• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Sistem

Dalam dokumen UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 (Halaman 66-72)

LANDASAN TEORI

3.6. Distribusi Kemungkinan

3.7.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan originalitas atau sifat keberadaan, wujud, sifat aktivitas dan sifat hubungannya dengan lingkungan

sebagai berikut 16

3.7.3.1. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan :

Berdasarkan originalitasnya, sistem dapat diklasifikasikasi atas sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (man-made system). Sistem alamiah ialah sistem yang tercipta oleh proses alam sedangkan sistem buatan manusia ialah sistem yang terwujud melalui intervensi manusia melalui komponen, atribut atau hubungan antar komponen dari sistem alamiah.

Semua sistem alamiah pada umumnya memiliki keseimbangan yang cukup tinggi. Beberapa contoh sistem ini ialah sistem hidrologi, sistem cuaca, sistem rantai makanan, sistem hutan dan lain-lain. Sistem hidrologi yang secara umum dikenal sebagai siklus misalnya telah ada sejak awal dan hingga kini. Keberadaan sistem secara berkelanjutan ini merupakan bukti kuatnya keseimbangan sistem ini.

16

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

Keseimbangan yang kuat ini terjadi karena komponen-komponen sistem seperti hutan, sungai, danau, laut, matahari yagn masing-masing juga merupakan sistem tersendiri berada dalam keseimbangan yang kuat. Organisme dan semua kehidupan lain dalam sistem ini masing-masing mengadaptasikan dirinya untuk menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Salah satu bentuk yang paling jelas dalam beradaptasi ini ialah pembentukan siklus. Dengan siklus, setiap peristiwa berulang-ulang kembali kepada posisi semula.

Sistem buatan manusia timbul sehubungan dengan pesatnya perkembangan budaya manusia. Meningkatnya kebutuhan manusia mendorong mereka untuk melakukan kegiatan/intervensi terhadap sistem alamiah yang semakin kuat yang bahkan sering dengan cara yang melawan hukum alam. Eksploitasi hasil hutan secara besar-besaran yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia misalnya adalah contoh dari sistem buatan manusia yang mengintervensi sistem alamiah. Dengan pesatnya kerusakan hutan maka siklus hidrologi terganggu.

Contoh klasik mengenai dampak negatif dari sistem buatan manusia terhadap sistem alamiah ialah pembangunan DAM Aswan pada sungai Nil. Pengendalian aliran sungai melalui konstruksi secara besar-besaran telah berhasil memecahkan masalah banjir yang telah lama meresahkan masyarakat di sekitarnya. Tetapi akibat dari pengendalian aliran sungai ini masalah baru pun muncul. Sistem rantai makanan di bagian timur Meditrania terganggu sejalan dengan hancurnya industri perikanan di wilayah itu. Juga erosi yang semakin

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

cepat melanda Delta Nil yang menimbulkan salinitas tanah di bagian wilayah itu. Dampak negatif lain dari proyek tersebut ialah pesatnya perkembangan populasi bilharzia (sejenis binatang air) yang sangat parasit di sepanjang Sungai Nil. Dampak-dampak negatif tersebut sama sekali tidak diperhitungkan dalam perencanaan proyek.

3.7.3.2. Sistem Fisik dan Sistem Konseptual

Sistem fisik adalah sistem yang berwujud fisik sebagai lawan dari sistem konseptual dimana simbol-simbol merepresentasikan atribut dari komponen-komponen sistem. Ide-ide, rencana dan hipotesis adalah beberapa contoh dari sistem konseptual.

Sistem fisik, misalnay sistem pemukiman, sistem pelabuhan dan sistem bendungan membutuhkan ruang untuk lokasi komponen-komponennya sedangkan sistem konsep yang merupakan organisasi dari ide-ide tidak memiliki komponen fisik sehingga tidak membutuhkan ruang. Salah satu tipe dari sistem konsep ialah seperangkat rencana dan spesifikasi dan desain sebuah bendungan (sistem fisik) sebelum diwujudkan dalam kenyataan. Desain dari sistem fisik tersebut mungkin disimulasikan (“dioperasikan” secara abstrak) dengan menggunakan model matematika atau model konseptual lainnya. Dalam simulasi ini kinerja sistem fisik tersebut dievaluasi untuk memastikan bahwa setelah desain tersebut diwujudkan secara fisik, kinerja yang diharapkan dapat diperoleh. Dengan demikian, peranan

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

sistem konseptual sering sangat penting dalam pembangunan sistem fisik dalam dunia nyata.

Dalam sistem konseptual seluruh elemen sistem yang meliputi komponen, atribut dan hubungan fungsional difokuskan pada hasil tertentu yang dicapai melalui proses baik berupa proses mental (berpikir, merencana, mempelajari), proses mental motor (menulis, membuat draft, menguji) ataupun proses mekanikal (mengoperasikan, memfungsikan, memproduksikan).

3.7.3.3. Sistem Statis dan Sistem Dinamis

Sistem statis adalah sistem yang memiliki struktur tetapi tanpa aktivitas sedangkan sistem dinamis mengkombinasikan komponen dengan aktivitas. Contoh dari sistem statis ialah jembatan, bangunan, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan tanpa aktivitas ialah sistem tersebut tidak melaksanakan aktivitas tetapi manusia mengintervensinya. Dalam sistem jembatan misalnya,

komponen-komponen fisik sistem tidak mempunyai aktivitas tetapi manusia

mengintervensinya dengan melewatkan kendaraan di atasnya. Jika intervensi manusia diperhitungkan sebagai bagian dari sistem tersebut maka dia berubah menjadi sistem dinamis yang tidak lain adalah sistem transportasi.

Sistem statis pada dasarnya hanya ditemukan dalam rentang waktu tertentu. Dalam sistem jembatan misalnya, ketika proses pembangunan dilakukan maka proses tersebut bersifat dinamis. Tetapi ketika jembatan tersebut telah selesai maka berubah menjadi sistem statis. Berbeda dengan sistem statis, dalam

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

sistem sistem dinamis seperti sekolah, industri dan lain-lain, komponen bangunan, murid-murid, para guru, buku-buku dan kurikulum berkombinasi dalam kegiatan tertentu yang disebut belajar-mengajar.

3.7.3.4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara signifikan dengan lingkungannya. Lingkungannya hanya memberikan konteks pada sistem. Sistem tertutup memperlihatkan karakteristik keseimbangan yang terjadi karena kekakuan internal yang tetap memelihara sistem dalam keadaan semula kendati ada pengaruh dari lingkungan eksternal. Reaksi kimia yang dilakukan dalam tangki tertutup akan terjadi sehingga mencapai titik keseimbangan. Bila keadaan seimbang telah dicapai, maka keadaan terus demikian. Sistem tertutup dapat digambarkan sebagai seseorang yang menutup diri terhadap pengaruh dari luar sehingga segala yang terjadi pada dirinya adalah murni bersumber dari dalam diri. Sistem seperti ini mudah diramalkan berdasarkan kondisi awal sistem tersebut.

Berbeda dengan sistem tertutup, sistem terbuka membiarkan informasi, energi, material dan lain-lain menembus batas-batas sistem dan berinteraksi dengan lingkungannya. Beberapa contoh dari sistem terbuka ialah mahluk hidup, sistem ekologi, sistem organisasi bisnis, sistem pendidikan dan lain-lain. Sistem terbuka memperhatikan karakteristik steady state, dimana interaksi dinamis dari elemen-elemen sistem melakukan penyesuaian dengan lingkungannya. Dalam sistem pendidikan misalnya, kurikulum diubah/disesuaikan dengan perubahan keinginan pasar kerja. Jika suatu lembaga pendidikan melakukan kegiatan tanpa

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. Input Output (lulusan) (a) Input Output (lulusan) (b) Output (lulusan) (b) Output (lulusan) (b) Output (lulusan) (b) Output (lulusan) (b) Input

memperhatikan perkembangan/perubahan lingkungan eksternalnya maka lembaga pendidikan tersebut merupakan sistem tertutup.

Manjemen lembaga pendidikan melakukan proses belajar-mengajar dan bersifat terbuka terhadap lingkungan eksternalnya. Output (lulusan) dikontrol secara internal dengan menggunakan acuan standar lulusan yang telah ditetapkan. Apabila mutu lulusan dinilai belum memuaskan maka dilakukan perbaikan baik pada proses belajar mengajar dan/atau perbaikan pada proses rekrutmen mahasiswa.

Disamping keterbukaan terhadap internal, sistem juga terbuka terhadap lingkungan eksternal. Komentar pengguna lulusan terhadap mutu lulusan dikumpulkan dan berdasarkan informasi tersebut tindakan koreksi baik pada mutu proses belajar mengajar maupun mutu rekrutmen calon mahasiswa juga diperbaiki. Proses Belajar Mengajar Eksternal Lembaga Pendidikan Proses Belajar Mengajar Eksternal Lembaga Pendidikan Lembaga Pendidikan

Umpan balik internal

Lembaga Pendidikan

Umpan balik internal

Lembaga Pendidikan

Umpan balik internal

Lembaga Pendidikan

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert (Graphical Evaluation And Review Technique) Dan Vsm (Value Stream Mapping) Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

Gambar 3.4. Lembaga pendidikan Sebagai (a) Sistem Tertutup (b) Sistem Terbuka

3.8. Model Analisis Network Graphical Evaluation and Review Technique

Dalam dokumen UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 (Halaman 66-72)

Dokumen terkait