• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.2. Penyajian dan Analisis Data

4.2.4. Kode Simbolik

Merupakan aspek pengkodean fiksi yang paling khas bersifat struktural atau tepatnya menurut konsep Barthez adalah pasca struktural. Dalam suatu teks verbal, perlawanan yang bersifat simbolik seperti ini dapat dikodekan melalui istilah-istilah retoris seperti antitesis yang merupakan hal yang istimewa dalam sistem simbol barthez. Pada lirik lagu diatas yang tergolong kedalam kode simbolik adalah :

Bait 1 dan 4 Lirik 1 ” KPK Di Dadaku”

Gambar 4.8. Peta Tanda Bait 1 dan 4 Lirik 1 1. Signifier (penanda) KPK Di Dadaku 2. Signified (petanda) Persoalan korupsi ditangani oleh institusi penegak hukum KPK 3. Denotative sign (tanda denotatif) Lahirnya KPK didasarkan pada

perkembangan pemikiran di dunia hukum bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. 4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif) KPK berarti lembaga pemberantasan korupsi yang ada di dada mereka sebagai harapan bangsa

5. Connotative Signified (Petanda Konotatif)

Kinerja KPK selalu mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam pemberantasan korupsi

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

KPK sebagai lembaga independent, artinya taring-taring keadilan mulai tumbuh untuk memberantas korupsi yang semakin merajalela

Sumber: diolah peneliti Signifier/Penanda

KPK saat ini sudah menjadi kebanggan dari masyarakat Indonesia terutama masyarakat yang mendukung adanya pemberantasa korupsi.

Signified/Petanda

Persoalan korupsi merupakan masalah pidana atau kriminalitas yang jelas melawan hukum. Masalah pidana, kriminalitas maupun tindakan melawan hukum lain telah memiliki institusi penegak hukum, sehingga mereka sudah percaya dengan kapasitas KPK.

Level denotasi

Lahirnya KPK didasarkan pada perkembangan pemikiran di dunia hukum bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. Label demikian dianggap tepat untuk

disematkan dalam konteks Indonesia, mengingat daya rusak praktek korupsi telah mencapai level tinggi. Masyarakat memang sudah peracaya bahwa KPK adalah lembaga hukum yang paling bersih dan selalu ada di hati masyarakat Indonesia. Level konotasi

KPK berarti lembaga pemberantasan korupsi yang ada di dada mereka bisa berupa logo atau hanya sebuah tulisan yang barada tepat di dada mereka untuk selalu mendukung kinerja KPK.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa KPK sebagai lembaga independent, artinya tidak boleh ada intervensi dari pihak lain dalam penyelidikannya agar diperoleh hasil sebaik mungkin. KPK juga sebagai control sososial dimana selama ini badan hukum kita masih mandul. Jika ada beberapa pejabat yang teriak-teriak karena ulah KPK, harus dipertanyakan kembali kepada para pejabat itu, berteriak karena takut ikut terseret ataukah konpensasi atas kesalahan sendiri. Dan perlu pertanyakan kembali mengapa tidak berani teriak ketika kantong terisi uang haram. KPK juga sebagai barometer Negara terhadap pandangan Negara lain. Mungkin korupsi di Indonesia sebagai fenomena gunung es dan mungkin hanya 0,5 persen saja yang terbongkar. Tapi justru membanggakan karena taring-taring keadilan mulai tumbuh. Masyarakat sudah melihatnya takut karena kita selama ini terbiasa dibius oleh rezim sebelumnya dan menganggap aneh apabila keadaan itu memerlukan konsekuensi yang berat. Berbagai upaya dilakukan untuk mengusik eksistensi KPK. Ada yang langsung meminta pembubaran ataupun mengamputasi peran KPK secara terselubung.

Bait 3 Lirik 1 dan 4 ” Jayalah negaraku”

Gambar 4.9. Peta Tanda Bait 3 Lirik 1 dan 4 1. Signifier (penanda) Jayalah negaraku 2. Signified (petanda) Indonesia mencoba mensejajarkan diri dengan negara-negara Eropa yang sudah mencapai kemajuannya 3. Denotative sign (tanda denotatif) Negara Indonesia memninginkan negaran yang bersih dari korupsi dan bisa

berkembang dengan baik

4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif) Perkembangan Indonesia dalam dunia politik termasuk cepat dibandingkan dengan bidang lainnya

5. Connotative Signified (Petanda Konotatif)

Perkembangan politik Indonesia yang baik dapat menjadikan Indonesia bangsa yang berjaya 6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Politik yang terjadi di Indonesia masih dalam tahap pendewasaaan, sehingga masih banyak kekurangan. Hal ini karena sikap para elit politik Indonesia yang masih tergolong haus akan kekuasaan

Sumber: diolah peneliti Signifier/Penanda

Politik yang terjadi di Negara itu sendiri yang dalam hal ini adalah Indonesia masih dalam tahap pendewasaaan. Sehingga masih banyak terlihat kekurangan dalam dunia perpolitikan di Indonesia yang nantinya bisa membuat Indonesia Jaya kembali.

Signified/Petanda

Indonesia merupakan Negara dunia kegita, yang dalam artian bahwa Indonesia tergolong dalam kelompok Negara berkembang. Dalam proses perkembangan itu, Indonesia mencoba mensejajarkan diri dengan Negara-negara Eropa yang sudah terlebih dahulu mencapai kemajuan.

Level denotasi

Negara Indonesia memang memninginkan bahwa negaranya ini bersih dari segala hal yang berbau korupsi dan bisa berkembang seperti negara – negara yang lain. Level konotasi

Perkembangan dalam dunia politik juga tidak kalah cepatnya dibanding dengan perkembangan sendi-sendi kehidupan lainnya seperti ekonomi dan ilmu pengetahuan, sehingga diharapkan negara Indonesia bisa berjaya dan menjadi kuat.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai Negara berkembangan, politik yang terjadi di Negara itu sendiri yang dalam hal ini adalah Indonesia masih dalam tahap pendewasaaan. Sehingga masih banyak terlihat kekurangan dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Demikian juga dengan sikap para elit politik Indonesia yang masih tergolong haus akan kekuasaan. Oleh karena banyak kita temui kecurangan dalam pelaksanaan politik di Indonesia. Baik dari sikap para pejabat tinggi Negara maupun para elit politik tersebut. Seakan-akan mereka haus akan harta dan tahta. Bukan sekedar menjalanakan tugas dan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat.

Bait 4 Lirik 2 ” KPKkebanggaanku”

Gambar 4.10. Peta Tanda Bait 4 Lirik 2 1. Signifier (penanda) KPK kebanggaanku 2. Signified (petanda) Kehadiran KPK memiliki kuda-kuda konstitusional yang sangat kokoh 3. Denotative sign (tanda denotatif) Kebanggan terhadap KPK merupakan hal yang wajar yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia

4. Connotative Signifier (Penanda Konotatif) Kebanggan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia terhadap kinerja KPK

5. Connotative Signified (Petanda Konotatif)

Masyarakat Indonesia bangga terhadap negaranya sendiri dengan adanya KPK

6. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Melihat sikap KPK yang tergolong tegas dan tepat, menjadi terapi shock kepada para koruptor lainnya, sehingga masyarakat merasa bangga dengan kinerja KPK sebagai lembaga pemberantas korupsi

Sumber: diolah peneliti Signifier/Penanda

Status independensi KPK dalam pelaksaaan tugas dan kewenangan konstitusionalnya terutama para pejabat dan pimpinan KPK menjadi sangat kuat. Signified/Petanda

Kehadiran KPK sebagai lembaga khusus pemberantasan korupsi, memiliki kuda-kuda konstitusional yang sangat kokoh sehingga argumentasi dalil yang terbangun secara sistematis dan besar untuk menjatuhkan KPK menjadi sia-sia.

Level denotasi

Kebanggan terhadap KPK merupakan hal yang wajar yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia, karena memang masyarakat sendiri selalu menuntut kinerja

KPK tidak lagi lamban atau bisa diartikan bahwa masyarakat meminta agar KPK langsung menangkkap semua pejabat yeng terlibat dalam kasus korupsi.

Level konotasi

Kebanggan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia adalah bangga terhadap bangsa negaranya sendiri.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa melihat dari sikap KPK yang tergolong tegas dan tepat itu, mungkin menjadi terapi shock kepada para koruptor lainnya. Secara tidak langsung kewenangan KPK yang terkadang dianggap melanggar privasi seseorang ini, menjadi salah satu hal yang dapat membuat orang untuk berpikir ulang untuk melakukan tindak pidana korupsi karena takut di tangkap oleh KPK yang datang seperti angin tanpa bisa diduga, sehingga KPK layak menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia yang memang mengharapkan adanya kebersihan dari elit – elit politik.

Dokumen terkait