• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

4.3.2 Pengaruh Peraturan dan Prosedur K3 Terhadap Produktivitas

Variabel peraturan dan prosedur K3 (X2) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut ditunjukkan oleh uji F yang dilakukan dengan Fhitung yang benilai 11,798. Mayoritas karyawan PT. CCAI Medan menanggapi pernyataan dengan jawaban sangat setuju dan setuju. Berdasarkan Uji T yang dilakukan, secara parsial peraturan dan prosedur K3 berpengaruh posirif namun tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan. Tidak signifikan dikarenakan hasil Fhitung lebih kecil dibanding 1, 465 < 2,684.

Dengan koefisien regresi peraturan dan prosedur K3 terhadap produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan yaitu sebesar 0,167 menunjukkan bahwa pengaruh keduanya searah/positif. Apabila semakin tinggi peraturan dan prosedur K3 maka akan semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dan begitu juga sebaliknya. Apabila terjadi peningkatan peraturan dan prosedur K3 di PT. CCAI maka peningkatan tersebut tidak akan signifikan terhadap produktivitas karyawan. Hal ini dikarenakan masih banyak karyawan yang kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan aspek-aspek yang terkait dengan variabel yang berkaitan dengan peraturan dan prosedur K3 dan masih banyak faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitan ini yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis dan distribusi jawaban karyawan PT. CCAI Medan aspek yang paling berpengaruh dalam pengukuran peraturan dan prosedur K3 adalah peraturan dan prosedur K3 sangat diperlukan, ini berarti agar program-program K3 berjalan sesuai dengan alur serta koridornya maka karyawan sangat membutuhkan peraturan dan prosedur tersebut. Aspek kedua yang paling berpengaruh menurut karyawan PT. CCAI Medan adalah adanya peninjauan ulang terhadap peraturan dan prosedur K3 yang diterapkan. Hal ini bertujuan untuk meng-update kembali peraturan dan prosedur K3 apakah masih sesuai atau tidak untuk dijalankan. Selanjutnya, aspek ketiga yang berpengaruh dalam pengukuran dan prosedur K3 yaitu sosialisasi terhadap perubahan peraturan dan prosedur K3, hal ini akan membuat karyawan mengetahui informasi mengenai perubahan peraturan dan prosedur K3 sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Tentunya dalam sosialisasi peraturan dan prosedur K3 disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar karyawan dapat menjalankan peraturan dan prosedur K3 tersebut.

Poin selanjutnya adalah peraturan dan prosedur K3 diperbaiki secara berkala, dimana peraturan dan prosedur yang sudah tidak sesuai dirubah dan diperbaiki secara regular. Selanjutnya peraturan dan prosedur K3 diterapkan dengan konsisten, dimana peraturan dibuat bukan untuk memperumit karyawan namun untuk membantu karyawan untuk menjalankan pekerjaannya dengan mudah, dan peraturan tersebut harus diaplikasikan secara terus-menerus dan berkelanjutan. Aspek yang terakhir adalah ada sanksi terhadap pelanggaran prosedur. Banyak karyawan PT. CCAI yang kurang setuju dengan aspek ini, dapat dikatakan secara tidak langsungmasih banyak karyawan PT. CCAI berpeluang

melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan prosedur kerja dan mereka merasa keberatan diberikan sanksi oleh pihak perusahaan. Sementara apabila ditelaah lebih jauh pemberian sanksi bagi pelanggaran peraturan dan prosedur K3 ini dapat membuat karyawan lebih berhati-hati mengambil tindakan dalam melaksanakan pekerjaanya.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Muhammed (2002: 22) bahwa hendaknya peraturan dan prosedur K3 tidaklah terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami, mudah untuk diterapkan dengan benar, diberlakukan sanksi jika ada pelanggaran dan perlu adanya perbaikan secara berkala.

4.3.3 Pengaruh Komunikasi Pekerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Variabel komunikasi pekerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyayan PT. CCAI Medan. Hal ini ditunjukkan oleh uji F yang dilakukan dengan Fhitungyang bernilai 11,798. Mayoritas karyawan PT. CCAI menanggapi pernyataan dengan jawaban setuju dan sangat setuju. Berdasarkan dari uji T yang dilakukan, secara parsial komunikasi pekerja berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan. Tidak signifikan dikarenakan Thitung lebih kecil disbanding Ttabel yaitu 0,489 < 2,684.

Dengan koefisien regresi komunikasi pekerja (X3) terhadap produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan yaitu sebesar 0,061 menunjukkan bahwa pengaruh keduanya searah/positif. Apabila semakin tinggi komunikasi

pekerja maka akan tinggi pula produktivitas kerja karyawan PT. CCAI Medan dan begitu juga sebaliknya. Apabila terjadi peningkatan komunikasi pekerja di PT. CCAI Medan maka peningkatan tersebut tidak terjadi secara signifikan karena masih banyak juga karyawan yang kurang setuju terkait aspek-aspek yang mengukur tingkat komunikasi pekerja dan masih banyak faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis dan hasil distribusi jawaban karyawan PT. CCAI Medan, hal yang paling penting dan berpengaruh dalam mengukur komunikasi pekerja PT. CCAI adalah aspek pekerja telah mendapat informasi mengenai masalah K3. Artinya karyawan sadar bahwa informasi mengenai K3 itu penting dan bermanfaat untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. CCAI Medan. Aspek pengukuran yang kedua yang berpengaruh menurut karyawan PT. CCAI Medan yaitu aspek pekerja mendapat informasi yang jelas mengenai pekerjaannya, dimana pekerja tahu dan mendapatkan pembagian kerja yang jelas dari pihak perusahaan agar pekerja dapat melaksanakan pekerjaanya dengan baik . Setelah itu pekerja akan mengerti dan memahami baik itu masalah informasi mengenai pekerjaannya maupun informasi K3.

Aspek komunikasi baik antara sesama pekerja, pihak manajerial, pekerja dengan pengunjung perusahaan juga sangat berpengaruh dalam mengukur variabel komunikasi pekerja PT. CCAI Medan. Mayoritas karyawan PT. CCAI Medan sepakat bahwa komunikasi pekerja sangat penting dalam pelaksanaan tugas dan pencegahan kecelakaan kerja. Hal ini berkaitan dengan teori bahwa komunikasi yang baik diperlukan antara pihak manajemen dan pihak pekerja,

serta komunikasi yang baik antara sesama pekerja serta proses penyampaian informasi yang baru pada pekerja (Cheine:1998).

4.3.4 Pengaruh Kompetensi Pekerja terhadap Produktivitas Kerja

Dokumen terkait