• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala dan hambatan dalam pembangunan sering dialami oleh sebuah daerah tidak terkecuali Kabupaten Pakpak Bharat. Pembangunan dijadikan tolak ukur dan penilaian kemajuan disebuah daerah. Penilaian tersebut dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas kebijakan pembangunan yang direncanakan maupun yang telah diimplementasikan oleh pemerintah daerah beserta jajarannya. Indikator penilaian yang dimaksud seperti peningkatan perekonomian rakyat, peningkatan indeks pembangunan manusia, peningkatan indeks kualitas hidup manusia, pengurangan jumlah kemiskinan dan pengangguran dan lain sebagainya. Untuk itu pemerintah daerah perlu memaksimalkan hasil dan kinerja segenap pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan serta dalam implementasinya. Sehingga pemerintah daerah perlu melakukan beberapa tindakan sebagai berikut.

1. Membuat perencanaan pembangunan yang terarah, efektif dan efisien sesuai dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah bersama-sama dengan segenap pemangku kepentingan. Tujuan dibuatnya perencanaan pembangunan yang fokus terarah, efektif serta efisien ialah agar perencanaan pembangunan tersebut mulai dari proses perumusan sampai kepada implementasinya dilakukan sesuai target yang telah ditetapkan bersama baik dalam masalah waktu pelaksanaan, anggaran yang ditetapkan sampai kepada kuantitas dan kualitas implementasi pembangunan. Dengan adanya kesesuaian perencanaan pembangunan dan visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih maka peluang untuk meningkatkan kinerja pada bidang pembangunan.

2. Pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan mampu melaksanakan kebijakan pembangunan daerah dengan berlandaskan kepada Pancasila dan Undang Dasar 1945. Melalui Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 maka tujuan pembangunan ialah demi menciptakan

kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang berkeadilan sosial. Inilah salah satu dampak positif yang diharapkan melalui mekanisme pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat kepada Kabupaten Pakpak Bharat demi keadilan sosial dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat dan jajarannya diharapkan mampu melakukan koordinasi dan lobby yang baik dengan partai politik, kelompok kepentingan, organisasi masyarakat dan lainnya sebagainya termasuk menjalin hubungan yang harmonis dengan DPRD dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Birokrasi pemerintah daerah merupakan suatu tatanan kompleks dimana terdapat berbagai tujuan dan kepentingan. Pemerintah daerah perlu merangkul segenap kepentingan dari masing-masing lembaga demi terwujudnya kesepakatan bersama.

4. Pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan melakukan evaluasi dan penilaian kinerja terhadap semua bidang pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan jajarannya sampai kepada elemen terkecil. Evaluasi merupakan salah satu cara menilai usaha pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang telah dilaksanakan dalam program kerja tahunan maupun program kerja jangka menengah. Dengan adanya evaluasi maka akan terlihat bidang pembangunan yang memberikan dampak signifikan maupun kurang signifikan terhadap masyarakat.

5. Pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan maupun implementasi kebijakan perencanaan pembangunan tersebut. Selain itu pemerintah daerah Kabupaten Pakpak Bharat diharapkan terbuka dan mau melakukan kerjasama dengan daerah-daerah lainnya maupun dengan akademisi (universitas) dan para ahli untuk menyelesaikan permasalahan dan kendala pembangunan yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.

Abipraja, Soedjono. 2002. Perencanaan Pembangunan Di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Daerah Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ambardi, Urbanus M. 2002. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah, Kajian Konsep dan Pengembangan. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah BPPT.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

Chabib Soleh dan Suripto. 2011. Menilai Kinerja Pemerintahan Daerah.

Bandung: Fokus Media.

Dwiyanto, Agus. 1995. Penilaian Kinerja Organisasi Publik. Yogyakarta: Fisipol UGM Press.

Harrison, Lisa. 2009. Metode Penelitian Ilmu Politik. Jakarta: Kencana.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga.

Irtanto. 2008: Dinamika Politik Lokal Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Katalog BPS. 2012. Pakpak Bharat Dalam Angka In Figures. Pakpak Bharat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat.

Kuncoro, Mudrajd. Dkk. 2005. Desentralisasi Globalisasi dan Demokrasi Lokal.

Moeheriono, Prof.Dr. 2009. Pengukuran Kinerja. Surabaya: Ghalia Indonesia. Muhammad, Fadel. 2008. Reiventing Local Goverment, Pengalaman dari

Daerah. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Muljana, B.S. 2001. Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Nurzaman, Siti Sutriah. 2002. Perencanaan Wilayah di Indonesia pada masa sekitar krisis. Bandung: ITB Press.

Poltak Sinambela, Lijan. 2010. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Prezeworski, Adam. dkk. 2003. Democracy and Development, Political Institutions adn Well-Being in the World, 1950-1990. New York: Cambridge University Press.

Ritonga, Irwan Taufiq. 2009. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM.

Romli, Lili. 2007. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarundajang, S.H. 2001. Arus Balik Kekuasaan Pusat Ke Daerah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sitepu, P. Anthonius. 2012. Studi Ilmu Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu. . 2012. Teori-Teori Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subarsono, Drs. AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik, Konsep Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syarifudin, Dr. H. Ateng. 2006. Kapita Selekta, Hakikat Otonomi Daerah dan Desentralisasi dalam Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Citra Media. Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, Prof.Drs. Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Todaro, Michael P. 1983. Pembangunan Ekonomi Dunia Ketiga. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Usman, Prof.Dr. Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Widarta, I. 2005. Cara mudah Memahami Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Bantul: Pondok Edukasi.

Yudhoyono, Drs. Bambang. 2001. Otonomi daerah, Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD.

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Dokumen Resmi.

Badan Pusat Statistik, Pakpak Bharat Dalam Angka 2010: BPS Kabupaten Pakpak Bharat, 2010.

Badan Pusat Statistik, Pakpak Bharat Dalam Angka 2011: BPS Kabupaten Pakpak Bharat, 2011.

Badan Pusat Statistik, Pakpak Bharat Dalam Angka 2012: BPS Kabupaten Pakpak Bharat, 2012.

Lampiran II, Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 6 Tahun 2008 Mengenai Bagan dan Struktur Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat.

LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah) Bupati Pakpak Bharat Tahun 2010.

LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah) Bupati Pakpak Bharat Tahun 2011.

LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah) Bupati Pakpak Bharat Tahun 2012.

Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing Jabatan Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010.

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011.

RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2012

RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Pakpak Bharat Periode 2010-2015 Beserta Visi, Misi dan Program Kerja Bupati Pakpak Bharat Periode 2010-2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat Menjadi Satu Kabupaten Otonom dengan 3 Kecamatan.

Undang-Undang Republik Indonesia No 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Sumber Undang-Undang.

Undang-Undang RI No 22 Tahun 1999.

Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang RI No 8 Tahun 2005 Tentang Penetapan Perpu No. 3 Tahun 2005 Menjadi Undang-Undang.

Undang RI No 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Sumber Wawancara.

Wawancara dengan Bapak Ir. Parlaungan, M.Si. Wawancara dengan Bapak Paul L Padang.

Wawancara dengan Bapak Augusman Harapan Padang. Wawancara dengan Bapak James.

Wawancara dengan Bapak German Sinurat.

Sumber Internet.

2012, pukul 20.01

Daftar Lampiran Wawancara

1. Laporan hasil wawancara dengan Bapak Ir. Parlaungan, M.Si, Kepala Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat.

Pertanyaan:Bisa bapak jelaskan mengenai apakah visi dan misi BAPPEDA periode 2010-2015, kemudian apakah visi dan misi tersebut sudah sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah (Bupati dan Wakil Bupati)?

Pertanyaan:Bagaimana BAPPEDA merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah Pakpak Bharat tahun 2010-2012?

Pertanyaan: Apakah perencanaan yang dibuat oleh BAPPEDA tahun 2010-2012 telah berjalan dan hasil perencanaan tersebut apakah bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya? Bisa bapak jelaskan sedikit mengenai manfaat tersebut secara nyata bagi masyarakat Pakpak Bharat?

Pertanyaan: Apakah dalam perencanaan pembangunan sampai kepada implementasi terdapat masalah atau kendala yang menghambat kinerja Bappeda dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat? Bisa Bapak jelaskan sedikit mengenai kendala pembangunan di Pakpak Bharat tersebut? Pertanyaan: Apakah ada Rewardatau apresiasi terhadap pegawai BAPPEDA yang telah melakukan perencanaan dengan baik?

Pertanyaan: Apa yang telah dilakukan oleh BAPPEDA untuk meningkatkan kinerja para pegawai BAPPEDA dalam membuat perencanaan yang lebih baik?

2. Laporan hasil wawancara dengan Bapak Paul L Padang, staff ahli bidang perencanaan dan evaluasi perenanaan pembangunan.

Pertanyaan: Bagaimana implementasi ataupun penerapan kebijakan yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan daerah kabupaten Pakpak Bharat?

Pertanyaan: Bagaimana BAPPEDA merumuskan prioritas pembangunan pada pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan daerah tahun 2010-2012? Pertanyaan: Apa saja hambatan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh BAPPEDA dalam melaksanakan RKPD dan RPJMD tahun 2010-2012?

Pertanyaan: Mengenai empat kendala utama yang dihadapi oleh Kabupaten Pakpak Bharat dalam melaksanakan perencanaan pembangunan sampai implementasi, apa saja program yang dibuat oleh Bappeda dan Pemerintah Daerah untuk mengatasi kendala tersebut dan tentunya untuk meningkatkan kinerja Bappeda khususnya dan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya. Dapatkan bapak paparkan perpoin kendala tersebut?

3. Laporan Hasil Wawancara dengan Bapak Augusman Harapan Padang, staff ahli bidang penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan.

Pertanyaan: Bagaimana BAPPEDA mengimplementasikan perencanaan pembangunan agar dapat mendukung pilar pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat?

Pertanyaan: Bagaimana dampak dari perencanaan pembangunan ditahun 2010-2012 yang dibuat oleh BAPPEDA terhadap beberapa indikator penilaian kinerja seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya?

4. Laporan Hasil Wawancara dengan Bapak James, salah seorang warga kelurahan Salak 1, kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat

Pertanyaan:Bagaimanakah Pandangan Bapak mengenai kinerja kepala daerah kabupaten Pakpak Bharat yang terpilih diperiode 2010-2015 yakni Bupati Reminggo Berutu dalam melaksanakan Pembangunan?

Pertanyaan:Sebagai salah satu warga di Kabupaten Pakpak Bharat, prioritas pembangunan manakah yang paling bapak butuhkan di periode 2010-2015? Pertanyaan: sebagai salah satu warga Pakpak Bharat bagaimana kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat pada umumnya serta dapatkah bapak paparkan secara singkat bagaimana budaya masyarakat Pakpak?

5. Laporan Hasil Wawancara dengan Bapak German Sinurat, salah seorang warga kelurahan Sukaramai, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat

Pertanyaan: Bagaimana penilaian bapak dan apa harapan bapak di sisa kepemimpinan bupati terpilih yakni Reminggo Yolando Berutu dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terutama dalam bidang pembangunan?

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH

Gambar 1: Struktur Bappeda Kabupaten Pakpak Bhara Kepala BAPPEDA

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN PERLENGKAPAN SUBBAG KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PEMERINTAHAN DAN SOSIAL BUDAYA BIDANG FISIK DAN PRASARANA BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUBBID PEMERINTAHAN SUBBID SARANA DAN PRASARANA UMUM SUBBID PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG PEREKONOMIAN SUBBIDSOSIALBUD AYA SUBBID SARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN SUBBID PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN SUBBAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIAT BIDANG PEREKONOMIAN SUBBID SUMBER DAYA ALAM SUBBID DUNIA USAHA DAN PEREKONOMIAN RAKYAT

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAKBHARAT NOMOR : 6 TAHUN 2008

Dokumen terkait