• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.2.1.3 Analisis Deskriptif Variabel

4.2.1.3.6 Keterlibatan Pekerja

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keterlibatan Pekerja N

o

Pernyataan SS S KS TS STS Sko r Tanggapan f % f % f % f % f % 1 Pekerja dilibatkan dalam

perencanaan program K3 9 16,6 14 25,9 31 57,5 0 0 0 0 194

2 Pekerja melaporkan jika

terjadi kecelakaan atau situasi yang berbahaya

6 11,1 14 25,9 32 59,5 2 3,7 0 0 182 3 Pekerja diminta

mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan K3

5 9,3 28 51,9 21 38,8 0 0 0 0 200 4 Pekerja dilibatkan dalam

penyampaian informasi mengenai K3

0 0 28 51,9 21 38,8 4 7,4 1 1,8 184

5 Pekerja dilibatkan dalam

identifikasi bahaya, penilaian risiko dan penentuan pengendalian atau control

3 5,5 13 24,2 34 62,9 3 5,5 1 1,8 176

6 Pekerja dilibatkan dalam

penyelidikan insiden 1 1,8 5 9,3 41 75,9 6 11,1 1 1,8 161

7 Pekerja dilibatkan dalam

pengembangan dan

peninjauan-ulang kebijakan-kebijakan K3

6 11,1 8 14,8 34 62,9 3 7,4 2 3,7 172

RATA – RATA 182

Sumber: Data Primer (Kuisioner) diolah 2015 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa :

1. Pernyataan pertama, sebanyak 16.6% responden menjawab sangat setuju, 25,9% responden setuju, 57,5% responden kurang setuju dan tidak ada responden yang menanggapi pernyataan dengan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju. Tingginya persentase responden yang kurang setuju yaitu mencapai 57,% terkait pernyataan pertama artinya hampir setengah dari responden kurang setuju dilibatkan dalam perencanaan program K3. 2. Pernyataan kedua, sebanyak 11,1% responden menjawab sangat setuju,

25,9% responden setuju, 59,3% responden kurang setuju, 3,7% responden tidak setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban responden diatas dapat dilihat bahwa sebagian pekerja kurang setuju untuk melaporkan jika terjadi kecelakaan atau situasi yang berbahaya.

3. Pernyataan ketiga, sebanyak 9,3% responden menjawab sangat setuju, 51,9% responden setuju, 38,8% responden kurang setuju, 7,4% responden tidak setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban sangat tidak setuju terkait pernyataan pekerja diminta mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan K3.

4. Pernyataan keempat, sebanyak 51,9 responden menjawab setuju, 38,8% responden kurang setuju, 7,4% responden tidak setuju, 1,8% sangat tidak setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban sangat setuju terkait pernyataan pekerja dilibatkan dalam penyampaian informasi mengenai K3.

5. Pernyataan kelima, sebanyak 5,5% responden menjawab sangat setuju, 24,2% responden setuju, 62,9% kurang setuju, 5,5% responden tidak

setuju, 1,8% sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 70% responden tidak sepakat pekerja dilibatkan dalam identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian atau kontrol.

6. Pernyataan keenam, sebanyak1,8% responden menjawab sangat setuju, 9,3% responden setuju, 75,9% responden kurang setuju, 11,1% tdiak setuju, dan 1,8% responden sangat tidak setuju. Artinya bahwa mencapai tingkat 90% responden tidak sepakat bahwa pekerja dilibatkan dalam penyelidikan insiden.

7. Pernyataan ketujuh, sebanyak 11,1% responden menjawab sangat setuju, 14,8% responden setuju, 62,9% responden kurang setuju, 7,4% responden tidak setuju dan 3,7% responden sangat tidak setuju terkait pernyataan pekerja dilibatkan dalam pengembangan dan peninjauan ulang kebijakan-kebijakan K3.

Dari hasil tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat dilihat bahwa secara general pekerja tidak ingin dilibatkan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan K3, ini ditunjukkan dari jawaban setiap responden dalam setiap pernyataan. Dalam variabel ini didominasi oleh jawaban responden yang kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap keterlibatan pekerja baik itu dalam perencanaan program K3, melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja atau situasi yang berbahaya, dalam penyampaian informasi mengenai K3, identifikasi bahaya, penyelidikan insiden dan pengembangan serta peninjuan ulang kebijakan-kebijakan K3.

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa variabel keterlibatan perkerja memiliki skor rata-rata 182 berada pada range ketiga yang berarti cukup.

Rendahnya skor dalam variabel keterlibatan pekerja ini menunjukkan bahwa rendah nya kesadaran pekerja untuk terlibat lebih dalam mengenai permasalahan K3. Adapun pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah “pekerja dilibatkan dalam penyelidikan insiden” dengan skor 161 berada pada range ketiga yang berarti cukup sedangkan pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah “pekerja diminta mengingatkan pekerja lain tentang bahaya dan K3” dengan skor 200 berada pada range keempat yang berarti tinggi.

4.2.1.3.7 Produktivitas Kerja

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja No

Pernyataan SS S KS TS STS Sko

r Tanggapan f % f % f % f % f % 1 Pekerja mampu bekerja sesuai

target 30 55,5 24 44,5 0 0 0 0 0 0 246

2 Pekerjaan dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan

33 61,2 19 35,1 2 3,7 0 0 0 0 247 3 Tidak adanya kecelakaan

kerja di lingkungan kerja 17 31,5 35 64,9 1 1,8 1 1,8 0 0 230

4 Tidak adanya kesalahan

dalam melakukan pekerjaan 20 37 33 61,2 0 0 1 1,8 0 0 234

5 Pekerja hadir sesuai dengan

jadwal kerja 16 29,6 36 66,7 2 3,7 0 0 0 0 230

6 Output yang dihasilkan sesuai dengan standar yang

ditentukan

17 31,5 36 66,7 1 1,8 0 0 0 0 232 7 Pekerja mengikuti segala

peraturan dan prosedur yang ditentukan oleh perusahaan

19 35,1 35 64,9 0 0 0 0 0 0 235

RATA – RATA 237

Sumber: Data Primer (Kuisioner) diolah 2015 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Pernyataan pertama, sebanyak 55,5% responden menjawab sangat setuju, 44,5% responden setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban kurang setuju, tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 100% responden sepakat dengan pekerja mampu bekerja sesuai target.

2. Pernyataan kedua, sebanyak 61,2% responden menjawab sangat setuju, 35,1% responden setuju, 3,7 responden kurang setuju, dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 96,3% responden sepakat bahwa pekerjaan dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan.

3. Pernyataan ketiga, sebanyak 31,5% responden menjawab sangat setuju, 64,9% responden setuju, 1,8% responden kurang setuju, 1,8% responden tidak setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban sangat tidak setuju terkait pernyataan tidak adanya kecelakaan kerja di lingkungan kerja.

4. Pernyataan keempat, sebanyak 37% responden menjawab sangat setuju, 61,2% responden setuju, 1,8% responden tidak setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban kurang setuju dan sangat tidak setuju terkait pernyataan tidak adanya kesalahan yang dalam melakukan pekerjaan.

5. Pernyataan kelima, sebanyak 29,6% responden menjawab sangat setuju, 66,6% responden setuju, 3,7% responden kurang setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban tidak setuju ataupun sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukkan 96,2% responden sepakat bahwa pekerja hadir sesuai dengan jadwal kerja.

6. Pernyataan keenam, sebanyak 31,5% responden menjawab sangat setuju, 66,7% responden setuju, 1,8% responden kurang setuju dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban tidak setuju ataupun sangat tidak setuju terkait pernyataan output yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan.

7. Pernyataan ketujuh sebanyak 35,1% responden menjawab sangat setuju, 64,9% responden setuju, dan tidak ada responden yang menanggapi dengan jawaban kurang setuju, tidak setuju ataupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa 100% responden sepakat bahwa pekerja mengikuti segala peraturan dan prosedur yang ditentukan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat dilihat bahwa produktivitas kerja responden dapat dikatakan baik hal ini ditunjukkan dari jawaban para responden yang cenderung memilih setuju dan sangat setuju dengan pekerja harus mampu bekerja sesuai target, pekerjaan dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan, tidak adanya kecelakaan kerja, tidak adanya kesalahan dalam melakukan pekerjaan, pekerja hadir sesuai jadwal kerja, output yang dihasilkan sesuai standar, dan pekerja mengikuti segala peraturan dan prosedur yang ditentukan oleh perusahaan.

Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat bahwa variabel produktivitas kerja memiliki skor rata-rata 237 berada pada range kelima yang berarti sangat tinggi. Dengan sangat tingginya skor yang dicapai berarti bahwa produktivitas pekerja pekerja pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia, Medan dapat dikatakan

maksimal. Adapun pernyataan yang memiliki skor paling rendah adalah “tidak adanya kecelakaan kerja di lingkungan kerja” dan “pekerja hadir sesuai jadwal” dengan skor 230 berada pada range kelima yang berarti sangat tinggi sedangkan pernyataan yang memiliki skor paling tinggi adalah “pekerjaan dikerjakan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan” dengan skor 247 berada pada range kelima juga yang artinya sangat tinggi.

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen terkait