• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dalam P5 HAM

BAB 2 Konsep Dasar HAM dalam Pembentukan

C. Kewajiban dan Tanggung Jawab Negara dalam P5 HAM

Negara dan para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk menaati hak asasi. Dalam hal ini, mereka harus tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang tercantum di dalam instrumen-instrumen HAM. Seandainya mereka gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan tuntutan secara layak, sebelum tuntutan itu diserahkan pada sebuah pengadilan yang kompeten atau adjudikator (penuntut) lain yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum yang berlaku.13

Berdasarkan instrumen-instrumen Hak Asasi Manusia internasional, telah diterima bahwa pihak yang terikat secara hukum dalam pelaksanaan HAM adalah negara. Dalam konteks ini, negara berjanji untuk mengakui, menghormati, melindungi, memenuhi, dan menegakkan HAM. Ketentuan hukum HAM tersebut memberi penegasan pada hal-hal berikut ini:14

1. Negara sebagai pemangku tanggung jawab (duty holder), yang harus memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam pelaksanaan HAM baik secara nasional maupun internasional, sedangkan individu dan kelompok-kelompok masyarakat adalah pihak pemegang hak (right

holder).

2. Negara tidak memiliki hak, negara hanya memikul kewajiban dan tanggung jawab (obligation and responsibility) untuk memenuhi hak warga negaranya (baik individu maupun kelompok) yang dijamin dalam instrumen-instrumen HAM internasional.

13 Ifdhal Kasim (Ed), (2001). Hak Sipil dan Politik: Esai-esai Pilihan, Buku I, Jakarta: Elsam, hlm. 14-15. Baca Juga Jack Donnely, Universal Human Rights, hlm. 7.

3. Jika negara tidak mau atau tidak punya keinginan untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, pada saat itulah negara tersebut bisa dikatakan telah melakukan pelanggaran HAM atau hukum internasional. Jika pelanggaran tersebut tidak mau dipertanggung-jawabkan oleh negara, maka tanggung jawab itu akan diambil alih oleh masyarakat internasional.

Kewajiban dan tanggung jawab negara dalam kerangka pendekatan berbasis HAM bisa dilihat dalam 5 bentuk:15

1. Menghormati:

Merupakan tanggung jawab negara untuk tidak ikut campur untuk mengatur warga negaranya ketika melaksanakan hak-haknya. Negara berkewajiban untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan menghambat pemenuhan dari seluruh hak asasi.

Contoh dari jenis ini adalah tindakan seperti:

a. pembunuhan di luar hukum (artinya pelanggaran atas kewajiban menghormati hak-hak individu untuk hidup);

b. penahanan serampangan (artinya pelanggaran atas kewajiban untuk menghormati hak-hak individu untuk bebas);

c. pelarangan serikat buruh (artinya pelanggaran atas kewajiban untuk menghormati kebebasan kelompok untuk berserikat);

d. pembatasan atas praktik dari satu agama tertentu (artinya pelanggaran atas kewajiban untuk menghormati hak-hak kebebasan beragama individu).

2. Melindungi:

Merupakan kewajiban negara agar bertindak aktif untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap hak asasi warganya. Kewajiban untuk melindungi menuntut negara dan aparatnya melakukan tindakan yang memadai guna melindungi warga individu dari pelanggaran hak-hak individu atau kelompok, termasuk pencegahan atau pelanggaran atas kebebasan mereka, Negara berkewajiban mengambil

15 Mansour Fakih dkk., (2003). Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan, Pegangan untuk Membangun Gerakan Hak Asasi Manusia, cetakan Ketiga, Yogyakarta: Insist, hlm. 56-57.

tindakan untuk mencegah pelanggaran semua HAM oleh pihak ketiga. 3. Memenuhi:

Negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah legislatif, administratif, hukum, dan tindakan-tindakan lain untuk merealisasikan secara penuh HAM. Kewajiban untuk memenuhi ini menuntut negara melakukan tindakan yang memadai untuk menjamin setiap orang di dalam yurisdiksinya untuk memberikan kepuasan kepada mereka yang memerlukan yang telah dikenal di dalam instrumen HAM dan tidak dapat dipenuhi oleh upaya pribadi.

4. Menegakkan:

Penegakan HAM adalah melakukan berbagai tindakan dalam rangka membuat HAM lebih diakui serta dihormati oleh pemerintah dan masyarakat. Penegakan HAM dilakukan karena pada dasarnya HAM adalah ukuran tertinggi bagi keberhasilan pembangunan suatu negara.

Selain itu kondisi HAM suatu negara merupakan salah satu tolok ukur untuk menentukan kehormatan suatu bangsa.

5. Memajukan:

Pemajuan HAM berarti bahwa aparat pemerintah kita, baik di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun aparat militer serta masyarakat pada umumnya perlu melakukan upaya aktif yang inovatif agar semua kalangan dapat mengerti, paham, dan menerima serta melindungi HAM seperti yang tertuang dalam Instrumen HAM Nasional dan Internasional.

Kewajiban untuk menghormati, melindungi dan memenuhi masing-masing mengandung unsur kewajiban untuk bertindak (obligation to

conduct), yaitu negara disyaratkan melakukan langkah-langkah tertentu

untuk melaksanakan pemenuhan suatu hak, dan kewajiban untuk berdampak (obligation to result), yaitu mengharuskan negara untuk mencapai sasaran tertentu memenuhi standar substantif yang terukur. Sebagai pihak yang memangku tanggung jawab, negara dituntut harus

melaksanakan dan memenuhi semua kewajiban yang dikenakan kepadanya secara sekaligus dan segera. Jika kewajiban-kewajiban tersebut gagal untuk dilaksanakan maka negara akan dikatakan telah melakukan pelanggaran.16

Ada dua jenis pelanggaran yang bisa terjadi berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab negara, yaitu:17

1. Pelanggaran karena tindakan (acts by commission) terjadi karena negara justru malah melakukan tindakan langsung untuk turut campur dalam mengatur hak-hak warga negara yang semestinya dihormati. Contoh dari jenis ini adalah:

a. Adanya pengerahan aparat penegak hukum yang bertindak represif ketika terjadi demonstrasi oleh masyarakat sipil;

b. Membuat peraturan yang membatasi kebebasan warga negara untuk memeluk dan beribadah terhadap suatu agama atau kepercayaan tertentu.

2. Pelanggaran karena pembiaran (acts by omission) terjadi ketika negara tidak melakukan sesuatu tindakan atau gagal untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban hukum (pembiaran, ada kewajiban untuk berbuat tetapi tidak dilakukan) Contoh dari jenis pelanggaran ini adalah:

a. Kegagalan untuk bertindak, ketika satu kelompok tertentu, seperti satu kelompok etnis, menyerang kelompok etnis lain;

b. Kegagalan untuk memaksa perusahaan untuk membayar upah yang tepat.

Upaya untuk melakukan penegakan HAM ada dua pendekatan yang pertama adalah Pencegahan. 18 Upaya pencegahan berfokus untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi penghormatan HAM dengan cara persuasif. Berikut adalah contohnya:

16 Satya Arinanto, (2003). Hak Asasi Manusia dalam Transisi Politik di Indonesia, cetakan Pertama, Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, hlm. 37.

17 Ibid., hlm. 39. 18 Ibid., hlm. 42.

1. Penciptaan perundang-undangan HAM yang lengkap.

2. Penciptaan lembaga, organisasi, dan pengawas pelaksanaan HAM. 3. Penciptaan perundang-undangan dengan pembentukan lembaga

peradilan HAM.

4. Pelaksanaan pendidikan HAM.

Upaya yang kedua adalah penindakan. Upaya ini berfokus untuk menangan kasus pelanggaran HAM yang telah terjadi berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku. Berikut contoh upaya penindakan:

1. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM.

2. penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peradilan HAM. 3. Penyelesaian permasalahan melalui perdamaian, negosiasi, dan

mediasi.

4. Investigasi dengan pencarian dara, informasi, serta fakta-fakta yang terkait dengan peristiwa di dalam masyarakat.

Dokumen terkait