• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2018:142) kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan dapat melaksanakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Kinerja keuangan perusahaan yang baik adalah pelaksanaan aturan-aturan yang berlaku sudah dilakukan secara baik dan benar.

Diana (2017:17), pengukuran kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan suatu laba dan posisi kas tertentu. Pengukuran kinerja keuangan ini dapat dilihat dengan pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dari mengandalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Rudianto, (2013:189) kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola asset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, kinerja keuangan adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas suatu perusahaan dalam periode tertentu.

b. Tujuan dan Manfaat Kinerja Keuangan

Menurut Kasmir (2012:3) menyatakan secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu, laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai dengan kebutuhan perusahaan maupun secara berkala.

Menurut Jumingan (2018:239) tujuan dari kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan suatu perusahaan terutama kondisi likuiditas, kecupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam suatu periode tertentu.

2) Untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam mengelola asset yang dimiliki dalam menghasilkan laba secara efisien.

Menurut Sujarweni (2017:73) adapun manfaat kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengukur prestasi yang telah diperoleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam suatu periode tertentu, pengukuran ini mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.

2) Untuk menilai pencapaian per departemen dalam memberikan konstribusi bagi perusahaan secara keseluhan.

3) Sebagai dasar penentuan strategi perusahaan dimana yang akan dating.

4) Untuk memberikan petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divis atau bagian organisasi pada khususnya.

5) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penemuan modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menjadi tolak ukur keberhasilan keuangan perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah di targetkan. Biasanya kinerja keuangan ini diukur menggunakan rasio yang umum digunakan.

Menurut Darmawi (2011:210) penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor sebegai berikut:

1) Permodalan (capital) 2) Kualitas aset (asset quality) 3) Manajemen (management) 4) Rentabilitas (earning), dan 5) Likuiditas (liquidity)

6) Sensitifitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk) d. Tahap-Tahap Dalam Menganalisis Kinerja Keuangan

Ada lima tahap yang dapat dilakukan dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara umum, yaitu:

1) Melakukan review terhadap data laporan keuangan

Review dilakukan untuk mengetahui laporan keuangan yang sudah dibuat apakah sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku dalam dunia akuntansi, dengan demikian laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

2) Melakukan perhitungan

Penerapan perhitungan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang terjadi sehingga hasil perhitungan dapat memberikan kesimpulan yang sesuai dengan apa yang di analisis

3) Melakukan perbandingan terhadap hasil perhitungan yang telah diperoleh Setalah memperoleh hasil perhitungan, selanjutnya dilakukan perbandingan dengan hasil perhitungan dari berbagai perusahaan yang lain. Ada dua cara yang biasa digunakan dalam melakukan perbandingan yaitu:

a) Time series analisys b) Cross sectional approach

Dari penggunaan dua cara ini diharapkan akan dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang atau normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.

4) Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalah yang ditemukan.

Pada tahap ini analisis dapat melihat kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan ketiga tahap diatas kemudian dilakukan penafsiran untuk melihat apa saja persoalan dan kendala yang sedang dialami oleh perusahaan tersebut.

5) Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai masalah yang ditemukan

Setelah mendapatkan permasalah yang dihadapi langkah selanjutnya memberikan solusi agar apa yang menjadi kendala dan hambatan dapat terselesaikan. (Fahmi, 2017:3).

e. Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Munawir (2011:50) Pengukuran kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efesien.

Alat ukur yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan adalah metode rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas. Analisis rasio keuangan adalah perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan di masa lalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa depan. (Syamsuddin, 2000:37).

Menurut Sujarweni (2017:71) tujuan penilaian kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan memperoleh kewajiban keuangan yang harus terpenuhi.

2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban piutang pada saat ditagih.

3) Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada periode tertentu.

4) Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas piutang dan membayar pokok hutangnya dengan tepat waktu, serta kemampuan

perusahaan membayar deviden setiap tahunnya kepada para pemegang saham.

Menurut Munawir (2012:31) manfaat pengukuran kinerja keuangan adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui tingkat likuiditas untuk menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.

2) Mengetahui tingkat solvabilitas untuk menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Mengetahui tingkat profitabilitas untuk menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu.

Pengukuran kinerja keuangan digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses oengkajian secara kritis terhadap riview data, mengitung, mengukur, menginterprestasi dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis.

Berdasrkan tekniknya, menurut jumingan (2006:242), analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 macam:

a) Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam presentase (relatif).

b) Analisis tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

c) Analisis persentase per komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

d) Analisis sumber dan penggunaan modal kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.

e) Analisis sumber dan penggunaan kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu.

f) Analisis rasio keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

g) Analisis perubahan laba kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

h) Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Dokumen terkait