HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.4 Uji Hipotesis
4.2.4.3. Koefisien determinasi (R 2)
Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya
variasi variabel terikat (dependent variable) yang dipengaruhi oleh variasi variabel
bebas (independent variable). Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji
regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R2.Apabila
65 mendekati nol maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan
variabel dependen. Adjusted R square digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh
faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.8
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Likuiditas, Free Cash Flow, Leveragea
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kebijakan Dividen Sumber: Output SPSS, 2015.
Pada tabel 4.8 dinyatakan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, free
cash flow dan ukuran perusahaan tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang
ditunjukkan oleh kolom variables removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah
metode enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis
persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien
determinasi. Pada model summary, apabila R semakin besar berarti hubungan antar
variabel semakin erat. Tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.9
Hubungan Antar Variabel
Nilai R Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .564a .419 .537 .31588 1.771
b. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,564 atau 56,4% yang
berarti bahwa hubungan antara dividend payout ratio dengan variabel bebasnya
profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow dan ukuran perusahaan adalah
cukup erat. Pada tabel ditunjukkan nilai adjusted R square dalam penelitian ini yaitu
sebesar 0,537 yang berarti 53,7% variasi dari dividend payout ratio dijelaskan oleh
kelima variabel bebas tersebut, sedangkan sisanya 47,3% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini, misalnya tingkat pertumbuhan, size, risiko,
pajak perusahaan dan sebagainya.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Bahwa secara parsial profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Halim (2013) dan Hardiatmo (2013).
Kenaikan atau penurunan nilai profitabilitas akan mempengaruhi tinggi
rendahnya pembayaran dividen tunai. Hal ini mungkin disebabkan
perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba besar berarti
perusahaan dapat menciptakan pendanaan internal bagi perusahaan
67 untuk ditahan menjadi laba ditahan dan dibagikan kepada para pemilik
sebagai dividen. Menurut Wirjolukito, et al dalam Hardiatmo, 2013)
menyatakan bahwa pihak manajemen akan membayarkan dividen
untuk memberikan “sinyal” mengenai keberhasilan perusahaan dalam
membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen adalah fungsi dari keuntungan.
Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan
apabila hendak membayar dividen.
b. Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio CR (Current
Ratio), bahwa secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen. Artinya, walaupun ditingkatkan variabel likuiditas
sebesar satu satuan maka kebijakan dividen tidak akan meningkat. Hasil
ini sejalan dengan kesimpulan dari penelitian Hardiatmo (2013) yang
menyatakan bahwa variabel likuiditas tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara hasil penelitian
Lopolusi (2013) yang menyimpulkan bahwa variabel likuiditas
berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Ketidaksignifikanan
variabel likuiditas terhadap kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio)
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya likuiditas tidak berpengaruh pada
besar kecilnya pembayaran dividen. Semakin likuid suatu perusahaan
belum tentu dapat membayar dividen kepada para investornya. Bisa saja
perusahaan tersebut sedang dalam pertumbuhan yang sangat
68 lain semakin tidak likuid suatu perusahaan bisa saja dapat membayar
dividen kepada para investornya karena bisa saja mereka memiliki modal
sendiri yang tinggi yang dapat menutup sebagian besar utang lancarnya.
c. Hasil pengujian variabel leverage yang diproksikan dengan DER (Debt to
Equity Ratio) pada penelitian ini menunjukkan bahwa, secara parsial
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil ini
sejalan dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Santoso
(2013). Namun, hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan kesimpulan
dari penelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013), di mana hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian leverage yang tidak berpengaruh
signifikan tersebut mungkin saja disebabkan apabila perusahaan
menentukan bahwa pelunasan utangnya akan diambil dari laba ditahan,
berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya
untuk keperluan tersebut, yang ini berarti hanya sebagian kecil saja
pendapatan yang dapat dibayarkan sebagai dividen. Besarnya leverage
keuangan tergantung dari besar kecilnya beban bunga akibat adanya
modal pinjaman (hutang). Semakin tinggi leverage keuangan maka
semakin tinggi pula risiko financial yang harus ditanggung oleh
perusahaan. Gupta mengungkapkan bahwa utang bepengaruh negatif
terhadap kebijakan dividen. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
proporsi utang atau semakin meningkatnya utang yang digunakan dalam
69 d. Hasil pengujian variabel free cash flow pada penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Hasil ini konsisten dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh
Lopolusi (2013), namun bertolak belakang dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rosdini (2009) yang menyatakan bahwa free cash flow
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian free
cash flow yang tidak berpengaruh tersebut menunjukkan bahwa, setiap
kenaikan maupun penurunan aliran kas bebas tidak mempengaruhi
besarnya kebijakan dividen. Berbagai kondisi perusahaan dapat
mempengaruhi nilai aliran kas bebas, misalnya bila perusahaan memiliki
aliran kas bebas tinggi dengan tingkat pertumbuhan rendah maka aliran
kas bebas ini seharusnya didistribusikan kepada pemegang saham, tetapi
bila perusahaan memiliki aliran kas bebas tinggi dan tingkat pertumbuhan
tinggi maka aliran kas bebas ini dapat ditahan sementara dan bisa
dimanfaatkan untuk investasi periode mendatang. Karena kondisi diatas,
maka mengindikasikan bahwa aliran kas bebas yang besar dalam suatu
perusahaan belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan
membagikan dividen dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan ketika perusahaan memiliki aliran kas bebas yang kecil.
e. Hasil pengujian variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Hal ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian Hardiatmo, Daljono (2013) yang menyimpulkan
70 dividen. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses
yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan
masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke
pasar modal karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk
fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih
besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen
yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Damayanti dan Achyani,
2006).
f. Profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow dan ukuran perusahaan
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan
dividen. Hal ini berarti dalam mengambil keputusan dalam pembagian
dividen tunai, perusahaan akan memperhatikan profitabilitas, likuiditas,
leverage, free cash flow dan ukuran perusahaan secara bersama-sama dan
berdasarkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,537 yang berarti 53,7%
variasi dari dividend payout ratio dijelaskan oleh kelima variabel bebas
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN