• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Kerangka Teori

1.5.2 Kinerja Jaksa

Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001). Kane (1993) menjelaskan, kinerja sebagai rekaman hasil kerja yang diperoleh karyawan tertentu melalui kegiatan dalam kurun waktu tertentu.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program kebikjasaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi . Kinerja jaksa merupakan hasil jaksa atau kemampuan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dapat dilihat dari dua sudut, yaitu kemampuan individu dan kinerja diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang jaksa pada bidang pekerjaan yang ditekuni selama waktu tertentu.

Kinerja didefinisikan secara formal sebagai jumlah kualitas dari tugas yang terselesaikan secara individu , kelompok atau organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang meliputi antaralain perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, penyediaan, pengevaluasian, pengaturan staf, negosiasi, perwakilan dan pengendalian.

Bila sekelompok sumber daya aparatur pemerintah dan segenap pimpinannya mempunyai kinerja yang baik, maka kinerja pemerintah akan baik juga. Hampir seluruh cara pengukuran kinerja mempertimbangkan 3 aspek, yaitu: 1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan.

2. Kualitas, yaitu mutu yang diselesaikan.

Pengertian kinerja (performance) dapat didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau the degree of accomplishment, atau dengan kata lain kinerja merupakan tingkat pencapaian dari tujuan organisasi.

Pengertian kinerja telah dirumuskan oleh beberapa ahli manajemen antara lain sebagai berikut:

1. Stoner dalam bukunya manajemen mengemukakan kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan presepsi peranan.

2. Handoko mengdefenisikan kinerja sebagai proses dimana organisai mengevaluasi atau menilai prestasi dari kinerja pegawai.

3. Prawiro Suntoro yang mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode berkala.

Dari ketiga defenisi kinerja diatas , dapat diketahui bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja terdiri dari :

1. Hasil fungsi pekerjaan.

2. Faktor yang berpengaruh terhadap presepsi, peranan dan sebagainya. 3. Pencapaian tujuan organisasi.

4. Periode waktu tertentu.

1.5.2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Gibson (1996) menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu:

a. Variabel individu, yang meliputi kemampuan dan ketrampilan, fisik maupun mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal usul dan sebagainya. Kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan tidak langsung pada perilaku dan kinerja.

b. Variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.

c. Variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi

Faktor yang dapat membangun kinerja jaksa terhadap kondisi tenaga kerja , yaitu: a. Penilaian Kinerja.

Penilaian pelaksanaan yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi jaksa secara teratur sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan karir jaksa secara teratur sehingga sanggat bermanfaat bagi pengembangan karir jaksa yang dinilai organisasi secara keseluruhan.

Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Penilaian kinerja merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel dan usaha untuk mempertinggi kerja personel dalam organisasi. Penilaian kinerja adalah proses penelusuran kegiatan pribadi personel pada masa tertentu yang menilai hasil karya yang ditampilkan terhadap pencapaian sasaran sistem manajemen (Prihadi,2004)

Hasil kerja pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan , misalnya targer atau sasaran yang telah di tentukan bersama. Tentunya dalam penilaian tetap mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi kinerjanya.

b. Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Soeprihanto (2000:39) adalah sebaga berikut:

1. Mengetahui keadaan keterlampilan dan kemampuan setiap pegawai rutin. 2. Untuk digunakan sebagai dasar perencanaan bidang personalia , khususnya

penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil dari kinerja. 3. Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan pegawai

seoptimal mungkin, sehingga antara lain dapatdiarahkan jenjang karirnya atau perencanaan karirnya, keanaikan pangkat dan kenaikan jabatan.

4. Mendorong terciptnya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan bawahan.

5. Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang personalia, khususnya prestasi pegawai dalam bekerja.

6. Secara pribadi, bagi pegawai dapat memacu perkembangannya, sebaliknya bagi atasan yang menilai akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahan, sehingga dapat membantu dalam memotivasi dalam bekerja.

7. Hasil penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan di bidang personalia secara keseluruhan.

c. Unsur-Unsur yang Dinilai

Unsur-unsur yang dapat dinilai dari kinerja adalah : 1. Kerjasama

Kerjasama adalah suatu kemampuan seseorang untuk bekerja bersama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga mencapai daya guna dan hasil yang telah di targetkan bersama.

2. Prakarsa

Prakarsa adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan dan langkah-langkah atau tata pelaksanaan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari atasannya.

3. Prestasi Kerja

Suatu kinerja yang dipakai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.Pada umumnya prestasi kerja seorang pegwai dipengaruhi dengan kecakapan, keterlampilan, dan kesanggupan pegawai dan bersangkutan.

4. Tanggung Jawab

Kesanggupan seseorang pegawai dalam menyelesaikan tugas dalam pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya.

5. Ketaatan

Kesanggupan seseorang dalam mentatati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang diberikan atasan yang

berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang telah ditetapkan perusahaan maupun pemerintah yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis.

6. Kejujuran

Suatu rasa ketulusan hati seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan.

7. Kesetian

Tekad dan kesanggupan dalam menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kesetiaan pegawai terhadap instansi sengat berhugungan dengan pengabdiannya. Pengabdiannya yang dimaksud adalah sumbangan pikiran dan tenaga yang iklas dengan mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.

Dokumen terkait