Keputusan Presiden.
Sda
93. Pasal 12
(1) Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap keputusan Bupati, keputusan Gubernur, dan keputusan Presiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.
Sda -
-94. (2) Pengajuan keberatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Sda
-95. BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT HUKUM ADAT
- Tetap
96. Bagian Kesatu
97. Paragraf 1
Hak atas Tanah Ulayat, Wilayah Adat, dan Sumber Daya Alam
- Paragraf 1
Hak Atas Tanah Adat
98. Pasal 13
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak atas Tanah Ulayat, Wilayah Adat, dan sumber daya alam yang mereka miliki atau tempati secara turun temurun yang diperoleh melalui mekanisme lain yang sah menurut hukum adat setempat.
Rumusan baru Masyarakat Hukum Adat berhakPasal 13 mengelola tanah adat sesuai dengan hukum adatnya.
a.
Diringkas karena definisi hak ulayat/tanah adat sudah mencakup semuanya, termasuk dalam hal ini proses perolehannya.
99. (2) Sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup segala sesuatu, baik yang berada di permukaan tanah maupun di dalam tanah termasuk perairan.
Dihapus - Pengertian sumber daya
alam sudah tersirat/ digabungkan pada pengertian mengenai tanah adat Pasal 1 angka 5.
100.
Menambah satu Pasal baru yaitu Pasal 13a ayat (1)
Pasal 13a
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak mendapatkan kompensasi atas hilangnya hak masyarakat sebagaimana di maksud dalam Pasal 13 yang dilakukan atas izin pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kewenangannya.
101. (3) Masyarakat Hukum Adat berhak untuk menentukan dan mengembangkan prioritas, serta strategi untuk
Rumusan baru (2) Masyarakat Hukum Adat berhak berpartisifasi dalam menentukan pengembangan
pengembangan atau penggunaan Tanah Ulayat, perairan, wilayah, dan sumber daya alam dengan menggunakan cara yang sesuai dengan kearifan lokal serta inovasi yang berkembang dalam Masyarakat Hukum Adat.
atau penggunaan dan pemanfaatan secara berkelanjutan tanah adat sesuai dengan kearifan lokal dan inovasi yang berkembang.
102. Menambah Pasal baru
yaitu Pasal 13a ayat (4)
(3) Pengelolaan tanah Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
103. Menambah Pasal baru
yaitu Pasal 13b Masyarakat Hukum Adat berhakPasal 13b mendapat fasilitasi dan pemberdayaan dari pemerintah untuk mewujudkan tujuan pengeloaan tanah adatnya.
104. Pasal 14
(1) Hak atas Tanah Ulayat dapat bersifat komunal dan bersifat perseorangan sesuai dengan Hukum Adat yang berlaku.
Kata “Tanah Ulayat” diganti dengan “Tanah Adat”.
Pasal 14
(1)Hak mengelola Tanah Adat dapat bersifat komunal dan bersifat perseorangan sesuai dengan Hukum Adat yang berlaku.
Pendalaman Usulan BPN
menghilangkan hak
tanah adat menjadi hak mengelola tanah adat.
105. (2)Hak atas Tanah Ulayat yang bersifat komunal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat
(2) Hak mengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipindahtangankan kepada pihak
dipindahtangankan kepada pihak lain. lain . 106. (3) Hak atas Tanah Ulayat yang bersifat
perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipindahtangankan kepada pihak lain sepanjang masih dalam satu keturunan Masyarakat Hukum Adatnya.
Dihapus
-107. (4) Pemanfaatan Tanah Ulayat yang bersifat komunal dan bersifat perseorangan di dalam Wilayah Adat oleh pihak lain hanya dapat dilakukan melalui mekanisme pengambilan keputusan bersama Masyarakat Hukum Adat berdasarkan Hukum Adat.
Kata “Tanah Ulayat diganti “Tanah Adat”, dan menghilangkan kalimat “dan bersifat perseorangan”.
Pemanfaatan Tanah Adat oleh pihak lain hanya dapat dilakukan melalui
mekanisme pengambilan
keputusan bersama Masyarakat Hukum Adat berdasarkan Hukum Adat.
-108. Pasal 15
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak mendapatkan restitusi dan kompensasi yang layak dan adil atas Tanah Ulayat, perairan, Wilayah Adat, dan sumber daya alam yang dimiliki secara turun temurun yang diambil alih, dikuasai, digunakan atau dirusak tanpa persetujuan dari Masyarakat Hukum Adat.
Dihapus - Masukperalihan, mengingatketentuan ketentuan ini mengatur
permasalahan yang
terjadi sebelum adanya UU ini.
109. (2) Ketentuan mengenai mekanisme pelaksanaan restitusi dan kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Rumusan baru Pasal 15
Ketentuan mengenai mekanisme pelaksanaan kompensasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13a ayat (1), diatur dengan Peraturan Pemerintah.
110. Paragaraf 2
Hak Atas Pembangunan - Tetap
111. Pasal 16
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak mengakses layanan pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan politik.
Kata “mengakses” diganti kata ”mendapat pelayanan” dan menambah kalimat “dan informasi dari
pemerintah/pemerinta h daerah”.
Pasal 16
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak mendapat layanan pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik dan informasi dari pemerintah/pemerintah daerah.
112. (2) Masyarakat Hukum Adat berhak menentukan dan mengembangkan bentuk pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kebudayaan mereka.
Diakhir kalimat ditambah kata ”di tanah adat yang bersangkutan”.
(2) Masyarakat Hukum Adat berhak mengembangkan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kebudayaan mereka di tanah adat yang bersangkutan.
113. Pasal 17
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak terlibat secara penuh dalam program pembangunan Pemerintah sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan.
Rumusan baru (1) Masyarakat Hukum Adat berhakPasal 17 berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan Pemerintah di wilayah hukum adatnya sejak tahap perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan pengawasan.
114. (2) Masyarakat Hukum Adat memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat mengenai program pembangunan yang direncanakan oleh Pemerintah dan pihak-pihak lain di luar Pemerintah yang akan berdampak pada tanah, wilayah, sumber daya alam, budaya, dan sistem pemerintahan adat.
Setelah kata “informasi” ditambah kata “awal”
(2) Masyarakat Hukum Adat berhak untuk mendapatkan informasi awal mengenai rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayahnya oleh Pemerintah/pihak lain, yang akan berdampak pada keutuhan wilayah, kelestarian sumber daya alam, budaya, dan sistem pemerintahan adat.
115. (3) Masyarakat Hukum Adat berhak menolak bentuk pembangunan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kebudayaannya.
Diakhir kalimat menambah kata ”di wilayah hukum adat yang bersangkutan”.
(3)Masyarakat Hukum Adat berhak menyampaikan usulan perubahan terhadap rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayahnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
116. (4) Masyarakat Hukum Adat berhak mengusulkan bentuk pembangunan yang lain yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka.
Diakhir kalimat menambah kata ”di wilayah hukum adat yang bersangkutan”.
(4)Masyarakat Hukum Adat berhak mengusulkan bentuk pembangunan yang lain yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka di tanah adat yang bersangkutan.
117. Menambah Pasal baru
yaitu Pasal 17a (1) Tata cara mendapat informasiPasal 17a awal, menyampaikan usulan
Kesepakatan bersama (mutually agreed terms)
perubahan rencana pembangunan dan mengusulkan bentuk pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
118. (2) Masyarakat hukum adat
berhak mendapatkan pembagian keuntungan atas pemanfaatan pengetahuan tradisional terkait dengan sumber daya genetik.
119. (3) Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan penataan kesatuan masyarakat hukum adat dan ditetapkan menjadi desa adat sesuai peraturan peraturan perundangan.
120. Paragraf 3
Hak atas Spiritualitas dan
Kebudayaan
121. Pasal 18
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak menganut dan melaksanakan sistem kepercayaan dan ritual yang diwarisi dari leluhurnya.
Pasal 18 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
digabung menjadi 1 (satu) ayat dengan rumusan baru.
Pasal 18
Hak untuk mewujudkan, mempraktekkan, mengembangkan dan mengajarkan tradisi, kebiasaan dan upacara spiritual dan religi mereka serta hak untuk memperbarui, menggunakan dan mengembangkan serta mewariskan kepada generasi yang akan datang, sejarah, tradisi lisan, filsafat dan mengontrol sistem pendidikan mereka sesuai dengan budayanya. 122. (2) Masyarakat Hukum Adat berhak untuk
melestarikan dan mengembangkan tradisi, adat istiadat, serta kebudayaannya.
Digabung ke Pasal 18,
rumusan baru -
-123. (3) Masyarakat Hukum Adat memiliki hak untuk menjaga, mengendalikan, melindungi, dan mengembangkan pengetahuan tradisional serta kekayaan intelektual.
Digabung ke Pasal 18,
rumusan baru -
-124. Paragraf 4
Hak atas Lingkungan Hidup - Tetap
125. Pasal 19
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak atas
perlindungan lingkungan hidup. Rumusan baru
Pasal 19
(1) Masyarakat Hukum Adat berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Hak terhadap lingkungan yg baik dan sehat juga terdapat pada UUD 1945, dan UU No 32/2009 tentang PPLH.
126. (2) Dalam rangka pemenuhan hak atas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Masyarakat Hukum Adat mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses atas informasi, akses partisipasi yang luas dan lingkungan hidup sesuai dengan kearifan lokal.
Rumusan baru (2)Dalam rangka pemenuhan hak atas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Masyarakat Hukum Adat mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses atas informasi, akses partisipasi yang luas dan akses keadilan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan kearifan lokal.
127. Usulan ayat baru yaitu
ayat (2)a (2)a Berhak mengajukan usuldan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
128. Usulan ayat baru yaitu
ayat (2)b (2)b Berhak melakukan pengaduanakibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
129. Usulan ayat baru yaitu
ayat (2)c (2)c Berhakpembagian keuntungan darimendapatkan pemanfaatan pengetahuan tradisional terkait dengan sumber daya genetik secara
adil dan seimbang.
130. (3) Masyarakat Hukum Adat berhak atas pemulihan lingkungan hidup di wilayah adat yang mengalami kerusakan.
Rumusan baru (3) Masyarakat Hukum Adat berhak atas pemulihan lingkungan hidup di tanah adat yang mengalami kerusakan dan pencemaran lingkungan.
131. Paragraf 5
Hak untuk Menjalankan Hukum
dan Peradilan Adat - Tetap
132. Pasal 20
(1)Masyarakat Hukum Adat berhak untuk menjalankan hukum dan peradilan adat dalam penyelesaian sengketa terkait dengan hak-hak adat dan pelanggaran atas Hukum Adat.
- Tetap
133. (2)Ketentuan mengenai hak untuk menjalankan hukum dan peradilan adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
- Tetap
134. Bagian Kedua
Kewajiban Masyarakat Hukum Adat - Tetap
135. Pasal 21
Masyarakat Hukum Adat berkewajiban: - Tetap 136. a. berpartisipasi dalam setiap proses
pembangunan; - Tetap
137. b. melestarikan nilai-nilai budaya
ditambah kata “mengembangkan dan” dan diakhir kalimat ditambah kalimat “dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
budayanya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
138. c. melaksanakan toleransi
antar-Masyarakat Hukum Adat; - Tetap
139. d. mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan - Tetap
140. e. bekerja sama dalam proses identifikasi
dan verifikasi Masyarakat Hukum Adat. - Tetap
141. Menambah huruf baru
yaitu huruf f. f. memelihara kelestarian fungsilingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
Sesuai UU No 32/2009 ttg PPLH
142. Menambah huruf baru
yaitu huruf g. g. menjaga keseimbangan ekologibagi kelestarian flora/fauna dan kelestarian lingkungan hidup di hutan adat.
143. Menambah huruf baru
yaitu huruf h. h. memulihkan hutan adat yangmengalami kerusakan;
144. Menambah huruf baru
yaitu huruf i. i. menjaga keberlanjutan programnasional/program daerah yang ada di hutan adat;
145. Menambah huruf baru
yaitu huruf j. j. melaksanakan kegiatan sesuaidengan perutukan ruang/ wilayah ( RTRW);
146. Menambah huruf baru
yaitu huruf j. j. menjaga kelestarian hutan adatdengan mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang.
147. BAB IV