• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Karyawan 15

Dalam dokumen Pengaruh Persepsi Beban Kerja Terhadap K (Halaman 60-109)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Diagram 4.25. Kinerja Karyawan 15

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa paling banyak responden menyatakan cukup setuju atas pernyataan tersebut, yang berpendapat bahwa target kerja dari 37% karyawan PT Energy Management Indonesia (Persero) telah diperhitungkan oleh perusahaan. Dengan skor rataan 3,18 menunjukkan bahwa rata-rata karyawan menilai cukup setuju cenderung setuju. Hal tersebut menandakan target kerja yang diberikan perusahaan telah diperhitungkan cukup baik sehingga para karyawan dapat bekerja sesuai target

4.5.Pengaruh Persepsi Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

4.5.1. Uji Validitas

Berikut adalah uji validitas terhadap kuesioner yang diujikan kepada 30 karyawan PT. Energy Management Indonesia (Persero). Pengujian validitasnya berdasarkan Arikunto menggunakan uji validitas internal yaitu dengan menyesuaikan atau mengkorelasikan antara bagian- bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Pada uji validitas ini dasar pengambilan keputusannya menggunakan r tabel dengan tingkat ketelitian 99% atau tingkat kesalahan 1%. Dari jumlah N = 30 dengan nilai r tabelnya adalah 0,463. 8% 13% 37% 34% 8%

Sumber : Data Primer yang telah diolah (Peneliti, 2016)

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju

48

Tabel 4.12. Uji Validitas Beban Kerja

Nomor Butir

Pernyataan Koefesien Korelasi Keterangan

Pernyataan 1 0,537 Valid Pernyataan 2 0,639 Valid Pernyataan 3 0,493 Valid Pernyataan 4 0,519 Valid Pernyataan 5 0,551 Valid Pernyataan 6 0,523 Valid Pernyataan 7 0,541 Valid Pernyataan 8 0,656 Valid Pernyataan 9 0,679 Valid Pernyataan 10 0,654 Valid

Sumber : Data Primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi dari butir pernyataan 1-10 dinyatakan valid. Adapun koefisien korelasi tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 9 sebesar 0,679 dan koefisien terendah terdapat pada pernyataan nomor 3 sebesar 0,493.

Tabel 4.13. Uji Validitas Kinerja Karyawan

Nomor Butir

Pernyataan Koefesien Korelasi Keterangan

Pernyataan 1 0,631 Valid Pernyataan 2 0,572 Valid Pernyataan 3 0,545 Valid Pernyataan 4 0,513 Valid Pernyataan 5 0,575 Valid Pernyataan 6 0,553 Valid Pernyataan 7 0,580 Valid

Pernyataan 8 0,476 Valid

Pernyataan 9 0,485 Valid

Pernyataan 10 0,557 Valid

Pernyataan 11 -0,058 Tidak Valid

Pernyataan 12 0,663 Valid

Pernyataan 13 -0,021 Tidak Valid

Pernyataan 14 0,590 Valid

Pernyataan 15 0,731 Valid

Pernyataan 16 0,617 Valid

Pernyataan 17 0,567 Valid

Sumber : Data Primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua pernyataan yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomor 11 dan 13. Agar alat ukur tersebut dapat digunakan, perlu dilakukan penarikan atau penghapusan butir pernyataan. koefisien korelasi dari butir pernyataan 11 dan 13adalah -0,058 dan -0,021 yang mana lebih kecil dari r tabel sebesar 0,463 untuk 30 orang. Selanjutnya diadakan perhitungan ulang dengan jumlah pernyataan dari variabel kinerja karyawan berjumlah 15 pernyataan. Berikut hasil perhitungan pengujian validitas setelah penarikan atau penghapusan dari butir pernyataan yang tidak valid.

Tabel 4.14. Uji Validitas Kinerja Karyawan

Nomor Butir

Pernyataan Koefesien Korelasi Keterangan

Pernyataan 1 0,637 Valid Pernyataan 2 0,545 Valid Pernyataan 3 0,545 Valid Pernyataan 4 0,484 Valid Pernyataan 5 0,572 Valid Pernyataan 6 0,550 Valid

50 Pernyataan 7 0,618 Valid Pernyataan 8 0,469 Valid Pernyataan 9 0,534 Valid Pernyataan 10 0,603 Valid Pernyataan 11 0,669 Valid Pernyataan 12 0,605 Valid Pernyataan 13 0,766 Valid Pernyataan 14 0,630 Valid Pernyataan 15 0,529 Valid

Sumber : Data Primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Adapun koefisien korelasi tertinggi terdapat pada pernyataan nomor 15 sebesar 0,766 dan koefisien terendah terdapat pada pernyataan nomor 8 sebesar 0,469. Dari hasil perhitungan uji validitas maka alat ukur tersebut dinyatakan sah atau valid.

4.5.2. Uji Reliabilitas

Berikut adalah uji reliabilitas terhadap kuesioner yang disebar kepada 39 karyawan PT. Energy Management Indonesia (Persero). Dalam menguji reliabilitas ini, peneliti menggunakan aplikasi SPSS dengan uji statistik Cronbach’s Alpha.

Tabel 4.15. Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Standar Cronbach's Alpha Keterangan

Beban Kerja 0,718 0,600 Reliabel

Kinerja

Karyawan 0,738 0,600 Reliabel

Sumber : Data primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua instrumen reliabel atau konsisten. Hal ini dapat dilihat bahwa masing-masing variabel instrumen memiliki koefisien >0,600.

4.5.3. Uji Normalitas

Berikut ini adalah salah satu uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas.

Tabel 4.16. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,00119857

Most Extreme Differences Absolute ,101

Positive ,082

Negative -,101

Test Statistic ,101

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer yang telah diolah (penulis, 2016) Diagram 4.26. Grafik P-P Plot

52

Diagram 4.27. Grafik Histogram

Sumber : Data primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari 3 keterangan di atas dapat dilihat bahwa data tersebut berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat bahwa data tersebut memiliki nilai signifikasi 0,200. Hal ini membuktikan bahwa nilai signifikasinya lebih besar dari pada 0,050 (lihat tabel 4.16). Selanjutnya melihat grafik P- P Plot maupun grafik Histogram dapat disimpulkan bahwa grafik P-P Plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal (lihat diagram 4.26). Sedangkan grafik Histogram memberikan pola distribusi yang normal (seperti lonceng) pada tengah garis horizontal (lihat diagram 4.27). Ketiga pengujian normalitas tersebut menunjukkan bahwa data dari penelitian ini berdistribusi normal.

4.5.4. Uji Homogenitas

Berikut ini adalah salah satu uji prasyarat analisis yaitu uji homogenitas. Dalam uji homogenitas ini akan melihat kesamaan dari varian dari beberapa populasi. Dalam menguji homogenitas ini, peneliti menggunakan aplikasi SPSS dengan Uji Homogenity Of Variance. Pada uji homogenitas ini dasar pengambilan keputusannya yaitu apabila nilai signifikasinya >0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama. Sebaliknya jika nilai signifikasinya <0,05 maka varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama.

Tabel 4.17. Uji Homogenety of Variances Test of Homogeneity of Variances

Kinerja Karyawan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,823 5 23 ,546

Sumber : Data primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa data tersebut membuktikan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi adalah sama. Hal ini dapat dilihat bahwa data tersebut memiliki nilai signifikasi 0,546. Hal ini membuktikan bahwa nilai signifikasinya lebih besar dari pada 0,050. 4.5.5. Analisis Korelasi

Berikut ini adalah salah satu analisis data yaitu analisis korelasi. Tabel 4.18. Korelasi Products Moment

Correlations

Beban Kerja

Kinerja Karyawan

Beban Kerja Pearson Correlation 1 ,678**

Sig. (2-tailed) ,000

N 39 39

Kinerja Karyawan Pearson Correlation ,678** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 39 39

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas diketahui bahwa antara beban kerja (x) dengan kinerja karyawan (y) terdapat hubungan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikasinya 0,000 lebih kecil dari 0,050. Derajat hubungan dari beban kerja dengan kinerja karyawan adalah tinggi dan positif dengan koefisien korelasi 0,678. Dengan hubungan korelasi yang tinggi dan positif menunjukkan bahwa dengan beban kerja yang meningkat maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat.

54

4.5.6. Koefisien Determinasi

Tabel 4.19. Koefesien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,678a ,460 ,446 5,068

a. Predictors: (Constant), Beban Kerja

Sumber: Data Primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas diketahui bahwa koefisien determinasi antara beban kerja (x) dengan kinerja karyawan (y) adalah 0,460 yang artinya kemampuan variabel beban kerja (x) dalam menjelaskan varians dari variabel kinerja karyawan (y) adalah sebesar 46%, berarti terdapat varians variabel kinerja karyawan (y) yang dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti. Hal ini menggambarkan bahwa kinerja karyawan tidak hanya ditentukan oleh beban kerja saja, namun dapat ditentukan oleh faktor lain seperti disiplin kerja, motivasi, budaya organisasi dan faktor lain yang tidak dibahas lebih mendalam.

4.5.7. Pengujian Hipotesis dengan menggunakan F-test

Untuk membuktikan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, selanjutnya akan diuji hubungan antara beban kerja dengan kinerja karyawan dengan ketentuan sebagai berikut.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara beban kerja (x) dengan kinerja karyawan (y).

H0 : Belum ada pengaruh yang signifikan antara beban kerja (x) dengan kinerja karyawan (y).

Dalam pengujian hipotesis, dasar pengambilan keputusan dari t-test yaitu. Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel dependen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Sedangkan dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan nilai signifikansi yaitu.

Jika nilai signifikansinya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.20. Pengujian Hipotesis ANOVAa

Model Sum of Squares Dr Mean Square F Sig.

1 Regression 810,468 1 810,468 31,550 ,000b

Residual 950,456 37 25,688

Total 1760,923 38

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Predictors: (Constant), Beban Kerja

Sumber: Data primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel beban kerja (x) adalah sebesar 0,943 bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja (y). Pengaruh positif diartikan, bahwa semakin meningkat beban kerja (x) maka akan meningkat pula kinerja karyawan (y).

Selanjutnya untuk mencari nilai f tabel dengan menggunakan rumus 𝑑𝑓1 = π‘˜ βˆ’ 1

𝑑𝑓2 = 𝑛 βˆ’ π‘˜

Sumber : Singgih Santoso Hal 282 Keterangan :

n : Jumlah Responden

k : jumlah variabel independen dan dependen 𝑑𝑓1 = 2 βˆ’ 1 = 1 𝑑𝑓2 = 39 βˆ’ 2 = 37

Kemudian dari rasio f tabel tersebut dicari dalam distribusi nilai F tabel, maka diketahui bahwa nilai F tabel adalah 4,11. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai F hitung sebesar 31,550 > f tabel 4,11 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,050. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya β€œbeban kerja (x) berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (y).

56

4.5.8. Uji Regresi

Tabel 4.21. Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 19,601 5,513 3,555 ,001 Beban Kerja ,943 ,168 ,678 5,617 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data Primer yang telah diolah (Penulis, 2016)

Dari tabel di atas dapat kita lihat persamaan regresi dari beban kerja(x) terhadap kinerja karyawan (y) yaitu.

𝑦 = π‘Ž + 𝑏π‘₯ 𝑦 = 19,601 + 0,943 π‘₯

Arti dari persamaan regresi tersebut adalah jika nilai beban kerja (x) mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan (y) juga akan naik sebanyak 0,943 atau 94,3%. Karena koefesiennya bersifat positif maka kenaikan beban kerja (x) akan mengakibatkan peningkatan kinerja karyawan (y).

4.6.Interpretasi Hasil dan Pembahasan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh beberapa temuan yaitu.

1. Persepsi karyawan terkait dengan beban kerja yang dimiliki oleh karyawan dapat diketahui bahwa karyawan masih berpendapat cukup baik pada pekerjaan yang dikerjakan pada saat istirahat. Ini membuktikan bahwa, masih ada karyawan yang menggunakan waktu istirahatnya untuk mengerjakan pekerjaannya. Seharusnya waktu istirahat digunakan oleh karyawan agar dapat melepas lelah untuk menghindari kejenuhan dari pekerjaan tersebut. Selanjutnya karyawan masih berpendapat cukup baik pada penggunaan jam lembur dengan skor rataan. Ini membuktikan bahwa, masih ada karyawan yang memaksimalkan waktu kerjanya dengan lembur. Kerja lembur yang terus

menerus dapat menyebabkan kelelahan yang berakibat berkurangnya kinerja karyawan. Terutama wanita, seperti yang dikutip dalam detik.com, β€œStudi yang dilakukan oleh The Ohio State university mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu selama 30 tahun lama-kelamaan merusak kesehatan tubuh mereka. Bahkan wanita yang bekerja rata-rata 60 jam atau lebih seminggu tiga kali lipat berisiko diabetes, kanker, gangguan jantung dan arthritis.” Kemudian pendapat karyawan terkait beban kerja yang dinilai cukup yaitu jumlah karyawan. Jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan harus sesuai dengan perhitungan beban kerja, jumlah karyawan yang tidak diperhitungkan dapat berdampak kepada efektivitas dan efisiensi perusahaan. 2. Persepsi karyawan terkait dengan kinerja yang dilakukan oleh karyawan dapat

diketahui bahwa karyawan masih berpendapat cukup setuju pada prosedur kerja. Ini membuktikan bahwa prosedur kerja yang dimiliki perusahaan masih belum sepenuhnya dimengerti oleh karyawan atau karyawan merasa terhambat akan adanya prosedur kerja . seharusnya prosedur kerja menjadi alat yang dapat digunakan karyawan agar lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya bukan untuk menghambat. Selanjutnya karyawan masih berpendapat cukup baik terhadap uraian jabatan. Uraian jabatan adalah pedoman utama bagi para karyawan di perusahaan. Uraian jabatan haruslah spesifik, jika terdapat kesamaan antara uraian jabatan satu dengan yang lainnya maka harus ada batasan dari masing-masing uraian jabatan tersebut. Kemudian masih berpendapat cukup setuju pada volume pekerjaan. volume pekerjaan adalah target pekerjaan selama satu tahun, tentunya dalam mencapai volume pekerjaan ini perlu adanya pembagian dari pekerjaan tersebut secara baik.

3. Pengaruh persepsi beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Energy Management Indonesia (Persero) memiliki hubungan yang tinggi dan positif yang artinya jika beban kerja meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Hasil tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Artadi (2015) dan Adityarman dkk. (2015). Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putera (2012), pada penelitian tersebut memiliki hubungan yang negatif antara beban kerja dengan kinerja, yang artinya jika terjadi kenaikan beban kerja maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini yang menjadi salah satu penyebab dari positifnya hubungan beban kerja dengan kinerja karyawan yaitu jumlah proyek yang diperoleh, jika perolehan proyek tinggi maka kinerja karyawan juga meningkat. Sedangkan dalam penelitian Putra yang menjadi salah satu penyebab dari negatifnya hubungan antara beban kerja dengan kinerja yaitu

58

jumlah karyawan yang ada belum dapat menutupi beban kerja yang ada pada perusahaan.

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis mengenai pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Energy Management Indonesia (Persero), maka dapat disimpulkan bahwa.

1. Persepsi karyawan terkait beban kerja sudah cukup baik dan telah sesuai dengan pekerjaan yang diterima oleh masing-masing karyawan, hal tersebut dibuktikan dengan total skor rataan penilaian persepsi beban kerja sebesar 3,25 yang berarti penilaian karyawan terkait beban kerja adalah baik dan cenderung ke arah setuju. Para karyawan sangat memperhatikan terhadap hasil yang diperhitungkan oleh perusahaan dengan baik. hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan memperhatikan hasil kerja dari masing- masing jabatan yang dibuktikan dengan skor rataan sebesar 4,03.

2. Persepsi karyawan terkait kinerja karyawan juga sudah cukup baik dan sesuai dengan harapan perusahaan, hal tersebut terbukti dari total skor rataan penilaian persepsi kinerja karyawan sebesar 3,35 yang artinya penilaian karyawan terkait kinerja karyawan adalah baik dan juga cenderung ke arah setuju. Para karyawan dituntut untuk teliti oleh perusahaan, hal tersebut sudahlah umum karena tuntutan akan penyelesaian dan keakuratan hasil proyek, hal tersebut dibuktikan dengan skor rataan terkait ketelitian sebesar 4,05.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara beban kerja dengan kinerja karyawan yang dibuktikan dengan F hitung sebesar 31,550 lebih besar dari pada F tabel sebesar 4,11. hubungan antara beban kerja terhadap kinerja karyawan memiliki hubungan yang kuat dan positif, hal tersebut di buktikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,678 dan nilai signifikasi sebesar 0,000, sehingga meningkatnya beban kerja satu satuan juga akan diikuti dengan meningkatnya kinerja karyawan sebanyak 94,3% yang dibuktikan dengan persamaan regresi y = 19,601 + 0,943 x.

60

5.2.Saran

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Energy Management Indonesia (Persero), maka terdapat beberapa saran yang akan diberikan sebagai bahan evaluasi bagi PT Energy Management Indonesia (Persero) dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan PT Energy Management Indonesia (Persero) di masa yang akan datang.

1. Selain memperhitungkan hasil, perusahaan juga sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti pekerjaan yang dikerjakan pada saat istirahat, penggunaan jam lembur terus menerus untuk menyelesaikan pekerjaan, dan jumlah pegawai yang ada pada jabatan tertentu. Perusahaan perlu melakukan pendekatan kepada para karyawan sehingga mereka puas akan beban kerja yang mereka terima. Pendekatan kepada karyawan bisa berupa kegiatan makan bersama setiap jam istirahat sehingga tidak ada karyawan yang melanjutkan pekerjaannya, hal ini dapat mengurangi kejenuhan dari para karyawan dan tentunya dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dari masing-masing karyawan. selanjutnya menjaga kesehatan para karyawan yang melakukan lembur seperti memberikan makanan bukan hanya sekedar memberikan upah lembur. Kemudian memperhitungkan dengan cermat jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam suatu uraian jabatan, perhitungan dapat menggunakan FTE (Full Time Equivalent), perhitungan tersebut bertujuan untuk dapat memperoleh karyawan yang efektif dalam pekerjaan dan juga efisien dalam penggunaan biaya.

2. Selain ketelitian, perusahaan juga sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti prosedur kerja, uraian jabatan, dan volume pekerjaan yang harus dihasilkan karyawan. Dengan melakukan perbaikan seperti, mempermudah prosedur yang ada dalam perusahaan sehingga karyawan dapat menggunakan inisiatif mereka guna meningkatkan kinerja mereka. Selanjutnya perusahaan diharapkan mengevaluasi kembali uraian jabatan dari masing-masing pekerjaan dengan menggunakan evaluasi kinerja, untuk mewujudkan evaluasi kinerja perlu diadakan penilaian kinerja untuk para karyawan minimal setahun dua kali. Kemudian perusahaan juga diharapkan mempertimbangkan kembali jumlah volume pekerjaan yang harus diterima oleh masing-masing karyawan, yaitu dengan cara memperhitungkan beban kerja yang tepat untuk masing- masing karyawan. Hal ini juga bertujuan agar terciptanya keadilan antara masing-masing karyawan.

3. Beban kerja karyawan yang meningkat juga akan meningkatkan kinerja karyawan. perusahaan diharapkan mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam memenangkan proyek, semakin banyak proyek yang diterima perusahaan maka kinerja karyawan juga akan semakin meningkat. Selain bersaing dalam memenangkan proyek, perusahaan juga diharapkan mencari alternatif selain mengikuti tender, seperti mengajukan proposal penawaran terkait jasa-jasa konservasi energi kepada perusahaan-perusahaan lain. Meningkatnya kinerja karyawan juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga pendapatan dari perusahaan juga akan ikut meningkat. Namun jika perusahaan mengurangi akan beban kerja seperti berkurangnya Perolehan proyek, maka kinerja karyawan juga akan ikut menurun. Menurunnya kinerja akan langsung berdampak pada kinerja perusahaan dan juga pendapatan perusahaan.

62

DAFTAR PUSTAKA

Adityawarman, Sanim dan Sinaga. 2015. Pengaruh Beban Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Cabang Krekot. Jurnal pada Institut Pertanian Bogor : Bogor

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta

Artadi, Febri Furqon. 2015. Pengaruh Kepuasan Kinerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Merapi Agung Lestari. Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta

Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia : Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja,Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja & Aspek-Aspek Kerja Karyawan Lainnya. Cetakan Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Kep.Men.PAN. 2004. Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil. Nomor: KEP/75/M.PAN/7/2004. Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2014. Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan ke-7. Bandung : Refika Aditama

Mc Shane, Steven L. dan Mary Ann Von Glinov. 2010. Organizational Behavior. Edisi ke-5. New York: McGraw-Hill Irwin.

Permendagri. 2008. Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah. Nomor 12 Tahun 2008. Jakarta Pranoto, L. Hadi dan Retnowati. 2015. Analisis Bebam Kerja Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Jakarta : PPM Manajemen

Putra, A.S., 2012. Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Marketing dan Kredit PT WOM Finance Cabang Depok. Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta : Salemba Empat

Santoso, Singgih. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Edisi Revisi. Elex Media Computindo: Jakarta

Simamora, H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. STIE YKPN Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta :

Bandung

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat : Jakarta Sumber lain :

Kinanti, Ajeng Anastasia. 20 Juni 2016. Studi: Sering Kerja Lembur, Wanita Beresiko Tinggi Kena Kanker.http://health.detik.com/read/2016/06/20/093527/- 3237157/763/studi-sering-kerja-lembur-wanita-berisiko-tinggi-kena-kanker, diakses pada 21 Juni 2016

Lampiran 1. Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT ENERGY MANAGEMENT INDONESIA (PERSERO)

Dalam rangka memenuhi Tugas Akhir di Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia Akademi Pimpinan Perusahaan Kementrian Perindustrian, bersama ini dengan hormat kami memohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari untuk menjadi responden penelitian kami. Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang dilakukan oleh :

Peneliti : Muhammad Chiko Hendro Utomo

NIM : 2013.1.20771

Jurusan : Manajemen Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi : Akademi Pimpinan Perusahaan

Kami mohon bantuannya untuk mengisi kuesioner/angket ini sesuai dengan yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari rasakan saat ini apa adanya. Saya sangat menghargai kejujuran anda dalam mengisi kuesioner ini dan akan menjamin kerahasiaannya.

Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Atas kerja sama dan bantuan anda, saya ucapkan terima kasih. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi HP. 083893508072.

Kuesioner ini dapat dikumpulkan di saya di ruangan divisi pemasaran, batas waktu pengumpulan kuesioner ini adalah senin, 28 Maret 2016.

TS : Tidak Setuju (2) SS : Sangat Setuju (5) CS : Cukup Setuju (3)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ... Tanggal Lhr. : .../.../...

Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita (lingkari salah satu)

Pendidikan : a. SD b. SMP c. SMA/MA/SMK d. D1 e. D3 f. S1/DIV g. S2 h. S3 (Doktor) (lingkari salah satu) Lama Bekerja : ...Tahun ...Bulan

Beban Kerja (Independen)

No. Pernyataan STS TS CS S SS

1. Hasil adalah satu-satunya tujuan pekerjaan saya.

2. Hasil yang harus saya capai sudah diperhitungkan baik-baik. 3. Saya mengerjakan pekerjaan yang sama setiap harinya.

4. Perusahaan memberikan pekerjaan yang bervariasi kepada saya. 5. Saya harus bekerja sangat cepat untuk menyelesaikan pekerjaan

dan tanggung jawab yang saya pegang.

7. Saya dapat meninggalkan kantor ketika waktu kerja telah selesai. 8. Saya harus menggunakan jam lembur saya untuk menyelesaikan

tugas.

9. Jumlah Pegawai yang ada saat ini sudah cukup untuk menangani pekerjaan yang ada.

10. Perusahaan menempatkan saya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

Kinerja (Dependen)

No. Pernyataan STS TS CS S SS

1. Saya menggunakan inisiatif saya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Prosedur perusahaan membuat saya tidak mudah menggunakan inisiatif saya.

Dalam dokumen Pengaruh Persepsi Beban Kerja Terhadap K (Halaman 60-109)

Dokumen terkait