• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.2 Pembahasan Unsur Instrinsik Pada Kisah

3.2.1 Tema عوضوملا/al-maudū'u/

3.2.2.3 Klimaks ةورذ /żirwatun/

Berikut klimaks yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s dimulai dari :

Q.S Maryam 19 : 47-48

ِ َّاللّٰ ِنوُد ْنِم َنوُعْدَت اَم َو ْمُكُل ِزَتْعَأ َو )٤٧( اًّيِفَح يِب َناَك ُهَّنِإ يِ بَر َكَل ُرِفْغَتْسَأَس َكْيَلَع ٌملًَس َلاَق اًّيِقَش يِ بَر ِءاَعُدِب َنوُكَأ لَِأ ىَسَع يِ بَر وُعْدَأ َو(٤٨) /Qāla salāmun 'alaīk, sa`astagfiru laka rabbī, innahụ kāna bī ḥafiyyā (47) Wa a'tazilukum wa mā tad'ụna min dụnillāhi wa ad'ụ rabbī 'asā allā akụna bidu'ā`i rabbī syaqiyyā (48)/Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku (47) Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku" (48).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Maryam ayat 47-48 adalah ketika Ibrahim meminta pengampunan kepada Allah atas perbuatan ayahnya.

Q.S At-Taubah 9:114

ۡنَع َّلِِا ِه ۡیِبَ ِلِ َمۡیِه ٰرۡبِا ُراَفۡغِت ۡسا َناَك اَم َو ُهاَّيِا ۡۤاَهَدَع َّو ٍةَدِع ۡوَّم

ُه ۡنِم َاَّرَبَت ِ ه ِلِّل ٌّوُدَع ٗهَّنَا ۡۤٗهَل َنَّیَبَت اَّمَلَف ۚ

ؕ َّنِا

ٌمۡیِلَح ٌها َّوَ َلِ َمۡیِه ٰرۡبِا

/Wa maa kaanas tighfaaru ibraahiima li abiihi illaa 'ammaw 'idatinw wa 'adahaaa iyyaahu falammaa tabaiyana lahuuu annahuu 'aduwwul lillaahi tabarra a minh; inna Ibraahiima la awwaahum haliim/ Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya.

Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S At-Taubah 9 : 114 adalah Ibrahim membuat janji kepada bapaknya untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Q.S Al. Baqarah 2:131

ۡمِل ۡسَا ۡۤٗهُّبَر ٗهَل َلاَق ۡذِا َنۡیِمَلٰعۡلا ِ بَرِل ُت ۡمَل ۡسَا َلاَق

/Iz qoola lahuu Rabbuhuuu aslim qoola aslamtu li Rabbil 'aalamiin/

(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), "Berserahdirilah!"

Dia menjawab, "Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam." (131).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Baqarah 2 : 131 adalah Ibrahim berserah diri kepada Allah SWT atas perbuatan ayah dan kaumnya.

Q.S Asy-Syu’ara 26 : 70-82

َن ۡوُدُبۡعَت اَم ٖهِم ۡوَق َو ِهۡيِبَ ِلِ َلاَق ۡذِا (٧٠) َنۡيِفِك ٰع اَهَل ُّلَظَنَف اًماَن ۡصَا ُدُبۡعـَن ا ۡوُلاَق (٧١) ۡمُكَن ۡوُعَم ۡسَي ۡلَه َلاَق َن ۡوُع ۡدَت ۡذِا (٧٢) َن ۡوُّرُضَي ۡوَا ۡمُكَن ۡوُعَفۡنَي ۡوَا (٧٣) َن ۡوُلَعۡفَي َكِلٰذَك اَنَءٓاَبٰا ۤاَن ۡدَج َو ۡلَب ا ۡوُلاَق (٧٤) َلاَق َن ۡوُدُبۡعَت ۡمُتۡنُك اَّم ۡمُتۡيَءَرَفَا (٧٥) َن ۡوُمَدۡقَ ۡلِا ُمُكُؤٓاَبٰا َو ۡمُتـۡنَا (٧٦) َنۡيِمَلٰعۡلا َّبَر َّلِِا ۤۡىِ ل ٌّوُدَع ۡمُهَّنِاَف (٧٧) ِنۡيِد ۡهَي َوُهَف ۡىِنَقَلَخ ۡىِذَّلا (٧٨) ِنۡيِق ۡسَي َو ۡىِنُمِع ۡطُي َوُه ۡىِذَّلا َو (٧٩) ِنۡيِف ۡشَي َوُهَف ُت ۡض ِرَم اَذِا َو (٨٠) ِن ۡيِي ۡحُي َّمُث ۡىِنُتۡيِمُي ۡىِذَّلا َو (٨١)ؕ ِنۡيِ دلا َم ۡوَي ۡىِتـَٔــْيِٓطَخ ۡىِل َرِفۡغَّي ۡنَا ُعَم ۡطَا ۤۡىِذَّلا َو (٨٢)

/Iz qoola li abiihi wa qawmihii maa ta'buduun (70) Qooluu na'budu asnaaman fanazallu lahaa 'aakifiin (71) Qoola hal yasma'uuna kum iz tad'uun (72) Aw yanfa'uunakum aw yadurruun (73) Qooluu bal wajadnaaa aabaaa 'anaa kazaalika yaf'aluun (74) Qoola afara 'aitum maa kuntum ta'buduun (75) Antum wa aabaaa'ukumul aqdamuun (76) Fa innahum 'aduwwwul liii illaa Rabbal 'aalamiin (77) Allazii khalaqanii fa Huwa yahdiin (78) Wallazii Huwa yut'imunii wa yasqiin (79) Wa izaa mardtu fahuwa yashfiin (80) Wallazii yumiitunii summa yuhyiin (81)Wallaziii atma'u ai yaghfira lii khatiii' atii Yawmad Diin (82) /Ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Apakah yang kamu sembah?" (70) Mereka menjawab, "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya." (71) Dia (Ibrahim) berkata,

"Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa (kepadanya)? (72) Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?" (73) Mereka menjawab, "Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang kami berbuat begitu." (74) Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu memperhatikan apa yang kamu sembah (75) kamu dan nenek moyang kamu yang terdahulu?

halnya Tuhan seluruh alam (77) (yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku, (78) dan Yang memberi makan dan minum kepadaku (79) dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku (80) dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali) (81) dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat." (82).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Asy-Syu’ara 26 : 70-82 adalah Ibrahim menasehati kaumnya tentang apa yang mereka sembah dan hanya Allah SWT yang pantas untuk disembah.

Q.S Al-Ankabut 29 : 16

ُقَّتا َو َ هاللّٰ اوُدُب ۡعا ِهِم ۡوَقِل َلاَق ۡذِا َمۡيِه ٰرۡبِا َو ُه ۡو

َن ۡوُمَلۡعَت ۡمُتـۡنُك ۡنِا ۡمُكـَّل ٌرۡيَخ ۡمُكِل ٰذ ؕ (١٦)

/Wa Ibrahiima iz qoola liqawmihi' budul laaha wattaquuhu zaalikum khayrul lakum in kuntum ta'lamuun/ Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya.

Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui (16).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Ankabut 29 : 16 adalah Ibrahim memrintahkan kaumnya agar menyembah Allah SWT.

Q.S Al-Ankabut 29 : 24-25

ِراَّنلا َنِم ُ هاللّٰ ُهٮ ٰجۡنَاَف ُه ۡوُق ِ رَح ۡوَا ُه ۡوُلُتۡقا اوُلاَق ۡنَا َّۤلِِا ٖۤهِم ۡوَق َبا َوَج َناَك اَمَف ٍم ۡوَقِ ل ٍتٰيٰ َلِ َكِل ٰذ ۡىِف َّنِا ؕ

َن ۡوُنِم ۡؤُّي (٢٤) ِةَمٰيِق ۡلا َم ۡوَي َّمُث اَيۡنُّدلا ِةوٰيَحۡلا ىِف ۡمُكِنۡيَب َةَّد َوَّم اًناَث ۡوَا ِ هاللّٰ ِن ۡوُد ۡنِ م ۡمُتۡذَخۚ َّتا اَمَّنِا َلاَق َو َنۡي ِر ِصهن ۡنِ م ۡمُكـَل اَم َو ُراَّنلا ُمُكٮ ٰوۡاَم َّو اًضۡعَب ۡمُكُضۡعَب ُنَعۡلَي َّو ٍضۡعَبِب ۡمُكُضۡعَب ُرُف ۡكَي (٢٥) /Famaa kaana jawaaba qawmihiii illaaa an qooluqtuluuhu aw harriquuhu faanjaahul laahu minan naar; inna fii zaalika la Aayaatil laqawminy yu'minuun (24) Wa qoola innamat takhaz tum min duunil laahi awsaanam

mawaddata bainikum fil hayaatid dunyaa summa yawmal qiyaamati yakfuru ba'dukum biba 'dinw wa yal'anu ba'dukum ba'danw-wa yal'anu ba'dukum ba'danw wa maa waakumun Naaru wa maa lakum min naasiriin (25)/Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan,

"Bunuhlah atau bakarlah dia," lalu Allah menyelamatkannya dari api.

Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang beriman. (24) Dan dia (Ibrahim) berkata,

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu."(25).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Ankabut 29 : 24-25 adalah kaumnya membakar Ibrahim dan Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya dengan menyelamatkan Ibrahim dari api.

Q.S Ash-Shaffat 37 : 96-99

َن ۡوُلَمۡعَت اَم َو ۡمُكَقَلَخ ُ هاللّٰ َو (٩٦) ِمۡی ِحَجۡلا ىِف ُه ۡوُقۡل َاَف اًناَیۡنُب ٗهَل ا ۡوُنۡبا اوُلاَق (٩٧) اًدۡیَك هِب ا ۡوُداَرَاَف َنۡیِلَف ۡسَ ۡلِا ُمُهٰنۡلَعَجَف (٩٨) ِنيِدْهَیَس ىِ بَر ٰىَلِإ ٌبِهاَذ ىِ نِإ َلاَق َو (٩٩)

/Wallaahu khalaqakum wa maa ta'maluun (96) Qoolub nuu lahuu bun yaanan fa alquuhu fil jahiim (97) Fa araaduu bihii kaidan faja 'alnaahumul asfaliin (98) Wa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn (99)/Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu" (96) Mereka berkata, "Buatlah bangunan (perapian) untuknya (membakar Ibrahim); lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu"(97) Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan

(membakar)nya, (namun Allah menyelamatkannya), lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina (98) Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. (99)

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Ash-Shaffat 37: 96-99 adalah Allah menyelamatkan Ibrahim dari perbuatan makar kaumnya dan mereka menjadi orang-orang yang hina dan Ibrahim pergi menghadap Tuhannya dengan meminta petunjuk.

Q.S Az-Zukhruf 43 : 26-27

َن ۡوُدُبۡعَت اَّمِ م ٌءٓاَرَب ۡىِنَّنِا ٖۤهِم ۡوَق َو ِهۡيِبَ ِلِ ُمۡيِه ٰرۡبِا َلاَق ۡذِا َو (٢٦) ِنۡيِد ۡهَيَس ٗهَّنِاَف ۡىِنَرَطَف ۡىِذَّلا َّلِِا (٢٧) /Wa iz qoola Ibraahiimu liabiihi wa qawmihiii innane baraaa'um mimmaa ta'budo (26) Illal lazii fataranii innahuu sa yahdiin (27)/ Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu sembah (26) kecuali (kamu menyembah) Allah yang menciptakanku; karena sungguh, Dia akan memberi petunjuk kepadaku."(27).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Az-Zukhruf 43 : 26-27 adalah Ibrahim berlepas diri dari apa yang disembah oleh ayah dan kaumnya.

Q.S Al-An’am

/Falammmaa ra ashshamsa baazighatan qoola haazaa Rabbii haazaaa akbaru falammaaa afalat qoola yaa qawmi innii bariii'um mimmaa tushrikuun (78) Innnii wajjahtu wajhiya lillazii fataras samaawaati wal arda haniifanw wa maaa ana minal mushrikiin (79)/Kemudian ketika dia

melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini lebih besar."

Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. "(78) Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik (79).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-An’am 6: 78-79 adalah ketika Ibrahim tidak menemukan Tuhannya lalu dia berserah diri kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah SWT.

Q.S Al-Anbiya’ 18 : 69-71

َمۡيِه ٰرۡبِا ىٰٓلَع اًمٰلَس َّو اًد ۡرَب ۡىِن ۡوُك ُراَنٰي اَنۡلُق (٦٩) َنۡي ِرَس ۡخَ ۡلِا ُمُهٰنۡلَعَجَف اًدۡيَك ٖهِب ا ۡوُداَرَا َوۚ (٧٠) ُه ٰن ۡيَّجَنَو َنۡيِمَلٰعۡلِل اَه ۡيِف اَن ۡكَرٰب ۡىِتَّلا ِض ۡرَ ۡلِا ىَلِا اًط ۡوُل َو (٧١)

/Qulnaa yaa naaru kuunii bardanw wa salaaman 'alaaa Ibraahiim (69) Wa araaduu bihii kaidan faja'alnaahumul akhsariin (70) Wa najjainaahu wa Luutan ilal ardil latii baaraknaa fiihaa lil 'aalamiin (71)/Kami (Allah) berfirman, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!"(69)Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi (70) Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam (71)

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Anbiya’ 18 : 69-71 adalah Allah menyelamatkan Ibrahim dari perbuatan makar raja dan kaumnya dengan membuat api menjadi dingin dan membuat orang-orang tersebut menjadi hina.

Q.S Maryam 19:49

َب ۡوُقۡعَي َو َق ٰح ۡسِا ۤٗهَل اَنۡبَه َو ِ هاللّٰ ِن ۡوُد ۡنِم َن ۡوُدُبۡعَي اَم َو ۡمُهَلَزَت ۡعا اَّمَلَف

اًّيِبَن اَنۡلَعَج ًّلًُك َو ؕ (٤٩)

/Falamma' tazalahum wa maa ya'buduuna min duunil laahi wahabnaa lahuu is-haaqa wa ya'quub, wa kullan ja'alnaa Nabiyyaa (49)/ Maka ketika dia (Ibrahim) sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Yakub. Dan masing-masing Kami angkat menjadi nabi (49).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Maryam 19 : 49 adalah ketika Ibrahim menjauh dari ayah dan kaumnyakarena Allah, maka Allah menggantikannya dengan orang-orang yang lebih baik daripada mereka dan Allah menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya'qub, yakni seorang putra dan cucu.

Q.S Ash-Shaffat 37 : 102-111

ُمۡيِه ٰرۡبِاۤهي (١٠٤) َنۡيِنِس ۡحُمۡلا ى ِز ۡجَن َكِلٰذَك اَّنِا ۚ اَي ۡءُّرلا َتۡقَّدَص ۡدَق (١٠٥) اُؤٰٓلَب ۡلا َوُهَل اَذ ٰه َّنِا ُنۡيِبُمۡلا(١٠٦) ٍمۡيِظَع ٍحۡبِذِب ُهٰنۡيَدَف َو (١٠٧) َنۡي ِر ِخٰ ۡلِا ىِف ِهۡيَلَع اَن ۡكَر َت َو (١٠٨) َمۡيِه ٰرۡبِا ىٰٓلَع ٌمٰلَس

(١٠٩) َن ۡيِنِس ۡحُم ۡلا ى ِز ۡجَن َكِلٰذَك (١١٠) َنۡيِنِم ۡؤُم ۡلا اَنِداَبِع ۡنِم ٗهَّنِا (١١١) / Wa naadainaahu ai yaaaa Ibrahiim (104) Qad saddaqtar ru'yaa; innaa kazaalika najzil muhsiniin (105) Inna haazaa lahuwal balaaa'ul mubiin (106) Wa fadainaahu bizibhin 'aziim (107) Wa taraknaa 'alaihi fil aakhiriin (108) Salaamun 'alaaa Ibraahiim(109) Kazaalika najzil muhsiniin (110) Innahuu min 'ibaadinal mu'miniin (111)/ Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim! (104) sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (105) Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata (106) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar (107) Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan

orang-orang yang datang kemudian, (108) "Selamat sejahtera bagi Ibrahim"

(109) Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik (110) Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman (111).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Ash-Shaffat 37 : 103-111 adalah Ibrahim telah melaksanakan perintah Allah yaitu untuk menyembelih Ismail dan Allah menebuskan dengan seekor kambing gibasy, maka Allah memberikan balasan untuk Ibrahim dengan mengabadikan pujian baginya.

Q.S Al-Hijr 16 : 54-56

ٰٓلَع ۡىِن ۡوُمُت ۡرَّشَبَا َلاَق

َن ۡوُرِ شَبُت َمِبَف ُرَبِكۡلا َىِنَّسَّم ۡنَا ى (٥٤) َنِ م ۡنُكَت َلََف ِ قـَحۡلاِب َكٰن ۡرَّشَب ا ۡوُلاَق َنۡیِطِنٰقۡلا (٥٥) َن ۡوُّلٓاَّضلا َّلِِا ۡۤ هِ بَر ِةَم ۡحَّر ۡنِم ُطَنۡقَّي ۡنَم َو (٥٦) َلاَق /Qoola abashshartumuunii 'alaaa am massaniyal kibaru fabima tubashshiruun (54) Qooluu bashsharnaaka bilhaqqi falaa takum minal qoonitiin (55) Qoola wa mai yaqnatu mir rahmati Rabbihiii illad daaaluun (56)/ Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"(54) Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa"(55) Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat"(56)

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Hijr 16 : 54-56 adalah Ibrahim merasa heran dengan kabar yang disampaikan para malaikat karena usianya yang sudah lanjut, tetapi ia tidak berputus dari rahmat Allah.

Q.S Adz-Dzariyat 51 : 30-34 ِكُّبَر َلاَق ِكِلٰذَك ا ۡوُلاَق

ُمۡيِلَعۡلا ُمۡيِكَحۡلا َوُه ٗهَّنِا ؕ (٣٠) َن ۡوُلَس ۡرُمۡلا اَهُّيَا ۡمُكُب ۡطَخ اَمَف َلاَق (٣١) ىٰلِا ۤاَنۡلِس ۡرُا ۤاَّنِا ا ۤۡوـُلاَق َنۡيِم ِر ۡجُّم ٍم ۡوَق (٣٢) ٍنۡيِط ۡنِ م ًةَراَج ِح ۡمِهۡيَلَع َلِس ۡرُنِل (٣٣) َنۡيِف ِر ۡسُمۡلِل َكِ بَر َدۡنِع ًةَم َّوَسُّم (٣٤)

/Qooluu kazaaliki qoola Rabbuki innahuu huwal hakiimul 'aliim (30) Qoola famaa khatbukum ayyuhal mursaluun (31) Qooluuu innaaa ursilnaaa ilaa qawmim mujrimiin (32) Linursila 'alaihim hijaa ratam min tiin (33) Musawwamatan 'inda rabbika lilmusrifiin (34) / Mereka berkata,

"Demikianlah Tuhanmu berfirman. Sungguh, Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui" (30) Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan?" (31) Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), (32) agar Kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras) (33) yang ditandai dari Tuhanmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas (34).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Adz-Dzariyat 51 : 30-34 adalah Allah memerintahkan para malaikat untuk memberikan hukuman kepada golongan manusia yang sudah melampaui batas ataupun yang tidak pernah patuh kepada Allah.

Q.S Al-Baqarah 2 : 129-130

َزُي َو َةَم ۡك ِحۡلا َو َبٰتِكۡلا ُمُهُمِ لَعُي َو َكِتٰيٰا ۡمِهۡيَلَع ا ۡوُلۡتَي ۡمُهۡنِ م ًلِ ۡوُسَر ۡمِهۡيِف ۡثَعۡبا َو اَنَّبَر ۡمِهۡيِ ك

ؕ َتۡنَا َكَّنِا

ُمۡيِكَحۡلا ُزۡي ِزَعۡلا (١٢٩) َنۡي ِحِلهصلا َنِمَل ِةَر ِخٰ ۡلِا ىِف ٗهَّنِا َو َۚ اَيۡنُّدلا ىِف ُهٰنۡيَفَط ۡصا ِدَقَل َو ُبَغ ۡرَّي ۡنَم َوؕ ٗهَسۡفَن َهِفَس ۡنَم َّلِِا َم ٖه ٰرۡبِا ِةَّلِ م ۡنَع (١٣٠) /Rabbanaa wab'as fiihim Rasuulam minhum yatluu 'alaihim aayaatika wa yu'allimuhumul Kitaaba wal Hikmata wa yuzakkiihim; innaka Antal 'Aziizul Hakiim (129) Wa manny yarghabu 'am-Millarti Ibraahiima illaa

man safiha nafsah; wa laqadis tafainaahu fid-dunyaa wa innaho fil aakhirati laminas saalihiin (130)/Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."(129) Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang shalih (130).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Baqarah 2 : 129-130 adalah kesempurnaan doa Nabi Ibrahim untuk penduduk kota Makkah, yaitu dia memohon kepada Allah semoga Allah mengutus untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri.

Q.S Al-Baqarah 2 : 132

َّلِِا َّنُت ۡوُمَت َلًَف َنۡيِ دلا ُمُكـَل ىٰفَط ۡصا َ هاللّٰ َّنِا َّىِنَبٰي ُؕب ۡوُقۡعَي َو ِهۡيِنَب ُم ٖه ٰرۡبِا ٓاَهِب ىهص َو َو َؕن ۡوُمِل ۡسُّم ۡمُتـۡنَا َو

(١٣٦) /Wa wassaa bihaaa Ibraahiimu baniihi wa Ya'quub, yaa baniyya innal laahas tafaa lakumud diina falaa tamuutunna illaa wa antum muslimuun (132)/ Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."(132).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Al-Baqarah 2 : 132 adalah Ibrahim memberi wasiat kepada anak dan cucunya agar selalu berada dijalan Allah SWT.

Q.S Ali Imran 3 : 67-68

َنیِك ِرْشُمْلا َنِم َناَك اَم َو اًمِلْسُم اًفیِنَح َناَك ْنِكَل َو اًّیِناَرْصَن لِ َو اًّيِدوُهَي ُمیِهاَرْبِإ َناَك اَم (٦٧) ىَل ْوَأ َّنِإ َنیِنِم ْؤُمْلا ُّيِل َو ُ َّاللّٰ َو اوُنَمآ َنيِذَّلا َو ُّيِبَّنلا اَذَه َو ُهوُعَبَّتا َنيِذَّلَل َمیِهاَرْبِإِب ِساَّنلا (٦٨)

/Maa kaana Ibraahiimu Yahuudiyyanw wa laa Nasraa niyyanw wa laakin kaana Haniifam Muslimanw wa maa kaana minal mushrikiin(67) Innaa awlan naasi bi Ibraahiima lallaziinat taba 'uuhu wa haazan nabiyyu wallaziina aamanuu; wallaahu waliyyul mu'miniin (68)/Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik(67) Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman (68).

Adapun plot dalam bentuk klimaks pada Q.S Ali Imran 3 : 67-68 adalah orang yang paling berhak mengakui Nabi Ibrahim ialah orang-orang yang mengikuti agamanya dan Nabi Muhammad Saw serta orang-orang yang beriman dari kalangan sahabat-sahabatnya, yaitu kaum Muhajirin dan kaum Ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka sesudah mereka tiada.

Dokumen terkait