• Tidak ada hasil yang ditemukan

keterhubungan diantara nilai- nilai tersebut. Hasil keluarannya berupa nilai booleanyaitu true atau false

Dalam dokumen MODUL GURU PEMBELAJAR (Halaman 114-117)

Tabel 2. 4. operasi relasi

Operator bit

Operator bit yang dikenal di dalam java ada tujuh jenis operator bit, yaitu: - Operator & (dan untuk biner)

Operator & berfungsi sebagai operasi “dan” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 5.hasil Operator &

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit & hanya dapat menghasilkan 1 apabila kedua bit yang dikenai operator & bernilai 1.

Contoh :

menyebabkan variabel diincrement atau didecrement dengan nilai1, dan kemudian nilai baru digunakan dalam pernyataan dimana dia ditambahkan.

Operator Relasi

Operator

Relasi membandingkan dua nilai dan menentukan

keterhubungan diantara nilai- nilai tersebut. Hasil keluarannya

berupa nilai booleanyaitu true atau false.

Tabel 2. 4. operasi relasi

Operator bit

Operator bit yang dikenal di dalam java ada tujuh jenis operator bit, yaitu: - Operator & (dan untuk biner)

Operator & berfungsi sebagai operasi “dan” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 5.hasil Operator &

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit & hanya dapat menghasilkan 1 apabila kedua bit yang dikenai operator & bernilai 1.

Contoh :

menyebabkan variabel diincrement atau didecrement dengan nilai1, dan kemudian nilai baru digunakan dalam pernyataan dimana dia ditambahkan.

Operator Relasi

Operator

Relasi membandingkan dua nilai dan menentukan

keterhubungan diantara nilai- nilai tersebut. Hasil keluarannya

berupa nilai booleanyaitu true atau false.

Tabel 2. 4. operasi relasi

Operator bit

Operator bit yang dikenal di dalam java ada tujuh jenis operator bit, yaitu: - Operator & (dan untuk biner)

Operator & berfungsi sebagai operasi “dan” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 5.hasil Operator &

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit & hanya dapat menghasilkan 1 apabila kedua bit yang dikenai operator & bernilai 1.

9&10 →8

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10

& 1 0 0 0 → 8 - Operator |

Operator | berfungsi sebagai operasi “atau” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 6.hasil Operator |

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit | dapat menghasilkan 1 apabila pada salah satu bit yang dikenai operator | bernilai 1.

Contoh : 9|10 → 11

Angka 11 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9

1 0 1 0 → 10 | 1 0 1 1→ 11 - Operator ^

Operator ^ berfungsi sebagai operasi “atau ekslusif” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 7.hasil Operator^

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Pada tabel di atas operator bit ^ hanya dapat menghasilkan 1 apabila salah satu bit yang dikenai operator ^ bernilai 1.

Contoh :

9^10 →3 9&10 →8

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10

& 1 0 0 0 → 8 - Operator |

Operator | berfungsi sebagai operasi “atau” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 6.hasil Operator |

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit | dapat menghasilkan 1 apabila pada salah satu bit yang dikenai operator | bernilai 1.

Contoh : 9|10 → 11

Angka 11 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9

1 0 1 0 → 10 | 1 0 1 1→ 11 - Operator ^

Operator ^ berfungsi sebagai operasi “atau ekslusif” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 7.hasil Operator^

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Pada tabel di atas operator bit ^ hanya dapat menghasilkan 1 apabila salah satu bit yang dikenai operator ^ bernilai 1.

Contoh :

9^10 →3 9&10 →8

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10

& 1 0 0 0 → 8 - Operator |

Operator | berfungsi sebagai operasi “atau” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 6.hasil Operator |

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Pada tabel di atas operator bit | dapat menghasilkan 1 apabila pada salah satu bit yang dikenai operator | bernilai 1.

Contoh : 9|10 → 11

Angka 11 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9

1 0 1 0 → 10 | 1 0 1 1→ 11 - Operator ^

Operator ^ berfungsi sebagai operasi “atau ekslusif” pada tataran bit. Berikut tabel operasi dasarnya:

Tabel 2. 7.hasil Operator^

Bit 1 Bit 2 Hasil

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

Pada tabel di atas operator bit ^ hanya dapat menghasilkan 1 apabila salah satu bit yang dikenai operator ^ bernilai 1.

Contoh :

Angka 3 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10 ^ 0 0 1 1 → 3 - Operator ~

Operator ~ berfungsi sebagai operasi “kebalikan” pada masing-masing bit. Berikut contoh penjelasannya:

Contoh : ~9→6

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 ↓ ↓ ↓ ↓

0 1 1 0 → 6 - Operator <<

Operator << (geser kiri) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kiri, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh :

9 <<1 → 10

Angka 10 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↙↙↙↙

1 0 0 1 0 → 10

- Operator >>

Operator >> (geser kanan) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kanan, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh : 9 >>1 → 4

Angka 4 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↘↘↘

0

1 0 0 →4

Angka 3 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10

^ 0 0 1 1 → 3 - Operator ~

Operator ~ berfungsi sebagai operasi “kebalikan” pada masing-masing bit. Berikut contoh penjelasannya:

Contoh : ~9→6

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 ↓ ↓ ↓ ↓

0 1 1 0 → 6 - Operator <<

Operator << (geser kiri) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kiri, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh :

9 <<1 → 10

Angka 10 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↙↙↙↙

1 0 0 1 0 → 10

- Operator >>

Operator >> (geser kanan) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kanan, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh : 9 >>1 → 4

Angka 4 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↘↘↘

0

1 0 0 →4

Angka 3 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 1 0 1 0 → 10

^ 0 0 1 1 → 3 - Operator ~

Operator ~ berfungsi sebagai operasi “kebalikan” pada masing-masing bit. Berikut contoh penjelasannya:

Contoh : ~9→6

Angka 8 diperoleh dari 1 0 0 1 → 9 ↓ ↓ ↓ ↓

0 1 1 0 → 6 - Operator <<

Operator << (geser kiri) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kiri, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh :

9 <<1 → 10

Angka 10 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↙↙↙↙

1 0 0 1 0 → 10

- Operator >>

Operator >> (geser kanan) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kanan, dengan jumlah penggeseran terleta pada nilai yang berada di kanan operator.

Contoh : 9 >>1 → 4

Angka 4 diperoleh dari: 1 0 0 1 → 9

↘↘↘

- Operator >>>

Operator >>> (geser kanan) berfungsi sebagai penggeser bit-bit ke kanan, di ujung bit paling kanan ditambahkan angka nol, sehingga apabila menggunakan operator ini setiap bilangan negatif jika digeser ke kanan akan menghasilkan bilangan yang selalu positif.

- Operator logika

Operator Logika digunakan untuk mengoperasikan dua atau lebih rumus logika. Setiap operasi logika akan menghasilkan nilai true atau false dan dari nilai tersebut akan di proses oleh operator logika dengan hasil true atau false juga. Operator logika mempunyai 2 jenis yaitu operator DAN (&&) dan operator ATAU (||) yang masing-masing operator tersebut memiliki aturan khusus yang akan menghasilkan nilai true atau false. Operator logika DAN memiliki aturan tersendiri, berikut adalah aturan dari operator && (Dan) :

Sedangkan operator logika ATAU juga memiliki aturan tersendiri namun dengan hasil yang berbanding terbalik dengan operator logika DAN, berikut adalah penggunaan operator logika || (Atau) :

Dalam dokumen MODUL GURU PEMBELAJAR (Halaman 114-117)