• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

C. Gambaran Umum Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas

8. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan pneumonia balita di Puskesmas sangat penting, tanpa adanya sarana dan prasaran suatu program tidak dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini ketersediaan sarana dan prasarana di Puskesmas, dapat diketahui melalui wawancara mendalam dan observasi. Adapun sarana dan prasarana yang diteliti dalam penelitian ini adalah media cetak dan media penyuluhan dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi yang sudah dilakukan. Diketahui bahwa, pernyataan informan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana tidak sesuai dengan hasil observasi di Puskesmas. Semua Puskesmas mengatakan, mempunyai semua media cetak dan media penyuluhan yang ditanyakan. Sedangkan, berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa, Puskesmas yang berhasil mencapai target nasional

mempunyai buku pedoman P2 ISPA, stempel ISPA dan lembar balik. Akan tetapi sarana tersebut tidak dimiliki oleh Puskesmas yang tidak berhasil mencapai target nasional. Adapun informasi tersebut dapat terlihat dari hasil wawancara berikut ini.

Informan 1

“disana itu kan ada meja tuh nah ada buku-buku gede iya itu poster-poster itu nanti dari petugas promkes dan di distribusikan ke posyandu sekolah-sekolah”

Informan 2

“setahu saya ada dari Diinkes”

“ itu saya kumpulin karena saya enggak mau kehilangan ini masuk ke data saya tapi saya enggak ragu-ragu untuk mendistribusikannya mulai dari TK, PAUD, posyandu termasuk swasta sekolah kita distribusikan apabila mencukupi sesuai dengan tujuan kita jadi saya tidak asal bagi pada saat yang berkaitan dengan UKS tidak sekedar ISPA kalau di UKS kan enggak ada karena anak-anaknya sudah besar-besar di Posyandu ISPA kita berikan kecacingan di taro di SD, jadi saya mendistribusikan itu pun disesuaikan dengan kebutuhan”

Informan 5

“Lembar balik, leaflet-leafletnya, ada beberapa tapi enggak banyak. jadi kita melakukan penyuluhan lembar baliknya. tapi lembar balik ada melakukan penyuluhan ada lembar balik kita

kenalkan ada sound timer, buat menghitung napas cepat” “Ada, pedoman P2 ISPA tapi masih yang lama ya”

Informan 6

“ada, yang diare juga ada pada dimana kali, kadang-kadang ada yang pinjam, lemarinya belum diberesin waktu itu dipinjam siapa gitu pas rapat ada yang pinjam enggak dikembaliin, kayak gini kan

pedomannya ada juga yang ini kan kayak pengendalian diare” “ada tapi kemana tahu ya, dilemari coba nanti masih ada enggak

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan, diketahui bahwa ketersediaan media cetak dan media penyuluhan, tersedia di Puskesmas yaitu pedoman P2 ISPA, bagan tatalaksanaMTBS, lembar balik dan brosur-brosur mengenai pneumonia. Akan tetapi pada saat diminta, untuk menujukkan media tersebut, petugas Puskesmas tidak dapat menujukkan media tersebut kepada peneliti. Adapun informasi tersebut dapat terlihat dari hasil wawancara berikut ini:

Informan 3

“kita bisa pake in fokus bisa laptop bisa pake buku,”

“media, seperti apa brosur-brosur yang dibagikan ke posyandu mengenai balita sakit atau apa kenali tanda-tandanya harus

segera mungkin ke pelayanan kesehatan”

Informan 4

“ada, coba nanti tanyakan lagi ke petugas ya, dibawah sepertinya

diruang poli anak”

Informan 7

“em, pedomannya ada sih , tatalaksananya juga ada, MTBS juga

kita punya bagannya ada di ruang anak”

Informan 8

“Ada . apa namanya Lembar balik” “iya tentang pneumonia”

“leaflet juga ada di MTBS kalau enggak ada papan yang diruang

BP disitu yang BP dewasa ada tuh alur-alur nya alur-alur

pneumonia”

“Ada kayaknya Pedoman P2 ISPA, kalau mau lihat nanti di ruang BP”

Selain itu, peeneliti juga melakukan observasi di Puskesmas khususnya di bagian poli anak pada saat penelitian. Adapun hasil observasi ketersediaan sarana dan prasarana yaitu media cetak dan media penyuluhan dapat dilihat dari tabel observasi berikut ini:

Tabel 5.6

Observasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Kegiatan Penemuan Kasus Pneumonia Balita di Puskesmas Kota Tangerang

Selatan Tahun 2015 No. Subjek yang di

Observasi Puskesmas Serpong 1 Bakti Jaya Pisangan Keranggan Media cetakan

1 Stempel ISPA (lihat gambar 5.1) - - - 2 Register harian pneumonia (lihat gambar 5.2) 3 Formulir laporan bulanan (lihat gambar

5.3) 4 Pedoman Pengendalian ISPA (lihat gambar 5.4) - - - 5 Pedoman tatalaksana pneumonia/MTBS (lihat gambar 5.5) 6 Pedoman Autopsi Verbal - - - Media Penyuluhan 1 Poster mengenai pneumonia balita (lihat gambar 5.6) 2 Lefleat mengenai pneumonia balita - - - - 3 lembar balik mengenai pneumonia balita (lihat gambar 5.7)

- - -

4 Kit Advokasi dan Kit pemberdayaan Masyrakat - - - - 5 Dvd tatalakasana pneumonia balita - - - -

6 TV spot dan radio spot tentang pneumonia Balita

Gambar 5.1 Stempel ISPA

Gambar 5.2

Register Harian Pneumonia

Gambar 5.3

Gambar 5.4 Buku Pedoman P2 ISPA

Gambar 5.5

PedomanTatalaksana Pneumonia/MTBS

Gambar 5.6

Gambar 5.7

Lembar Balik Pneumonia Balita

Berdasarkan tabel observasi tersebut dapat diketahui bahwa, hanya ada satu puskesmas yaitu Puskesmas serpong 1 yang mempunyai stempel ISPA (lihat gambar 5.1) dan buku pedoman pengendalian ISPA (lihat gambar 5.4). Sedangkan untuk media penyuluhan yaitu media lembar balik mengenai pneumonia balita (lihat gambar 5.7) yang ada, hanya Puskesmas Baktijaya saja. Menurut informan ahli ketersedian sarana dan prasarana diadakan oleh dinas kesehatan sehingga semua Puskesmas masing-masing mempunyai sarana dan prasarana penunjang program penemuan kasus pneumonia balita. adapun pernyataan yang disampaikan informan ahli mengenai ketersediaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

Infroman 11

“saya enggak tahu tapi urusan pengadaan ada dinas kesehatan walaupun sebetulnya Puskesmas boleh melakukan pengadaan di undang-undangnya kan gitu tetapi untuk melakukan pengadaan

tenaga yang mengadakan pengadaan harus ada itu di SK kan sama bupati nah tapi kalau di Puskesmas enggak ada , boleh melakukan pengadaan sendiri tetapi namanya penyuluhan kan butuh di copy itu yang dilakukan temang-teman Puskesmas di copy atau kreasi mungkin dianggarkan dengan dana yang tidak begitu banyak gitu,

kalau kreatif masyarakat juga”

“iya, kecuali kalau dia yang kreatif yang membuat posternya lalu

dikirimkan ke kabupaten bisa”

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan dan hasil observasi pada saat penelitian, ketersediaan sarana dan prsarana masih sangat minim. Hal ini dikarenakan adanya pergantian petugas atau belum terkodinirnya sarana dan prasarana dari satu orang petugas. Menurut informan ahli seharusnya Puskesmas melakukan pelaporan sarana-prasarana tersebut dan perlu adanya petugas yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan prsarana tersebut di Puskesmas.

Dokumen terkait