• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

4. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan atau gerakan yang berasal dari diri seseorang

untuk melakukan sesuatu yang diperintahkan ataupun yang diinginkan guna

mencapai tujan yang telah ditentukan. Argumen ini didukung dengan pernyataan

Chung dan Megginson (dalam Gomes, 1995: 177-178), motivasi dirumuskan sebagai

perilaku yang ditunjukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang

dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan.

a. Pengertian Motivasi Kerja

Beberapa definisi motivasi kerja yang dikemukakan oleh para ahli adalah

sebagai berikut :

1) Motivasi kerja menurut Robbins dan Counter (2007: 129) merupakan

kesediaan melaksanakan usaha tingkat tinggi untuk mencapai sasaran

organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut untuk

memenuhi kebutuhan individual tertentu.

2) Gibson, Ivancevich, Donnelly dan Konopaske (2006: 132) mengemukakan

bahwa, “motivation is the forces acting on an employee that initiate and direct behavior”.

3) Menurut Kreitner dan Kinicki (dalam Suwatno dan Donni 2011: 171),

motivasi kerja merupakan kumpulan proses psikologis yang menyebabkan

pergerakan, arahan, dan kegigihan dari sikap sukarela yang mengarah pada

tujuan organisasi.

4) Berelson dan Steiner (dalam Sastrohadiwiryo, 2001: 267) mengatakan

memberikan energi, mendorong kegiatan atau menggerakkan dan mengarah

atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberikan

kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan.

Definisi yang telah dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa motivasi

kerja daya gerak dan kesediaan yang dimiliki seseorang dalam organisasi baik

dipengaruhi oleh kesadaran sendiri maupun orang lain bahkan lingkungan kerja

yang kemudian mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

b. Unsur Motivasi Kerja

Seorang pegawai yang termotivasi dapat diketahui dari berbagai hal yang

dilakukannya baik berupa caranya beradaptasi dengan orang lain maupun

caranya beradaptasi dengan pekerjaannya sendiri. Unsur-unsur yang

membuktikan bahwa seorang pegawai memiliki motivasi kerja di dalam

organisasi adalah sebagai berikut:

1) Sikap

Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Menurut

Robbins (dalam Ardana, Mujiati, dan Sriatri, 2008: 21-22) :

Sikap merupakan pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau

tidak tentang obyek, orang atau peristiwa.

Berkaitan dengan sikap terdapap 3 tipikal sikap, yaitu :

a) Kepuasan kerja, seseorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja

yang tinggi akan cenderung menungjukkan sikap positif terhadap

yang rendah akan cenderung menungjukkan sikap negatif terhadap

pekerjaannya.

b) Keterlibatan kerja, sampai sejauh mana seseorang memihak pada

pekerjaannya, berpartisipasi aktif di dalamnya serta menganggap

kinerjanya penting bagi organisasi.

c) Komitmen pada organisasi, sampai tingkat mana seorang pegawai

memihak pada organisasinya, dan bertekad setia di dalamnya.

2) Perilaku (Behavior)

Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku

kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan

tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh

individu yang bersangkutan (J Winardi, 2004: 371). Pernyataa di atas juga

dikemukakan oleh Siswanto (2005: 120) serta menambahkan bahwa unit

dasar atau sesutu yang menungjukkan sebuah perilaku dapat dilihat dari

aktivitas.

3) Intensitas ( Intensity)

Pegawai yang selalu merasa tertantang serta berusaha keras dengan

pekerjaan yang diberikan dan tidak bersungut-sungut atau bahkan tidak

menawarkan pekerjaannya atau tidak membebankan pekerjaannya kepada

karyawan lain untuk mengerjaan pekerjaan tersebut merupakan karyawan

4) Disiplin (Discipline)

Mengenai unsur disiplin maka ada beberapa hal yang harus menjadi

perhatian kita. Pegawai yang selalu menghadiri upacara, mengerjakan tugas

tepat pada waktu yang telah ditentukan dan tidak pernah terlambat bahkan

tidak pernah meninggalkan tempat kerjanya dalam keadaan apapun dan

tanpa alasan yang tidak jelas maka sudah pasti pegawai tersebut memiliki

motivasi kerja. Disiplin menurut Heidjrachman dan Husnam (dalam

Sinambela, 2012: 238) merupakan kepatuhan seorang pegawai terhadap

perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan

guna memajukan organisasinya walaupun tidak ada perintah dari atasan.

c. Manfaat Motivasi Kerja

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga

produktivitas kerja meningkat. Sedangkan manfaat bekerja dengan orang-orang

yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dalam skala waktu dan

sumberdaya yang sudah ditentukan, sesuatu yang dikerjakan apabila disertai

dengan motivasi yang mendorongnya akan membuat orang tersebut senang

mengerjakan tugasnya. Hal ini akan menimbulkan rasa dihargai, dihormati, dan

pekerja memiliki rasa percaya diri karena bisa melakukan berbagai hal yang

dapat membuat organisasinya dibanggakan masyarakat dan terutama dirinya

juga menjadi kebanggaan organisasi. Serta pekerjaan itu betul-betul menjadi

Gambar 2. Ciri-ciri Orang yang Termotivasi

Sumber : Ishak Arep dan Hendri Tanjung (2003), Manajemen Motivasi.

Pegawai yang termotivasi akan memiliki berbagai unsur yang menandakan

bahwa pegawai tersebut memiliki motivasi dalam bekerja di organisasi

tempatnya bernaung, unsur-unsur bahwa pegawai tersebut termotivasi terlihat

pada gambar di atas.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Samsudin (2006: 175-176), mengungkapkan bahwa terdapat 2 hal yang

mempengaruhi motivasi, yaitu:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau dapat

berfungsi tanpa perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu

sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Faktor individu yang

biasanya menjadi penyebab atau mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu adalah:

Orang yang Termotivasi

Bekerja sesuai Standar

Senang bekerja

Merasa bahagia

Bekerja keras

Sedikit pengawasan

(a) Minat, seseorang akan merasa terdorong untuk melakukan sesuatu

kegiatan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai

dengan minatnya.

(b) Sikap positif, seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu

kegiatan dengan rela ikut dalam kegiatan tersebut, dan akan berusaha

sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan yang dihadapinya dengan

sebaik-baiknya atau bahkan mencapai tingkat maksimum dengan

berbagai usaha.

(c) Kebutuhan, setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan akan

berusaha melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa

memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang akan dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar. Faktor yang biasanya mendorong

motivasi ini yaitu:

(a) Motivator, yang terdiri dari prestasi kerja, pengharapan, tanggung

jawab yang diberikan, kesempatan untuk mengembangkan diri dan

pekerjaan itu sendiri.

(b) Faktor kesehatan kerja, merupakan kebijakan dan administrasi

perusahaan yang baik, supervisi teknisi yang memadai, gaji yang

Dokumen terkait