Responden dalam penelitian ini adalah para staf divisi akuntansi yang meliputi para manajer dan karyawan yang bekerja pada divisi akuntansi perusahaan PTP. Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone . Data dan karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.2 Karakteristik Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Pria 22 73,33
47
Usia < 30 tahun 4 13,33
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, jumlah responden pria yang bekerja dengan posisi lini manager, middle manager dan top manager lebih banyak mendominasi daripada responden wanita dengan tingkat persentase pria yang berjumlah 22 orang atau 73,33% sedangkan wanita berjumlah 8 orang atau 26,67%. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan lebih memilih pria untuk bekerja untuk posisi tersebut karena pria dianggap lebih baik dalam hal yang berhubungan dengan kepemimpinan perusahaan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh para pekerja dengan posisi lini manager, middle
orang atau 46,67%. Sedangkan responden yang berusia antara dibawah 30 tahun berjumlah 4 orang atau 13,33% dan responden yang berusia diatas 45 tahun berjumlah 12 orang atau 40%. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan lebih memilih pekerja yang memiliki pengalaman lebih banyak dalam hal kepemimpinan.
c. Deskripsi berdasarkan pendidikan
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini lebih didominasi oleh para pekerja dengan posisi lini manager, middle manager dan top manager yang berpendidikan sarjana strata satu atau S1 yang berjumlah 16 orang atau 53,33%, sedangkan responden yang berpendidikan selain sarjana berjumlah 14 orang atau 46,67%. Hal ini dapat disebabkan karena S1 saat ini lebih dibutuhkan dibandingkan jenjang pendidikan SMA/SMK. S1 dipercaya lebih mampu bekerja secara profesional dengan ilmu yang telah didapat selama bangku perkuliahan.
d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh para pekerja dengan posisi lini manager, middle manager dan top manager yang telah bekerja selama 5-10 tahun yaitu sebanyak 18 orang atau 60%. Responden yang telah bekerja selama 3-5 tahun sebanyak 9 orang atau 30%, dan responden yang telah bekerja selama 10-20 tahun sebanyak 3 orang atau 10%. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan lebih memilih pekerja yang memiliki pengalaman lebih banyak dalam hal kepemimpinan.
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan kinerja manajerial yang akan diuji secara statistik deskriptif seperti dalam tabel 5.3.
Tabel 5.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TQM 30 41,00 70,00 58,6333 6,68752
SPK 30 19,00 30,00 25,5000 3,23505
SP 30 35,00 63,00 51,4667 7,02082
KM 30 26,00 45,00 36,7667 4,21560
Valid N (listwise) 30
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.3 menunjukkan statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian. Berdasarkan tabel 5.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap TQM menunjukkan nilai minimum sebesar 41, nilai maksimum sebesar 70, mean (rata-rata) sebesar 58,63 dengan standar deviasi sebesar 6,69. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap sistem pengukuran kinerja (SPK) menunjukkan nilai minimum sebesar 19, nilai maksimum sebesar 30, mean (rata-rata) sebesar 25,50 dengan standar deviasi sebesar 3,24.
penghargaan (SP) menunjukkan nilai minimum sebesar 35, nilai maksimum sebesar 63, mean (rata-rata) sebesar 51,47 dengan standar deviasi sebesar 7,02.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kinerja manajemen (KM) menunjukkan nilai minimum sebesar 26, nilai maksimum sebesar 45, mean (rata-rata) sebesar 36,77 dengan standar deviasi sebesar 4,22.
2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu TQM, sistem pengukuran kinerja (SPK), sistem penghargaan (SP), dan kinerja manajerial (KM) dengan 30 sampel responden.
Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas TQM (X1) Nomor Butir
Petanyaan
Pearson Corelation
Sig (2-tailed) Keterangan
2 (TQM2) 0,507** 0,004 Valid
3 (TQM3) 0,577** 0,001 Valid
4 (TQM4) 0,568** 0,001 Valid
5 (TQM5) 0,564** 0,001 Valid
6 (TQM6) 0,672** 0,000 Valid
7 (TQM7) 0,627** 0,000 Valid
8 (TQM8) 0,678** 0,000 Valid
9 (TQM9) 0,836** 0,000 Valid
10 (TQM10) 0,746** 0,000 Valid
11 (TQM11) 0,734** 0,000 Valid
12 (TQM12) 0,783** 0,000 Valid
13 (TQM13) 0,636** 0,000 Valid
14 (TQM14) 0,757** 0,000 Valid
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.4 menunjukkan variabel total quality management mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas SPK (X2) Nomor Butir
Petanyaan
Pearson Corelation
Sig (2-tailed) Keterangan
2 (SPK2) 0,707** 0,000 Valid
3 (SPK3) 0,828** 0,000 Valid
4 (SPK4) 0,677** 0,000 Valid
5 (SPK5) 0,746** 0,000 Valid
6 (SPK6) 0,747** 0,000 Valid
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.5 menunjukkan variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Sistem Penghargaan (X3) Nomor Butir
Petanyaan
Pearson Corelation
Sig (2-tailed) Keterangan
2 (SP2) 0,537 ** 0,001 Valid
3 (SP3) 0,814** 0,000 Valid
4 (SP4) 0,827** 0,000 Valid
5 (SP5) 0,858** 0,000 Valid
6 (SP6) 0,899** 0,000 Valid
7 (SP7) 0,856** 0,000 Valid
8 (SP8) 0,800** 0,000 Valid
9 (SP9) 0,755** 0,000 Valid
10 (SP10) 0,675** 0,000 Valid
11 (SP11) 0,860** 0,000 Valid
12 (SP12) 0,696** 0,000 Valid
13 (SP13) 0,658** 0,000 Valid
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.6 menunjukkan variabel sistem penghargaan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial (Y) Nomor Butir
Petanyaan
Pearson Corelation
Sig (2-tailed) Keterangan
2 (KM2) 0,527** 0,001 Valid
3 (KM3) 0,664** 0,000 Valid
4 (KM4) 0,789** 0,000 Valid
5 (KM5) 0,647** 0,000 Valid
6 (KM6) 0,669** 0,000 Valid
7 (KM7) 0,805** 0,000 Valid
8 (KM8) 0,817** 0,000 Valid
9 (KM9) 0,792** 0,000 Valid
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.7 menunjukkan variabel sistem penghargaan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan hasil uji validitas diatas yang terdiri dari variable TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) dan kinerja manajerial, maka semua variabel tersebut dinyatakan valid. Nilai validitas masing-masing item dalam variabel tersebut tingkat signifikansinya dibawah 0,05. Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa indikator yang digunakan mampu menggambarkan variabel penelitian dan dapat disimpulkan juga bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka butir pertanyaan yang
memadai (Ghozali, 2011: 47).
Hasil uji reliabilitas TQM, sistem pengukuran, sistem penghargaan dan kinerja manajerial dapat ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Total Quality Management
No Item Cronbach's Alpha
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 14 pernyataan yang terkait dengan variabel TQM adalah reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7 maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha
quality management memiliki reliabilitas yang memadai.
Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengukuran Kinerja
No Item
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 6 pernyataan yang terkait dengan variabel sistem pengukuran kinerja adalah reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7 maka reliabilitasnya memadai.
Nilai cronbach‟s alpha pada variabel ini yaitu > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai sistem pengukuran kinerja memiliki reliabilitas yang memadai.
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Penghargaan
No Item
2 SP2 0,945 0,700 Reliabel
3 SP3 0,932 0,700 Reliabel
4 SP4 0,931 0,700 Reliabel
5 SP5 0,930 0,700 Reliabel
6 SP6 0,928 0,700 Reliabel
7 SP7 0,929 0,700 Reliabel
8 SP8 0,933 0,700 Reliabel
9 SP9 0,934 0,700 Reliabel
10 SP10 0,936 0,700 Reliabel
11 SP11 0,930 0,700 Reliabel
12 SP12 0,935 0,700 Reliabel
13 SP13 0,937 0,700 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 13 pernyataan yang terkait dengan variabel sistem penghargaan adalah reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7 maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha pada variabel ini yaitu > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai sistem penghargaan (reward) memiliki reliabilitas yang memadai.
Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial
No Item
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Cronbach's Alpha
Keterangan
2 KM2 0,866 0,700 Reliabel
3 KM3 0,862 0,700 Reliabel
4 KM4 0,848 0,700 Reliabel
5 KM5 0,864 0,700 Reliabel
6 KM6 0,859 0,700 Reliabel
7 KM7 0,848 0,700 Reliabel
8 KM8 0,842 0,700 Reliabel
9 KM9 0,846 0,700 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 9 pernyataan yang terkait dengan variabel kinerja manajemen adalah reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7 maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach's alpha pada variabel ini yaitu > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai kinerja manajemen memiliki reliabilitas yang memadai.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas yang terdiri dari TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan kinerja manajemen, maka semua variabel tersebut dinyatakan reliabel. Nilai reliabilitas masing-masing variabel tersebut berada > 0,7. Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa responden memiliki jawaban yang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu sehingga kuesioner tersebut memiliki isi yang tidak akan berubah apabila digunakan kembali untuk waktu yang akan datang dan untuk menjelaskan item yang sama.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas
tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2011:106). Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Dari tabel 5.12 diatas terlihat bahwa tidak terdapat multikolonieritas dalam model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis, karena variabel independen, yaitu total quality management mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,500 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 1,998. Sedangkan variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,456 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 2,195. Dan variabel sistem penghargaan mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,330 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu
terdapat problem multiko dan penelitian ini dikatakan ideal.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.1
Gambar 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi ini layak untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan.
c. Hasil Uji Normalitas
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal tersebut menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Sebaliknya, apabila data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160).
Dengan melihat tampilan grafik normal P- Plot pada gambar 5.2 di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis diagonal.
Berikut gambar yang menunjukkan model regresi dengan menggunakan grafik P- Plot.
Gambar 5.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Gambar 5.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
H1: Variabel TQM (X1) dan Sistem Pengukuran Kinerja (X2) berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial (Y)
a) Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefiesien determinasi untuk variabel X1, X2 dan Y.
Tabel 5.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan Y
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,690a ,477 ,438 3,16049
a. Predictors: (Constant), SPK, TQM b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.15 menunjukkan variasi TQM dan sistem pengukuran kinerja dapat menjelaskan 43,8% variasi kinerja manajerial. Sisanya 56,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standard eror of estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah sebesar 3,16049. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b) Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:178). Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel 5.16 di bawah ini:
Tabel 5.16 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y Coefficientsa
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,223 5,603 1,646 ,111
TQM ,254 ,105 ,403 2,415 ,023
SPK ,496 ,218 ,380 2,277 ,031
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Adapun langkah untuk mendapatkan uji parsial (uji t) adalah dengan membandingkan thitung terhadap ttabel, dimana nilai ttabel untuk sampel sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah sebesar 2,042. Tabel 5.16 menjelaskan bahwa variabel total quality management mempunyai nilai thitung sebesar 2,415, dimana nilai thitung > ttabel (2,415 > 2,042). Sedangkan variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai nilai thitung sebesar 2,277, dimana nilai thitung > ttabel (2,277 > 2,042).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara total quality management dan sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajemen.
H2: Variabel TQM (X1) dan Sistem Penghargaan (X3) berpengaruh positif terhadap Kinerja Manajerial (Y)
a) Uji Koefisien Determinasi
dan Y.
Tabel 5.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3 dan Y Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,714a ,511 ,474 3,05669
a. Predictors: (Constant), SP, TQM b. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Tabel 5.17 menunjukkan variasi total quality management dan sistem penghargaan dapat menjelaskan 47,4% variasi kinerja manajerial. Sisanya 52,6%
dijelaskan oleh sebab lain. Standard eror of estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah sebesar 3,05669. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b) Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011:178).
Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel 5.18 di bawah ini:
Tabel 5.18 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,596 5,091 2,278 ,031
TQM ,157 ,120 ,249 1,310 ,201
SP ,310 ,114 ,517 2,722 ,011
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Adapun langkah untuk mendapatkan uji parsial (uji t) adalah dengan membandingkan thitung terhadap ttabel, dimana nilai ttabel untuk sampel sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah sebesar 2,042. Tabel 5.18 menjelaskan bahwa variabel total quality management mempunyai nilai thitung
sebesar 2,415, dimana nilai thitung < ttabel (1,310 < 2,042). Sedangkan variabel sistem penghargaan mempunyai nilai thitung sebesar 2,722, dimana nilai thitung >
ttabel (2,722 > 2,042).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel total quality management tidak berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajerial, sedangkan variabel sistem penghargaan berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajemen.
5. Uji Simultan (Uji F)
untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama, yakni total quality management (X1), sistem pengukuran kinerja (X2) dan sistem penghargaan (X3) terhadap variabel dependen kinerja manajemen (Y) di PTP.
Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone.
Tabel 5.19 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa
b. Predictors: (Constant), SP, TQM, SPK Sumber: Data primer, diolah sendiri, 2014
Adapun langkah untuk mendapatkan uji simultan (uji F) adalah dengan membandingkan Fhitung terhadap Ftabel, dimana nilai Ftabel untuk sampel sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah sebesar 2,92. Tabel 5.19 menjelaskan bahwa nilai thitung sebesar 9,631, dimana nilai Fhitung > Ftabel (9,631 <
2,92). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel total quality management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen.
VI. PENUTUP
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah penerapan Total Quality Manajemen(TQM) dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajemen. Responden mengisi dengan baik kuesioner yang telah disebar, sehingga dapat diperoleh sebanyak 34 kuesioner dan dapat diolah sebanyak 30 kuesioner dari 40 kuesioner yang disebar.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Variabel Total Quality Management dan sistem pengukuran kinerja berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajemen.
2. Variabel Total Quality Management tidak berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem penghargaan berpengaruh positif secara individual terhadap kinerja manajemen.
3. Variabel Total Quality Management, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di satu perusahaan saja tetapi beberapa perusahaan, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. 69
hanya pada perusahaan jasa tetapi juga pada industri lain seperti industri manufaktur, BUMN, maupun instansi pemerintahan sehingga permasalahan dapat di generalisasi.
3. Perlu dilakukan pengembangan instrumen penelitian, yaitu disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan dari obyek yang akan diteliti seiring dengan perubahan dan perkembangan peradaban.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Govindarajan. 2005. Management Control System. Salemba Empat:
Jakarta.
Armstrong, Michael. 2004. Performance Management. Tugu: Jogjakarta
Harcourt Brace: New York.
Chatsani, M. 2005. Usulan Perancangan Konsep Baanced Scorecard dan Analitical Hierarchy Process (AHP) untuk Pengukuran Kinerja pada Riyadi Indah Palace Hotel Surakarta, Penelitian Tugas Akhir Teknik Insdustri Universitas Muhammadiah Surakarta
Furtwengler, Dale. 2002. Penuntun Sepuluh Menit Penilaian Kinerja: Menguasai Keahlian yang Anda Perlukan dalam Sepuluh Menit. Andi: Jogjakarta Junaedi, 2002, Balanced Scorecard : Pengukuran Kinerja Pada Pemerintah
Daerah, Kompak No. 6, September, Hal 374-387
Kurnianingsih, Retno dan Nur Indriantoro, 2001. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja danSistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Total Quality Management, JurnalRiset Akuntansi Indonesia, Januari,
Hal. 28-43
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen 2, Struktur Pengendalian Manajemen.
BPFE: Jakarta 2007. Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen. Salemba Empat.
Jakarta
Mulyadi dan Setyawan Jhony. 2000. Sistem Perencanaan dan PengendalianManajemen, Aditya Media: Yogyakarta
Nasution, M. N. 2002. Manajemen Mutu Terpadu. Salemba Empat: Jakarta
Nursya‟bani. 2006. Manajemen Kualitas Perspektif Global. Edisi Pertama.
Ekonisia: Yogyakarta
Prawironegoro dan Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen edisi 3. Mitra Wacana Media: Jakarta
Sudihjono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Cetakan Keduapuluhsatu.
PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Tjiptono, Fandi. 2003. Total Quality Management. Andi Offset: Yogyakarta.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta
I. IDENTITAS RESPONDEN
Semua pernyataan dalam variabel dibawah ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh Bapak/Ibu/Saudara/i setuju atau tidak setuju terhadap masing-masing pernyataan yang diajukan. Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i memilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada kolom nomor yang tersedia dibawah ini.
Sangat Tidak
II. VARIABEL TOTAL QUALITY MANAGEMENT (X1 )
No Uraian Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
1 Perusahaan selalu mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan.
2 Perusahaan selalu mengukur dan memenuhi kepuasan pelanggan.
3 Perusahaan selalu membina hubungan langsung dengan para pelanggan.
4 Perusahaan selalu menetapkan target perbaikan berkelanjutan pada standar tertentu.
5 Perusahaan selalu mempertimbangkan masukan dari pelanggan untuk meningkatkan aspek kualitas.
6 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul.
7 Perusahaan selalu berusaha mengembangkan keterlibatan karyawan pada semua bagian untuk mengelola semua aspek kualitas.
8 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara profesional.
9 Semua pimpinan berperan dalam proses peningkatan semua aspek kualitas.
10 Perusahaan mengelola program pelatihan dan pengembangan berdasarkan prinsip-prinsip kualitas.
11 Seluruh karyawan memperoleh pelatihan dan pengembangan keterampilan secara teratur.
12 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas proses kerja, produk/jasa dan pelayanan pesaing.
13 Perusahaan mengadakan zero defects untuk meyakinkan seluruh karyawan akan selalu bekerja pada nol kesalahan.
14 Seluruh karyawan memahami tujuan inspeksi, yaitu untuk memperbaiki proses dan mengurangi biaya.
III. VARIABEL SISTEM PENGUKURAN KINERJA (X2)
No Uraian Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
15 Perusahaan melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas jasa yang bertujuan memberikan kepuasan pelanggan.
16 Perusahaan membutuhkan integrasi dalam proses mendesain sebuah jasa yang ditawarkan dengan pelanggan sesuai dengan kebutuhan dimasa yang akan datang.
17 Perusahaan melakukan upaya-upaya yang bertujuan mencegah gangguan atau penyebab kesalahan dalam pelayanan jasa yang ditawarkan.
18 Perusahaan melakukan upaya-upaya yang bertujuan meminimalisasikan kesalahan dalam pelayanan jasa.
19 Perusahaan melakukan upaya-upaya yang bertujuan memberikan jaminan dalam sebuah jasa yang ditawarkan (garansi).
20 Perusahaan melakukan upaya-upaya yang bertujuan menurunkan keluhan dari pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan.
IV. VARIABEL SISTEM PENGHARGAAN (REWARD) (X3)
No Uraian Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS kinerja dan prestasi saya.
24 Insentif yang saya terima sesuai dengan yang diberikan dan tepat pada waktu nya.
26 Saya merasa puas dengan bonus yang saya terima.
27 Asuransi yang saya terima sesuai dengan kebutuhan kesehatan saya.
28 Saya dapat menggunakan asuransi kesehatan dengan mudah.
29 Promosi/kenaikan jabatan sesuai dengan tingkat dan bidang pendidikan karyawan.
30 Promosi/kenaikan jabatan dilakukan dengan adil.
31 Tunjangan jabatan yang saya terima sesuai dengan tanggung jawab yang saya emban.
32 Tunjangan jabatan yang saya terima sesuai dengan tingkatan jabatan.
33 Fasilitas-fasilitas lain (seperti transportasi, asrama) yang saya terima cukup memuaskan.
V. VARIABEL KINERJA MANAJERIAL (Y)
No Uraian Pernyataan Jawaban
STS TS N S SS
34 Saya mempunyai kemampuan untuk membuat perencanaan operasi perusahaan.
35 Saya selalu mengumpulkan dan menyampaikan informasi berupa catatan atau laporan tepat pada waktunya.
36 Saya bersedia bekerjasama dengan bagian atau divisi lain untuk saling tukar informasi.
37 Saya selalu melakukan penilaian serta mengukur hasil dari kinerja para bawahan maupun para karyawan.
38 Saya selalu melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
39 Saya selalu menyeleksi dan mempromosikan karyawan saya untuk meningkatkan kinerja pada divisi saya.
40 Saya selalu melakukan negosiasi setiap melakukan kegiatan dengan pihak luar.
40 Saya selalu melakukan negosiasi setiap melakukan kegiatan dengan pihak luar.