• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khalifah Abdullah Al-Makmun(786-833M), Khalifah Pembaharu Ilmu Pengetahuan

Dalam dokumen SKI VIII MTs BUKU SISWA 2013 (Halaman 33-37)

ZUBAIDAH BINTI JA’FAR

3. Khalifah Abdullah Al-Makmun(786-833M), Khalifah Pembaharu Ilmu Pengetahuan

dalam bahasa Arab, sehingga bisa dikaji dan difahami masyarakat luas. Dewan penerjemah dibentuk diketuai oleh seorang pakar bernama Yuhana bin Musawih.

Kota Baghdad menjadi mercusuar kota impian 1.001 malam yang tidak ada tandingannya di dunia pada abad pertengahan. Selain itu, pada masa kehalifahannya wilayah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah membentang dari Afrika Utara sampai ke Hindukush,

India. Kekuatan militer yang dimilikinya juga sangat luar biasa.

Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, hidup seorang cerdik pandai yang sering memberikan nasihat-nasihat kebaikan kepada Khalifah, yaitu Abu Nawas. Nasihat-nasihat kebaikan dari Abu Nawas disertai dengan gayanya yang lucu, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Khalifah Harun Ar-Rasyid.

Kebijakan dan kecakapannya dalam memimpin, membawa negara dalam situasi aman, damai dan tenteram, sehingga

tingkat kejahatan sangat minim dan sangat sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infak dan sedekah, karena tingkat kemakmuran penduduknya merata. Pada masa pemerintahannya Dinasti Bani Abbasiyah mengalami masa kejayaan dan keemasan sekaligus menjadi salah satu pusat peradaban dunia.

Khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal dunia di Khurasan pada 3 atau 4 Jumadil Tsani 193 H/809 M setelah menjadi khalifah selama lebih kurang 23 tahun 6 bulan. Saat meninggal usianya 45 tahun, dan yang menjadi imam shalat jenazahnya adalah anaknya sendiri yang bernama Shalih.

Dinasti Abbasiyah dan dunia Islam saat itu benar-benar kehilangan sosok pemimpin yang shalih dan adil, dan b ijaksana. sehingga tak seorang pun yang teraniaya tanpa diketahui oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid dan mendapatkan perlindungan hukum yang sesuai.

3. Khalifah Abdullah Al-Makmun(786-833M), Khalifah Pembaharu Ilmu Pengetahuan

Abdullah ibnu Harun Ar-Rasyid, lebih dikenal dengan panggilan Al-Ma’mun, dilahirkan pada tanggal 15 Rabi’ul Awal 170 H / 786 M, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan pengangkatan ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Ibunya, bekas seorang budak yang dinikahi ayahnya bernama Murajil dan meninggal setelah melahirkannya. Al-Makmunanak yang jenius. Sebelum usia 5 tahun dididik agama dan membaca Al-Qur’an oleh dua orang ahli yang terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi.

Untuk mendalami Hadits, Al-Makmun dan Al-Amin dikirim ayahnya, Harun Ar-Rasyid kepada Imam Malik di Madinah. Al-Makmun dan saudaranya belajar kitab Al-Muwattha karangan Imam Malik. Dalam waktu

Khalifah Al-Makmun http://static.republika.co.id

yang sangat singkat, Al-Makmuntelah menguasai Ilmu-ilmu kesusateraan, tata Negara, hukum, hadits, falsafah, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuaan lainnya. Ia juga hafal Al-Qur’an dan ahli juga menafsirkannya.

Setelah ayah mereka, khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal, jabatan kekhalifahan sebagaimana wasiat dari Harun Ar-Rasyid diserahkan kepada saudaranya dan Al-Makmun mendapatkan jabatan sebagai gubernur di daerah Khurasan. Setelah Al-Amin meninggal, Al-Makmun menggantikannya menjadi Khalifah.

Sebagaimana ayahnya, Khalifah Harun Ar-Rasyid, Al-Makmun adalah Khalifah Dinasti Bani Abbasiyyah yang besar dan menonjol. Ia memiliki sifat-sifat yang agung, diantaranya, tekadnya kuat, penuh kesabaran, menguasai berbagai keilmuan, penuh ide, cerdik, berwibawa, berani dan toleran. Pada masa kekhalifahannya, Dinasti Bani Abbasiyah mengalami masa kegemilangan. Beberapa pencapaian kejayaan dan gemilangan peradaban Islam daantaranya:

a. Bidang pertanian dan Perdagangan

Dengan keamanan terjamin, kegiatan pertanian berkembang dengan pesat. Pertanian dikembangkan dengan luas. Buah-buahan dan bunga-bungaan dari Parsi makin meningkat dan terjamin mutunya. Anggur dari Shiraz, Yed dan Isfahan telah menjadi komoditi penting dalam perdagangan diseluruh Asia. Tempat-tempat pemberhentian kafilah dagang menjadi ramai dengan kafilah-kafilah yang datang dan memencar ke berbagai penjuru. Lalu lintas dagang dengan Tiongkok melalui dataran tinggi Pamir atau yang disebut dengan Jalan Sutera (Silk Road), dan Jalur Laut (Sea Routes) dari teluk Parsi menuju bandar-bandar lainya sangat ramai.

b.Bidang Pendidikan

Perhatian besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dimulai oleh Khalifah Al-Mansur, dilanjutkan Khalifah Harun Ar-Rasyid, semakin mendapat puncaknya oleh Al-Makmun. Ia mendorong dan menyediakan dana besar untuk melakukan gerakan penerjemahan karya-karya kuno dari Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika, filsafat , dan lain-lain. Para penerjemah yang termasyhur adalah Yahya bin Abi Manshur, Qusta bin Luqa, Sabian bin Tsabit bin Qura, dan Hunain bin Ishaq yang digelari Abu Zaid Al-Ibadi. Selain itu, Hunain bin Ishak, ilmuwan Nasrani menerjemahkan buku-buku Plato dan Aristoteles atas permintaan Al-Makmun. Al-Makmun juga mengirim utusan kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Al-Makmun mengembangkan perpustakaan Bait Al-Hikmah yang didirikan sang ayah, Khalifah Harun Ar-Rasyid, menjadi pusat ilmu pengetahuan, yang berhasil melahirkan sederet ilmuwan Muslim yang melegenda. Selanjutnya dibangun Majlis Munazharah, sebagai pusat kajian agama. Pada masanya muncul ahli Hadis termasyhur, Imam Bukhori dan

c. Perluasan Daerah Islam dan penertiban Administrasi Negara

Di era kekhalifahan Al-Makmun, Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikusa yang sangat disegani. Wilayah kekuasaan dunia Islam terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur. Dalam mengembangkan wilayah kekuasaan di zaman Al-Makmun, ada beberapa peristiwa besar yang dicapai, diantaranya penaklukan Pulau Kreta (208 H/ 823 M), dan juga penaklukan Pulau Sicily (212 H/ 827 M).

Kemudian pada tahun 829 M, wilayah Islam mendapat serangan dari Imperium Bizantium (Romawi). Di penghujung tahun 214 H/ 829 M, dengan pasukan yang besar menyerang kekuasaan imperium Bizantium , pada tahun 832 M berhasil menduduki wilayah Kilikia dan Lidia. Tetapi belum seluruhnya menaklukkan Bizantium Al-Makmun mennggal pada tahun 218 H/ 833 M dan perjuangan selanjutnya dilanjutkan oleh saudaranya, Al-Mu’tashim.

Bermain Peran (role playing) dan berdiskusi

a. Bentuk 3 kelompok b. Tunjuk 3 orang pengamat c. Memilih peran

d. Pemeranan

1. Sebagai Khalifah Ja’far Al-Mansur , para pembantu (menteri) dan pengawal

2. Sebagai Khalifah Harun Ar-Rasyid, para pembantu (menteri), pengawal dan Abu Nawas

3. Sebagai Khalifah Al-Makmun, para pembantu (menteri) dan pengawal. e. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat temanmu!

No. Masalah Hasil Diskusi

1. Keberanian, ketegasan dan kebijaksanaan Khalifah Al-Mansur

2 Kedermawanan, kealiman, dan rasa humor Khalifah Harun Ar-Rasyid

3 Kebebasan berfikir, toleransi, kecerdasan Khalifah Al-Makmun

4 Bagaimana peran ketiga khalifah yang menonjol dalam membangun kejayaan peradaban Islam sampai kepada puncaknya?

5 Apa teladan dari kehidupan dan kepemimpinan dari ketiga Khalifah Dinasti Abbasiyah yang menonjol?

6 Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu yang menunjukkan sikap-sikap positif yang diambil

4. Aktivitasku

dari para khalifah besar Dinasti Abbasiyah?

7 Dst…

f. Paparkan hasil diskusi kalian di depan kelas!

g. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan peran, banyaknya/ kelengkapan peran, dan kejujuran peran/ tidak mencontek!

h. Berilah nilai pada kelompok yang paling baik aksi pemeranannya!

Bandingkan hasil diskusimu dengan contoh berikut!

1. Identifikasikan sifat-sifat positif dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Bani Umayyah dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah!

2. Bandingkan gaya kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Bani Umayyah dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah!

3. Bandingkan kejayaan kebudayaan/peradaban yang dicapai masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan Khalifah Harun Ar-Rasyid!

4. Apa pengaruh pemimpin yang berani dan bijaksana terhadap kehidupan rakyat?

5. Apa peran pemimpin terhadap kemajuan bangsa dan negaranya?

Kegiatan

a. Carilah cerita/ fenomena dalam masyarakat yang berkaitan dengan dampak positif sikap kepemimpinan yang baik!

b. Ceritakan secara berantai di depan kelas! (semua anggota kelompok diberi bagian untuk bercerita di depan kelas!

c. Sementara kelompok lain bercerita kelompok yang lain menilai dengan panduan berikut!

N O

HAL YANG DINILAI SKOR

1 Ketepatan isi fenomena 2 Kepercayaan diri penampil 3 Keruntutan penyampaian

4 Ketaatan pada prosedur penceritaan yang telah disepakati

5 Kreativitas menyajikan

1. Sudahkah kita memahami tujuan dan manfaat mempelajari sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah sebagai bagian dari perkembangan kebudayaan Islam?

2. Bisakah kita membangun kejayaan kebudayaan/peradaban Islam di Indonesia?

3. Sudahkan kita menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur bahwa kebudyaan Islam pernah mengalami kejayaan dalam berbagai bentuknya. Kalian sudah belajar banyak tentang sejarah terbentuknya Dinasti Abbasiyah. Bacalah dengan seksama pernyataan berikut!

Pilihlah SY = Saya Yakin, Y = Yakin, KY= Kurang Yakin

No .

Pendapat/pernyataan SY Y K

Y

1 Saya yakin bahwa beridirinya Dinasti Bani Abbasiyah merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan/Peradaban Islam.

2 Saya yakin kepemimpinan yang adil dan bijaksan sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Mansur, Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmun akan membawa kejayaan suatu bangsa.

3

Saya yakin perhatian dan dukungan terhadap pengembangan Ilmu pengetahuan oleh para pemimpin akan membawa kemajuan peradaban suatu bangsa.

6. Ceritaku

Dalam dokumen SKI VIII MTs BUKU SISWA 2013 (Halaman 33-37)