• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Hak Konsumen

Berkaitan dengan perlindungan konsumen, maka hak-hak konsumen yang perlu mendapat perlindungan sebagaimana yang dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat Jhon F. Kennedy di depan Kongres pada tanggal 15 Maret 1962, yaitu terdiri atas:84

1) Hak memperoleh keamanan (The right to safety)

Aspek ini terutama ditujukan pada perlindungan konsumen terhadap pemasaran barang dan/atau jasa yang membahayakan keselamatan jiwa atau diri konsumen. Dalam rangka penggunaan hal ini, pemerintah mempunyai peranan dan tanggung jawab yang sangat penting. Berbagai bentuk peraturan perundang-undangan harus ada dan telah dibentuk untuk penanggulangannya, sekalipun dibanding dengan meningkatnya produksi, karena pembangunan ribuan jenis barang dan/atau jasa

  84

         

dirasakan peraturan untuk menjaga keselamatan dan kemanan tersebut masih kurang.

2)Hak memilih (The right to choose);

Hak ini bagi konsumen sebenarnya ditujukan pada apakah ia akan membeli atau tidak membeli suatu produk barang dan/atau jasa yang dibutuhkannya.

3)Hak mendapat informasi (The right to be informed)

Hak yang sangat fundamental bagi konsumen adalah tentang informasi yang lengkap mengenai barang dan/atau jasa yang akan dibelinya, baik secara langsung maupun secara umum melalui media komunikasi agar tidak menyesatkan.

4) Hak untuk di dengar (The right to be heard)

Hak ini dimaksudkan untuk menjamin kepada konsumen bahwa kepentingannya harus diperhatikan dan tercermin dalam pola kebijaksanaan pemerintah termasuk di dalamnya turut didengar dalam pembentukan kebijaksanaan tersebut.

Dalam pada itu masyarakat Ekonomi Eropa (Europese Economische

Gemeenschape) atau EEG juga telah menetapkan hak dasar konsumen yang perlu

mendapat perlindungan sebagai berikut: 85

a. Hak perlindungan kesehatan dan keamanan (recht op bescherming van zijn gezendheid en veiligheid);

b. Hak perlindungan kepentingan ekonomi (recht op bescherming van zijn economische belangen):

  85

         

c. Hak mendapat ganti rugi ((recht op schadevergoeding)

d. Hak atas penerangan (recht op voorlichting vorming)

e. Hak untuk didengar (recht om te worden gehoord)

Dalam laporan akhir simposium aspek-aspek hukum masalah perlindungan konsumen yang diselenggarakan oleh BPHN pada tanggal 16-18 Oktober 1980 di Jakarta menyebutkan sebagai berikut : Usaha melindungi konsumen pertama-tama harus dilakukan melalui hukum. Harus diciptakan peraturan hukum yang melindungi konsumen serta tanggunggung jawab produsen. Perlu diperhatikan adanya jaminan hukum terhadap hak-hak konsumen yang sudah diakui secara universal yaitu:86

a. Hak atas keamanan dan keselamatan

b. Hak atas informasi c. Hak untuk memilih d. Hak untuk didengar

Dalam pembangunan hukum masyarakat Indonesia yang berkenaan dengan perlindungan konsumen dewasa ini, perlu diperjuangkan dan dijaminnya hak-hak sebagai berikut:

a. Hak untuk memperoleh hidup yang layak b. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen c. Hak untuk mendapatkan ganti rugi

  86

 

Dengan adanya hak-hak konsumen yang merupakan peraturan perlindungan konsumen, maka diharapkan disatu pihak dapat menghindarkan hal-hal merugikan konsumen, dilain pihak dapat mendukung kegiatan produsen, dalam hal ini dapat:

a. Mencegah beredarnya barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi syarat

b. Mencegah terjadinya persaingan yang tidak wajar diantara produsen baik melalui iklan maupun secara lainnya

c. Memberikan jaminan kepada konsumen sehingga kepercayaan masyarakat akan menguntungkan produsen dalam pemanfaatan modal.

Berkaitan dengan Undang-Undang tentang perlindungan konsumen tidak hanya mencantumkan hak dan kewajiban dari konsumen, melainkan juga hak dan kewajiban pelaku usaha yakni sebagai berikut :

1) Hak Konsumen sesuai Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen berbunyi sebagai berikut :

Hak Konsumen adalah :

(1)Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

(2)Hak untuk memilih barang dan/atau jasa;

(3)Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

(4)Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan

(5)Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

 

(6)Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen

(7)Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur serta tidak diskriminatif; (8)Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang

dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

(9)Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Dari penjelasan hak-hak konsumen tersebut terlihat bahwa kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen merupakan hal yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen. Barang dan/atau jasa yang penggunaannya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang tidak aman atau membahayakan keselamatan konsumen jelas tidak layak untuk diedarkan kepada masyarakat. Selanjutnya untuk menjamin bahwa suatu barang dan/atau jasa dalam penggunaannya akan nyaman, aman maupun tidak membahayakan penggunanya, maka konsumen diberikan hak untuk memilih barang dan/atau jasa yang dikehendakinya berdasarkan atas keterbukaan informasi yang benar, jelas dan jujur. Jika terdapat penyimpangan yang merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi sampai ganti rugi.

b. Kewajiban Konsumen

Mengingat keberadaan hak sangat erat hubungannya dengan kewajiban maka Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sebagai balance, pada Pasal 5 juga dinyatakan kewajiban konsumen yang berbunyi sebagai berikut :

         

(1) Membaca dan mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

(2) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa; (3) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

(4) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Hukum melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan sesuatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingan tersebut. Pengalokasian kekuasaan ini dilakukan secara terukur, dalam arti ditentukan keluasan dan kedalamannya. Kekuasaan yang demikian itulah yang disebut sebagai hak dengan unsurnya berupa perlindungan kepentingan dan kehendak. Keberadaan hak sangat erat hubungannya dengan kewajiban, yang satu mencerminkan adanya yang lain. Disinilah pengakuan hak pada pihak-pihak yang terkait dalam hubungan kewajiban.87

Dokumen terkait