• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

5. Kinerja

Kinerja pada dasarnya merupakan tindakan seseorang terhadap pekerjaan atau

tanggung jawab yang diberikan organisasi kepadanya.

a. Pengertian Kinerja

Robbins (dalam Sinambela, 2012: 5) mengungkapkan bahwa:

Kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu

dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama.

Pendapat didukung oleh Prawirosentono (dalam Sinambela, 2012: 5), yang

menyatakan bahwa:

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi

bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral dan etika.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang telah

dilakukan pegawai berdasarkan pemberian tugas atau tanggungjawab sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan oleh organisasinya.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dikemukankan oleh

para ahli, yaitu :

Menurut Mitchell (dalam Sinambela, 2012: 9), faktor-faktor yang

(a) Faktor kemampuan, secara umum terbagi menjadi 2 yaitu kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (skill).

(b) Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi seharusnya sudah terbentuk dari

awal, bukan karena keterpaksaan, kebetulan ataupun desakan.

c. Metode Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh

seorang manajer atau pimpinan. Namun ini bukan hal mudah, karena banyak

unsur yang harus dipertimbangkan dan penggunaan metode dalam penilaianpun

harus sesuai.

Pada lingkungan pemerintahan atau pegawai negeri sipil, Gouzali (2000:

484-490) mengemukakan bahwa bentuk penilaian kinerja selama ini

menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang di dalamnya

terdapat 8 (delapan) unsur penilaian, yaitu:

1) Kesetiaan, yang dimaksud dengan kesetiaan dalam DP3 adalah kesetiaan

pada Pancasini, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. Kesetiaan seorang

pegawai dapat terlihat pada ciri-ciri antara lain:

(a) Tidak pernah meragukan kebenaran Pancasila, baik dalam ucapan,

sikap, dan tingkah laku.

(b) Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan Pemerintah, serta senantiasa

(c) Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila, UUD

(Undang-Undang Dasar) 1945, GBHN (Garis-garis Besar Haluan

Negara), dan program-program pemerintah.

(d) Tidak pernah menjadi simpatisan atau anggota perkumpulan atau tidak

pernah terlibat dalam gerakan yang bertujuan mengubah dan atau

menentang Pancasila, UUD 1945, dan bentuk Negara Kesatuan RI.

(e) Tidak pernah mengeluarkan ucapan, membuat tulisan atau melakukan

tindakan-tindakan yang dapat dinilai bertujuan mengubah dan atau

menentang Pancasila, UUD 1945, Negara, Dan Pemerintah.

2) Prestasi Kerja, ini merupakan hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

Prestasi kerja seorang karyawan ini dipengaruhi oleh kecakapan,

keterampilan, pengalaman, kesungguhan, dan lingkungan kerja sendiri.

Ciri-ciri prestasi kerja yang dituntut oleh DP3 antara lain:

(a) Menguasai seluk beluk bidang tugas dan bidang-bidang lain yang

terkait.

(b) Mempunyai keterampilan yang amat baik dalam melaksanakan tugas.

(c) Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang tugas dan bidang lain

yang terkait.

(d) Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan

tugas.

(e) Mempunyai kesegaran jasmani dan rohani yang baik.

(g) Hasil pekerjaan melebihi dari yang dituntut pemimpin.

3) Tanggung jawab, ini merupakan kesanggupan seorang pegawai dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat

waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau

tindakan yang dilakukan. Suatu tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

akan terlihat pada ciri-ciri antara lain:

(a) Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

(b) Berada di tempat tugas dalam segala keadaan yang bagaimanapun.

(c) Mengutamakan kepentingan dinas dari kepentingan diri dan golongan.

(d) Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada

orang lain.

(e) Berani memikul resiko dari keputusan yang dibuatnya.

(f) Selalu menyimpan dan atau memelihara barang-barang dinas yang

dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.

4) Ketaatan, hal ini merupakan kesanggupan seorang pegawai untuk menaati

segala peraturan kedinasan yang berlaku, dan menaati perintah dinas yang

diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup tidak melanggar larangan

yang ditentukan. Ciri-ciri suatu ketaatan yang dituntut DP3 terlihat antara

lain:

(a) Menaati segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang

berlaku.

(b) Menaati perintah kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang

(c) Selalu menaati jam kerja yang sudah ditentukan.

(d) Selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan

sebaik-baiknya.

5) Kejujuran, ini merupakan sikap mental yang keluar dari dalam diri manusia

sendiri. Ia merupakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas, dan mampu

untuk tidak menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Ciri-ciri pegawai yang disebut mempunyai kejujuran

dalam DP3 terlihat pada:

(a) Selalu melaksanakan tugasnya dengan penuh keikhlasan tanpa merasa

dipaksa.

(b) Tidak pernah menyalahgunakan wewenang yang ada padanya.

(c) Melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan menurut apa adanya.

6) Kerja sama, hal ini merupakan kemampuan mental seorang pegawai untuk

dapat bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang telah ditentukan. Ciri-ciri kerja sama yang dituntut DP3 antara

lain:

(a) Berusaha mengetahui bidang tugas orang lain yang berkaitan erat

dengan bidang tugasnya sendiri.

(b) Dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain dengan

cepat, karena ia yakin bahwa pendapat orang lain itu yang benar.

(c) Selalu menghargai pendapat orang lain, dan tidak mendesakkan

pendapatnya sendiri.

(e) Mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan

bidang tugas yang ditetapkan.

(f) Bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah walaupun ia

berbeda pendapat.

7) Prakarsa, hal ini merupakan kemampuan seorang pegawai untuk mengambil

keputusan, langkah-langkah, serta melaksanakannya, sesuai dengan

tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, tanpa menunggu

perintah atasan. Ciri-ciri bahwa seorang pegawai mempunyai prakarsa

terlihat dari:

(a) Mempunyai kemauan keras untuk melaksanakan tugas tanpa menunggu

perintah.

(b) Selalu berusaha mencari tata kerja yang berdaya guna dan berhasil

guna.

(c) Berusaha memberi saran yang baik kepada atasan untuk melakukan

pelaksanaan tugas.

8) Kepemimpinan, merupakan kemampuan seorang pegawai untuk

mempengaruhi dan meyakinkan orang lain, sehingga orang-orang tersebut

dapat digerakkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas-tugas yang

ada. Ciri-ciri bahwa seorang pegawai itu mempunyai kepemimpinan terlihat

dari:

(a) Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

(c) Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang jelas kepada orang

lain.

(d) Menguasai bidang tugasnya dengan baik dan mampu memberi

ketauladanan dengan baik kepada bawahan.

(e) Berusaha memupuk dan mengembangkan kerjasama dengan baik.

(f) Mampu melatih dan mengembangkan bawahan dengan baik.

(g) Dapat menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam

melaksanakan pekerjaan.

(h) Bersedia mempertimbangkan saran-saran bawahan dan memperhatikan

nasib serta mendukung bawahan untuk maju.

Penilaian kinerja pada Pegawai Negeri Sipil dilakukan secara periodik dan

dilakukan oleh atasan yang berada didinas terkait atau pimpinan setempat

dimana karyawan tersebut bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui

keberhasilan atau ketidak berhasil seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk

mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh

Pegawai Negeri Sipil tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Kemudian hasil

penilaian kinerja ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan

Pegawai Negeri Sipil, antara lain kenaikan pangkat, pengangkatan jabatan,

pendidikan, pelatihan, dan pemberian penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai

Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

d. Tujuan dan Manfaat penilaian kinerja

Berdasarkan pada penilaian kinerja yang dilakukan dengan DP3 (Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan), maka tujuan atau manfaat dari penilaian

kinerja tersebut terdiri dari:

1) Sebagai sumber data bagi administrasi kepegawaian seperti perencanaan

kepegawaian serta kegiatan pengembangan jangka panjang bagi organisasi

yang bersangkutan.

2) Untuk memberikan konseling kepada pegawai.

3) Memberikan umpan balik yang dapat mendorong kearah kemajuan untuk

memungkinkan, memperbaiki dan meningkatkan kualitas kerja pegawai.

Dokumen terkait