• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh langsung dari sampel sebagai subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan dimana kuesioner berisi beberapa rangkaian pertanyaan untuk menilai

68

pengetahuan dan sikap tentang menstrual hygiene. Proses pengumpulan data pada kelompok intervensi dilakukan dalam tiga pertemuan pada satu minggu. Pada pertemuan pertama responden diberi kuesioner pretest kemudian diberi pendidikan kesehatan dengan booklet selama 20 menit. Pada pertemuan kedua responden akan diberikan pendidikan kesehatan kembali dalam bentuk review

materi. Pada pertemuan ketiga responden akan diajak untuk mereview materi kemudian diberi kuesioner pottest. Proses pengumpulan data pada kelompok kontrol dilakukan hanya dalam dua kali pertemuan pada satu minggu. Pada pertemuan pertama responden diberi kuesioner pretest dan pada pertemuan kedua responden akan langsung diberikan kuesioner pottest. Waktu pengisian kuesioner

pretest dan posttest adalah 10 menit untuk masing-masing kuesioner dengan responden mengisi sendiri kuesioner-kuesioner tersebut, namun tetap diawasi dan diberikan penjelasan tentang pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden. Sebelum dilakukan penelitian, responden akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan informed consent serta kontrak waktu penelitian untuk menghindari adanya responden yang droup out saat penelitian berlangsung. Tahap pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagi berikut :

1. Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin dari institusi pendidikan untuk mengajukan permohonan izin penelitian di SDI Al-Falah I Pagi dan SDI Al-Falah I Petang Jakarta yang digunakan sebagai tempat penelitian.

2. Setelah mendapatkan izin dari institusi pendidikan, peneliti mengajukan permohonan kepada guru bagian kemahasiswaan untuk diproses Kepala Sekolah masing-masing SDI Al-Falah I Pagi dan SDI Al-Falah I Petang Jakarta.

69

3. Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dengan dibantu oleh guru/wali kelas.

4. Meminta calon responden terpilih agar bersedia menjadi responden setelah mendapat penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian ini serta hak dan kewajiban selama menjadi responden. Responden yang bersedia kemudian diberikan informed consent untuk ditandatangani.

b. Prosedur Intervensi

1. Sebelum memberikan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene,

peneliti membuat booklet sebagai panduan, tentang menstual hygiene dengan merujuk pada berbagai sumber yang relevan serta dikoreksi oleh editor ahli. 2. Evaluasi awal tingkat pengetahuan dan sikap dilakukan sebelum responden

mendapatkan pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene pada hari Senin.

3. Pendidikan kesehatan tentang menstrual hygiene dilakukan setelah responden mengisi semua kuesioner tahap awal. Intervensi edukasi denganmedia booklet

yang boleh dibawa pulang. Pendidikan kesehatan dilakukan selama 20 menit. 4. Pertemuan kedua selanjutnya pada hari Rabu responden akan diberikan

pendidikan kesehatan ulang mengenai materi menstrual hygiene selama 15 menit.

5. Pertemuan terakhir responden pada hari Jum‟at responden akan diminta untuk mereview materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya kemudian dilakukan evaluasi akhir.

70

6. Evaluasi akhir tingkat pengetahuan dan sikap dilakukan segera setelah responden mereview materi pendidikan kesehatan menstrual hygiene dengan media booklet yang diberikan pada pertemuan terakhir.

Berikut adalah gambar alur prosedur intervensi penelitian :

Bagan 4. 1 Alur Prosedur Intervensi Penelitian

c. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas adalah sutu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Hidayat, 2008). Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur (Dharma, 2011). Untuk memperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden sedikitnya 30 orang.

Uji validitas ini akan dilakukan di SDI Al-Falah II Jakarta pada bulan Februari 2016. Responden yang digunakan dalam uji validitas ini adalah 30 orang, dimana responden memiliki kriteria inklusi yang sama dengan sampel yang digunakan dalam penelitian. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dan didapatkan 13 pertanyaan variabel sikap valid, 12 pertanyaan variabel pengetahuan valid dan 1 pertanyaan variabel Penelitian

dimulai

Pre test Memberikan pendidikan kesehatan dengan booklet

tentang menstrual hygiene

Post test Hasil pengukuran

71

pengetahuan tidak valid. 1 pertanyaan tidak valid tersebut kemudian tidak digunakan oleh peneliti saat pengambilan data penelitian.

Hasil uji kuesioner dianalisis menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment dengan software komputer dengan rentang kevalidan sebagai berikut:

0,800-1.00 : sangat tinggi 0,600-0,799 : tinggi

0,400-0,599 : cukup tinggi 0,200-0,399 : rendah

0,00-0,199 : sangat rendah (tidak valid) (Hidayat, 2008)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Hidayat, 2008). Reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan kembali secara berulang (Dharma, 2011). Uji reliabilitas menggunakan KR 20 (adapun perhitungannya menggunakan sistem komputer).

Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Rentang koefisien berada pada 0-1.00. Tingkat reliabilitas akan semakin tinggi bila koefisien mendekati angka 1.00 dan akan semakin rendah bila koefisien mendekati angka 0 (Azwar, 2012).

Berikut adalah tabel koefisien reliabilitas Alpha Cronbach menurut Guildford dalam Sugiyono (2007) .

72 Kriteria Koefisien Sangat reliabel >0.900 Reliabel 0.700 Cukup reliabel 0.400-0.700 Kurang reliabel 0.200-0.400 Tidak reliabel <0.200

Tabel 4. 3 Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

d. Pengolahan Data

1. Teknik pengolahan data

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data diantaranya :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan memeriksa kembali kebenaran data atu formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Tahap ini dapat dilakukan pada saat pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2008). Proses Editing pada penleitian ini dilakukan dengan memeriksa kembali lembar kuesioner yang telah diisi. Pemeriksaan yang dilakukan berupa kelengkapan, kejelasan, relevasi serta konsistensi jawaban responden. Data yang belum lengkap akan dikembalikan kepada responden dan untuk diisi kembali pada saat itu juga.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan (memberi kode). Kegiatan ini bertujuan

73

untuk mempermudah dalam pengolahan data menggunakan komputer (Hastono, 2007).

3. Entry data

Entry data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau data base komputer. Kemudian peneliti membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat table kontingensi (Hidayat, 2008).

4. Cleaning data

Ceaning data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak, yaitu dengan cara mengetahui data yang hilang, variasi data, dan konsistensi data. Memastikan pengecekan data di komputer terhadap data-data yang diperoleh, memastikan tidak ada data yang missing. Setelah data dinyatakan tidak ada permasalahan dilakukan proses analisa data (Hastono, 2007).

5. Tehnik analisa data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang henadak dianalisis. Apabila penelitiannya desktriptif, maka akan menggunakan deskriptif (Hidayat, 2008).

2. Analisa Data

Data univariat dan bivariat akan dianalisis dan diinterpretasikan lebih lanjut untuk menguji hipotesa. Dalam penelitian ini, analisa data yang dilakukan adalah:

74 a. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya analisa ini menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabelnya. Data yang disajikan dibentuk dalam tabel distribusi frekuensi sebagai bahan masukan (Notoatmodjo, 2010). Analisa pada penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan booklet tentang menstrual hygiene, dan tingkat pengetahuan dan sikap setelah dilakukan pendidikan kesehtan metode ceramah tentang menstrual hygiene. Sedangkan penyajiannya dalam bentuk kategorik.

b. Analisa bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa data yang dilakukan pada dua variabel yang diduga memiliki hubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa ini akan menjelaskan perbedaan mean pengetahuan dan sikap sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan booklet tentang

menstrual hygiene, dan pengaruh pendidikan kesehatan dengan booklet

terhadap tingkat pengetahuan dan sikap menstrual hygiene siswi SDI Al- Falah I Pagi dan SDI Al-Falah I Petang Jakarta. Analisa data pada variabel pengetahuan dilakukan dengan analisa data numerik dengan uji Wilcoxon, sedangkan pada variabel sikap dilakukan dengan analisa komperatif kategorik berpasangan dengan uji McNemar (Dahlan, 2009). Variabel yang akan diuji adalah:

1. Pengetahuan Pre >< Post Pendidikan kesehatan dengan booklet

75

F. Etika Penelitian

Dokumen terkait