• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROSES DAN HASIL PENGEMBANGAN USAHA

A. Kondisi Aktual Beberapa Indikator utama Pengembangan

7. Ketrampilan SDM

Sumberdaya manusia yang dimiliki adalah sumberdaya manusia yang

memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang pemasaran baju di outlet ini. Pemilik outlet mampu melihat pangsa pasar dan melihat peluang pasar. Hal yang membedakan outlet ini berbeda dari outlet-outlet sejenis di sekitar mrican adalah:

a. baju dengan desain stylis yang bernuansa elegan tapi tetap casual b. lokasi yang dekat dengan kos-kosan

c. tidak hanya baju yang ditawarkan, tapi juga assesoris dengan nuansa

funny dan formal, dipajang dan disajikan dengan harga yang pastinya terjangkau oleh mahasiswa dan pelajar. Selain itu outlet ini juga menjual pakaian dalam wanita.

B. Analisa Pasar

1. Kondisi Pasar Sasaran

Untuk konsumen aktual dari butik ini adalah para mahasiswi Sanata Dharma, siswi STM Pembangunan, para ibu rumah tangga, dan wanita karir yang berdomisili di wilayah Mrican dan Pringwulung. Usaha ini

tidak menutup kemungkinan bagi konsumen lain yang berada diluar lokasi yang ditunjuk. Seperti disebutkan diatas bahwa pasar potensial dari bisnis ini adalah merupakan sosok-sosok yang selalu ingin tampil cantik dan menawan di muka umum.

2. Profil pasar sasaran

a. Wanita rata-rata usia 15 – 40 tahun.

b. Profesi sebagai mahasiswa, siswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir. c. Berdomisili di mrican dan pringwulug.

d. Pendapatan, untuk semua kalangan.

3. Perilaku Pasar

Pasar konsumen Nandhut’s outlet lebih diutamakan pada pasar usaha dagang, dengan demikian kajian sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen lebih kepada kemampuan produsen memasok kebutuhan produk baju dan asesoris, baik dalam hal jumlah, style, ketepatan waktu, dan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan untuk pola perilaku pembelian pasar, konsumen sasaran lebih menyukai busana dengan desain yang stylis, up to date, dan lebih banyak pilihan, sedangkan pihak-pihak yang terlibat dalam (mempengaruhi) pasar sasaran dalam pengambilan keputusan pembelian produk yang dikembangkan adalah:

a. Pencetus (Initiator)

Pencetus adalah mereka yang meminta untuk membeli sesuatu. Pencetus ini dapat di bedakan menjadi :

1. Dari pihak konsumen

Para wanita khusunya mahasiswi dan siswi memerlukan busana / baju yang bisa digunakan untuk menutupi tubuhnya. Tapi tidak hanya sekedar baju yang dibeli, tetapi disana ada style sesuai karakter mereka dan style sesuai mode yang sedang In saat ini, sehingga pihak wirausahawan (pendiri usaha) berinisiatif untuk mendirikan usaha yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan kebutuhannya. 2. Dari pihak pemasok

Pihak pemasok adalah orang yang memasok produknya dalam hal ini baju celana, assesoris, pernak-pernik, dan pakaian dalam wanita, kepada sang pemilik usaha outlet ini untuk diteruskan kepada para konsumen. b. Pemakai (User)

Pemakai adalah mereka yang akan memakai produk yang ditawarkan

oleh pemilik usaha, yang termasuk user disini adalah semua orang,

pelajar / mahasiswa, ibu rumah tangga, dan wanita karir yang memerlukan busana / baju yang sesuai dengan keinginan mereka.

c. Pemberi pengaruh (Influences)

Pemberi pengaruh adalah orang-orang yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam hal ini yang mempengaruhi keputusan pembelian

adalah pemilik usaha ini sendiri yang menawarkan barang kepada konsumen.

d. Pengambilan keputusan (Deciders)

Pengambilan keputusan dalah orang yang memutuskan persyaratan produk dan pemasok. Dalam hal ini pemilik merupakan orang yang mengambil keputusan untuk memilih pemasok yang cocok dan memberikan harga yang menarik dan sesuai.

e. Pembeli (Buyers)

Pembeli adalah orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih barang yang ditawarkan dan menyusun syarat pembelian. Pembeli adalah para konsumen yang menginginkan baju, celana, assesoris, serta pernak / pernik menurut banyaknya dan juga seperti apa produk yang akan ditawarkan.

C. Analisis Industri dan Persaingan

Usaha Outlet ini tentunya mempunyai pesaing dalam pasarnya.

Pesaing ini tentunya datang dari dalam kota Jogja, dan lebih tepatnya lagi diseputaran tempat usaha ini berdiri. Seperti kita ketahui bahwa disudut-sudut kota Jogja ini telah berjamuran dengan berbagai macam outlet dan toko baju yang siap melayani konsumen dengan produk yang mereka miliki. Pesaing terdekat adalah outlet-outlet yang banyak menghiasi jalan Gejayan, seperti outlet Post Mode, Flowrin, Ratu Fashion, dll. Pesaing dari Nandhut’s outlet ini menyediakan pasokan baju dan celana yang tentunya dituju oleh pasar sasaran

tertentu, style yang ditawarkanpun tidak berbeda jauh dengan style yg ditawarkan oleh Nandhut’s outlet. Dalam hal patokan harga, pesaing dari usaha Nandhut’s outlet ini mematok harga rata-rata yang sedikit lebih tinggi untuk setiap produknya. Para pesaingpun memiliki karyawan yang tentunya sangat membantu proses pemasaran yang ada. Bila dibandingkan dengan Nandhut’s outlet, jelas terlihat perbedaan baik dalam produk yang ditawarkan dan harga yang dipasang. Nandhut’s outlet tetap memperhatikan style yang sedang in, up to date, tetapi tetap dengan kualitas yang tidak tergolong buruk.

Style dalam Nandhut’s outlet memang tidak bisa disamakan dengan Post

mode, karena sesuai dengan pasar sasaran mereka memiliki perbedaan untuk

saat ini. Outlet Post Mode mempunyai pasar sasaran menengah keatas sedangakan Nandhut’s mempunyai pasar sasaran menengah kebawah.

1. Profil Pesaing a. Post Mode

Produk yang ditawarkan, dres, baju kaos, rok, celana, cardigan, dll.

Keunggulan :

1.Terdapat banyak pilihan produk (baju, dres, rok, celana, cardigan) 2.Tidak hanya untuk wanita tetapi juga untuk pria

3.Lokasi yang strategis

4.Mempunyai nama yang cukup kuat di masyarakat Jogja

5.Mempunyai karyawan

6.Tempatnya ber AC

Kelemahan :

¾ Karyawan Post Mode kurang memberi kebebasan memilih kepada

para konsumen. Beberapa konsumen Post Mode yang berhasil saya temui, menyatakan bahwa mereka kurang diberi kebebasan ketika harus melihat-lihat baju karena tetap dibuntuti oleh karyawan.

b. Flowrin Outlet

Produk yang ditawarkan baju, dress, celana, rok, cardigan, dll. Keunggulan :

1. Tempatnya ber AC 2. Mempunyai karyawan 3. Lokasi yang strategis

4. Style yang ditawarkan beraneka ragam Kelemahan :

1. Karyawan kurang ramah

2. Analisis Keketatan Persaingan

Dari observasi yang selama ini saya lakukan, saya melihat bahwa keketatan persaingan dalam usaha ini cukup ketat. Dikatakan demikian karena ada banyak sekali usaha sejenis yang telah menjamur dikota Jogja ini, mulai dari outlet dengan konsumen sasaran para wanita-wanita berkelas dan mempunyai selera berbusana yang tinggi, sampai dengan outlet yang hanya menyediakan kaos oblong bagi konsumen kelas menengah kebawah, telah

banyak betebaran di sudut-sudut kota Jogja. Walaupun persaingan cukup ketat tetapi kami yakin, usaha ini bisa bertahan, karena usaha ini mempunyai prospek yang bagus. Barang dagangan yang ditawarkanpun tidak akan pernah kadarluarsa, untuk itu Nandhut’s outlet akan terus berusaha untuk menyediakan pasokan baju, celana, dan assesoris, serta pernak-pernik yang semuanya dirangkum dalam desain yang stylis tapi tetap tergolong baik untuk kualitas produknya. Pelayanan yang lebih baik, dan ramah akan ditingkatkan untuk manjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan konsumen.

3. Analisis Posisi Usaha Dalam Peta Persaingan

Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Persaingan yang terjadi dalam industri ini sangat besar. Sudah mulai banyak usaha bermunculan yang bergerak dibidang penjualan baju atau yang biasa akrab disebut dengan outlet, butik dan distro. Jika dilihat dari segi letak lokasi usaha dengan para pesaing yang telah disebutkan diatas, maka Nandhut’s outlet dapat dikategorikan

sebagai market challenger, dikatakan sebagai market challenger karena

Nandhut’s outlet dapat bersaing dengan para pesaingnya untuk merebut pasar

aktualnya. Sedangkan hasil observasi saya terhadap Nandhut’s outlet untuk

segmentasi pasar tujuan yang dituju, produk yang ditawarkan dan penguasaan pangsa pasar area Yogyakarta, outlet tersebut dapat digolongkan sebagai

market follower. Dikatakan sebagai market follower karena pada dasarnya

market follower selalalu menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan, atau keuangannya.

Strategi umum yang biasa dilakukan oleh market follower yaitu:

a. Mengikuti dari dekat. Market follower berusaha menyamai perusahaan

pemimpin pasar pada sebanyak mungkin segmen pasar dan wilayah bauran pemasaran.

b. Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini market follower membuat beberapa differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembauran pasar.

c. Mengikuti secara selektif. Market follower mengikuti dengan dekat

beberapa hal yang dilakukan market leader, namum pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan dengan sendiri.

Nandhut’s outlet sebagai market follower, karena memiliki lokasi yang dekat dengan pemukiman pasar sasaran, pelayanan konsumen yang baik, dan menawarkan dan menjual produk-produk (baju, celana, assesoris, dan

pernak-pernik) yang memiliki style dan kualitas yang cukup baik, tetapi belum

memiliki keuangan yang cukup untuk melebarkan sayap, dan masih kalah

bersaing dengan market leader lainnya. Lepas dari itu semua Nandhut’s outlet memiliki peluang untuk melebarkan sayap lebih besar lagi, dan berkeinginan suatu saat dapat menjadi market leader dalam pasarnya.

D. Rencana Produk dan Program Pemasaran

1. Deskripsi Mengenai Produk Yang Ditawarkan Kepada Konsumen Tahapan saat ini

a. Ide

Ide produk Nandhut’s outlet adalah menjual berbagai desain baju baik

yang casual maupun semi formal, selain itu Nandhut’s outlet juga

memajang berbagai assesoris dan pernak-pernik yang dapat dipadupadankan dengan buju-baju yang dipajang dan tentu saja semua itu menurut selera konsumen. Baju-baju yang dipajang untuk dijual adalah baju dengan desain casual dan semi formal, bernuansa sederhana tapi tetap berbau up to date. Sedangkan assesorisnya adalah assesoris yang dapat dipadupadankan dengan baju-baju yang telah dipajang, sekali lagi tidak terlalu formal, tetapi tetap terlihat elegan. Untuk celana-celana yang dijual adalah celana pendek dengan desain casual, berbahan dasar kain dan jeans. Pernak-pernik yang ditawarkanpun adalah pernak-pernik yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa dan pelajar, seperti gantungan HP & Flash disk, tali sepatu dengan macam-macam warna, dan kitex beserta assetonnya.

Gambar II.2

Assesoris dan baju-baju yang terdapat di Nandhut’s outlet

b. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dalam hal ini adalah baju, celana, assesoris, dan pernak-pernik, adalah produk jadi yang langsung diambil dari distributor dan dipasarkan kepada konsumen. Seperti halnya baju-baju yang dipajang kebanyakan baju-baju kaos dengan bahan dasar catton, desainnya bervariasi, ada yang berbentuk kaos dengan leher oblong bulat, oblong V, dan Sabrina. Desain dari baju-baju kaos itu bervariasi, mulai dari yang casual biasa sampai dengan casual semi formal. Warnanya pun beraneka ragam, dengan size yang tentunya cocok bagi kebanyakan konsumen yang dituju. Sedangkan untuk baju-baju semi formal seperti kemeja dan hem, mempunyai desain dengan leher berkerah, lengan mulai dari

panjang sampai pendek, desainya pun bervariasi dan dibalut dengan nuansa warna-warna wanita. Untuk celana dari bahan dasar kain, didesain dengan nuansa casual tanpa gambar dan dengan gambar, untuk celana berbahan dasar jeans, desain yang dipajang adalah desain yang umumnya banyak diminati para wanita muda, dengan pilihan warna yang banyak digemari. Asesorispun ditampilkan dengan desain yang unik dan bisa dipakai atau dipadupadankan dengan baju-baju baik yang bersifat formal maupun informal. Pernak-pernik dalam berbagai desainpun tak mau terlihat biasa dimata para konsumen, maka semua pernak-pernik seperti halnya assesoris, disajikan dalam bentuk-bentuk yang unik dan tentunya menarik untuk dibeli dan digunakan oleh konsumen.

Gamabr II.3

Gambar II.4

Assesoris dan baju-baju kaos yang terdapat di Nandhut’s outlet

c. Penjualan

1. Penjualan dalam jumlah kecil

Nandhut’s outlet melayani penjualan dalam jumlah kecil, dimana barang produksi sudah tersedia di toko yang berada di jalan Pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Nandhut’s outlet melayani pembelian satuan di toko (eceran).

2. Penjualan dalam jumlah besar

Untuk saat ini Nandhut’s outlet belum melayani penjualan dalam jumlah yang besar, karena pada saat ini Nandhut’s outlet masih berkonsentrasi pada pasar sasaran yang ada, tetapi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Nandhut’s outlet akan melayani penjualan dalam skala yang besar.

3. Penjualan melalaui internet

Konsentrasi pada pasar sasaran disekitar lokasi pemasaran masih menjadi prioritas utama dalam perjalanan usaha ini. Jadi saat ini Nandhut’s outlet belum memasang web site sebagai salah satu alternative Penjualan produk ke pasar yang lebih luas lagi. Tapi tidak menutup kemungkinan, jika suatu saat salah satu media promosi Nandhut’s outlet adalah dengan pemasangan web melalui internet.

d. Siklus Hidup Produk

Produk itu sebenarnya lahir, hidup, dan kemudian mati. Produk yang mati disingkirakan oleh perubahan yang terjadi dimasyarakat. Siklus kehidupan produk (life Cycle) dibagi dalam empat tahap yaitu perkenalan, pertumbuhan, dewasa, dan menurun.

1. Tahap Perkenalan

Pada tahap ini Nandut’s outlet melakukan pengenalan produk kepada konsumen, melalui iklan dan Promosi. Produk yang ditawarkan diusahakan semenarik mungkin agar dapat memikat konsumen dengan tetap menjaga kualitas dan pemasaran yang intensif.

2. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap ini kenaikan jumlah penjualan yang dialami Nandhut’s outlet semakin besar. Laba bertambah dengan cepat dan tetap

 

mempertahankan permintaan yang sudah masuk. Saat ini Nandhut’s outlet berada dalam tahap Pertumbuhan.

3. Tahap Kedewasaan

Pada tahap kedewasaan direncanakan akan lebih mudah lagi untuk memasarkan produk dan laba yang diperoleh nantinya pada tingkatan maksimal. Promosi yang dilakukanpun dengan menggunakan iklan berbasis internet. Pada tahap ini, jalur distribusi produk sudah lancar dan jelas, kami hanya tinggal memberi pasokan produk saja. Pasar Nandhut’s outletpun sudah terbentuk dan hanya tinggal mempertahankan apa yang sudah dijalankan pada tahapan sebelumnya. Disamping itu persaingan mulai dirasakan berat, terutama persaingan harga. Efisiensi harus tetap diusahakan agar biaya setiap unit menjadi murah dan dapat menghadapi persaingan harga.

4. Tahap Penurunan

Pada tahap ini Nandhut’s outlet diperkirakan akan mengalami jumlah permintaan yang semakin berkurang, demikian juga pertambahan labanya. Persainagpun mulai dirasakan semakin berat. Untuk itu Nandhut’s outlet akan selalu melakukan pengecekan untuk desain-desain baju, celana, pernak-pernik, dan assesoris yang Up to date di dunia mode untuk dipasarkan kepada konsumen. Nandhut’s outlet juga akan melakukan evaluasi terhadap peroduk yang telah dijual dan

 

terhadap konsumen yang melakuakn complain atau yang merasa kurang puas dengan produk yang telah disajikan.

e. Kekeyaan Intelektual

Saat ini Nandhut’s outlet belum mempunyai Trademark tersendiri untuk memasarkan produk-produk yang dijual. Untuk hak paten tidak ada kerena usaha ini adalah usaha dagang dimana penjualannya berdasarkan produk-produk jadi seperti baju, celana, assesoris, dan pernak-pernik yang dipasok dari beberapa pemasok / pembuat produk ini. Copyrightpun belum ada, akan tetapi Nanduht’s outlet mempunyai

secrets yaitu standar kualitas yang cukup baik dengan desain produk yang in dan up to date, yang membedakan produk yang ditawarkan dengan produk-produk sejenis lainnya.

2. Rencana Distribusi

a. Lokasi Pengembangan

Lokasi pegembangan usaha Nandhut’s outlet ini masih berkonsentrasi di jalalan pringgodani 6 Mrican Yogyakarta. Lokasi tersebut cukup strategis untuk pasar sasaran yang ada saat ini, yaitu mahasiswi Sanata Dharma Mrican, Siswi STM Pembangun, para ibu rumah tangga dan wanita karir, yang berdomisili di daerah Pringgodani dan Pringwulung. Bila dilihat untuk pasar sasaran yang lebih luas, misalnya untuk pasar

 

sasaran mahasiswi dan siswi yang berdomisili di kota Yogyakarta, jelas lokasi yang sekarang ditempati tidak begitu strategis untuk pemasaran produk-produk Nandhut’s outlet, untuk itu kedepannya Nandhut’s outlet akan memikirkan lagi lokasi strategis untuk pemasan produk-produknya jika permintaan konsumen mulai meningkat.

b. Suplier

Untuk menentukan suplier mana yang akan dijadikan suplier tetap, Nandhut’s outlet akan memcari distributor dari masing-masing produk yang ditawarkan. Nandhut’s akan mencari suplier yang mampu memberi harga pantas sesuai kualitas barangnya. Semua produk (baju, celana, assesoris, dan pernak-pernik) yang ditawarkan dipasok dari Jakarta.

c. Saluran Distribusi

Saat ini Saluran distribusi Nandhut’s outlet adalah saluran distribusi Nol-Tingkat (Direct Marketing Channel) yaitu saluran distribusi yang langsung menjual produk kepada konsumen ahkir dengan cara membuka toko di jalan Pringgodani 6 Mrican. Saluran distribusi ini akan mengakomodasi segala permintaan konsumen.

Produsen Pelanggan /

3. Rencana Promosi

a. Strategi Promosi Yang Dilakukan Oleh Nandhut’s Outlet Saat Ini adalah :

1. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Harga Murah :

Untuk menarik konsumen baru serta mempertahankan pelanggan, Nandhut’s outlet membuat startegi harga murah yaitu, memberi harga yang labih murah dibandingkan dengan competitor-competitor terdekatnya.

b. Garansi Produk:

Garansi produk yang dimaksudkan disini adalah jaminan atas produk-produk yang berada dalam Nandhut’s outlet, jaminan bahwa produk yang ditawarkan adalah produ-produk yang tidak mengalami kecacatan fisik, tetapi Jika terjadi kecacatan pada salah satu produk yang telah dibeli oleh konsumen atas dasar kesalahan dari Nandhut’s, maka pihak Nandhut’s akan berusaha mengganti produk tersebut dengan produk yang sama, tetapi apabila produk yang dimaksudkan telah habis stocknya, maka pihak Nandut’s akan coba menawarkan produk lainnya yang sejenis, atau menawarkan produk lain yang sama nilai finansialnya dengan produk yang mengalami cacat fisik tersebut. Batas complain

pelanggan adalah saat pelanggan tersebut masih berada di dalam area Nandhut’s outlet.

b. Strategi Promosi Yang Direncanakan Akan Dilakuakan Oleh

Nandhut’s Outlet Setelah Mengalami Tahap Pertumbuhan Dan Kedewasaan adalah:

1. Periklanan

Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik orang. Ada beberapa tujuan iklan seperti tujuan informatif, persuasif, pengingat, penguatan.

Dari analisis, Nandhut’s outlet akan membuat iklan dengan tujuan persuasive, karena Nandhut’s outlet akan mencoba untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan atas pembelian produk-produk dari Outlet. Media yang akan kami gunakan untuk beriklan adalah sebagai berikut:

a. Koran/Surat kabar:

Pihak Nandhut’s outlet akan memasang iklan di beberapa surat kabar yang ada di DIY. Surat kabar tersebut antara lain Kedaulatan Rakyat, Harian Jogja. Alasan memilih surat kabar tersebut adalah surat kabar tersebut wilayah pemasarannya

adalah DIY sehingga bisa membantu promosi dari penjualan produk-prduk Nandhut’s outlet ini sehingga dikenal di seluruh DIY melalui surat kabar tersebut.

b. Brosur:

Pihak Nandhut’s outlet akan membuat beberapa brosur mengenai produk-produk yang ditawarkan dalam Nandut’s outlet ini, dan akan disebarkan kebeberapa pusat perbelanjaan dan jika ada event-event seperti pameran pakain kami akan menyebarkan brosur juga. Dengan pembuatan brosur kami dapat mendramatisir pesan sehingga bisa menarik konsumen.

c. Internet:

Kami akan mencoba memperluas wilyah pemasaran dengan cara menawarkan produk ini di internet. Kami akan membuat sebuah iklan dimedia internet dengan menggunakan salah satu layanan yang tersedia yaitu Facebook, untuk menawarkan produk-produk yang dimiliki oleh Nandhut’s outlet, dan siapapun bisa mengakses iklan tersebut sekaligus memesannya lewat jasa internet. Dengan membuat iklan di internet biayanya akan cenderung lebih murah dan bisa diketahui oleh banyak orang dimanapun, siapapun dan kapanpun.

4. Teknik Pemasaran khusus

Teknik pemasaran khusus yang akan dilakuakan oleh Nandhut’s outlet adalah :

a. Dengan melakukan system door to door, maksudnya dengan melakukan penjualan dan penawaran dari rumah ke rumah atau dari kos ke kos.

b. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik potongan harga bagi konsumen yang membeli produk kami (baju, celana, assesoris, dan pernak-pernik) dalam jumlah rata-rata diatas 10 buah.

c. Nandhut’s outlet juga akan melakukan teknik pemasaran dengan cara memberikan pembayaran secara kredit bagi pelanggan yang telah membeli produk dari outlet ini dengan rata-rata pembelian diatas 5 kali, dengan ketentuan pembayaran pelunasan barang sebulan setelah barang diambil.

E. Rencana Operasi dan SDM

1. Dalam rencana operasi beberapa hal yang memang diperhatikan sebelumnya, yaitu:

a. Ide produk

Ide produk yang disajikan dalam outlet ini adalah produk-produk seperti baju-baju wanita, celan-celana wanita, assesoris, dan pernak-pernik. Konsep yang disajikan lebih kepada konsep anak muda, dengan nuansa-nuansa yang funy dan tentunya

up to date.

b. Desain produk

Desain produk untuk baju yaitu bernuansa sederhana tapi tetap up to date dengan desain yang funy. Bahan kainnnya yaitu, katun, cifon, dan satin. Untuk celana berbahan dasar kain dan jeans dengan nuansa panjang dan pendek. Assesoris yang

Dokumen terkait