• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kinerja Kemitraan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.6 Kinerja Rantai Pasokan

Evaluasi kinerja rantai pasokan yang terjalin di antara pelaku rantai

pasokan dilakukan dengan analisis kesesuaian atribut. Analisis ini digunakan untuk menghitung tingkat kesesuaian kepentingan dengan tingkat kinerja kemitraan (Rangkuti, 2003). Penilaian tingkat kesesuaian tersebut membandingkan antara nilai kepentingan suatu atribut kemitraan dengan nilai kinerja suatu atribut yang selama ini dirasakan oleh anggota rantai pasokan. Hasil dari penilaian kesesuaian atribut kemitraan dijadikan suatu indikator apakah kerjasama kemitraan yang selama ini dilakukan telah memuaskan setiap anggota

82 rantai pasokan. Hasil penilaian kesesuaian atribut juga dapat menunjukkan secara spesifik atribut kemitraan yang memerlukan perhatian untuk dievaluasi dalam mendukung kegiatan manajemen rantai pasokan. Penilaian kinerja kemitraan tersebut dilakukan pada pelaku rantai pasokan yang memiliki ikatan kerjasama kemitraan yakni di tingkat petani sayuran, Frida Agro, serta pihak supermarket.

Atribut kemitraan dapat dikatakan telah memenuhi kepuasan pihak yang bermitra jika nilai kesesuaian yang dihasilkan lebih atau sama dengan 100 persen. Sebaliknya jika nilai kesesuaian suatu atribut adalah kurang dari 100 persen maka kinerja dari atribut tersebut tidak memuaskan pelaku rantai pasokan. Hasil dari analisis kesesuaian dapat menunjukkan jumlah atribut yang telah memenuhi kepuasan salah satu anggota rantai pasok, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan umum apakah kemitraan di tiap tingkatan rantai pasokan telah memuaskan pihak yang bermitra atau belum.

a. Kinerja Kemitraan di Tingkat Petani Sayuran

Analisis tingkat kesesuaian atribut mengukur sejauh mana atribut dalam pelaksanaan kemitraan rantai pasokan telah memuaskan petani. Perbandingan dalam analisis kesesuaian atribut mencakup tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Tingkat kepentingan adalah harapan petani mitra terhadap pelaksanaan kemitraan dalam rantai pasokan sayuran yang diwakili dalam 12 atribut kemitraan. Tingkat kinerja merupakan persepsi petani terhadap hasil dari pelaksanaan kemitraan dalam rantai pasokan yang diwakili dalam 12 atribut kemitraan. Petani sayuran yang menjadi responden penelitian untuk tingkat kesesuaian sebanyak 30 orang petani yang menjadi anggota rantai pasokan (mitra tani Frida Agro).

Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa atribut kemitraan yang telah memuaskan petani berjumlah enam atribut dari total 12 atribut kemitraan yang dinilai. Atribut kemitraan yang memuaskan dan memiliki nilai lebih dari 100 persen antara lain harga jual sayuran (114,81 persen), tingkat keuntungan (103,45 persen), keterbukaan informasi (102,08 persen), upaya peningkatan keterampilan (106,58 persen), komitmen dalam kerjasama (101,19 persen) dan kualitas sayuran (103,22 persen). Sedangkan atribut kemitraan yang belum dianggap memuaskan

83 petani dalam pelaksanaan kemitraan antara lain penanggungan resiko secara adil (96,55 persen), penelitian kolaboratif (72,53 persen), akses permodalan (90 persen), tingkat penjualan (90,35 persen), penerapan standar budidaya (94,83 persen), dan efisiensi biaya transaksi dan pemasaran (95,74 persen).

Atribut kemitraan berupa upaya peningkatan keterampilan memiliki nilai kesesuaian tertinggi dibandingkan atribut lainnya. Nilai kinerja total atribut kemitraan tersebut sebenarnya tidak terlalu tinggi, akan tetapi nilai kepentingan yang rendah menyebabkan tingkat kesesuaian atribut tersebut menjadi tinggi. Kesadaran akan pentingnya peningkatan keterampilan budidaya pertanian selama ini berasal dari inisiatif pihak Frida Agro, Frida Agro perlu melakukan upaya ini agar sayuran yang menjadi pesanan konsumen dapat dipenuhi. Nilai kesesuaian atribut kemitraan kemitraan bagi petani mitra selengkapnya dapat diliat pada Tabel 10.

Tabel 10. Nilai Kesesuaian Atribut kemitraan Bagi Petani

No Atribut Rantai Pasokan Nilai Total Kepentingan Nilai Total Kinerja Tingkat Kesesuaian (%)

1 Harga Jual sayuran 81 93 114,81

2 Penanggungan resiko secara adil 87 84 96,55

3 Tingkat keuntungan 87 98 103,45

4 Keterbukaan informasi 96 98 102,08

5 Upaya peningkatan keterampilan 76 81 106,58

6 Komitmen dalam kerjasama 84 85 101,19

7 Penelitian kolaboratif 91 66 72,53

8 Akses permodalan 90 81 90

9 Tingkat Penjualan 114 103 90,35

10 Kualitas produk sayuran 93 96 103,22

11 Penerapan standar budidaya 116 110 94,83

12 Efisiensi biaya transaksi dan pemasaran 94 90 95,74 Penelitian kolaboratif merupakan atribut kemitraan yang memiliki nilai kesesuaian terkecil (72,53 persen). Hal tersebut dikarenakan kinerja dari atribut yang dirasakan masih sangat rendah oleh petani sayuran. Penelitian kolaboratif yang dimaksud adalah adanya kerjasama atau koordinasi antara pelaku rantai pasokan untuk melakukan riset terkait produk sayuran. Riset yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menemukan jenis sayuran dengan varietas baru dan penanganan hama penyakit yang baru. Selama ini, penelitian kolaboratif terkait permasalahan teknis budidaya sayuran banyak dikaji oleh anggota pendukung

84 rantai pasokan yakni BALITSA, manfaat yang diterima petani dan Frida Agro didapat dari buku dan jurnal yang diterbitkan oleh BALITSA.

Hasil penilaian tingkat kesesuaian dari keseluruhan atribut menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap kemitraan yang terjadi belum seluruhnya memuaskan. Walaupun terdapat enam atribut kemitraan yang telah memberikan kepuasan, namun masih terdapat pula enam atribut kemitraan yang belum memuaskan petani. Kinerja kemitraan tersebut masih harus ditingkatkan agar petani sebagai salah satu anggota rantai dapat merasakan manfaat yang lebih baik dari berjalannya kemitraan dalam rantai pasokan sayuran. Hasil penilaian analisis kesesuaian atribut pada tingkat petani selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.

b. Kinerja kemitraan di Tingkat Frida Agro

Penilaian kinerja kemitraan dilakukan di tingkat Frida Agro untuk

mengetahui bagaimana selama ini pihak Frida Agro mempersepsikan kemitraan yang terjalin di antara pelaku rantai pasokan sayuran. Frida Agro melakukan kerjasama dengan pihak petani sayuran dan pihak supermarket. Pihak Frida Agro yang dijadikan responden untuk menilai kinerja kemitraan berjumlah tiga orang yakni pemilik perusahaan, manajer operasional dan asisten manajer operasional. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas dari pihak Frida Agro dalam menilai performa kemitraan.

Dari 12 atribut kemitraan yang dinilai, terdapat lima atribut kemitraan yang bernilai lebih dari atau sama dengan 100 persen, ke lima atribut tersebut adalah keterbukaan informasi (100 persen), upaya peningkatan keterampilan (112,50 persen), komitmen dalam kerjasama (111,1 persen), kualitas produk sayuran (125 persen) dan penerapan standar budidaya (112,50 persen). Kelima atribut sayuran tersebut dianggap telah memberikan kepuasan oleh pihak Frida Agro, atribut kemitraan lainnya belum memberikan kepuasan bagi Frida Agro.

Atribut kemitraan kualitas sayuran memiliki nilai kesuaian tertinggi (125 persen) dibandingkan dengan atribut lainnya. Hal tersebut dikarenakan pihak Frida Agro menganggap bahwa selama ini transfer informasi telah berjalan dengan baik. Informasi yang dimaksud berupa transfer informasi teknis budidaya hingga transfer informasi pasar, hal ini yang menjadi dasar penilaian pihak Frida

85 Agro. Nilai kesesuaian atribut kemitraan bagi Frida Agro selengkapnya dapat diliat pada Tabel 11.

Tabel 11. Nilai Kesesuaian Atribut Kemitraan Bagi Frida Agro

No Atribut Kemitraan Nilai Total Kepentingan Nilai Total Kinerja Tingkat Kesesuaian (%)

1 Harga Jual sayuran 10 9 90

2 Penanggungan resiko secara adil 9 8 88,89

3 Tingkat keuntungan 8 7 87,50

4 Keterbukaan informasi 9 9 100

5 Upaya peningkatan keterampilan 8 9 112,50

6 Komitmen dalam kerjasama 9 10 111,11

7 Penelitian kolaboratif 9 8 88,89

8 Akses permodalan 9 7 77,78

9 Tingkat Penjualan 10 9 90

10 Kualitas produk sayuran 8 10 125

11 Penerapan standar budidaya 8 9 112,50

12 Efisiensi biaya transaksi dan pemasaran 9 6 66,67 Atribut kemitraan yang memiliki nilai terendah adalah akses permodalan dan efisiensi biaya transaksi dan pemasaran yakni sebesar 66,67 persen. Kinerja efisiensi biaya transaksi dan pemasaran dirasakan belum memuaskan karena jauhnya jarak pemasaran yang harus ditempuh dari Frida Agro ke supermarket, sehingga terkadang sayuran mengalami kerusakan pada saat perjalanan. Hal ini yang menyebabkan berkurangnya pendapatan yang diterima oleh Frida Agro. Hasil penilaian analisis kesesuaian atribut pada tingkat Frida Agro selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

c. Kinerja Kemitraan di Tingkat Supermarket

Penilaian mengenai kinerja kemitraan dalam rantai pasokan sayuran juga

dilakukan kepada pihak supermarket. Pandangan dari pihak supermarket mengenai kinerja kemitraan akan memberikan perspektif yang lebih menyeluruh mengenai kinerja pelaksanaan kerjasama atau kesepakatan kemitraan dalam rantai pasokan. Perwakilan dari pihak supermarket yang menjadi responden untuk menilai kinerja kemitraan berjumlah satu orang yakni salah satu staf pemasaran supermarket. Jumlah tersebut dirasakan cukup representatif karena responden yang dipilih tersebut merupakan juru bicara dari supermarket yang menangani unit usaha pemasaran sayuran.

Pihak supermarket menilai kinerja atribut kemitraan telah sesuai dengan tingkat kepentingan yang mereka inginkan. Kinerja atribut kemitraan yang dinilai

86 sesuai tingkat kepentingannya adalah harga jual sayuran (100 persen), tingkat keuntungan (100 persen), penanggulangan resiko secara adil (100 persen), keterbukaan informasi (100 persen), komitmen dalam kerjasama (100 persen), tingkat penjualan (133,33 persen), kualitas produk sayuran (100 persen) dan efisiensi biaya transaksi dan pemasaran (100 persen). Nilai kesesuaian atribut kemitraan rantai pasokan bagi supermarket selengkapnya dapat diliat pada Tabel 12.

Tabel 12. Nilai Kesesuaian Atribut Kemitraan Bagi Supermarket

No Atribut Kemitraan Nilai Total Kepentingan Nilai Total Kinerja Tingkat Kesesuaian (%)

1 Harga Jual sayuran 4 4 100

2 Penanggungan resiko secara adil 3 3 100

3 Tingkat keuntungan 4 4 100

4 Keterbukaan informasi 4 4 100

5 Upaya peningkatan keterampilan 3 2 66,67

6 Komitmen dalam kerjasama 3 3 100

7 Penelitian kolaboratif 3 2 66,67

8 Akses permodalan 3 2 66,67

9 Tingkat Penjualan 3 4 133,33

10 Kualitas produk sayuran 4 4 100

11 Penerapan standar budidaya 3 2 66,67

12 Efisiensi biaya transaksi dan pemasaran 4 4 100 Nilai kesesuaian atribut kemitraan yang terbesar menurut pihak supermarket adalah tingkat penjualan (133,33 persen). Hal tersebut didasari dari jumlah konsumsi sayuran oleh konsumen akhir meningkat seiring kepercayaan konsumen dengan produk yang mereka beli. Pihak perusahaan mengatakan bahwa produk yang dijual oleh Frida Agro sudah diterima oleh konsumen dan dipercaya oleh konsumen, bahkan ada beberapa konsumen yang sengaja mencari produk dari Frida Agro di supermarket tersebut. Hal ini tidak lepas dari peran supermarket dalam memberikan informasi pasar kepada Frida Agro, dan Frida Agro pun meresponnya dengan menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen.

Hasil dari analisis kesesuaian atribut pada pelaku rantai pasokan sayuran pada Frida Agro menunjukkan bahwa kemitraan yang dilakukan belum sepenuhnya memuaskan seluruh pelaku rantai pasok. Ada tiga atribut dari total 12 atribut kemitraan yang dianggap telah memiliki kinerja yang sesuai dengan keinginan seluruh pelaku rantai pasokan. Nilai kesesuaian atribut kemitraan yang

87 dianggap telah memiliki kinerja yang memuaskan dari persepsi ketiga pelaku rantai pasok antara lain Keterbukaan Informasi, Komitmen dalam kerjasama dan kualitas produk sayuran. Perbandingan tingkat kesesuaian atribut kemitraan bagi anggota rantai pasokan sayuran dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Perbandingan Tingkat Kesesuaian Atribut Kemitraan Anggota Rantai Pasokan Sayuran

No Atribut Kemitraan Tingkat Kesesuaian (%)

Petani Frida Agro Supermarket

1 Harga Jual sayuran 102,17 90 100

2 Penanggungan resiko secara adil 96,55 88,89 100

3 Tingkat keuntungan 102 87,50 100

4 Keterbukaan informasi 104,55 100 100

5 Upaya peningkatan keterampilan 108,89 112,50 66,67

6 Komitmen dalam kerjasama 104,35 111,11 100

7 Penelitian kolaboratif 81,08 88,89 66,67

8 Akses permodalan 86,05 66,67 66,67

9 Tingkat Penjualan 90 90 133,33

10 Kualitas produk sayuran 103,92 125 100

11 Penerapan standar budidaya 97,96 112,50 66,67 12 Efisiensi biaya transaksi dan pemasaran 97,78 66,67 100 Kinerja dari beberapa atribut kemitraan dalam rantai pasokan sayuran masih harus dievaluasi agar mampu memberikan manfaat dan kepuasan bagi seluruh anggota rantai pasokan. Upaya untuk meningkatkan kinerja kemitraan dalam rantai pasokan sayuran tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan adanya suatu koordinasi di antara seluruh pelaku rantai. Beberapa atribut kemitraan seperti penelitian kolaboratif serta penanggungan resiko pemasaran secara adil membutuhkan kerjasama dari seluruh anggota rantai untuk berkomunikasi secara intensif serta bersedia melakukan upaya perbaikan bagi pencapaian tujuan bersama yakni terciptanya kepuasan konsumen serta manfaat bagi pelaku rantai pasokan sayuran yang terkait.