• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

2. Kinerja PT Bank Panin Syariah, Tbk Setelah Go Public

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan Bank Panin Syariah yang dipublikasikan melalui websitenya, diketahui nilai rata-rata NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR terdapat dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Nilai rata-rata NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR Bank Panin Syariah Periode 2014

T

ah

u

n

BULAN NPF FDR ROA ROE NIM CAR

73 Juni 0,57 140,48 1,64 5,75 5,50 25,52 September 0,43 111,79 1,82 6,68 5,59 26,16 Desember 0,29 94,04 1,99 7,66 5,88 25,69

Sumber: Laporan Keuangan Bank Panin Syariah yang Telah Diolah

Selain itu, untuk memudahkan dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini, berdasarkan data rasio keuangan dari laporan keuangan Bank Panin Syariah, maka dapat diketahui nilai minimum, rata-rata (mean), standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yang dapat dilihat dari tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Statistik deskriptif variabel NPF, FDR, ROA, ROE, NIM, CAR Bank Panin Syariah, Tbk Setelah Go Public

NPF FDR ROA ROE NIM CAR

Mean 0.5575 114.79 1.7250 6.3400 5.2675 27.1300 Median 0.5000 112.3150 1.7300 6.2150 5.5450 25.9250 Maximum 0.94 140.48 1.99 7.66 5.88 31.15 Minimum 0.29 94.04 1.45 5.27 4.10 25.52 Std. deviation 0.2794 19.17760 0.23245 1.05688 0.79504 2.69363

Sumber: data primer yang telah diolah

a. Non Performing Financing (NPF)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai NPF Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 pada bulan Maret sebesar 0,94%, bulan Juni sebesar 0,57%, bulan September sebesar 0,43%, dan bulan Desember sebesar 0,29% dengan nilai maximum NPF sebesar 0,94% dan nilai minimum NPF 0,29%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio NPF dapat dilihat dari

74 nilai rata-rata (mean) sebesar 0,55% dengan standar deviasi sebesar 0,27% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel NPF dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa NPF Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public baik karena nilai mean sesuai dengan ketetapan dari ketetapan BI, yaitu <5%.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai FDR Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 pada bulan Maret sebesar 112,84%, bulan Juni sebesar 140,48%, bulan September sebesar 111,79%, dan bulan Desember sebesar 94,04% dengan nilai maximum FDR sebesar 140,48% dan nilai minimum FDR 94,04%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio FDR dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 114,79% dengan standar deviasi sebesar 19,17% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel FDR dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa FDR Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public cukup baik karena nilai mean sesuai dengan ketetapan dari ketetapan BI, yaitu >85%.

c. Return On Asset (ROA)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai ROA Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 mengalami peningkatan. Pada bulan Maret sebesar 1,45%, bulan Juni sebesar 1,64%, bulan September sebesar 1,82%, dan bulan Desember sebesar 1,99% dengan nilai maximum ROA sebesar 1,99% dan nilai minimum ROA 1,45%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio ROA dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 1,72% dengan standar

75 deviasi sebesar 0,23% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel ROA dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa ROA Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI, yaitu 1,5%.

d. Return On Equity (ROE)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai ROE Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 pada bulan Maret sebesar 5,27%, bulan Juni sebesar 5,75%, bulan September sebesar 6,68%, dan bulan Desember sebesar 7,66%. Dan pada tabel 4.5 nilai maximum ROE sebesar 7,66% dan nilai minimum ROE 5,27%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio ROE dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 6,34% dengan standar deviasi sebesar 1,05% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel ROE dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean

tersebut dapat disimpulkan bahwa ROE Bank Panin Syariah, Tbk setelah go

public kurang baik, karena kurang dari nilai minimum yang ditetapkan BI,

yaitu 12%.

e. Net Interest Margin (NIM)

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai NIM Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 pada bulan Maret sebesar 4,10%, bulan Juni sebesar 5,50%, bulan September sebesar 5,59%, dan bulan Desember sebesar 5,88%. Dan pada tabel 4.5 nilai maximum NIM sebesar 5,88% dan nilai minimum NIM 4,10%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio NIM dapat

76 dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 5,26% dengan standar deviasi sebesar 0,79% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel NIM dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean

tersebut dapat disimpulkan bahwa NIM Bank Panin Syariah, Tbk setelah go

public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI, yaitu 5%.

f. CAR

Berdasarkan pada tabel 4.4 nilai CAR Bank Panin Syariah, Tbk tahun 2014 pada bulan Maret sebesar 31,15%, bulan Juni sebesar 25,52%, bulan September sebesar 26,16%, dan bulan Desember sebesar 25,69% dengan nilai maximum CAR pada tabel 4.4 sebesar 31,15% dan nilai minimum CAR 25,52%. Sementara untuk melihat seberapa besar simpangan data pada rasio CAR dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 27,13% dengan standar deviasi sebesar 2,69% dimana nilai standar deviasi ini lebih kecil daripada nilai rata-rata sehingga data variabel CAR dapat dikatakan baik. Dengan melihat nilai mean tersebut dapat disimpulkan bahwa CAR Bank Panin Syariah, Tbk setelah go public baik, karena lebih dari nilai minimum yang ditetapkan BI, yaitu 8%.

77 3. Analisis Deskriptif atau Comparing Means Variabel Penelitian

Sebelum dan Setelah Go Public Tabel 4.6

Descriptive Statistics Rasio Keuangan Bank Panin Syariah, Tbk Sebelum dan Setelah Go Public

Sebelum dan Setelah Go Public

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum

NPF Sebelum 4 0,7350 0,20469 0,56 1,01 Setelah 4 0,5575 0,27945 0,29 0,94 FDR Sebelum 4 111,84 15,06232 90,40 123,60 Setelah 4 114,79 19,17760 94,04 140,48 ROA Sebelum 4 2.0675 0.72780 1.03 2.72 Setelah 4 1.7250 0.23245 1.45 1.99 ROE Sebelum 4 8.0675 2.46754 4.44 9.97 Setelah 4 6.3400 1.05688 5.27 7.66 NIM Sebelum 4 5.4675 1.03552 4.26 6.49 Setelah 4 5.2675 0.79504 4.10 5.88 CAR Sebelum 4 22.6950 3.24754 19.75 27.09 Setelah 4 27.1300 2.69363 25.52 31.15

Sumber: data primer yang telah diolah

a. Non Performing Financing (NPF)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio NPF setelah go public sebesar 0,55% lebih kecil dibandingkan rasio NPF sebelum

go public sebesar 0,73% yang artinya terjadi penurunan nilai rata-rata NPF

sebesar 0,18. Persentase ini menunjukkan bahwa total pembiayaan bermasalah Bank Panin Syariah sebelum go public lebih besar dibandingkan setelah go

78

public. Hal ini berarti NPF Bank Panin Syariah setelah go public lebih baik dibandingkan sebelum go public.

Namun, jika mengacu pada ketentuan bank indonesia yang menyatakan standar ideal NPF sebesar <5% maka kinerja Bank Panin Syariah berada pada kondisi ideal.

b. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio FDR setelah go public sebesar 114,79% lebih besar dibandingkan rasio FDR sebelum go public sebesar 111,84% yang artinya terdapat peningkatan nilai rata-rata FDR sebesar 2,95%. Persentase dari peningkatan ini menunjukkan bahwa pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Panin Syariah lebih besar dibandingkan dengan dana pihak ketiga. Hal ini dapat terjadi karena pada tahun 2014 Bank Panin Syariah telah melakukan go public sehingga modal yang dimiliki untuk melakukan pembiayaan jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelum go public. Karena semakin besar FDR maka akan semakin besar kualitas dan tingkat likuiditasnya, selain itu FDR yang tinggi juga dapat memeperlihatkan bahwa Bank Panin Syariah kecil kemungkinannya memiliki dana idle fund yang cukup besar.

Apabila jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan standar ideal FDR sebesar 85-110% maka kinerja Bank Panin Syariah berada pada kondisi ideal.

79

c. Return On Asset (ROA)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio ROA setelah go public sebesar 1,72% lebih kecil dibandingkan rasio ROA sebelum

go public sebesar 2,06% yang artinya terdapat perbedaan penurunan rata-rata

ROA sebesar 0,34%. Namun penurunan ini tidak memberikan dampak, karena perubahannya sangat kecil. Dan apabila mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ardie Wira Hari P (2014) tentang Pengukuran Kinerja

Bank Syariah dengan Metode RGEC menunjukkan bahwa meskipun suatu

bank mengalami penurunan kinerja, maka bank tersebut belum dapat diprediksi mengalami kebangkrutan selama parameter penanganan risiko bank tersebut sangat baik sehingga dapat mencegah atau meminimalisir akan terjadinya kebangkrutan.

Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan standar ideal ROA sebesar 1,5% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public berada pada kondisi ideal.

d. Return On Equity (ROE)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio ROE setelah go public sebesar 6,34% lebih kecil dibandingkan rasio ROE sebelum

go public sebesar 8,06% yang artinya bahwa terdapat perbedaan penurunan

nilai rata-rata ROE sebesar 1,72. Persentase ini menunjukkan bahwa kemampuan Bank Panin Syariah sebelum go public dalam menghasilkan laba dari modal sendiri lebih baik dibandingkan setelah go public. Namun, apabila mengacu pada Prospektus Bank Panin Syariah yang menyebutkan bahwa

80 penggunaan dana dari hasil penjualan saham akan digunakan 80% untuk pembiayaan jangka panjang, dan 20% untuk pengembangan jaringan, jadi dapat dijelaskan bahwa penurunan nilai rata-rata tersebut karena setelah go

public Bank Panin Syariah baru memberikan pembiayaan pertama kepada

nasabah sehingga return yang didapatkan pada tahun pertama yaitu 2014 masih sangat kecil.

Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan standar ideal ROE sebesar 5-12% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public berada pada kondisi ideal.

e. Net Interest Margin (NIM)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio NIM setelah go public sebesar 5,26% lebih kecil dibandingkan rasio NIM sebelum

go public sebesar 5,46% yang artinya bahwa terdapat penurunan nilai NIM

sebesar 0,2. Persentase ini menunjukkan bahwa NIM Bank Panin Syariah sebelum go public lebih baik dibandingkan setelah go public. Sama halnya dengan fakor earnings lainnya seperti ROA dan ROE, NIM juga mengalami penurunan nilai rata-rata (mean). Namun, jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang menyatakan standar ideal NIM sebesar >5% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go public berada pada kondisi ideal.

f. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) rasio CAR setelah go public sebesar 27,13% lebih besar dibandingkan rasio CAR sebelum

rata-81 rata nilai CAR sebesar 4,44%. Persentase CAR tersebut menggambarkan bahwa nilai CAR setelah go public lebih baik dibandingkan sebelum go public. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 Bank Panin Syariah melakukan go public

sehingga bank mendapatkan tambahan dana dari hasil penjualan saham. Apabila jika mengacu pada ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) bahwa standar terbaik atau minimum CAR adalah 8% maka kinerja Bank Panin Syariah sebelum dan setelah go

public berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan

standar BI.

4. Pengujian Hipotesis Sebelum dan Setelah Go Public

Dokumen terkait