• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keunikan Daerah

Dalam dokumen Dian Eka Wati C9409049 (Halaman 56-64)

BAB III Peran MICE Terhadap Perkembangan Pariwisata Surakarta

5. Keunikan Daerah

Faktor terakhir yang melatarbelakangi berkembangnya Industri MICE adalah keunikan suatu daerah. Daerah akan dikenal banyak orang apabila daerah tersebut berbeda dengan daerah lain. Di Solo sendiri yang menjadikan unik adalah karakter masyarakat terkenal dengan ramah, sopan, nyaman, murah dan mudah. Untuk penyelenggaraan kegiatan MICE pelaku akan memilih tempat yang nyaman mudah dijangkau dan murah. Berbeda dengan kota tujuan MICE lainnya, Solo masih asri belum padat tidak teralu macet dibandingkan daerah tujuan MICE

commit to user

lainnya dan mudah dijangkau baik lewat darat maupun udara. Aspek murah dalam kegiatan MICE tidak terlalu dihitungkan tetapi menjadi poin plus bagi kota Solo dengan fasilitas yang murah dan makanan yang enak dan murah membuat sugesti bagi wisatawan.

B . Pola Pengembangan MICE Kota Solo

Produk MICE Solo Raya layak untuk dikembangkan menjadi produk

wisata unggulan mengingat rata-rata 4.500 event setiap tahunnya telah

terselenggara di hotel dan convention ha ll di wilayah Solo. Kekuatan budaya lokal

serta pasar yang mulai terbentuk dapat dijadikan langkah awal untuk mengembangkan MICE. Posisi Solo Raya yang strategis berada di segitiga emas antara Semarang dan Yogyakarta secara umum dapat mendorong pertumbuhan pasar MICE.

Dari sisi sumber pasar, Semarang memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi aktivitas-aktivitas yang ada di Solo Raya. Perkembangan industri dan posisi Semarang sebagai ibu kota provinsi yang secara tidak langsung berakibat pada meluasnya kesempatan kerja dan usaha. Dari sisi bisnis, Kawasan Solo Raya merupakan kawasan penyangga bisnis untuk Kabupaten/Kota di pantai selatan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan dari sisi Kepariwisataan Solo Raya merupakan perluasan kawasan wisata dari Yogyakarta.

Kebijakan pemerintah yang menjadikan Solo sebagai kota MICE mendapat dukungan dari semua pihak industri jasa pariwisata. Perkembangan pariwisata di Solo dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami peningkatan

yang cukup signifikan, baik dalam sisi pasar maupun pasokan (supply), seperti hotel, restoran dan usaha lainnya serta pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan. Meningkatkan pariwisata memerlukan peran dan kontribusi dari semua pihak, baik dari unsur pemerintah, swasta maupun masyarakat. Masing-masing memiliki peran dan kontribusi menurut posisi dan kapasitasnya. Pemerintah secara khususnya berkonsentrasi sebagai fasilitator dan regulator, mendatangkan wisatawan. Pemerintah bersama aparatur lainnya bekerjasama membangun citra Solo menjadi lebih baik. Pemerintah mempunyai peran sebagai pembina pelaku wisata hotel dan BPW sedangkan

pihak swasta berperan sebagai ser ver yang siap setiap jam melayani para

wisatawan.

Istilah MICE yaitu Meeting, Incentive, Conference dan Exhibiton kegiatan mempunyai dampak luas bagi semua pihak yang terkait seperti hotel, EO, objek wisata, dan restoran. Meeting merupakan rapat/pertemuan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu asosiasi, perusahaan yang memiliki kesamaan minat dengan tujuan dan kepentingan pembahasan suatu permasalahan bersama. Meeting biasa dilakukan oleh semua orang untuk menyampaikan permasalahan atau hasil dari pemecahan masalah. Intensitas meeting semakin hari semakin meningkat untuk mewadahi kegiatan tersebut perlu adanya faktor pedukung seperti venue yang layak dan memadai.

Dari tabel 6. hotel dan tempat meeting yang memadai menjadi modal awal untuk mendatangkan para pelaku meeting. Pola pengembangan yang dilakukan pemerintah bekerjasama dengan swasta membangun hotel hotel baru dengan latar belakang hotel MICE aktivitas yang ditawarkan tidak lepas dari kegiatan

commit to user

MICE misal : di lingkup hotel terdapat mall, kafe, spa, dll seperti halnya hotel Paragon Solo. Dengan hotel hotel yang berlatarbelakang MICE para pelaku meeting akan lebih tertarik untuk menyelenggarakan kegiatan di tempat tersebut.

Untuk mengembangkan pariwisata sebagai dampak dari perkembangan industri MICE suatu daerah perlu menyiapkan daya tarik yang dapat mensugesti

wisatawan. Dari tabel 8 sederet kalender atraksi budaya yang terangkum da la m

ca lender of event Solo disajikan bertujuan untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke kota Solo. Upaya menyiapkan daya tarik ciri khas daerah Solo

Solo di masa depan sama dengan Solo di masa lalu yang nantinya dikenal sebagai kota modern yang unggul namun tetap berpegang pada nilai nilai budaya luhur di masa lalu.

Tabel 9. Jumlah Penyelenggaraan Event Di Solo Tahun 2009 2011 Event 2009 2010 2011 Meeting 3.425 3.486 3.858 Conference 180 162 157 Exhibition 36 38 40 Total 3.641 3.686 4.055

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta

Berdasarkan tabel 10. Event MICE yang ada di Solo setiap tahunnya mengalami peningkatan, kegiatan paling jelas peningkatannnya adalah kegiatan meeting. Hampir setiap hari di hotel diadakan untuk acara meeting, baik yang bersifat goverment, corporate dan familiy.

Kegiatan MICE conference sama halnya dengan meeting perbedaan terletak pada jumlah pesertanya yang lebih banyak. Untuk memenuhi kebutuhan conference pemerintah dan aparatur daerah perlu menyiapkan saranan dan prasarana yang dibutuhkan. Banyak event tahunan yang menjadi agenda dan perhelatan besar bertaraf Nasional maupun Internasional seperti World Heritage Cities Conference & Expo (WHCCE), Solo Batik Carnival, Munas Apeksi, SIEM, Bengawan Solo Fair, Borobudur Travel Mart dan Munas Apeksi. Hal ini akan sangat disayangkan apabila tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, seperti ruangan yang besar dan nyaman dan perlengkapan audio visual yang memadai. Pembangunan convetion center menjadi langkah awal untuk mewujudkan perkembangan MICE di kota Solo dan dengan sendirinya perkembangan itu dapat dirasakan oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat lainnya.

Incentive kegiatan perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi mereka yang berkaitan dengan penyelengaraan konvensi yang membahas perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan dan atau kegiatan pameran. Pada dasarnya Indonesia unggul kegiatan MICE dalam halnya Incentvice. Beragam budaya dan pariwisata menjadi modal utama untuk kegiatan incentive. Solo menjadi bagian dari Indonesia yang mempunyai pariwisata unik dan berbeda dengan daerah lain mulai dari wisata sejarah hingga wisata alam.

Kegiatan incentive di Solo belum sejajar dengan kegiatan MICE lainnya, kurangnya pengelolaan menjadi kendala perkembangan Incentive. Pola pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan incentive di kota Solo antara lain dengan mengikuti trend MICE dunia. Pergerakan manusia untuk melakukan

commit to user

perjalanan wisata beralih ke Eco-tourism, responsibility tourism meluawaktu untuk bersantai tetapi tetap bertanggung jawab. Apa yang menjadi tren diaplikasikan dengan inventaris daerah sehingga muncul keunikan dan keaslian.

Kegiatan exhibition merupakan bentuk kegiatan dengan cara

mempertunjukkan, memperagakan, memperkenalkan, mempromosikan dan menyebarluaskan informasi hasil produksi barang/jasa maupun informasi visual di suatu tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk disaksikan secara langsung oleh masyarakat untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar dan mencari hubungan dagang.

Pameran menjadi agenda rutin di kota Solo hampir 3 bulan sekali diadakan sebuah pameran seperti pameran komputer, pameran clothing distro, pameran buku dll, pameran yang berskala kecil Solo masih mempunyai sarana untuk menampung berbagai kegiatan itu. Tetapi untuk pameran berskala besar Solo belum mempunyai fasilitas pendukung, hal ini kembali lagi ke penyediaan fasilitas seperti halnya conference untuk menampung perhelatan besar perlu adanya convenion center. Dengan kemudahan kemudahan ketersediaan fasilitas dapat meningkatkan laju perekonomian kota Solo dan peningkatan Pendapatan Daerah Surakarta.

Selain tersedianya fasilitas yang memadai, differensiasi produk baru dan promosi menjadi kunci pokok mendatangkan wisatawan. Promosi merupakan gerbang utama untuk mendatangkan wisatawan, keberhasilan kota dalam meningkatkan pariwisata dan MICE tergantung pada penyampaian promosi.

C. Analisis SWOT

Analisis SWOT penting bagi perkembangan pariwisata dan kegiatan MICE di Surakarta, apa yang menjadi kelemahan, kelebihan, ancaman dan peluang dapat menjadi acuan dan strategi untuk mengembangkan MICE di Surakarta. Adapun analisis SWOT sebagai berikut :

Strengeth / Kekuatan

1. Kota Surakarta semakin dikenal banyak orang.

2. Mempunyai Sarana dan Prasarana yang memadai untuk kegiatan wisata

dan MICE.

3. Solo mempunyai potensi yang sangat besar untuk industri MICE.

4. Aksesibilitas mudah dijangkau dari berbagai penjuru serta sarana

transportasi yang beragam.

5. Nyaman, Mudah dan Murah menjadi ciri khas Kota Surakarta.

6. Budaya dan keramahtamahan penduduk menjadi keunggulan komparatif.

Weakness / Kelemahan

1. SDM belum siap terhadap kebijakan pemerintah untuk menjadikan kota

Surakarta sebagai kota MICE.

2. Objek dan daya tarik wisata masih terbatas.

3. Paket perjalanan yang ditawarkan masih sedikit.

4. Promosi dan pemasaran produk serta komunikasi pasar masih lemah.

5. Banyak berdirinya hotel hotel baru menimbulkan persaingan yang tidak

commit to user

6. Pengelolaan data base mengenai kegiatan MICE yang ada di Surakarta

belum maksimal.

Opportunity / Peluang

1. Kegiatan kepariwisataan yang ramai, lancar, menumbuhkan industri

industri kreatif baru.

2. Terselenggaranya event MICE yang lebih banyak lagi dengan fasilitas

yang ditawarkan.

3. Perekonomia masyarakat akan lebih baik.

4. Pariwisata penyumbang pendapatan daerah terbesar.

Threats / Ancaman

1. Timbulnya persaingan yang tidak sehat antara pelaku bisnis MICE .

2. Kerjasama anatar pelaku bisnis MICE semakin berkurang.

3. Banyaknya bangunan hotel baru menimbulkan kesenjangan sosial

masyarakat.

SWOT merupakan salah satu cara untuk mengetahui kondisi, keadaan suatu objek, dalam hal ini peluang MICE di Surakarta cukup besar terbukti

dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk

diselenggarakannya event MICE dengan hotel berskala internasional. Akan tetapi

terdapat ancaman ancaman yang dapat membahayakan peluang MICE di

Untuk mengatasi ancaman tersebut para pelaku MICE harus saling bekerjasama dengan cara tidak mementingkan ego perusahaan demi kesuksesan sendiri, selain itu membuat suatu perkumpulan yang bergerak dibidang MICE, mempromosikan Kota Solo tidak hanya dalam negeri melainkan ke luar negeri bahwa Solo layak untuk diadakannya kegiatan MICE yang bertaraf Internasional dan memberikan kesempatan bagi masyarakat lain yang tidak mempunyai basic dalam industri pariwisata untuk meningkatkan pariwisata Kota Surakarta, sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat dan kesenjangan sosial.

D . Pengaruh Perkembangan Industri MICE Terhadap Pariwisata Solo

MICE merupakan kegiatan yang mempunyai dampak luas banyak pihak yang mendukung terselenggarakannya kegiatan ini. Semua lini perekonomian dapat merasakan dampak dari industri MICE yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat lebih baik. Dampak yang dihasilkan dari kegiatan MICE adalah dampak langsung dan tidak langsung.

Dalam dokumen Dian Eka Wati C9409049 (Halaman 56-64)

Dokumen terkait