• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERLUNYA SERTIFIKASI LISENSI HAK CIPTA OLEH

A. Keberadaan Yayasan Karya Cipta Indonesia

3. Kewenangan Yayasan Karya Cipta Indonesia Sebaga

Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) sebagai salah satu organisasi manajemen kolektif yang menurut menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (selanjutnya disingkat dengan AD/ART) adalah menjalankan kegiatan- kegiatan di bidang administrasi bersama (collective administration) atas pemakaian hak cipta dari para pencipta khususnya hak cipta musik dan lagu, berdasarkan kuasa yang diberikan oleh para Pencipta atau Pemegang Hak Cipta. Bahwa berdasarkan kuasa yang telah diberikan para Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas musik dan lagu, YKCI mempunyai wewenang untuk memberikan izin kepada para pengguna       

63

Tanpa Pengarang, Introduksi Karya Cipta Indonesia Lisensi Hak Cipta Musik Sedunia, Karya Cipta Indonesia, Jakarta, 1990, hal. 5.

atau pemakai (user) untuk menyuarakan, menyiarkan, memutar termasuk mempertunjukkan (mengumumkan) terhadap musik dan lagu asing maupun Indonesia di tempat yang dikelola oleh para pengguna atau pemakai (user) ataupun penerima lisensi baik sebagian maupun seluruh musik dan lagu yang Hak Ciptanya dikelola atau dikuasakan kepada YKCI.

Mekanisme pengadministrasian kolektif diawali dengan pemberian kuasa oleh Pencipta atau Pemegang Hak Cipta musik dan lagu kepada YKCI, yaitu dengan: 1. mengisi formulir pendaftaran pemberian kuasa khusus Pencipta dengan mengisi

identitas diri dari Pencipta musik dan lagu dengan disertakan atau dilampirkan : a. Fotocopy KTP/KPM/SIM/Paspor (masih aktif)

b. Bukti Karya Cipta Musik yang telah diedarkan dalam bentuk cover asli (kaset, piringan hitam, Compact Disc) dan sejenisnya, atau yang disiarkan/ dipertunjukkan di televisi, radio, pertunjukkan drama, atau bioskop sebagai musik ilustrasi dsb. (minimal 3 buah lagu).

c. Pasfoto terakhir 3x4 lembar (berwarna) sebanyak 4 lembar. d. Materai 6000 sebanyak 3 buah.

2. Membuat Perjanjian Kerjasama antara Pencipta lagu/ Publisher dengan Yayasan Karya Cipta Indonesia, yakni mengenai kesepakatan untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama dalam bidang pengelolaan hak untuk mengumumkan karya cipta musik, perjanjian tersebut berisi ketentuan-ketentuan dan syarat sebagai berikut :

a. YKCI berkewajiban untuk mengumpulkan royalty pencipta dari pemakai atau pengguna (user) serta menyerahkannya kepada pencipta, setelah dikurangi biaya administrasi riil (real coast) dari pengumpulan royalty Hak Mengumumkan karya cipta musik, apabila karyanya tersebut benar-benar di umumkan pemakai sesuai dengan laporan/data tertulis yang diterima pihak YKCI. Royalty akan mulai didistribusikan setelah YKCI menerima pembayaran dari pemakai/pengguna dan melewati masa transisi untuk proses tabulasi.

b. YKCI bersedia menerima pendaftaran karya cipta musik Pencipta musik dan lagu untuk disimpan dan dikelola izin pemakaian serta mengumpulkan royalty hanya atas karya cipta musik yang telah didaftarkan.

c. Pencipta musik dan lagu akan mendaftarkan karya cipta lagunya kepada YKCI dalam format yang diterapkan pihak YKCI untuk dikumpulkan hak berupa royaltynya dari pemakai, jika karya tersebut diumumkan ditempat usaha/komersial.

d. Pencipta musik dan lagu menjamin bahwa karya cipta musik yang didaftarkan adalah asli, dan karya termaksud seluruhnya ataupun sebagian daripadanya bukan merupakan pelanggaran terhadap melodi, atau lirik, atau hak cipta dari pihak lain dan bahwa ia adalah pemegang hak mengumumkan karya cipta musik asli tersebut.

e. Pencipta musik dan lagu mempunyai hak penuh serta kekuasaan dan otoritas untuk membuat akte kuasa pengalihan hak ini, jika dikemudian hari terdapat kasus mengenai otentitas karya cipta musik maupun Pemegang Hak Cipta sebenarnya. Seluruh royalty atas karya cipta musik tersebut yang belum dibagikan akan disimpan pihak YKCI dan baru akan dibagikan kepada pihak yang terbukti merupakan Pemegang Hak Cipta sebenarnya melalui musyawarah maupun keputusan pengadilan.

f. Dengan adanya perjanjian pengalihan hak ini, segala sesuatu yang menyangkut pengumpulan dan pendistribusian royalty dari pengumuman karya cipta musik oleh pihak lain merupakan hak dan wewenang YKCI.

g. Pencipta musik dan lagu menjamin bahwa ia tidak akan menerima ataupun menagih secara langsung dari pihak yang menggunakan repertoire selama berlakunya masa perjanjian ini, termasuk dalam hal pencipta musik dan lagu mengumumkan lagunya sendiri di tempat-tempat yang telah dan akan dipungut royaltynya oleh YKCI.

h. Dalam rangka penegakan hukum terhadap pemakai yang melanggar, pencipta musik dan lagu apabila diminta oleh YKCI, bersedia untuk menandatangani surat/dokumen yang menyangkut litigasi dan identifikasi, serta menjadi saksi atas keabsahan lagu ciptaanya.

i. Pencipta musik dan lagu tidak akan mengadakan perjanjian atau menyerahkan pengelolaan perizinan hak mengumumkan karya cipta musik kepada pihak

lain selama jangka waktu perjanjian ini dan menjamin pihak YKCI dari segala tuntutan pihak lain mengenai hak pengelolaan pengumumam karya cipta musik ini.

j. Kedua belah pihak akan tunduk kepada Ketentuan Perpajakan Indonesia. k. Semua persoalan maupun perbedaan yang sewaktu-waktu dapat timbul

didalam hubungan ini akan dimusyawarahkan bersama dan kesepakatan tersebut akan dibuatkan addendum yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini, apabila tidak dapat terselesaikan maka persoalan maupun perbedaan itu akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase atau pengadilan yang berwenang.

l. Perjanjian ini berlaku terus menerus secara otomatis setiap 3 (tiga) tahun dan berakhir karena :

1) Berakhirnya jangka waktu perlindungan hak cipta sebagaimana diatur dalam perundang-undangan hak cipta yang berlaku.

2) Adanya permohonan tertulis dari pihak Pencipta musik dan lagu mengenai pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang tercantum dalam surat kuasa yang dibuat antara Pencipta dan YKCI, setelah melewati masa 3 (tiga) tahun pertama dan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum habisnya masa berlaku surat kuasa dan berlaku sejak akhir tahun kalender selanjutnya.

m. Apabila pihak pertama adalah Publisher maka pendaftaran karya cipta musik tersebut tidak untuk mewakili Pencipta yang diwakilinya dan Pencipta yang

bersangkutan yang dimaksud harus tetap mendaftarkan karya cipta musik termaksud kepada YKCI. Selanjutnya pihak Publisher dan lagu wajib memberitahukan kepada Pencipta yang yang dimaksud untuk mendaftarkan karya ciptanya kepada YKCI.

n. Apabila terjadi pemutusan hukum antara Publisher dengan Pencipta yang dimaksud tetap mendaftarkan karya ciptanya kepada YKCI.

o. Perjanjian ini mengikat kedua belah pihak dan perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), diatas kertas bermaterai dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi kedua belah pihak.

3. Membuat Surat Kuasa antara pencipta musik dan lagu dengan YKCI, yang berisi tentang pemberian kuasa kepada YKCI khusus untuk mengelola perizinan Hak mengumumkan di bidang musik dan pengalihannya kepada pihak lain menurut ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang dibuat sebelumnya.

Untuk keperluan itu Penerima Kuasa (YKCI) diberi hak sebagai berikut :

a. Melakukan perundingan-perundingan, menandatangani kontrak-kontrak dengan pihak lain yaitu pemakaian pada umumnya, tentang hak mengumumkan karya cipta musiknya baik di Indonesia maupun di luar negeri.

b. Mengadakan pendaftaran repertoire karya cipta musik, baik yang berupa instrumentalia maupun non instrumentalia.

c. Menandatangani surat-surat, dokumen-dokumen dan surat perjanjian dengan pihak lain berhubungan dengan pengelolaan hak mengumumkan karya cipta musiknya dan melaksanakan segala hal yang perlu untuk kepentingan pemberi kuasa sesuai repertoire yang diserahkan dan didaftarkan kepada YKCI.

d. Memungut dan menagih royalty atas pemakaian hak mengumumkan (performing right) dan menandatangani kwitansi penerimaan royalty.

e. Melakukan segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan pemberi kuasa termasuk untuk menghadap ke pengadilan.

f. Kuasa ini diberikan dengan hak retensi dan upah serta substitusi.

g. Surat kuasa ini berlaku selama jangka waktu 3 (tiga) tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk setiap 3 (tiga) tahun berikutnya. Setelah 3 (tiga) tahun pertama pemberi kuasa dapat membatalkan surat kuasa ini dengan menyatakan keinginannya secara tertulis kepada penerima kuasa, sekurang- kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum habisnya masa berlaku surat kuasa ini dan berlaku sejak akhir tahun kalender.

h. Kuasa ini diberikan dengan sukarela, tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta berlaku sejak ditandatangani.

Berdasarkan perjanjian yang dilakukan antara YKCI dan Pencipta atau Pemegang Hak Cipta musik dan lagu, Pencipta musik dan lagu memberikan kuasa kepada YKCI sebagai satu-satunya lembaga kolektif yang ditunjuk untuk mengorganisir pengumpulan dari para pengguna musik dan lagu melalui perjanjian

pemberian kuasa, khusus untuk mengelola perizinan hak mengumumkan di bidang musik dan pengalihannya kepada pihak lain menurut ketentuan-ketentuan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang dibuat sebelumnya.

Pada perjanjian tersebut yang bertindak sebagai pihak kesatu adalah Pencipta maupun Pemegang hak cipta musik termasuk diantaranya pencipta lagu, lirikus (penulis lirik), penata musik, pengadaptasi lirik, publisher dan sub publisher, sedangkan YKCI bertindak sebagai pihak kedua yang bekerja atas kuasa dari pihak Pencipta musik dan lagu.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pencipta atau Pemegang hak cipta atas musik dan lagu sebagai pihak kesatu mempunyai hak, antara lain :

1. Menerima royalty atas eksploitasi lagu miliknya; 2. Mengakses laporan keuangan tahunan teraudit;

3. Hak untuk memilih dan dipilih sebagai anggota “konsorsium” dewan penentu kebijakan (masa bakti 3 tahun dan dapat dipilih kembali);

4. Hak untuk memperoleh keuntungan (benefit) sosial yang ditentukan dari waktu ke waktu;

5. Hak untuk mengakhiri perjanjian dan surat kuasa setiap saat dikehendaki.64

Selanjutnya Pencipta atau Pemegang hak cipta musik dan lagu mempunyai kewajiban, sebagai berikut :

1. Menyerahkan pengelolaan hak mengumumkan untuk seluruh karya yang telah, sedang atau akan dibuat kepada YKCI;

a. Untuk menjamin kepastian hukum bagi pengguna ;

b. Tidak boleh bernegosiasi atau memberi lisensi langsung kepada pengguna; c. Pengelolaan hak memperbanyak bersifat fakultatif, diserahkan kepada YKCI

jika dikehendaki pemiliknya.       

64

Warasati Yung Aulia, Analisis Normatif Tanggungjawab Perdata Karya Cipta Indonesia (KCI) Terhadap Musisi Dalam Perjanjian Lisensi Hak Cipta Apabila Terjadi Wanprestasi, Program Sarjana Universitas Brawijaya, Malang, 2004, hal. 42.

2. Mendaftarkan seluruh lagu yang dimilikinya;

3. Menyampaikan informasi penting (perubahan alamat, nomor telepon dan nomor rekening)

4. Tunduk pada ketentuan dan peraturan YKCI.65

Selanjutnya YKCI, berindak sebagai pihak kedua memiliki hak sebagai berikut: 1. Melakukan perundingan-perundingan, menandatangani kontrak-kontrak dengan

pihak lain, yaitu pihak yang pada umumnya menggunakan hak mengumumkan karya cipta musik baik di Indonesia maupun di Luar negeri;

2. Mengadakan pendaftaran reportoire karya cipta musik, baik yang berupa instrumentalia maupun non instrumentalia.

3. Menandatangani surat-surat, dokumen-dokumen dan surat perjanjian dengan pihak lain yang berhubungan dengan hak pengelolaan hak mengumumkan karya cipta musiknya dan melaksanakan segala hal yang perlu untuk kepentingan pemberi kuasa sesuai reportoire (yaitu sejumlah pembendaharaan karya cipta musik yang dimiliki seseorang, orang atau badan hukum yang memberikan kuasa kepada pihak kedua, yang diserahkan dan didaftarkan kepada YKCI;

4. Memungut dan menagih royalty atas pemakaian hak untuk mengumumkan (performing right) dan menandatangani tanda terima (kwitansi) penerimaan royalty;

5. Melakukan segala sesuatu yang dianggap perlu untuk kepentingan pemberi kuasa termasuk urusan menghadap ke pengadilan.66

Kewajiban YKCI sebagai pihak kedua , adalah :

Pihak kedua berkewajiban untuk mengumpulkan royalty pihak kesatu dari users serta menyerahkan hasil pengumpulan tersebut kepada pihak kesatu setelah dikurangi biaya administrasi riil (real cost) dari pengumpulan royalty hak mengumumkan karya cipta musik. Apabila karya tersebut benar-benar diumumkan pemakaiannya sesuai dengan laporan/ data tertulis yang diterima pihak YKCI (pihak kedua).67

       65

Yayasan Karya Cipta Indonesia, Kutipan Salinan Perjanjian Kuasa Antara Pencipta dan YKCI,YKCI Lisensi Hak Cipta Sedunia, hal. 23.

66

Warasati, Op.cit, hal 38. 67

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kewenangan dari YKCI tersebut dapat diuraikan sebagai berikut68 :

1. YKCI mempunyai hak untuk mengeluarkan sertifikat lisensi yang merupakan jaminan izin untuk mengumumkan musik dan lagu dari para Pencipta maupun pemegang hak Cipta yang repertoire-nya dikelola oleh YKCI. Sertifikat lisensi ini biasanya dikeluarkan dan ditandatangani oleh bagian Membership and HRD Departement selaku penerima kuasa dari pencipta musik dan lagu.

2. YKCI berhak dan berwenang memungut royalty dari penerima lisensi secara teratur setiap tahunnya.

3. YKCI berwenang untuk meminta daftar musik dan lagu yang dipergunakan oleh para penerima lisensi.

4. YKCI dapat melakukan revisi, perubahan, penambahan ataupun pengurangan tarif dengan pemberitahuan secara tertulis kepada penerima lisensi selambat- lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya tahun lisensi yang sedang berjalan. Ketiga wewenang tersebut di atas biasanya ditangani oleh bagian Users Departement.

5. YKCI berhak menyesuaikan tarif, sesuai dengan inflasi setiap tahun secara otomatis.

6. YKCI berhak memasuki tempat-tempat pertunjukan yang dikelola penerima lisensi dalam waktu dan jumlah yang wajar untuk melakukan perhitungan       

68

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan.

maupun pendistribusian royalty yang harus dibayar oleh penerima lisensi. Hal ini merupakan wewenang dari bagian Documentation and Distribution Departement yang ada di YKCI.

7. YKCI berhak memberikan izin kepada penerima lisensi untuk memindahkan, mengalihkan, mensub-lisensikan perjanjian lisensi maupun segala hak yang diberikan dalam sertifikasi lisensi.

8. YKCI berhak mengeluarkan surat pemberitahuan.

9. YKCI berhak mengeluarkan surat tagihan untuk para penerima lisensi bila telah jatuh tempo pembayaran royalty.

10. YKCI berhak mengeluarkan surat peringatan apabila penerima lisensi tidak melaksanakan kewajibannya pada waktunya sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.

11. YKCI berhak mengeluarkan surat tuntutan sehubungan dengan hal tersebut di atas.

12. YKCI berhak menahan uang yang disetorkan oleh penerima lisensi apabila penerima lisensi melanggar perjanjian oleh karenanya hak untuk mengumumkan musik dan lagu tersebut gugur.

13. Terjadinya pengakhiran perjanjian lisensi tersebut oleh sebab apapun tidak mengurangi hak YKCI atas hak-hak tuntutan yang ada terhadap penerima lisensi dan YKCI berhak untuk memperoleh setiap jumlah uang yang harus dibayarkan penerima lisensi berdasarkan perjanjian lisensi tersebut dan setiap imbalan untuk

jasa dibidang hukum serta ongkos-ongkos lain apapun yang akan dipikul YKCI termasuk biaya untuk melakukan penyelidikan yang diperlukan guna menentukan besarnya royalty yang seharusnya dibayar berdasarkan perjanjian lisensi.

Apabila peneliti amati dari perjanjian tersebut di atas, pihak YKCI seharusnya menyelidiki terlebih dahulu dari Pencipta musik dan lagu yang akan mendaftarkan lagunya kepada pihak YKCI, apakah Pencipta musik dan lagu tersebut mempunyai kewenangan untuk membuat perjanjian kerjasama ataupun perjanjian kuasa. Karena dalam praktekteknya Pencipta musik dan lagu telah menyerahkan ciptaan lagunya kepada pihak Produser Rekaman Suara untuk direkam, yang mana dalam hal ini termasuk dalam hak perbanyakan (mechanical right). Dalam rangka untuk mempromosikan kaset atau CD, termasuk untuk mengalihwujudkan dalam bentuk lain, maka kaset ataupun CD tersebut diedarkan, disebarkan dan termasuk diperdengarkan, dalam hal ini termasuk didalam hak mengumumkan (performing right). Untuk pengalihkan hak tersebut biasanya antara Pencipta musik dan lagu dan Produser Rekaman diwujudkan dalam suatu perjanjian, dan Pencipta musik dan lagu memperoleh imbalan tertentu sesuai dengan kesepakatan, baik secara Flat pay atau royalty. Dengan demikian Pencipta musik dan lagu tersebut tidak mempunyai kewenangan lagi untuk membuat perjanjian pemberian kuasa kepada YKCI, apabila Pencipta musik dan lagu tersebut telah mengalihkan hak ciptaanya kepada Produser Rekaman Suara.

Sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata, bahwa suatu perjanjian akan mengikat bagi para pihak yang membuatnya, atau berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang mengikatkan dirinya, apabila perjanjian tersebut telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian, seperti apa yang tercantum dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Dengan demikian jika pihak Pencipta musik dan lagu telah mengalihkan hak cipta musik dan lagunya kepada pihak Perusahaan Rekaman Suara maka pihak Pencipta tidak mempunyai kewenangan lagi atas hak cipta musik dan lagu tersebut. Seperti disyaratkan dalam Pasal 1320 KUHPerdata ayat (3) adanya suatu hal tertentu, dalam hal ini ada objek tertentu yaitu hak cipta musik dan lagu, maka perjanjian yang dibuat antara Pencipta musik dan lagu dengan YKCI menjadi tidak sah, karena hak cipta musik dan lagu tersebut telah dialihkan kepada Perusahaan Rekaman Suara, dengan demikian perjanjian tersebut dengan sendirinya batal demi hukum.

Selanjutnya setelah peneliti amati, perjanjian kerjasama dan perjanjian pemberian kuasa tersebut merupakan perjanjian baku, dalam arti perjanjian yang bentuk dan isinya telah dipersiapkan oleh pihak YKCI, dan mengandung syarat- syarat baku artinya klausul-klausul didalamnya telah ditetapkan oleh YKCI. YKCI hanya tinggal penyodorkan saja kepada Pencipta musik dan lagu untuk disetujui. Namun pada prinsipnya alasan dari YKCI dengan dibuatnya perjanjian baku tersebut untuk menghemat waktu dan biaya.

B. Sertifikasi Lisensi Pengumuman Musik Dan Lagu Sebagai Wujud dari Pelaksanaan Pembayaran Royalty Musik Dan Lagu Oleh Radio Siaran Swasta Nasional Indoneia Kepada Yayasan Karya Cipta Indonesia

Sertifikasi lisensi Hak Cipta musik dan lagu oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI) tersebut merupakan tanda bukti kepedulian masyarakat pada umumnya dan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia pada khususnya terhadap Hak Cipta musik dan lagu melalui pelaksanaan pembayaran royalty terhadap penggunaan karya cipta musik dan lagu.

1. Pelaksanaan Pembayaran Royalty Hak Cipta Musik Dan Lagu Oleh Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia Kepada Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI)

Ada konsekuensi atau hak dan kewajiban bagi para peserta atau anggota YKCI, seperti halnya Pencipta musik dan lagu sebagai anggota YKCI berhak mendapatkan royalty bila lagunya dipakai atau diputar oleh user, misalnya musik dan lagu tersebut yang diputar oleh setiap stasiun Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia, maka Pencipta berhak atas royalty. User akan memberikan daftar musik dan lagu yang dipakainya, namun hak atas ciptaan atas musik dan lagu tetap berada di tangan para Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas musik dan lagu. Sedangkan YKCI sendiri hanya diberikan kuasa oleh Pencipta atau Pemegang Hak Cipta musik dan lagu untuk mengelola performing right (hak mengumumkan) selama jangka waktu yang telah disepakati bersama. Hal-hal yang tertuang dalam berkas yang akan ditandatangani, yakni surat kuasa dan surat perjanjian kerjasama. Pencipta atau Pemegang hak Cipta

musik dan lagu tidak mempunyai kewajiban untuk menagih sendiri kepada user dan Pencipta atau Pemegang Hak Cipta musik dan lagu harus memberikan daftar musik dan lagu agar dicatat dalam dokumentasi YKCI.

YKCI adalah suatu badan hukum berbentuk yayasan, artinya bahwa suatu badan hukum yang tidak mengambil keuntungan dalam arti memupuk laba sebagaimana suatu Perseoran Terbatas.69 Seluruh royalty yang dikumpulkan selama 1 (satu) tahun akan didistribusikan kepada peserta atau anggota YKCI setelah dipotong real cost.70 Real cost tersebut adalah suatu biaya yang nyata untuk menagih sebagaimana yang tersebut dalam perjanjian kerjasama antara YKCI dengan para pencipta sebagai biaya administrasi.71 Real Cost tersebut juga termasuk biaya yang diperlukan untuk membayar gaji pegawai, sewa kantor, konsultan hukum, komputer dan sebagainya dengan tidak mengambil keuntungan dari hal-hal tersebut.

Selain itu, distribusi royalty juga berdasarkan prinsip non diskriminatif, artinya tidak membedakan jenis musik dan lagu maupun kewarganegaraan, pencipta maupun mutu musik dan lagu.72 Dan prinsip lain yang digunakan adalah pembagian

       69

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan.

70

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan.

71

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan.

72

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan.

berdasarkan prestasi, artinya semakin banyak diputar atau digunakan semakin banyak poinnya untuk royalty yang akan didapat.73

YKCI bertugas untuk mengumumkan dan mendistribusikan royalty, tetapi YKCI bukan publisher, sebab YKCI mengelola performing right dan tidak menjadi pemegang Hak Cipta. Justru royalty yang terkumpul dan dibagikan kepada para pencipta atau pemegang Hak Cipta atas musik dan lagunya yang sudah terdaftar dan digunakan.74 Selain daripada itu, YKCI sebagai badan hukum non-profit yang tidak mengadakan perjanjian pembagian keuntungan dengan para Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas musik dan lagu, tetapi YKCI dibentuk sebagai suatu jembatan antara Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas musik dan lagu disatu sisi dan disisi lain adalah pemakai atau pengguna (user) musik dan lagu.75

Sebagaimana yang telah diutarakan di atas mengenai kewenangan dari YKCI, maka dalam penelitian ini pemungutan royalty ditujukan kepada pengguna atau pemakai (user) musik dan lagu oleh stasiun Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia di kota Medan yang merupakan anggota PRSSNI Medan. YKCI mendapat kewenangan dari para Pencipta atau Pemegang Hak Cipta musik dan lagu setelah melakukan perjanjian pemberian kuasa untuk Ciptaan atas musik dan lagu. Berdasarkan database, jumlah pencipta musik dan lagu dari tahun 2003 sampai tahun 2010 yang sudah memberikan hak kuasanya melalui formulir yang dilampirkan oleh       

73

Wawancara pada tanggal 02 Juni 2010 dengan Hendriko Morino Naibaho, Kepala Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kantor Wilayah Yayasan Karya Cipta Indonesia di Kota Medan

Dokumen terkait