Intervensi
Kategori Sikap Kelompok Intervensi Post-Test * Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post- Test Crosstabulation
Kategori Sikap Kelompok Kontrol Post-Test Total negatif positif Kategori Sikap Kelompok Intervensi