• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN

B. ANALISA DAN INTERPRETASI

2. Keterkaitan Faktor Aparat Pelaksana Kegiatan Pelayanan Terhadap

Kinerja p elay anan di Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan sangat tergantung dari p ribadi masing-masing p egawai/p etugas pelay anan dan kondisi wilay ah y ang bersangkutan. Kondisi wilay ah/medan y ang sulit dengan kontur pegunungan dan kemiringan y ang ekstrim dan jarak tempuh berdamp ak p ada komp leksitas ekonomi. Semakin luas dan medan/wilay ah y ang ekstrim tersebut ditambah dengan prosp ek p erkembangan ekonomi y ang menyajikan masalah p ertanahan di wilay ah bersangkutan sangat beragam menjadikan p roduk y ang dihasilkan Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan tidak sesuai dengan target yang ditetap kan karena dengan kondisi diatas sangat memp engaruhi p roses pelay anan menjadi kurang lancar dan kurang maksimal.

Demikian juga dengan p ribadi atau moral ap arat y ang bersangkutan, serta timbulny a konflik kep entingan diantara ap arat sendiri juga turut memp engaruhi

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

kelancaran p elay anan. Aparat y ang jujur, y ang dengan ikhlas memberikan p elay anan kepada masy arakat tanpa mengharap kan imbalan dalam bentuk ap ap un tentu saja akan memp erlancar p elay anan. Sebalikny a ada juga oknum ap arat/p erantara y ang mengharapkan imbalan dari p emohondengan alasan demi kelancaran p elay anan, sehingga tanp a disadarinya terjebak dalam konflik kepentingan p ada organisasiny a, akan menghambat jalannya p elay anan sebab tanp a adany a jasa tersebut p elay anan tidak akan berjalan sep erti ap a adany a. Bila demikian, komitmen moral oknum ap arat memp uny ai p eranan dalam p enyelesaian setiap p ermasalahan serta konflik yang ada, dan akan menentukan kep utusan atau p erilaku dari ap arat. Oleh karena itu dalam p enelitian ini p enulis menekankan variabel p elaksana kegiatan p elayanan baik dari p ihak p erantara/penerima kuasa dari p emohon dan ap arat Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan dilihat dari dimensi komitmen moral y ang dimiliki dan konflik kepentingan y ang turut melibatkan oknum ap arat Kantor Pertanahan, sehingga berp engaruh terhadap kinerja p elay anan p ada Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan.

a. Hubungan Antara Komitmen Moral Pegawai/ Petugas Terhadap Kinerja Pelayanan

Sebagaimana y ang dikemukakan oleh H. De vos, p rinsip-p rinsip moral bukanlah menjadi monopoli ajaran agama tertentu. Bahkan tidak jarang, seseorang y ang awam dibidang agama memiliki moralitas luhur yanglebih tinggi dip andang dari segi kodrat kemanusiaanny a secra umum, dibanding seseorang y ang memp uny ai p engetahuan keagamaan yang luas (H. De Vos, 2002). Kenyataan ini menunjukkan, moral merup akan suatu khasanah nilai y ang universal, suatu kekay aan batin kemanusiaan y ang telah melekat sejak dari “sono”-ny a. M oral juga dap at dipandang sebagai suatu kelengkap an nilai, atau mungkin lebih tepat disebut suatu p otensi y ang merup akan bekal bagi manusia dalam meniti kehidup anny a.

Demikian juga hany a dengan moralitas y ang melekat p ada diri setiap ap arat/p etugas p elaksana kegiatan p elayanan Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Potensi moral y ang ditunjukkan melalui komitmen moral mereka dalam p elaksanaan tugas, juga turut mempengaruhi output p elaksanaan tugasny a. Bekaitan dengan komitmen moral ap arat tersebut, sejauh ini secara umum dap at dilihat bahwasanny a citra p egawai negeri di Indonesia masih belum sebaik y ang diharapkan. Cakup an tugas p egawai negeri memang begitu luas sehingga mudah dimengerti bila sikap dan tindakan mereka sering menjadi bulan-bulanan dari p rotes, kritik, dan ketidakp uasan masy arakat. Kebany akan orang melihat cara kerja ap arat dengan dkala tidak

berkompeten samp ai cukup berkompeten. Lebih sering mereka dicemooh sebagai

p egawai-p egawai y ang kurang bersemangat, hany a mengejar kedudukan, tidak giat bekerja, dan angkuh. Birokrasi p emerintahan dianggap sebagai sumber p emborosan saja sehingga bany ak yang berp endapat bahwa semula p elay anan p ublik harus dialihkan swasta. Suatu pendap at y ang berlebihan dan tidak realistis.

Sebagai fokus p ada tulisan in akan dilihat sejauh mana komitmen moral ap arat dalam melaksanakan kegiatan p elay anan, y ang ditinjau dari kep ekaan ap arat untuk menghindari bahkan menolak suap dan sebagainy a y ang bersifat sebagai p elican dalam melaksanakan kegiatan p elay anan.

Hasil observasi kep ada para p egawai dalam p enelitian ini dapat disamp aikan bahwa menjadi pegawai p ada awalny a hany a untuk mencari nafkah, p ada saat itu, setiap ada p ekerjaan orientasi y ang ada adalah mendap atkan imbalan dan bukan merup akan p engabdian. Sehingga logikany a semakin bany ak y ang diterima maka p ekerjaan akan lebih lancar. Tapi setelah lama bekerjakeinginan itu berubah dimana p ara p etugas ingin memberikan kontribusi p elay anan p ertanahan menjadi lebih baik dan dedikasi sep erti ini harus dimiliki oleh setiap p egawai demi kemajuan p elay anan di Kantor Pertanahan ini.

Dari hal tersebut di atas dap at dikatakan bahwa komitmen moral ap arat Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan masih belum mencerminkan p elay anan p ublik y ang baik, walaup un hany a terjadi p ada sebagian kecil p egawai. Rendahny a

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

komitmen moral ap arat ini secara langsung berp engaruh terhadap kinerja p elay anan Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan.

b. Hubungan antara Konflik Kepentingan terhadap Kinerja Pelayanan

Komp leksny a p ersy aratan dan p anjangny a waktu y ang harus dilalui dalam p ermohonan p endaftaran p ertama kali oleh pemohon, telah menimbulkan konflik kepentingan baik antar aparat Kantor Pertanahan dengan ap arat desa dan kecamatan, maup un diantara ap arat Kantor Pertanahan sendiri. Kondisi ini berawal dari p erilaku p etugas y ang seolah-olah membuat p elay anan sertifikat pertanahan ini sebagai p roduk y ang bisa dijual kep ada pemohon. Akibatny a sebagian kecil petugas terkesan ingin selalu turut memiliki andil dan ingin dilibatkan dalam setiap p roses p engurusan. Ketidakp astian waktu dan biay a jika p ermohonan dilakukan dengan perantara menjadi bukti akibat dari bany akny a konflik kep entingan dalam setiap p engurusan p elay anan p ada Kantor Pertanahan.

Sering terjadi kendala y ang timbul dalam p roses p elay anan administrasi di kantor ini justru karena ap arat Kantor Pertanahan sendiri. Karena ada p etugas disini y ang sebetulny a menerima uang jasa dari p emohon, sementara y ang diurus oleh p egawai tersebut adalah yang bukan wewenangny a. Kondisi sep erti ini menimbulkan kecurigaan dan ketidak senangan dari p egawai y ang berwenang tersebut, sehingga secara tidak langsung akan memperlambat p roses seandainy a ada konfik kep entingan diantara p egawai tersebut.

Dengan alasan ap ap un, konflik kep entingan diantara ap arat sep erti y ang disamp aikan diatas, jelas merugikan pemohon dan berakibat semakin rendahny a kinerja p elay anan Kantor Pertanahan Kabup etan Pacitan.

Dari hal tersebut diatas dap at dilihat secara jelas bahwa konflik kep entingan y ang melibatkan sesama ap arat Kantor Pertanahan justru semakin memperburuk kinerja p elay anan y ang dihasilkan. Karena p emohon akan semakin dirugikan akibat konflik kepentingan diantara ap arat sendiri.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Kinerja Pelay anan Publik p ada Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan dap at juga berkurang dikarenakan adany a masy arakat/p emohon y ang menggunakan jasa p erantara dalam pengurusan p elay anan p ertanahan. Karena mereka juga ingin cep at selesai sehinga kaidah aturan y ang harus dilaksakanakan seringkali tidak dilaksanakan. Padahal imp likasi hukum y ang timbul akibat hal tersebut sangat berat seandainy a ada keberatan/gugatan dari pihak lain terhadap p roses p ermohonan y ang telah dilaksanakan. Tidak jarang gugatan baik p erdata atau p idana diajukan oleh p enggugat karena p roses y ang salah dan adanya p ersy aratan y ang tidak dilengkapi ataup un adany a rekay asa dengan bekerjasama antara p emohon dengan ap arat desa/kecamatan dan oknum ap arat dari Kantor Pertanahan. Hal ini bisa terjadi p ada saat p engukuran bidang tanah, p ara p ihak y ang berbatasan tidak membubuhkan tanda tangan di Gambar Ukur sebagai p ersyaratan wajib. Hal tersebut dilakukan dengan memalsukan tanda tangan p ihak yang berbatasan.

Kemudian ditemukan juga dalam p engurusan tanah warisan, dimana pemohon bekerjasama dengan ap arat desa untuk tidak mencantumkan nama p ihak y ang berhak atas warisan tersebut sehingga dikemudian hari akan rentan untuk digugat oleh p ihak y ang dirugikan tersebut

Dengan demikian dap at dikatakan, semakin bany ak konflik kep entingan y ang melibatkan ap arat desa/kelurahan dan ap arat di Kantor Pertanahan, maka semakin rendahlah kinerja p elay anan y ang dihasilkan oleh Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan.

c. Keterkaitan Faktor Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pelayanan

Organisasi adalah wadah atau temp at dari orang-orang y ang melakukan kerja sama untuk mencap ai tujuan. Tujuan tersebut akan bisa dilaksanakan dengan adany a kerjasama dan interaksi antara berbagai elemen y ang ada dalam organisasi. Jumlah sumber day a manusia dan sarana sangat berkaitan erat dengan target y ang telah ditetap kan dan realisasi pekerjaan y ang dicap ai . Semakin besar kesenjangan antara elemen y ang ada dalam suatu organisasi akan semakin rendah kinerja dan realisasi y ang dicapai oleh organiasai tersebut.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Berikut tabel jumlah p egawai Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan.

Tabel. 5 Jumlah Pegawai Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan

Dari Tahun 2012-2016

No. Tahun Golongan 1 Golongan II Golongan III Golongan IV Jumlah 1 2012 1 6 33 1 41 2 2013 1 6 33 2 42 3 2014 1 7 29 2 39 4 2015 1 10 29 2 42 5 2016 1 10 25 2 38

Sumber: Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan Desember 2016

Berdasarkan tabel menunjukkan jumlah pegawai Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan tahun 2016 sebanyak 38 orang. Jumlah p egawai merup akan salah satu unsur yang vital dalam p elayanan. Volume p ekerjaan dan jumlah p egawai merup akan dua factor y ang saling memp engaruhi dalam p emberian p elay anan. Sebagaimana data hasil observasi dari Sub Bagian Tata Usaha sebagai berikut : Jumlah p egawai dengan beban kerja/target y ang ditetapkan dalam DIPA p ada Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan adalah sangat tidak seimbang.

Dalam hal ini target p ekerjaan untuk sertip ikasi Rutin, Prona, Sertip ikasi Nelay an, Sertip ikasi UKM sangat tidak seimbang dengan beban p ekerjaan yang ada. Jumlah p etugas Ukur yang hany a 6 (enam) orang tidak memadai untuk target p embuata sertifikat y ang selalu diatas 5000 (lima ribu) bidang tiap tahunny a, bahkan p ernah mencap ai angka 10.000 (sep uluh ribu) sertifikat Prona untuk diselasaikan

Selanjutny a p erlu dip ap arkan juga p erihal p eran p impinan dalam organisasi. Sebagaimana diketahui, dalam organisasi seorang pimp inan sangat berpengaruh untuk memotivasi p egawainy a begitup un dalam tubuh organisasi Kantor Pertanahan

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Kabup aten Pacitan. Pimp inan memegang p eranan p enting untuk mengarahkan p egawainya dimana selama ini image kantor ini kurang bagus y aitu sebagai calo. Dan dengan adany a p imp inan baru, image ini dijadikan p rioritas dalam bekerja agar setiap ap arat lebih disiplin dan lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasny a, sehingga diharap kan, secara p elan-p elan image sebagai calo ini dapat dihilangkan. Suatu motivasi tentuny a tidak lep as dari 1 arah saja yaitu dari bawahan atau atasan tetap i harus ada korelasi dari keduanya baik dari atasan maup un dari bawahan sehingga menghasilkan kebijakan-kebijakan y ang menunjang keberhasilan kerja.

M embicarakan organisasi juga tidak lepas dari p eraturan, begitup un dengan Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan, karena kantor ini adalah suatu kantor p emerintah y ang tidak lep as dari instansi/kantor lainny a sehingga kadang-kadang p eraturan y ang masuk tidak sesuai dengan tubuh Kantor Pertanahan, khususny a Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan y ang harus membuat suatu terobosan- terobosan yang tidak meny imp ang dari peraturan demi kelancaran p elay anan.

Kelancaran dan ketertiban selalu menjadi tuntutan pengguna jasa Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan, demikian juga dengan ap arat Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan, kelancaran dan ketertiban selalu menjadi target mereka untuk memuaskan p emohon dan tanggung jawab mereka masing-masing. Berdasarkan laporan yang ada mengenai waktu peny elesaian sertifikat tanah setelah berkas p emohon diteliti dan telah dilakukan p endaftarasamp ai p eny erahan sertifikat ke p emohon. Terny ata p enyelesaian sertifikat tanah tidak bisa 100% ditetap kan sesuai dengan waktu. Kendala ini karena kurang lengkap ny a berkas atau arsip sedang dipakai yang lain sehingga menghambat p eny elesaian. Selain itu faktor y ang terpenting untuk memp erlancar p elay anan diperlukan suatu situasi kerja y ang baik dan itu diterap kan p ada kantor ini. Antara aparat satu dengan y ang lainnya saling bekerja sama, kalau ada kesulitan mereka saling berkonsultasi untuk mencari p emecahanny a. Tidak p erlu ada p ihak yang saling merugikan antara yang satu dengan y ang lain, sehingga suasana kerja akan harmonis untuk meningkatkan mutu p elay anan kep ada masy arakat/p emohon.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

d. Interpretasi

Sebagaimana y ang telah dijelaskan p ada kerangka teori sebelumny a, bahwa Kantor Pertahanan Kabup aten Pacitan sebagai organisasi p ublik y ang memberikan p elay anan dibidang p ertanahan, dituntut untuk memiliki kinerja y ang menghasilkan p elay anan y ang baik dan memuaskan masy arakat. Terdap at berbagai faktor y ang memp engaruhi kinerja pelay anan tanpa mengabaikan berbagai macam pengaruh tersebut, penelitian ini telah memilih dua faktor y ang diduga memp uny ai pengaruh y ang kuat terhadap kinerja p elay anan, y aitu faktor ap arat p elaksana dan iklim organisasi Kantor Pertanahan itu sendiri.

Hasil dari data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi y ang telah dip aparkan sebelumny a, kinerja p elay anan dari asp ek responsivitas, resp onsibilitas, p roduktifitas, dan akuntabilitas serta kep uasan p elanggan p ada Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan terny ata masih beluam maksimal. Sebagaimana yang p enulis tengarai sebelumny a bahwa kinerja p elay anan y ang rendah ini dip engaruhi salah satuny a oleh faktor ap arat p elaksana kegiatan p elay anan, y ang dalam hal ini dilihat dari dimensi komitmen moral dan konflik kepentingan y ang terdap at p ada Kantor Pertanahan ini.

Berdasarkan data yang terkump ul di lapangan memp erlihatkan bahwa ap arat p elaksana kegiatan p elayanan p ada Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan, memiliki komitmen moral yang belum maksimal terhadap p elaksanaan tugas-tugasny a. Hal ini dapat dilihat dari p erilaku mereka y ang masih ada y ang terlibat kolusi dalam p roses kegiatan pelay anan sertifikat tanah. Sehingga diskriminasi dalam p elay anan masih ditemui, hal ini jelas merugikan p emohon karena mereka tak jarang harus mengeluarkan tambahan biay a.

Begitu juga dengan konflik kep entingan yang melibatkan sesama ap arat Kantor Pertanahan maup un dengan ap arat dari desa, kelurahan dan kecamatan. Panjangny a mata rantai birokrasi y ang harus dilewati masy arakat pengguna jasa sebagai prosedur dalam p engurusan sertifikat tanah, membuat semakin bany ak pihak yang terlibat dan menawarkan jasa dengan biay a-biay a ekstra y ang harus dikeluarkan masy arakat.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Dalam hal ini, masy arakatp un juga turut serta memberi andil semakin bany akny a p ermasalahan p elay anan sertifikat tanah, karena bany ak klien y ang lebih suka menggunakan jasa calo untuk meny elesaikan urusanny a.

Jumlah p egawai Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan belum memadai terhadap beban kerja y ang tidak terlalu bany ak, di mana seharusny a kondisi sep erti ini sangat tidak mendukung ketepatan waktu p elay anan,, untuk itu dibutuhkan ap arat y ang berdediksi dan bertanggung jawab terhadap tugasny a agar image y ang kurang bagus dalam tubuh Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan dapat dihilangkan. Faktor motivasi dari p imp inan dan kerja sama antar ap arat sangat dibutuhkan untuk mengubah ap arat y ang belum memahami akan tugas dan tanggung jawabny a menjadi ap arat y ang memp uny ai dedikasi y ang tinggi dan kemamp uan teknis maup un nonteknis untuk meningkatkan p elay anan.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di Bab IV, beberap a kesimp ulan dapat ditarik sebagai berikut :

1. Secara umum kinerja p elay anan yang diberikan Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan masih menunjukkan hasil y ang kurang op timal, begitup ula dengan p roduktifitasny a. Program khusus Larasita y ang bertujuan mendekatkan Kantor Pertanahan dengan masy arakat dan untuk mengetahui keluhan-keluhan dan asp irasi masy arakat membuat resp onsivitas Kantor Pertanahan masih kurang maksimal. Belum dip erolehny a kemudahan bagi p emohon dalam hal p engajuan p ermohonan, p engukuran, dan p emetaan lokasi, pembuatan surat ukur, serta kemudahan dalam p enerbitan sertifikat tanah membuat responsibilitas Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan masih kurang op timal. Hal ini dikarenakan komitmen moral ap arat dalam melaksanakan tugas memberikan p elayanan masih belum optimal. M asih ditemukanny a konflik berbagai kep entingan y ang melibatkan ap arat itu sendiri. Sebagai akibat dijadikannya p elay anan sertifikat tanah selaku komoditi y ang dijual kep ada masy arakat p engguna jasa. Timbulny a konflik kep entingan juga tidak terlep as dan dip icu oleh pemohon sendiri, y ang sering justru meny uburkan p raktek p erantara/calo di Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan. Faktor iklim organisasi p ada Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan juga memp uny ai p engaruh terhadap kinerja p elay anan y ang dihasilkan. Fakta di lap angan menunjukkan, bahwa dalam p elaksanaanny a p elay anan y ang didasarkan p ada p eraturan baru belum dilaksanakan secara konsisten, artiny a ada beberap a p elay anan y ang dilaksanakan oleh p erantara dengan mengabaikan prosedur y ang telah ditetapkan. Para p erantara melakukan p ungutan diluar biaya resmi dan mengabaikan p rinsip waktu p elayanan y ang cepat dan tep at. Sehingga disamp ing biay a y ang dikeluarkan p emohon menjadi lebih bany ak, waktu

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

p elay anan p un menjadi lebih lama dari Standar Prosedur Op erasi Pengaturan dan Pelay anan (SOPP) Kantor Pertanahan y ang telah ada.

Untuk p rogram Larasita, masy arakat lebih antusias karena program tersebut tidak terbatas, sedangkan p rogram Prona dibatasi oleh jumlah bidang dan lokasi tertentu untuk tiap tahunny a.

2. Berbagai kebijakan telah diambil sep erti p embentukan loket p elayanan di Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan. Begitu juga dengan p elaksanaan kegiatan administrasi yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan tetap mengacu p ada kebijakan catur tertib bidang p ertanahan. Kurangny a sarana dan sumber day a manusia dan p erlu segera ditingkatkan. Selanjutnya untuk p elaksanaan p ertanggung jawaban aparatur Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan sudah dap at dilaksanakan sesuai dengan p rosedur yang ada. Sedangkan pertanggung jawaban secara langsung kep ada masy arakat masih p erlu ditingkatkan karena masih adany a keluhan masy arakat terhadap p elay anan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan.

B. S aran

Saran-saran y ang dap at disampaikan dalam p enelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kinerja p elayanan pada Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan kep ada masy arakat. Berdasarkan kesimp ulan y ang ada, sebagai berikut ;

1. Perluny a ditingkatkan kegiatan Larasita (Lay anan Raky at Untuk Sertip ikasi Tanah) di Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan y ang bertujuan mendekatkan Kantor Pertanahan dengan masy arakat. Disamp ing itu p erlu lebih bany ak dilaksanakan dialog interaktif melalui radio dan televisi, memberikan p eny uluhan, sehingga masy arakat merasa dip erhatikan kebutuhanny a.

2. Perlu melaksanakan tahap-tahap p elay anan sesuai y ang telah ditetap kan dalam Standar Prosedur Op erasi Pengaturan dan Pelay anan (SOPP) di Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan sehingga p elay anan y ang cep at dan tep at sesuai waktu akan bisa tercap ai. Disamp ing itu p elayanan berkas kelengkapan y ang

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

diperoleh di desa dan kecamatan tidak p erlu berbelit belit dan biaya y ang mahal.

3. Aspek moralitas ap arat dalam melaksanakan tugas p erlu mendap atkan p erhatian agar kinerja p elay anan Kantor Pertanahan dap at berjalan lebih baik. Perluny a ditingkatkan kesadaran akan tugas dan tanggung jawab ap arat, melalui p enekanan p ada keteguhan hati nurani dan kep ekaan ap arat dalam berinteraksi dengan masyarakat. Keutuhan nilai moral, serta ketegasan sikap ap arat dalam melaksanakan tugas-tugasny a harus lebih ditekankan kembali, sehingga tidak perlu terjadi diskriminai dan buday a uang jasa p elay anan sertifikat tanah.

4. Dalam p elaksanaan p elay anan hendakny a Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan benar-benar konsisten berdasarkan pada p eraturan y ang berlaku. Kantor Pertanahan memberikan pelay anan y ang memuaskan kep ada pemohon secara ikhlas tanpa mengharap kan ap apun. Pungutan uang jasa p ungutan di luar p ungutan resmi segera dihentikan.

5. Instrosp eksi dua belah p ihak, baik dari pihak p emohon atau dari p ihak Kantor Pertanahan Kabup aten Pacitan sendiri agar pungutan liar dihentikan. Dari p ihak p emohon mencoba untuk menahan diri untuk tidak memberikan sejumlah uang jasa dengan membuktikan terlebih dahulu p elayanan di Kantor Pertanahan. Pemohon y ang bersangkutan terlebih dulu mengikuti p roses y ang wajar sesuai dengan ketentuan resmi y ang ada. Dari p ihak ap arat sendiri juga

Dokumen terkait