• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

SP 4 KINERJA PELAYANAN

sarana dan prasarana transpotasi KA yang Handal IK8 Persentasi capaian On time perfomance (OTP) Baseline 2019 : 95,79% Target 2024 : 100% IK9 Persentasi penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA

Baseline 2019 :

Diukur secara nasional tidak terkait tusi Balai

SP 5 Peningkatan KAPASITAS sarana dan Prasarana Transportasi KA IK10 persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun Baseline 2019: 574,220 KM’SP Target 2024 : 604,220 KM’SP IK11 Persentasi penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis

Baseline 2019: 4.238.640 pnp Target 2024 : 6.521.673 pnp =Dengan target peningkatan 9%/tahun Internal Business SP 6 TERUKURNYA capaian perencanaan IK12 persentasi pelaksanaan Renstra Baseline 2020 ; Target 2024 : 100% Learn and Growth Perpective SP 7 Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT

IK13 PSO, Serapan

Anggaran, AKIP Baseline 2018: 90.18%Target 2024 : 91%-100%

Sumber : Analisis 3 (terlampir) Tabel diatas diuraikan secara deskriptif sebagai berikut:

1. Strategi Program (SP) 1: Terwujudnya KONEKTIVITAS Jaringan KA Sumbagut.

Indikator Konerja Progam ini adalah Rasio Konektifitas Jaringan KA di Sumbagut,modal share angkutan penumpang dan modal share angkutan barang. ( lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:

 Rasio Konektifitas di targetkan dengan terhubungnya jalur KA Medan- Banda Aceh (NAD) dan Medan- Duri (Riau) Rasio Konektifitas juga diukur dengan bertambahnya Stasiun dari 69 unit di tahun 2019, menjadi 105 di tahun 2024.

 Terbangunnya jalur KA diukur dengan bertambahnya panjang jalur KA baru setiap tahunnya. dari 530,603 KM’Sp di tahun 2019, menjadi 1259,603 di tahun 2024.

 Modal Share Angkutan Penumpang diukur dari peningkatan jumlah penumpang KA dari 4.600.148 penumpang di tahun 2019 menjadi 6.688.289 di tahun 2024 atau setara dengan peningkatan 9% setiap tahunnya.

 Modal Share Angkutan Barang diukur dari peningkatan jumlah angkutan Barang KA dari 1.315.835 Ton di tahun 2019 menjadi 1.845.527 Ton di tahun 2024 atau setara dengan peningkatan 7% setiap tahunnya.

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Pembangunan jalur KA

2. Pembangunan Stasiun

3. Peningkatan kualitas Jalur KA Lama 4. Pengadaan lahan

5. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah. (Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Anggaran Pembangunan tersedia dan lancar sehingga pembangunan dapat berjalan lancar.

2. Upaya mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :  Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)

 sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang terkena dampak pembangunan jalur KA

3. Matang dalam Perencanaan penyediaan material berkoordinasikan oleh Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

4. Mencegah Keterlambatan akibat kendala teknis (perubahan desain, keterlambatan material dll)

(Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)

2. Strategi Program (SP) 2 : Sinergitas Kebijakan/Regulasi

Indikator Kinerja Progam ini adalah Tersedianya layanan angkutan KA perkotaan dan Persentasi kemudahan pengadaan tanah. ( lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya sebagai berikut:

 jumlah lintasan/lintasan rute KA Perintis,

 Jumlah Kota yang menerapkan angkutan massal berbasis Rel,  Maksimalnya pencapaian pengadaan tanah, dan

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Koordinasi tata ruang dengan Pemerintah daerah.

2. Rapat Koordinasi lintas sektoral dan instansi terkait.

3. Keterbukaan Infomasi salah satunya melalui website BTP Sumbagut. (Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini: 1. Mengantisipasi Kendala pengadaan lahan, antara lain :

 Koordinasi dengan instansi terkait (BPN, Pemda)

 sosialisasi kepada masyarakat, terkait penggantian atau alih status lahan yang terkena dampak pembangunan jalur KA

2. Kepastian Hukum dan Penegakan Regulasi terkait tata ruang dan pengadaan lahan. 3. Keterbukaan Informasi

4. Terbangunnya kesadaran di instansi terkait tentang keuntungan transportasi KA (Sumber: Analisis 3.1, LPIP Dirjen KA 2018)

3. Strategi Program (SP) 3 : Tercapainya Keselamatan dan Keamanan Transpotasi KA

Indikator Kinerja Progam ini adalah Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) dan Rasio ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA. (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

Rasio Kejadian kecelakaan KA (rate of accident) sebesar 0,26 %  Rasio ganggunan keamanan dan pelayanan jasa KA sebesar 94%

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Mengurangi perlintasan sebidang

2. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian melalui mekanisme IMO 3. Peningkatan kapasitas dan kehandalan prasana perkeretaapian pada lintas utama 4. Audit keselamatan perkeretaapian dan safety asessment

5. Inspeksi keselamatan perkeretaapian 6. Indentifikasi daerah rawan kecelakaan

7. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit daninspeksi keselamatan

8. Pelatihan SDM Perkeretaapian tentang Keamanan, Keselamatan dan PerawatanSarana Prasarana KA

9. Pembinaan keselamatan SDM Kontraktor dan Konsultan 10. Sosialiasi dan kampanye keselamatan perkeretaapian 11. Pemeriksaan peralatan penanganan kecelakaan kereta api

12. Pemeriksaan kompetensi awak sarana dan petugas prasarna, sertifikasi kelaikan sarana dan prasaranan perkeretapian

13. Pengadaan Sarana Prasarana, Stasiun KA yang memenuhi standar keamanan, ruang penyandang kebutuhan khusus, ruang Laktasi dan Green Building.

(Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Pemagaran sepanjang jalur kereta api sehingga tidak ada lagi yang keluar masuk jalur kereta api tanpa izin

2. Sosialisasi terkait perlunya peningkatan keamanan pada fasilitas transportasi publik khuusnya perkeretapian kepada masyarakat di sekitar jalur KA.

4. Strategi Program (SP) 4 : KINERJA PELAYANAN sarana dan prasarana transpotasi KA yangHandal

Indikator Kinerja Progam ini adalah Persentasi capaian On time perfomance (OTP) dan Persentasi penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

 Persentasi capaian On time perfomance (OTP) 100%

 Persentasi penurunan gas rumah kaca dari subsektor KA sesuai target Dirjen KA tahun 2018 sebesar 18,0%

(Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Evaluasi, Analisis dan Monitoring pencapaian On time performance 2. Penilaian Emisi Gas Kaca

3. Monitoring evaluasi penggunaan toilet difabel, ruang laktasi dan sirkulasi difabel(lift) 4. Evaluasi dan pengadaan sarana orasarana KA dengan konsep GreenBuilding.

5. Perawatan/pemeliharaan prasarana perkeretaapian

6. Sertifikasi, pemeliharaan sertifikat dan ISO manajemen mutu audit dan inspeksi pelayanan (Sumber: Analisis 3.1)

5. Strategi Program (SP) 5 : Peningkatan KAPASITAS Sarana dan Prasarana Transportasi KA

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun, Persentasi penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

 persentasi peningkatan panjang jalur KA terbangun sebesar 0,26 %

 Persentasi penyediaan tempat duduk KA PSO dan perintis sebesar 30,69 % (Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Penambahan rangkaian KA dalam rangka pelaksanaan Angkutan lebaran Tahun , Angkutan Natal Tahun dan Tahun baru

2. Adanya penambahan 2 lintas KA perintis (Sumber: Analisis 3.1)

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

1. Keterhubungan jalur KA sehingga KA Perintis efektif berfungsi,

6. Strategi Program (SP) 6 : TERUKURNYA capaian perencanaan

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi keberhasilan pelaksanaan Renstra. Target Indikator Kinerjanya tercapainya adalah peningkatan capaian setiap tahun anggaaran hingga terlaksananya 100% target Restra dengan asumsi kondisi yang diperkirakan akan mengganggu tercapainya target tidak terjadi. Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:

 Melakukan Feedback capaian ukuran dari pelaksana Renstra  Penyusunan Rencana Kerja sesuai Renstra

 Membangun sistem monitoring dan evaluasi kinerja setiap bulandengan penerapan teknologi Aplikasi e-performance

Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:  Pemahaman menjalankan perencanaan  Komitmen dalam pelaksanaan.

Adanya kemungkinan Crash Program (kegiatan tak terencana) yang tetap harus dilaksanakan dan berpotensi merusak capaian yang telah ditetapkan.

7. Strategi Program (SP) 7 : Terwujudnya GOOD GOVERNANCE & CLEAN GOVERMENT

Indikator Kinerja Progam ini adalah persentasi penyerapan anggaran, meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan BTP Sumbagut., Peningkatan kualitas pelayanan publik (lihat lampiran target pencapaian indikator Kinerja Utama tahun 2020-2024). Target Indikator Kinerjanya mengikuti target nasional yaitu:

 persentasi penyerapan anggaran diatas 91%-100%  Persentase Peningkatan PSO sebesar 17,57%  Nilai AKIP 87,56

 Tingkat Maturasi SPIP Level 3 (Sumber: LPIP Dirjen KA 2018)

Untuk dapat mencapai target tersebut kegiatan yang dilakukan adalah:  Penilaian unit kerja Pengadaan baran/jasa

 Penilaian Zona Integritas untuk birokrasi yang bersih dan akuntabel  Penerapan e-arsip terintegrasi

 Survey kepuasan masyarakat atas pelayanan

 Menyusun dan mempublikasikan standar kepuasan pelayananpublik Hal yang harus diperhatikan agar tercapainya target ini:

 Penegakan Integritas dan Nilai Etika  Komitmen terhadap kompetensi  Kepemimpinan yang kondusif  Struktur organisasi sesuai kebutuhan

 Pendelegansian wewenang dan tanggung jawab yang tepat

 Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SDM  Pengendalian dan Pengelolaan Sistem Informasi

 Pengendalian Fisik atas Aset.

4.1.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan

Target keluaran dari Kegiatan Utama Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara 2020-2024 sesuai dengan perkiraan kebutuhan publik maupun kapasitas dari unit kerja di Balai Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Target Keluaran (Output) Kegiatan 2020-2024

No Aspek Satuan Jumlah

Baseline 2019 Target 2024

1 Panjang Jalur KA Terbangun6 Km’sp 530,603 1.259,603

(bertambah 729)

2 Angkutan Penumpang6 Pnp 4.600.148 6.688.289

3 Angkutan Barang6 Ton 1.315.835 1.845.527

4 Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang7 Kereta - 28

5 Kapasitas Sarana Angkutan Barang7 Gerbong 20 48

6 Lokomotif7 Unit 1 8

7 Kereta Ukur7 Unit 0 1

8 MTT7 Unit 0 2

9 Lori7 Unit 0 1

10 SDM Perkeretaapian8 Orang 97 231

11 Jumlah layanan angkutan perintis7 lintas 1 4

12 Keterhubungan Kawasan9 Kawasan Sebagian Aceh

Sumut Seluruh Aceh,Sumut (+Danau Toba) Sebagian Riau

Sumber : Analisis 6 , 7 dan 8 (terlampir)

Keterangan:

1. Panjang Jalur KA terbangun pada akhir tahun 2024 ditargetkan mencapai 1.259,603 KM’SP. Jalur baru

tersebut menghubungkan Banda Aceh (NAD)- Medan (Sumut), Aktifasi dan peningkatan kualitas jalur Medan-Rantau Prapat, Pembangunan jalur Baru Siantar-Prapat (KSPN Danau Toba) dan jalur baru Rantau Prapat(Sumut) -Duri (Riau)

2. Angkutan Penumpang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,

aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Diperkirakan pertumbuhan penumpang mencapai 9% setiap tahun dan pada tahun 2024 jumpal penumpang mencapai 6.688.289 penumpang.

3. Angkutan Barang mengalami peningkatan dengan meningkatkan kapasitas jalur yang telah ada,

aktifasi jalur perintis dan pembangunan jalur baru. Untuk mencapai target RIPNAS tahun 2030 maka ditargetkan pertumbuhan angkutan barang mencapai 57% setiap tahun dan pada tahun 2024 mencapai 1.845.527 Ton.

4. Kapasitas Sarana Angkutan Penumpang ditargetkan bertambah setiap tahunnya hingga

mencapai 28 unit pada tahun 2024. Jika mengacu pada pola kinerja Kereta Api di tahun 2019,

maka daya angkut penumpang yang dapat dicapai adalah 7.026.600 penumpang , ini berarti

Dokumen terkait