• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS STRUKTURAL DALAM CERITA NOVEL “SAGA NO GABAI

3.3 Analisis Keterkaitan Antara Tema, Penokohan, Latar dan Alur Dalam Novel “Saga

3.3.6 Keterkaitan Unsur Alur dengan Latar

Dimulai dengan tahap Exposition, pada tahap ini tahap ini diceritakan awal peristiwa yang mendasari terciptanya tema. Tahapan ini yang akan membangun tema supaya menjadi cerita. Saat itu Ayah Akihiro meninggal akibat radiotivitas bom atom di tahun 20 era Showa Bibi Kisako membawa Akihiro untuk tinggal bersama Neneknya di Saga selama delapan tahun. Konflik pada tema terjadi pada tahap Inciting Force, berlatarkan di sekolah Akamatsu,ketika saat ia pindah ke sekolah baru Akihiro kelas dua SD. Di tahapan Crisis ini berlatarkan rumah nenek di Saga, ketika ia sampai dirumah dan meminta ijin kepada nenek liburan ke Hiroshima. Tahapan Climax berlatar rumah Nenek ketika kebimbangan Akihiro untuk memilih sekolah di Saga atau di Hiroshima. Dan pada tahapan FallingAction, berlatar di luar rumah nenek pinggiran sungai di Saga dimana Akihiro akan berpisah dengan Nenek.

Cerita menjadi cukup menarik karena tak hanya menunjukan satu tempat saja. Unsur Alur dan latar saling mendukung satu sama lain.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan terhadap cerita dalam novel “Saga No Gabai Bachan” karya Yoshichi Shimada, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dijelaskan unsur-unsur tema yang melatarbelakangi cerita dalam novel “Saga no Gabai Bachan” mengenai seorang nenek yang tidak pernah mengeluh dalam menghadapi hidup yang menjadikannya nenek yang hebat. Adapula penokohan dalam novel ini tidak seimbang, menurut Nurgiantoro (1995:174) berdasarkan fungsi penampilan tokoh dimana ada tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Karena seluruh tokoh dalam novel ini adalah tokoh protagonis dengan Nenek Osano sebagai tokoh utama, tidak ditemukannya tokoh antagonis.Latar tempat dalam novel” Saga no Gabai Bachan” yakni di Hiroshima, desa Saga, dan sekolah. Latar waktu terjadi pada era showa tahun 1958 atau tahun era Showa sampai tahun 1966 atau tahun 41 era Showa atau sekitar abad 20. Latar sosial dalam novel ”Saga no Gabai Bachan” yakni seorang nenek yang hebat dengan setiap masalah dalam kehidupannya namun Ia tidak pernah mengeluh.Alur dalam novel “Saga no Gabai Bachan” memiliki tahapan alur cerita yang baik dan berurut. Mulai dari tahap Exposition sampai pada tahap Falling Actiondengan alur progresif.Amanat yang terkandung dalam novel ini yakni kita arahkan untuk lebih mandiri, mau membantu, bersabar, dan selalu bersyukur. Karena kebahagiaan bukan sesuatu yang ditentukan dengan harta (uang). Kebahagiaan adalah sesuatu yang ditentukan oleh diri sendiri, dengan hati kita.

2. Keterkaitan unsur tema dengan penokohan, unsur tema dengan alur, unsur tema dengan latar, unsur penokohan dengan alur, unsur penokohan dengan latar, unsur alur dengan latar. Masing masing memiliki sudah terkait dan saling berhubungan antar satu unsur lainnya.

4.2 Saran

Melalui skripsi ini, diharapkan sekiranya novel “Saga no Gabai Bachan” ini dijadikan sebagai salah satu sarana hiburan dan pedoman bagi pembacanya.Saat membaca novel ini dapat memahami makna dan pesan-pesan yang baik yang terkadung dalam setiap ceritanya, sehingga dapat bermanfaat dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya itu cerita ini merupakan salah satu gambaran sejarah pada zaman tersebut. Dengan memperhatikan juga hubungan dan keterkaitan supaya dapat lebih mengerti apa yang disampaikan dalam novel “Saga no Gabai Bachan”.

Diharapkan bahwa skripsi ini dapat dijadikan referensi bagi yang membaca dan penggemar karya sastra.Disarankan juga terhadap para pembaca dan peminatkarya fiksi bisa mengiterpretasi sendiri mengenai novel “Saga no Gabai Bachan” ini, terkadang dalam memberi penilaian sebuah karya sastra ada saja perbedaan pandangan dan penilaian untuk menambah dan memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam bidang karya sastra.

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H. 1981. TeoriPengantarFiksi. Yogyakarta: Hanindita.

Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Atar, Semi. 1993. MetodePenelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Aziez, Furqonuldan Abdul Hasim, 2010.MenganalisiFiksiSebuahPengantar.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Edraswara, Suwardi. 2008. MetodologiPenelitian Sastra. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Esten, Mursal. 1990. Sastra Indonesia danTradisi Sub Kultur. Bandung: Angkasa.

Fananie, Zainuddin. 2001. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press Gunawan. 2010. “AnalisisPenokohanDalamCerita “HiduplahAnakkuIbu

Mendampingimu” KaryaMichiyo Inoue DilihatdariSegiPragmatik”.Skripsi.

Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hudson, Joyce. 1978. The Core of Walmatjari Grammar. Canberra: Australian

Institute of Aboriginal Studies.

Jabrohim. 2017. TeoriPenelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaBelajar.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. TeoriPengkajianFiksi. Yogyakarta: GadjahMada

University Press.

__________________ 2009. TeoriPengkajianFiksi. Yogyakarta: GadjahMada

University Press.

Pradopo, Rachmat. 2001. MetodologiPenelitian Sastra. Yogyakarta: PT.Hanindita

Graha Widia.

Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa. x.

Shimada, Yoshichi. 2004. Saga No GabaiBachan. Jepang: Kansha Books.

Siswanto, Wahyudi. 2008. PengantarTeori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sudjiman, Panuti. 1988. MemahamiCeritaRekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sukada, Made. 1987. PembinaanKritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Wiyatmi. 2008. PengantarKajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka. x.

(http://pelitaku.sabda.org/pemahaman_tentang_karya_sastra)

https://arerariena.wordpress.com/2011/02/02/strukturalisme/

ABSTRAK

Analisis Novel “Saga no Gabai Bachan” Karya Yoshichi Shimada Dengan Pendekatan Struktural

Sastra merupakan salah satu karya seni yang dapat dihubungkankan dengan aspek hiburan yang menyenangkan bagi yang membaca melalui isi karya sastra itu sendiri. Karya sastra dibagi menjadi dua jenis yakni bersifat fiksi dan non fiksi. Dan novel merupakan sebuah karya sastra fiksi dalam bentuk prosa yang panjang baik mengenai tokoh-tokoh rekaan maupun historis.

Novel terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk kepaduan yang indah dalam sebuah cerita. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang luar dalam karya sastra. Unsur instrinsik merupakan unsur yang ada di dalam karya sastra tersebut. Unsur yang membangun struktur karya sastra. Unsur-unsur ini terdiri atas tema, perwatakan, plot, teknik cerita, komposisi cerita, dan gaya bahasa.

Unsur intrinsik yang meliputi tema, perwatakan, plot, teknik cerita, komposisi cerita, dan gaya bahasa merupakan unsur untuk membangun karya sastra. Sebuah karya sastra yang menurut para struktural merupakan sebuah totalitas yang dibangun oleh berbagai unsur pembangunnya. Struktur karya sastra dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsure intrinsik yang besangkutan. Dalam menganalisis dan mengkaji lebih dalam tentang sebuah fiksi dalam hal ini berupa novel.

Novel yang akan menjadi bahan penilitian penulis adalah Novel Saga no Gabai Baachan Karya Yoshichi Shimada dengan pendekatan struktural.

Dalam penelitian ini akan akan menggunakan teori Teeuw, dimana analisis struktural dengan tujuan membongkar dan memaparkan dengan cermat dan mendalam keterkaitan antar unsur – unsur karya sastra untuk menghasilkan makna yang menyeluruh. Dalam hal ini

menjelas kan bagaimana unsur intrinsik (struktural) dan keterkaitanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dengan teknik studi kepustakaan.

Novel Saga no Gabai Bachan karya Yoshichi Shimada menceritakan tentang seorang anak bernama Akihiro berasal dari Hiroshima, namun dampak dari peristiwa bom yang terjadi dikotanya mengakibatkan ia harus pindah dan tinggal bersama neneknya di desa Saga selama delapan tahun. Novel yang semakin menarik karena novel ini diangkat berdasarkan kisah nyata dari pengarang. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang analisis struktural dengan menjelaskan setiap unsur - unsur intrinsiknya.

Dalam novel ini menceritakan di desa Saga Akihiro hidup dibawah didikan neneknya, bagaimana seorang anak di bentuk kepribadiannya, hal ini menjadi tema dalam novel ini.

Akihiro, nenek, ibu Akihiro, bibi Kisako yang menjadi penokohan dalan novel ini. Cerita ini terjadi di kota Hiroshima dan di Saga sekitar tahun 1958 era Showa menjadi unsur latarnya.

Kehidupan Akihiro bersama neneknya di Saga sejak SD hingga SMP dengan banyak kejadian dalam hidupnya yang merubah kehidupannya menjadi alur dengan tahapan- tahapan alur yang baik dan progresif. Juga amanat yang merupakan salah satu unsurepenting dalam sebuah karya sastra salah satunya dalam novel ini adalah diarahkan untuk lebih mandiri , berssabar dan selalu bersyukur.

Secara keseluruhan dalam pembahasan analisis novel Saga no Gabai Baachan dengan pendekatan struktural, setiap unsur intrinsik dapat disebutkan dan dijelaskan, Juga setiap unsur-unsur yang ada memiliki keterkaitan.

要旨

文学作品

は Yoshichi Shimada の「Saga no Gabai Bachan」という 小 説

しょうせつ

Yoshichi Shimada の Saga no Gabai Bachan という 小 説

しょうせつ

この 小 説

Dokumen terkait