• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SYARAT-SYARAT PENTING DALAM PERJANJIAN/

A. Kewajiban Pihak Penyedia Barang / Jasa

Dalam Surat Perjanjian Borongan Tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 Tahun 2008 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra, pihak penyedia barang/jasa (Pihak Kedua) memiliki tanggung jawab dan kewajiban berupa:

a. Pihak Pertama dalam jabatan sebagai wakil Pemerintah, memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima tugas untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan bahan makanan keperluan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Klas II B Labuhan Deli berupa bahan :

Tabel 1 Keperluan Bahan Makanan Narapidana/Tahanan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2008

No Nama Bahan Makanan Satuan Banyaknya

Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) Rata-Rata Perorang Tiap Hari 80.910.000 1 Golongan I Ubi Jalar/Singkong Kg 26.970 3.000 80.910.000 360,08 254.880.000 94.500.000 1 2 Golongan II Daging Sapi Ikan Asin Kg Kg 4.720 4.500 54.000 21.000 349.380.000 1.554,87 50.557.500 443.822.000 1 2 Golongan III Telor Ayam Ras Sayuran Segar Butir Kg 67.410 56.180 750 7.900 494.379.500 2.200,18 66.726.000 29.250.000 31.950.000 44.100.000 15.543.000 26.320.000 89.880.000 17.550.000 1 2 3 4 5 6 7 8 Golongan IV Tempe Kedele Kacang Hijau Kacang Tanah Daging Kelapa Minyak Kelapa Bumbu Masak Pisang Masak Garam Kg Kg Kg Kg Kg Kg Buah Kg 6.740 2.250 2.250 4.500 1.570 1.120 112.350 2.700 9.900 13.000 14.200 9.800 9.900 23.500 800 6500 321.319.000 1.429,99 31.500.000 89.880.000 429.760.000 1 2 3 Golongan V Gula Merah Cabe Merah Segar Minyak Tanah Kg Buah Liter 2.250 224.700 101.120 14.000 400 4250 551.140.000 2.452,78 80.910.000 349.380.000 494.379.500 321.319.000 551.140.000 Banyaknya orang tiap-tiap hari : 700 orang

Rata-rata seorang per hari : Rp. 7.997,90,-

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Golongan V Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 1.797.128.500

Sumber : Surat Perjanjian Borongan Nomor W2.E20.PL.03.06-130 Tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Tahun Anggaran 2008.

b. Pihak Kedua dalam memasukkan bahan makanan sebagaimana tersebut diatas harus sesuai dengan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Ubi Jalar/Ketela/Singkong

Dapat diganti dengan jagung yang bersih, kering dan tidak berlubang dengan harga yang disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Daging

a. Daging berasal dari sapi atau kerbau yang sehat, tanpa tulang dan lemak. Gemuk, muda dan dewasa yang dipotong tidak boleh lebih lama dari satu hari dimuka.

b.Pada daerah tertentu yang sulit mendapatkan daging potong sapi atau kerbau, dapat diganti dengan daging kambing atau ikan laut basah. 3. Ikan Asin

Harus cukup besar (± 15 gram) kering dan bersih, tanpa kepala atau ekor dan isi perut.

4. Telur Ayam Ras

a. Harus baik dan cukup besar b.Tidak boleh ada yang busuk

c. Setelah dimasak terdapat telur yang busuk, maka harus diganti dengan yang baik

5. Sayuran Segar

a. Harus yang sehat, bermutu baik dan segar serta mengandung zat makanan seperti kubis, sawi, wortel, labu siam, terong, daun melinjo dan lobak, kacang panjang, kangkung, ketimun dan lain-lain.

b.Harus berganti-ganti setiap hari dan merupakan campuran sayuran yang berat berimbang sebagai berikut :

2/5 berupa buah-buahan, ubi-ubian 1/5 berupa kacang-kacangan 2/5 berupa daun-daunan

c. Tidak termasuk sayur-sayuran yang tidak dapat dimakan. 6. Tempe/Kacang Kedele

Tempe Kedele harus tidak banyak campuran dan dapat diganti dengan kacang kedele atau beratnya dua kali dari berat tempe kedele.

7. Kacang Hijau

Harus kering, berisi tidak berlubang-lubang serta telah dikupas. 8. Daging Kelapa

a. Harus tua segar, tidak busuk dan telah terkupas b.Tidak boleh diganti dengan kopra.

9. Minyak Goreng/Kelapa Harus bersih dan baik 10.Bumbu Masak

Harus terdiri dari bermacam-macam rempah, seperti : bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kemiri, jinten, terasi dan cabe yang memungkinkan dapat dipergunakan untuk pemasakan segar yang berganti- ganti setiap hari.

11.Pisang

a. Harus jenis pisang ambon atau jenis pisang lainnya seperti : pisang raja, pisang susu yang kualitasnya sama

12.Garam Dapur

Harus kering dan bersih 13.Gula Kelapa/Aren

Harus kering, bersih dan tidak berbau 14.Cabe Merah

Harus segar dan cukup tua, panjang tidak kurang dari 15 cm, rata-rata dalam satu kilogram tidak lebih dari 200 biji

15.Bahan Bakar

Minyak tanah yang murni dan jika dipergunakan untuk memasak tidak memedihkan mata

c. Pihak Kedua memasukkan bahan makanan berdasarkan permintaan/pesanan setiap hari dari pihak pertama (manage bon yang diterima oleh Pihak Kedua sehari sebelumnya). Untuk jenis-jenis barang yang tahan lama seperti ikan kering, gula, kacang tanah, kacang hijau, kayu bakar, bumbu, dan lain-lain dapat dimasukkan tidak berdasarkan pesanan tetapi pemakaiannya diperhitungkan dengan pemakaian/pesanan.

d. Pihak Pertama memeriksa jumlah dan mutu barang yang dimasukkan oleh Pihak Kedua (sesuai dengan kontrak dan manage bon) setiap hari dan berhak menolak barang-barang bila mutunya menyimpang dari perjanjian serta dapat tambahan bila jumlah yang dikirimkan masih ada kekurangan.

e. Bila Pihak Kedua tidak memasukkan sebagian barang yang dimaksud sesuai dengan manage bon atau sebagian ditolak karena tidak baik mutunya Pihak Kedua wajib memasukkan kembali (memenuhi kekurangan) mengganti dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Pihak Pertama.

f. Apabila Pihak Kedua dalam waktu yang ditentukan tidak memenuhi kewajibannya maka Pihak Pertama berhak membeli barang yang dimaksud dari pihak lain atas beban Pihak Kedua.

g. Pihak Kedua harus segera mengganti pengeluaran yang dilakukan Pihak Pertama untuk pembelian barang-barang yang dimaksud ditambah dengan denda sebagai berikut :

a. Untuk pertama kali sebanyak 5 % dari jumlah harga barang yang dimaksud

b. Untuk kedua kali 10 % dari jumlah barang yang dimaksud

h. Pada waktu Pihak Pertama membayar harga barang yang telah dimaksudkan kepada Pihak Kedua sesuai dengan harga kontrak, maka dalam hal ini ada kenaikan harga pasar dan lain sebagainya kepada Pihak Kedua hanya dibayar sesuai dengan kontrak (tidak ada penyesuaian harga).

Dalam Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 adalah Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas

II B Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya, pihak penyedia barang/jasa (Pihak Kedua) memiliki tanggung jawab dan kewajiban berupa:

a. Pihak Pertama dalam jabatan sebagai wakil Pemerintah, memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima tugas untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan bahan makanan keperluan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Klas II B Labuhan Deli berupa bahan :

Tabel 2 Keperluan Bahan Makanan Narapidana/Tahanan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009

No Nama Bahan Makanan Satuan Banyaknya

Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) Rata-Rata Perorang Tiap Hari 129.325.000 1 Golongan I Ubi Jalar/Singkong Kg 36.950 3.500 129.325.000 419,97 504.660.000 178.640.000 1 2 Golongan II Daging Sapi Ikan Asin Kg Kg 6.470 6.160 78.000 29.000 683.300.000 2.218,94 132.117.700 681.361.500 1 2 Golongan III Telor Ayam Ras Sayuran Segar Butir Kg 92.390 76.990 1.430 8.850 813.479.200 2.641,68 243.012.000 45.584.000 56.056.000 120.736.000 26.352.000 54.516.000 133.953.900 26.270.000 1 2 3 4 5 6 7 8 Golongan IV Tempe Kedele Kacang Hijau Kacang Tanah Daging Kelapa Minyak Kelapa Bumbu Masak Pisang Masak Garam Kg Kg Kg Kg Kg Kg Buah Kg 9.240 3.080 3.080 6.160 2.160 1.540 153.970 3.700 26.300 14.800 18.200 19.600 12.200 35.400 870 7.100 706.479.900 2.294,21 73.920.000 126.255.400 602.823.000 1 2 3 Golongan V Gula Merah Cabe Merah Segar Minyak Tanah Kg Buah Liter 3.080 307.940 138.580 24.000 410 4.350 802.998.400 2.607,65 129.325.000 683.300.000 813.479.200 706.479.900 802.998.400 Banyaknya orang tiap-tiap hari : 890 orang

Rata-rata seorang per hari : Rp. 10.182,45,-

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV Golongan V Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 3.135.582.500

Sumber : Surat Perjanjian Borongan Nomor W2.E20.PL.02.02.03.-122 Tentang Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan Tahun Anggaran 2009.

b. Pihak Kedua dalam memasukkan bahan makanan sebagaimana tersebut diatas harus sesuai dengan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Ubi Jalar/Ketela/Singkong

Dapat diganti dengan jagung yang bersih, kering dan tidak berlubang dengan harga yang disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Daging

a. Daging berasal dari sapi atau kerbau yang sehat, tanpa tulang dan lemak. Gemuk, muda dan dewasa yang dipotong tidak boleh lebih lama dari satu hari dimuka.

b. Pada daerah tertentu yang sulit mendapatkan daging potong sapi atau kerbau, dapat diganti dengan daging kambing atau ikan laut basah. 3. Ikan Asin

Harus cukup besar (± 15 gram) kering dan bersih, tanpa kepala atau ekor dan isi perut.

4. Telur Ayam Ras

a. Harus baik dan cukup besar b. Tidak boleh ada yang busuk

c. Setelah dimasak terdapat telur yang busuk, maka harus diganti dengan yang baik

5. Sayuran Segar

a. Harus yang sehat, bermutu baik dan segar serta mengandung zat makanan seperti kubis, sawi, wortel, labu siam, terong, daun melinjo dan lobak, kacang panjang, kangkung, ketimun dan lain-lain.

b. Harus berganti-ganti setiap hari dan merupakan campuran sayuran yang berat berimbang sebagai berikut :

2/5 berupa buah-buahan, ubi-ubian 1/5 berupa kacang-kacangan 2/5 berupa daun-daunan

c. Tidak termasuk sayur-sayuran yang tidak dapat dimakan. 6. Tempe/Kacang Kedele

Tempe Kedele harus tidak banyak campuran dan dapat diganti dengan kacang kedele atau beratnya dua kali dari berat tempe kedele.

7. Kacang Hijau

Harus kering, berisi tidak berlubang-lubang serta telah dikupas. 8. Daging Kelapa

a. Harus tua segar, tidak busuk dan telah terkupas b. Tidak boleh diganti dengan kopra.

9. Minyak Goreng/Kelapa Harus bersih dan baik 10. Bumbu Masak

Harus terdiri dari bermacam-macam rempah, seperti : bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, kemiri, jinten, terasi dan cabe yang

memungkinkan dapat dipergunakan untuk pemasakan segar yang berganti- ganti setiap hari.

11. Pisang

a. Harus jenis pisang ambon atau jenis pisang lainnya seperti : pisang raja, pisang susu yang kualitasnya sama

b. Dapat diganti dengan pepaya, dengan harga yang sama dengan pisang 12. Garam Dapur

Harus kering dan bersih 13. Gula Kelapa/Aren

Harus kering, bersih dan tidak berbau 14. Cabe Merah

Harus segar dan cukup tua, panjang tidak kurang dari 15 cm, rata-rata dalam satu kilogram tidak lebih dari 200 biji

15. Bahan Bakar

Minyak tanah yang murni dan jika dipergunakan untuk memasak tidak memedihkan mata

c. Pihak Kedua memasukkan bahan makanan berdasarkan permintaan/pesanan setiap hari dari pihak pertama (manage bon yang diterima oleh Pihak Kedua sehari sebelumnya). Untuk jenis-jenis barang yang tahan lama seperti ikan kering, gula, kacang tanah, kacang hijau, kayu bakar, bumbu, dan lain-lain dapat dimasukkan tidak berdasarkan pesanan tetapi pemakaiannya diperhitungkan dengan pemakaian/pesanan.

d. Pihak Pertama memeriksa jumlah dan mutu barang yang dimasukkan oleh Pihak Kedua (sesuai dengan kontrak dan manage bon) setiap hari dan berhak menolak barang-barang bila mutunya menyimpang dari perjanjian serta dapat tambahan bila jumlah yang dikirimkan masih ada kekurangan.

e. Bila Pihak Kedua tidak memasukkan sebagian barang yang dimaksud sesuai dengan manage bon atau sebagian ditolak karena tidak baik mutunya Pihak Kedua wajib memasukkan kembali (memenuhi kekurangan) mengganti dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Pihak Pertama.

f. Apabila Pihak Kedua dalam waktu yang ditentukan tidak memenuhi kewajibannya maka Pihak Pertama berhak membeli barang yang dimaksud dari pihak lain atas beban Pihak Kedua.

g. Pihak Kedua harus segera mengganti pengeluaran yang dilakukan Pihak Pertama untuk pembelian barang-barang yang dimaksud ditambah dengan denda sebagai berikut :

a. Untuk pertama kali sebanyak 5 % dari jumlah harga barang yang dimaksud

b. Untuk kedua kali 10 % dari jumlah barang yang dimaksud

h. Pada waktu Pihak Pertama membayar harga barang yang telah dimaksudkan kepada Pihak Kedua sesuai dengan harga kontrak, maka dalam hal ini ada kenaikan harga pasar dan lain sebagainya kepada Pihak Kedua hanya dibayar sesuai dengan kontrak (tidak ada penyesuaian harga).

Dalam perjanjian pengadaan barang/jasa pihak Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli, hanya dimuat pasal tentang tanggung jawab dan kewajiban pihak penyedia barang/jasa sedangkan tanggung jawab dan kewajiban Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli tidak dimuat. Faktor tanggung jawab dan kewajiban ini untuk melindungi kepentingan Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dan demi kelancaran pelaksanaan perjanjian tersebut.

B. Jaminan

Jaminan ini terdiri dari beberapa jaminan, yaitu: 1. Jaminan Pelaksanaan

Dalam Surat Perjanjian Borongan Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 Tahun 2008 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra, jaminan pelaksanaan ditentukan sebagai berikut : Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan pengadaan berupa quarante yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum yang dapat juga dikeluarkan oleh perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program surety bond. Besar nilai jamiman adalah 5% (lima persen) dari biaya pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan. Surat Jaminan pelaksanaan ini diserahkan kembali oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setelah jangka waktu pelaksanaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan berakhir.

Dalam pekerjaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Tahun Anggaran 2008 ini besar nilai jaminan pelaksanaan pengadaan adalah Rp. 89.856.425,00. Jumlah tersebut 5% (lima persen)

dari biaya pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan yaitu sebesar Rp. 1.797.128.500,00. Adapun ketentuan dari jaminan pelaksanaan dalam perjanjian pengadaan bahan makanan keperluan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah :

a. Menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak, atau

b. Membayar, memperbaiki, dan mengganti pada obligee semua kerugian dan kerusakan yang mungkin diderita obligee oleh sebab kegagalan atau kelalaian dari Pihak Principal dalam melaksanakan kontrak maka jaminan ini tidak berlaku lagi. c. Jaminan ini berlaku dari tanggal 15 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember

2008 dan dapat dimintakan perpanjangannya oleh Principal sampai 14 (empat belas) hari setelah masa jaminan berakhir.

d. Tuntutan penagihan (claim) atas Surat Jaminan ini dilaksanakan oleh Obligee

secara tertulis kepada Surety segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak Principal dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko-resiko pengguna jasa. Surety harus membayar kepada

Obligee sejumlah jaminan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak Obligee berdasarkan keputusan Obligee mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak Principal.

e. Merujuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa Surety melepaskan hak-hak istemewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap Surety berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

Dalam Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 adalah Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya, jaminan pelaksanaan ditentukan sebagai berikut : Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan pelaksanaan pengadaan berupa

quarante yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum yang dapat juga dikeluarkan oleh perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program surety bond. Besar nilai jamiman adalah 5% (lima persen) dari biaya pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan. Surat Jaminan pelaksanaan ini diserahkan kembali oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua setelah jangka waktu pelaksanaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan berakhir.

Dalam pekerjaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Tahun Anggaran 2009 ini besar nilai jaminan pelaksanaan pengadaan adalah Rp. 156.779.125 Jumlah tersebut 5% (lima persen) dari biaya pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan yaitu sebesar Rp. 3.135.582.500,00. Adapun ketentuan dari jaminan pelaksanaan dalam perjanjian pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah :

a. Menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam kontrak, atau

b. Membayar, memperbaiki, dan mengganti pada obligee semua kerugian dan kerusakan yang mungkin diderita obligee oleh sebab kegagalan atau kelalaian dari Pihak Principal dalam melaksanakan kontrak maka jaminan ini tidak berlaku lagi. c. Jaminan ini berlaku dari tanggal 15 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember

2009 dan dapat dimintakan perpanjangannya oleh Principal sampai 14 (empat belas) hari setelah masa jaminan berakhir.

d. Tuntutan penagihan (claim) atas Surat Jaminan ini dilaksanakan oleh Obligee

secara tertulis kepada Surety segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak Principal dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko-resiko pengguna jasa. Surety harus membayar kepada

Obligee sejumlah jaminan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak Obligee berdasarkan

keputusan Obligee mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak Principal.

e. Merujuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa Surety melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

f. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap Surety berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

2. Jaminan Penawaran

Dalam Surat Perjanjian Borongan Nomor : W2.E20.PL.03.06-130 Tahun 2008 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Tri Putra, jaminan penawaran ditentukan sebagai berikut, Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan penawaran pengadaan berupa quarante yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum yang dapat juga dikeluarkan oleh perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program Surety Bond. Dalam pekerjaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Tahun Anggaran 2008 ini besar nilai jaminan penawaran pengadaan adalah Rp. 18.000.000,00. Adapun ketentuan dari jaminan penawaran dalam perjanjian pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah :

a. jika Principal menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam penawarannya.

b. jika penawaran Principal disetujui oleh Obligee dalam masa laku penawaran, dan

Principal telah :

1. menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan 2. menandatangani kontrak dan

3. menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam dokumen lelang.

Maka jaminan ini berakhir jika Principal tidak dapat memenuhinya. Surat jaminan ini tetap berlaku dari tanggal 28 Januari 2008 sampai dengan tanggal 26 Februari 2008.

c. Tuntutan penagihan (claim) atas Surat Jaminan ini dilaksanakan oleh Obligee

secara tertulis kepada Surety segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak Principal dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko-resiko pengguna jasa. Surety harus membayar kepada

Obligee sejumlah jaminan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak Obligee berdasarkan keputusan Obligee mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak Principal.

d. Merujuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa Surety melepaskan hak-hak istemewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual

guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

e. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap Surety berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

Dalam Surat Perjanjian Borongan Pengadaan Bahan Makanan Keperluan Narapidana/Tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli Tahun 2009 adalah Nomor : W2.E20.PL.02.02.03-122 antara Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli dengan CV. Warga Jaya, jaminan penawaran ditentukan sebagai berikut, Pihak Kedua wajib menyerahkan jaminan penawaran pengadaan berupa

quarante yang harus dikeluarkan oleh Bank Umum yang dapat juga dikeluarkan oleh perusahaan Asuransi kerugian yang mempunyai program Surety Bond. Dalam pekerjaan pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Tahun Anggaran 2009 ini besar nilai jaminan penawaran pengadaan adalah Rp. 48.000.000,00. Adapun ketentuan dari jaminan penawaran dalam perjanjian pengadaan bahan makanan narapidana/tahanan pada Rumah Tahanan Negara Klas II B Labuhan Deli adalah :

a. jika Principal menarik kembali penawarannya sebelum berakhirnya masa laku penawaran yang dinyatakan dalam penawarannya.

b. jika penawaran Principal disetujui oleh Obligee dalam masa laku penawaran, dan

1. menyerahkan jaminan pelaksanaan yang diperlukan 2. menandatangani kontrak dan

3. menandatangani dokumen perikatan lain sebagaimana yang diharuskan dalam dokumen lelang.

Maka jaminan ini berakhir jika Principal tidak dapat memenuhinya. Surat jaminan ini tetap berlaku dari tanggal 7 Januari 2009 sampai dengan tanggal 7 Februari 2009

c. Tuntutan penagihan (claim) atas Surat Jaminan ini dilaksanakan oleh Obligee

secara tertulis kepada Surety segera setelah timbul cidera janji (wanprestasi/default) oleh pihak Principal dalam melaksanakan kontrak dan bukan karena resiko-resiko pengguna jasa. Surety harus membayar kepada

Obligee sejumlah jaminan tersebut selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah menerima tuntutan penagihan dari pihak Obligee berdasarkan keputusan Obligee mengenai pengenaan sanksi akibat tindakan cidera janji oleh pihak Principal.

d. Merujuk pada Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa Surety melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya harta benda pihak yang dijamin lebih dahulu disita dan dijual guna melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

e. Setiap pengajuan ganti rugi terhadap Surety berdasarkan jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah berakhirnya masa laku jaminan ini.

Jaminan Bank yang berwujud tender garansi, adalah bentuk perjanjian penanggungan dimana Bank menjamin pembayaran sejumlah uang yang tertentu untuk memenuhi syarat di dalam pemborongan pekerjaan pemerintah. Selain ketiga bentuk jaminan, tersebut ada jaminan penawaran. Jaminan penawaran ini adalah untuk menjamin penyediaan barang/jasa terikat pada penawarannya dan kemudian jika menang pelelangan terikat untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditawarnya. Dengan ketentuan apabila penyedia barang/jasa tersebut telah menang dalam pelelangan namun menolak/tidak melaksanakan pekerjaan, uang jaminan penawaran

Dokumen terkait