Gambar 28 menunjukkan preferensi pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas di Kompleks Masjid Al-Hurriyyah. Berdasarkan Gambar 28, terlihat bahwa sebagian besar pengunjung (53%) menyatakan ketersediaan fasilitas di kompleks Masjid Al-Hurriyyah tergolong baik.
Gambar 28 Preferensi pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas
Selain, itu, sebagian pengunjung lainnya menilai Kompleks Masjid Al- Hurriyyah telah menyediakan fasilitas dengan cukup baik (28%) dan sangat baik (13%). Jika dirata-ratakan dari seluruh penilaian, preferensi pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas di Kompleks Masjid Al-Hurriyyah adalah cukup baik (3,68).
4. Pelayanan
Gambar 29 menunjukkan preferensi pengunjung terhadap pelayanan dari pihak pengelola Kompleks Masjid Al-Hurriyyah. Pada gambar, terlihat bahwa sebagian besar pengunjung (63%) menyatakan pelayanan dari pihak pengelola kompleks Masjid Al-Hurriyyah tergolong baik. Selain, itu, sebagian pengunjung lainnya menilai pengelola Kompleks Masjid Al- Hurriyyah telah melayani mereka dengan cukup baik (22%). Jika dirata- ratakan dari seluruh penilaian, preferensi pengunjung terhadap pelayanan pengelola dari Kompleks Masjid Al-Hurriyyah adalah cukup baik (3,63).
Gambar 29 Preferensi pengunjung terhadap pelayanan dari pihak pengelola 5. Kenyamanan
Gambar 30 menunjukkan preferensi pengunjung terhadap pelayanan dari pihak pengelola Kompleks Masjid Al-Hurriyyah. Berdasarkan Gambar
35 30, terlihat bahwa sebagian besar pengunjung (56%) menyatakan kenyamanan di kompleks Masjid Al-Hurriyyah tergolong nyaman.
Gambar 30 Preferensi pengunjung terhadap kenyamanan
Selain, itu, sebagian pengunjung lainnya menilai Kompleks Masjid Al- Hurriyyah tergolong sangat nyaman (28%) dan cukup nyaman (13%). Jika dirata-ratakan dari seluruh penilaian, preferensi pengunjung terhadap kenyamanan Kompleks Masjid Al-Hurriyyah adalah cukup baik/nyaman, bahkan sangat mendekati kategori baik/nyaman (3,93).
Analisis Struktur dan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Struktur Organisasi Pengelola
Pengelolaan taman dan seluruh lanskap Kompleks Masjid Al-Hurriyyah saat ini menjadi tanggung jawab Direktorat Fasilitas dan Properti IPB, lebih spesifiknya pada Bagian Taman, Lahan, dan Kebersihan (Gambar 31).
Gambar 31 Struktur organisasi Direktorat Fasilitas dan Properti IPB Sumber: Program Kerja Kasi TLK 2013
36
Sementara itu, perawatan bangunan mesjid, aula, asrama, dan bangunan lainnya serta pengadaan kegiatan keislaman di lingkungan kompleks mesjid berada di bawah tanggung jawab DKM Al-Hurriyyah (Gambar 32).
Gambar 32 Struktur organisasi DKM Al-Hurriyyah Sumber: hasil wawancara
Tenaga Kerja Pengelolaan
Saat ini, terdapat tenaga kerja pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Al- Hurriyyah yang resmi bekerja di bawah Direktorat Fasilitas dan Properti IPB, lebih spesifiknya di bawah Bagian Taman, Lahan, dan Kebersihan (TLK). Pada awalnya, total tenaga kerja yang dipekerjakan rutin adalah 5 orang, tetapi karena dirasa kurang efektif (boros tenaga kerja), saat ini hanya terdapat 3 orang pekerja harian saja yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan lanskap Masjid Al- Hurriyyah. Rincian aktivitas dan frekuensi kegiatan pemeliharaan Kompleks Masjid Al-Hurriyyah terdapat pada Tabel 14.
Jam kerja rutin harian adalah pukul 07.00 s.d. 15.00 dengan istirahat satu jam (pukul 12.00 s.d. 13.00), berarti 7 jam/hari, dengan jumlah hari kerja rutin 5 hari per minggu (hari Senin s.d. Jum’at). Jika pekerja diharuskan untuk lembur pada hari Sabtu atau Minggu, jam kerja lembur adalah pukul 08.00 – 12.00, lalu pekerja akan memperoleh insentif tambahan. Pekerja harian ini mengerjakan pemeliharaan lanskap yang bersifat rutin dan harian/mingguan, seperti penyapuan, pembersihan area, dan pemangkasan semak. Untuk pemangkasan rumput pada keseluruhan area (kecuali halaman sebelah tenggara) dan perawatan pohon (pemangkasan) menjadi tanggung jawab tim khusus lainnya di bawah Kasi TLK.
Di lain pihak, BPRT DKM Al-Hurriyyah sendiri mengalokasikan 5 orang tenaga kerja. Kelima orang pekerja tersebut memiliki tanggung jawab utama terhadap pengelolaan bangunan di Kompleks Masjid Al-Hurriyyah (terutama mencakup mesjid dan aula), tetapi mereka juga turut serta dalam pemeliharaan lanskap Kompleks Masjid Al-Hurriyyah.
37 Tabel 14 Rincian aktivitas dan frekuensi kegiatan pemeliharaan
No. Lokasi Aktivitas Frekuensi
1. Masjid, Aula, dan Asrama Al-Hurriyyah
a. Pengepelan lantai 2 kali/hari b. Pengecatan bangunan Insidental 2. Lapangan Parkir a. Penyapuan paving block 1 kali/hari b. Pembersihan gulma 1 kali/bulan c. Penggantian paving block Insidental d. Perbaikan papan penanda Insidental 3. Lanskap kompleks
mesjid secara umum
a. Penyiraman tanaman Saat tidak hujan b. Pemangkasan rumput 2 kali/minggu c. Pemangkasan semak dan perdu
d. Pemangkasan pohon
1 kali/minggu Insidental e. Penyulaman tanaman insidental
Sumber: hasil wawancara Kasi Taman, Lahan, dan Kebersihan, BPRT DKM Al-Hurriyyah, dan pekerja lapang
Dalam melaksanakan pekerjaannya, seluruh pekerja lapang yang bertugas di Kompleks Masjid Al-Hurriyyah memiliki spesifikasi dan ranah kerja masing- masing. Pada setiap hari kerja, setiap pekerja fokus untuk menyelesaikan pekerjaan pada ranah masing-masing, tetapi jika diperlukan, tenaga pekerja lapang dapat difokuskan pada salah satu ranah tertentu. Pembagian tugas pemeliharaan lanskap secara rinci disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15 Pembagian tugas pemeliharaan lanskap
Pekerja
Area Deskripsi Pekerjaan Organisasi Jumlah
Direktorat Fasilitas dan
Properti
1 orang Parkir B dan halaman tenggara
Menyapu perkerasan dan membersihkan gulma 1 orang Parkir C, halaman barat
daya, dan halaman utara
Menyapu perkerasan dan membersihkan gulma 1 orang Taman di area Parkir B,
C, dan di halaman tenggara
Memangkas semak dan perdu, menyiram, memupuk, dan menyulam tanaman, serta membersihkan saluran drainase
1 tim khusus
Seluruh area tapak yang memiliki pepohonan
Memangkas dan menebang pohon yang sudah mati 1 tim
khusus
Aula Al-Hurriyyah, Asrama Pengelola Mesjid, halaman utara, halaman barat laut
Memangkas rumput
DKM Al- Hurriyyah
5 orang Parkir A, Masjid Al- Hurriyyah, Aula Al- Hurriyyah, Asrama Marboth
Menyapu area Parkir A, mengepel area mesjid serta aula, dan menjaga kebersihan toilet serta lokasi secara umum
38
Berdasarkan hasil pengamatan pada lapang, terdapat beberapa kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan namun memiliki kapasitas kerja (KK) yang berbeda dengan literatur (Tabel 16).
Tabel 16 Perbandingan kapasitas kerja literatur dan lapang
No. Kegiatan Pemeliharaan Kapasitas Kerja (m
2
/jam) Standar1 Lapangan2 1. Pembersihan dan penyapuan perkerasan 800 1600 2. Pembersihan dan penyapuan area rumput 400 550 3. Penyiraman tanaman dengan selang 150 -
4. Pembersihan selokan taman - 85
5. Penyiangan gulma 40 -
6. Pemangkasan rumput dengan mesin gendong 250 - 7. Pemangkasan TPT dan semak 10 30 8. Penyemprotan pestisida dengan sprayer gendong 150 - 9. Pemupukan tanaman penutup tanah dan perdu 200 -
10. Pemupukan pohon 7 pohon -
11. Pemangkasan ranting dan dahan pohon 5 pohon -
12. Penyulaman tanaman 3 -
1
Berdasarkan pemeliharaan taman oleh Arifin dan Arifin (2005)
2
Berdasarkan hasil pengamatan lapang dan wawancara (April – Juni 2013)
Jadwal Kegiatan Pemeliharaan
Jika dijabarkan dalam rincian jadwal kegiatan pemeliharaan dalam rangka pengelolaan, tentunya terdapat beragam aktivitas yang harus dilaksanakan dalam rangka memelihara Kompleks Masjid Al-Hurriyyah. Akan tetapi, berdasarkan hasil survei lapang dan wawancara, belum semua kegiatan pemeliharaan dilakukan sesuai jadwal (Tabel 17).
Tabel 17 Kesesuaian jadwal kegiatan pemeliharaan
No. Kegiatan Pemeliharaan Frekuensi Kegiatan Standar1 Lapangan2 1. Pembersihan dan penyapuan areal taman Harian Harian 2. Pembuangan sampah keluar taman Harian Harian 3. Penyiraman tanaman Harian Insidental 4. Pembersihan selokan taman Harian Dwiharian 5. Penyiangan gulma Bulanan Bulanan 6. Pemangkasan rumput Bulanan Dwimingguan 7. Pemangkasan semak dan perdu tanaman pagar Bulanan Mingguan 8. Pencegahan hama dan penyakit Bulanan Insidental 9. Pembersihan bangunan taman Bulanan Insidental 10. Pemupukan tanaman penutup tanah dan perdu Triwulan Insidental 11. Pemupukan pohon Semesteran Insidental 12. Pemangkasan ranting dan dahan pohon Semesteran Insidental 13. Penyulaman tanaman Insidental Insidental 14. Penggantian lampu taman Insidental Insidental
1
Berdasarkan pemeliharaan taman oleh Arifin dan Arifin (2005)
2
39 Fasilitas, Sarana, dan Prasarana Pengelolaan
Fasilitas, sarana, dan prasarana pengelolaan dan pemeliharaan lanskap secara umum menjadi tanggung jawab dari Direktorat Fasilitas dan Properti IPB. Setiap pekerja dibekali dengan seperangkat alat kebersihan dan pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Apabila terdapat kerusakan pada alat ataupun kekurangan bahan, pekerja yang bersangkutan dapat mengajukan penggantian alat dan penambahan bahan kepada kepala bagiannya.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di lapang, alat pemeliharaan standar yang digunakan pekerja lapang adalah arit, cangkul, golok, sapu, pengki, dunak (keranjang sampah besar), selang sepanjang 100 m, gunting tanaman, serta sebuah mesin pemotong rumput dorong dan beberapa mesin pemotong rumput gendong. Bahan yang digunakan dalam pemeliharaan lanskap adalah pupuk (kompos atau serbuk gergaji), insektisida, fungisida, pestisida, serta bahan bakar bensin untuk pengoperasian mesin pemotong rumput.
Biaya Pemeliharaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasi TLK Direktorat Fasilitas dan Properti IPB, tidak terdapat alokasi khusus untuk biaya pemeliharaan taman Kompleks Masjid Al-Hurriyyah karena semuanya digabung dengan biaya pemeliharaan keseluruhan taman dan kebersihan di IPB (Tabel 18). Hal ini cukup mempengaruhi performa kegiatan pengelolaan yang dapat dilakukan oleh pihak TLK, terutama berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan harian dan alokasi tenaga kerja pada setiap taman di Kampus IPB Darmaga.
Tabel 18 Rincian biaya pemeliharaan tahunan keseluruhan taman kampus IPB Darmaga tahun 2013
No. Program Biaya (Rp/tahun)
1. Kegiatan rutin seksi taman, lahan, dan kebersihan (pemberian insentif)
600 000 000 2. Kebersihan terpadu (biaya koordinasi) 25 000 000
3. Pembuatan biopori 35 000 000
4. Pupuk organik 65 000 000
5. Pembuatan taman lama dan taman baru 65 000 000 6. Peningkatan kualitas kerja (pelatihan) 100 000 000
7. Toilet terpadu 250 000 000
8. Labeling tanaman 25 000 000
9. Koleksi tanaman 65 000 000
10. Penyiraman tanaman 3 500 000
Total 1 233 500 000
Sumber: Program Kerja Kasi TLK 2013
Terkait dengan insentif pekerja lapang, terdapat beberapa jenis insentif yang diberikan, yaitu gaji pokok, uang makan, serta insentif tambahan (Tabel 19). Selain itu, jika pekerja lapang diharuskan untuk lembur, terdapat pula insentif senilai Rp35.000,00/hari lembur.
40
Tabel 19 Anggaran dana gaji pekerja lapang
No. Rincian Insentif/orang Biaya Bulanan (Rp)
Biaya Tahunan (Rp)
1. Gaji pokok 300 000 3 600 000
2. Uang makan (15 000 x 20 hari kerja) 300 000 3 600 000
3. Insentif tambahan 50 000 600 000
Total gaji pegawai perorang 650 000 7 800 000 Total keseluruhan gaji pegawai 1 950 000 23 400 000
Sumber: hasil wawancara (April dan Mei 2013)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala BPRT DKM Al-Hurriyyah, pihak BPRT Al-Hurriyyah mengalokasikan dana sekitar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) per bulan, atau totalnya Rp24.000.000,00 per tahun untuk pengelolaan seluruh Kompleks Masjid Al-Hurriyyah (mencakup pemeliharaan bangunan dan lanskapnya). Di luar dana tersebut, DKM Al-Hurriyyah juga mengalokasikan gaji bagi pekerja lapang, yaitu sebesar Rp600.000,00/bulan. Keseluruhan alokasi dana pemeliharaan bangunan dan lanskap dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20 Alokasi dana pemeliharaan lanskap oleh BPRT Al-Hurriyyah
No. Program Biaya (Rp/tahun)
1. Pengadaan obat pembersih lantai 18 000 000
2. Bahan bakar bensin 6 000 000
3. Gaji pegawai kebersihan (5 @ Rp600.000,00/bln) 36 000 000 Total 60 000 000
Sumber: hasil wawancara (Maret 2013)
Analisis SWOT Analisis Faktor Strategis Internal
Faktor strategis internal adalah kekuatan dan kelemahan (strengths dan weaknesses) dari pihak internal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah, yaitu pihak pengelola. Berdasarkan hasil analisis lapang dan diskusi dengan pihak pengelola, terdapat lima faktor kekuatan dan lima faktor kelemahan dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda (Tabel 21).
Tabel 21 Tingkat kepentingan faktor internal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah
Simbol Faktor Internal Tingkat
Kepentingan Rating Faktor kekuatan (strength)
S1 Luas tapak memadai untuk melakukan berbagai kegiatan
Sangat penting 4 S2 Berbagai kegiatan yang dilakukan telah sesuai
dengan fungsi kompleks mesjid sebagai pusat kegiatan keislaman
Sangat penting 4
S3 Struktur pengelola mesjid (DKM) telah sesuai standar dan berfungsi dengan baik
41 Tabel 21 Tingkat kepentingan faktor internal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah
(lanjutan)
Simbol Faktor Internal Tingkat
Kepentingan Rating S4 Alat dan bahan untuk pemeliharaan tersedia
dengan baik
Sangat penting 4 S5 Fasilitas parkir sudah cukup memadai Sangat penting 4 Faktor kelemahan (weakness)
W1 Dua organisasi yang mengelola lanskap terkadang kurang optimal dalam pembagian kerja
Penting 2
W2 Tenaga kerja pemeliharaan lapang kurang. Penting 2 W3 Anggaran khusus dari Faspro IPB untuk
pemeliharaan lanskap tidak tersedia.
Penting 2
W4 Kebersihan dan penataan lanskap di beberapa area masih kurang
Sangat penting 1 W5 Keamanan pada area kompleks mesjid masih
kurang terjaga
Sangat penting 1 Total 28
Analisis Faktor Strategis Eksternal
Faktor strategis eksternal adalah peluang dan ancaman (opportunities dan threats) dari pihak eksternal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah, yaitu pengunjung dan berbagai fenomena lainnya yang mempengaruhi. Berdasarkan hasil analisis lapang dan diskusi dengan pihak pengelola, terdapat tiga faktor peluang dan tiga faktor tantangan dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda (Tabel 22). Tabel 22 Tingkat kepentingan faktor eksternal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah
Simbol Faktor Eksternal Tingkat
Kepentingan Rating Faktor peluang (opportunity)
O1 Dukungan dari pihak IPB kepada kompleks Al-Hurriyyah sebagai pusat kegiatan keislaman sudah memadai
Sangat penting 4
O2 Pengunjung kompleks mesjid yang datang dari berbagai kalangan berjumlah cukup banyak
Sangat penting 4 O3 Pihak eksternal yang memanfaatkan kompleks
mesjid sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan keislaman berjumlah cukup banyak
Penting 3
Faktor ancaman (threat)
T1 Jumlah mahasiswa IPB terus meningkat Sangat penting 1 T2 Inovasi kegiatan-kegiatan keislaman perlu
dilaksanakan untuk terus meningkatkan pengunjung
Sangat penting 1
T3 Keamanan kompleks mesjid yang terkait dengan penggunaan tapak oleh pihak eksternal perlu ditingkatkan
Sangat penting 1
42
Pembuatan Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Setelah setiap faktor internal dan faktor eksternal diketahui tingkat kepentingannya, selanjutnya dilakukan penilaian bobot strategis internal eksternal (Tabel 23 dan 24) dengan menggunakan metode paired comparison dari Kinnear dan Taylor (1991).
Tabel 23 Penilaian bobot faktor strategis internal
Faktor
Internal S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 Total Bobot S1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 21 0,12 S2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 21 0,12 S3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 21 0,12 S4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 21 0,12 S5 2 2 2 2 3 3 3 2 2 21 0,12 W1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 11 0,06 W2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 11 0,06 W3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 11 0,06 W4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 21 0,12 W5 2 2 2 2 2 3 3 3 2 21 0,12 Total 180 1
Tabel 24 Penilaian bobot faktor strategis eksternal
Faktor Eksternal O1 O2 O3 T1 T2 T3 Total Bobot
O1 2 3 2 2 2 11 0,18 O2 2 3 2 2 2 11 0,18 O3 1 1 1 1 1 5 0,08 T1 2 2 3 2 2 11 0,18 T2 2 2 3 2 2 11 0,18 T3 2 2 3 2 2 11 0,18 Total 60 1
Setelah diketahui bobot dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, dapat dibuat sebuah Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks External Factor Evaluation (EFE). Pada matriks ini, bobot dari setiap faktor dikalikan dengan peringkatnya untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 25 dan 26). Matriks IFE dan EFE digunakan untuk menentukan peringkat strategi pengelolaan Kompleks Masjid Al-Hurriyyah yang akan diprioritaskan.
Berdasarkan hasil penghitungan Matriks IFE dan EFE, diketahui bahwa kondisi internal dari Kompleks Masjid Al-Hurriyyah memiliki skor sebesar 2,93. Sementara itu, kondisi eksternal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah memiliki skor sebesar 2,27.
43 Tabel 25 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Simbol Faktor Internal Tingkat
Kepentingan Rating Bobot Skor Faktor kekuatan (strength)
S1 Luas tapak memadai untuk melakukan berbagai kegiatan
Sangat penting
4 0,12 0,47 S2 Berbagai kegiatan yang dilakukan telah
sesuai dengan fungsi kompleks mesjid sebagai pusat kegiatan keislaman
Sangat penting
4 0,12 0,47
S3 Struktur pengelola mesjid (DKM) telah sesuai standar dan berfungsi dengan baik
Sangat penting
4 0,12 0,47
S4 Alat dan bahan untuk pemeliharaan tersedia dengan baik
Sangat penting
4 0,12 0,47 S5 Fasilitas parkir sudah cukup memadai Sangat
penting
4 0,12 0,47 Faktor kelemahan (weakness)
W1 Dua organisasi yang mengelola lanskap terkadang kurang optimal dalam pembagian kerja
Penting 2 0,06 0,12
W2 Tenaga kerja pemeliharaan lapang kurang.
Penting 2 0,06 0,12 W3 Anggaran khusus dari Faspro IPB untuk
pemeliharaan lanskap tidak tersedia.
Penting 2 0,06 0,12 W4 Kebersihan dan penataan lanskap di
beberapa area masih kurang
Sangat penting
1 0,12 0,12 W5 Keamanan pada area kompleks mesjid
masih kurang terjaga
Sangat penting
1 0,12 0,12 Total 28 1 2,93
Menurut David (2008), jika nilai total skor IFE dan EFE berada di bawah 2,5 diindikasikan bahwa kondisi internal dan eksternal tergolong lemah. Di sisi lain, jika nilai total skor IFE dan EFE berada di atas 2,5, diindikasikan bahwa kondisi internal dan eksternal tergolong kuat. Hasil total skor dari IFE dan EFE Kompleks Masjid Al-Hurriyyah adalah sebesar 5,20.
Tabel 26 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Simbol Faktor Eksternal Tingkat
Kepentingan Rating Bobot Skor Faktor peluang (opportunity)
O1 Dukungan dari pihak IPB kepada kompleks Al-Hurriyyah sebagai pusat kegiatan keislaman sudah memadai
Sangat penting
4 0,18 0,73
O2 Pengunjung kompleks mesjid yang datang dari berbagai kalangan berjumlah cukup banyak
Sangat penting
4 0,18 0,73
O3 Pihak eksternal yang memanfaatkan kompleks mesjid sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan keislaman berjumlah cukup banyak
44
Tabel 26 Matriks External Factor Evaluation (EFE) (lanjutan)
Simbol Faktor Eksternal Tingkat
Kepentingan Rating Bobot Skor Faktor tantangan (threat)
T1 Jumlah mahasiswa IPB terus meningkat Sangat penting
1 0,18 0,18 T2 Inovasi kegiatan-kegiatan keislaman
perlu dilaksanakan untuk terus meningkatkan pengunjung
Sangat penting
1 0,18 0,18
T3 Keamanan kompleks mesjid yang terkait dengan penggunaan tapak oleh pihak eksternal perlu ditingkatkan
Sangat penting
1 0,18 0,18
Total 14 1,00 2,27
Nilai total skor IFE dan EFE kemudian diposisikan dalam Matriks Internal- Eksternal Kompleks Masjid Al-Hurriyyah (Tabel 27). Berdasarkan Tabel 27 tersebut, posisi Kompleks Masjid Al-Hurriyyah berada pada Sel V, menunjukkan bahwa strategi yang paling tepat untuk digunakan adalah dengan menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Hal ini berarti Kompleks Masjid Al- Hurriyyah harus menjaga keseimbangan pengelolaan yang telah tercapai hingga saat ini, serta mencari cara untuk terus meningkatkannya lagi.
Tabel 27 Matriks Internal-Eksternal
Pembuatan Matriks SWOT
Langkah selanjutnya setelah memperoleh nilai Matriks IFE dan EFE adalah membuat Matriks SWOT. Pada tahap ini dilakukan pencocokan faktor-faktor internal dan eksternal yang dimiliki Kompleks Masjid Al-Hurriyyah, yaitu dengan menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan peluang dan ancaman yang diprediksi akan terjadi. Pada matriks ini (Tabel 28) ditunjukkan beberapa alternatif strategi pengelolaan yang dapat dilakukan oleh pihak pengelola Kompleks Masjid Al-Hurriyyah. Terdapat tujuh strategi pengelolaan, yaitu 2 strategi SO (strength-opportunity), 2 strategi ST (strength-threat), 2 strategi WO (weakness-opportunity), dan 1 strategi WT (weakness-threat).
45 Keseluruhan strategi ini disusun dengan mempertimbangkan faktor-faktor kekuatan internal dan eksternal yang terkait.
Tabel 28 Matriks SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Opportunities (O) 1. Dukungan dari pihak IPB
kepada Kompleks Masjid Al-Hurriyyah sebagai pusat kegiatan keislaman sudah memadai
2. Pengunjung kompleks mesjid yang dari berbagai kalangan berjumlah cukup banyak
3. Pihak eksternal yang memanfaatkan kompleks mesjid sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan keislaman berjumlah cukup banyak
Threats (T) 1. Jumlah mahasiswa IPB
terus meningkat
2. Inovasi kegiatan-kegiatan keislaman perlu
dilaksanakan untuk terus meningkatkan
pengunjung 3. Keamanan kompleks
mesjid terkait dengan penggunaan tapak oleh pihak eksternal perlu ditingkatkan
Strengths (S) 1. Luas tapak memadai untuk
melakukan berbagai kegiatan 2. Berbagai kegiatan yang telah
dilakukan sesuai dengan fungsi mesjid sebagai pusat kegiatan keislaman 3. Struktur pengelola mesjid
(DKM) telah sesuai standar dan berfungsi dengan baik 4. Alat dan bahan pemeliharaan
tersedia dengan baik 5. Fasilitas parkir sudah cukup
memadai
Strategi SO 1. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan lanskap Kompleks Masjid Al- Hurriyyah sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan keislaman bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan IPB 2. Membuka peluang kerja
sama yang seluas-luasnya bagi pihak eksternal untuk menyelenggarakan kegiatan keislaman di kompleks mesjid Strategi ST 3. Menciptakan variasi kegiatan keagamaan yang dapat dilaksanakan di Kompleks Masjid Al- Hurriyyah 4. Meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung di kompleks mesjid dalam pelaksanaan berbagai kegiatan Weaknesses (W) 1. Dua organisasi pengelola
lanskap terkadang kurang optimal dalam pembagian kerja
2. Tenaga kerja pemeliharaan lapang kurang
3. Anggaran khusus dari Faspro IPB untuk pemeliharaan lanskap tidak tersedia 4. Kebersihan dan penataan
lanskap di beberapa area masih kurang
5. Keamanan pada area kompleks mesjid masih kurang terjaga
Strategi WO 5. Menyusun rencana
pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Al- Hurriyyah dengan memperhatikan aspek struktur organisasi pengelola, tenaga kerja, alat dan bahan, jadwal, dan biaya
6. Meningkatkan kebersihan dan keamanan dari tapak agar dapat berfungsi optimal
Strategi WT 7. Meningkatkan kuantitas
dan kualitas SDM pengelola lanskap untuk mengakomodasi berbagai penggunaan tapak oleh pengunjung
46
Strategi Pengelolaan
Setelah didapatkan beberapa alternatif strategi, selanjutnya dilakukan penentuan peringkat dari setiap alternatif strategi tersebut dengan cara menjumlahkan semua skor dari setiap faktor strategis yang terkait. Skor yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menjadi prioritas (Tabel 29). Tabel 29 Peringkat alternatif strategi
No Alternatif Strategi Unsur
SWOT Skor Peringkat 1. Mengoptimalkan pengelolaan dan
pemanfaatan lanskap Kompleks Masjid Al-Hurriyyah sebagai pusat
penyelenggaraan kegiatan keislaman bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan IPB
S1, S2, S3, S4, S5, O1,
O2
3,80 1
2. Membuka peluang kerja sama yang seluas-luasnya bagi pihak eksternal untuk menyelenggarakan kegiatan keislaman di kompleks mesjid
S1, S2, S3, S5, O1, O2,
O3
3,58 2
3. Menciptakan variasi kegiatan
keagamaan yang dapat dilaksanakan di Kompleks Masjid Al-Hurriyyah
S1, S2, S5,
T1, T2 1,77 3 4. Meningkatkan kualitas pelayanan
pengunjung di kompleks mesjid dalam pelaksanaan berbagai kegiatan
S3, S4, T1,
T3 1,30 4 5. Menyusun rencana pengelolaan
lanskap Kompleks Masjid Al- Hurriyyah dengan memperhatikan aspek struktur organisasi pengelola, jadwal, tenaga kerja, alat dan bahan, serta biaya
W1, W2,
W3, W4, O1 1,22 5
6. Meningkatkan kebersihan dan keamanan dari tapak agar dapat berfungsi optimal
W4, W5, O2,
O3 1,22 6 7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
SDM pengelola lanskap untuk
mengakomodasi berbagai penggunaan tapak oleh pengunjung
W2, W4, W5, T1, T2, T3 0,91 7
PEMBAHASAN
Kondisi UmumKompleks Masjid Al-Hurriyyah telah mengalami berbagai perkembangan dan pembangunan hingga saat ini. Keseluruhan perkembangan ini disesuaikan dengan kebutuhan sivitas akademika dan tenaga kependidikan IPB sebagai
47 pengguna utama terhadap tempat untuk beribadah dan melakukan berbagai kegiatan keislaman. Berlokasi di perbatasan antara area akademik dan perumahan dosen, posisi Kompleks Masjid Al-Hurriyyah dirasa telah sesuai untuk mengakomodasi kebutuhan beribadah dari komunitas muslim pada kedua area tersebut (Lidiawati 1998).
Berdasarkan hasil inventarisasi, didapatkan bahwa Kompleks Masjid Al- Hurriyyah memiliki topografi datar dengan tanah latosol coklat kemerahan, jenis tanah yang biasa ditemukan di area Kampus IPB Darmaga. Topografi tapak yang relatif lebih rendah dari area sekitarnya memberikan beberapa dampak, antara lain, lebih mudah diidentifikasi lokasinya oleh pengunjung (hal ini dipermudah pula dengan bangunan mesjid yang tinggi sehingga terlihat jelas walaupun tidak mendominasi), tetapi di sisi lain menjadikan aliran air saat hujan turun mengarah ke dalam tapak. Iklim setempat yang tergolong tipe A pada klasifikasi Schmidt- Ferguson dengan curah hujan relatif tinggi haruslah menjadi perhatian dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan secara keseluruhan. Salah satu hal yang perlu ditekankan adalah keberadaan saluran drainase yang baik untuk menanggulangi genangan pada tapak (Gambar 33).
Gambar 33 Genangan air pada area Parkir A saat turun hujan Sumber: dokumentasi pribadi
Tapak Kompleks Masjid Al-Hurriyyah didominasi oleh tipe vegetasi pepohonan. Hal ini berpengaruh nyata terhadap kondisi iklim mikro setempat, dan relatif berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung pada tapak. Akan tetapi, pepohonan pada Kompleks Masjid Al-Hurriyyah relatif terlihat kurang terawat,