• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Hasil Analisis Koherensi

3.1.1 Koherensi Berpenanda

3.1.1.2 Koherensi Kontras

 

3.1.1.2 Koherensi Kontras

Koherensi kontras merupakan hubungan makna perlawanan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain (Sumadi, 1998:66). Dalam koherensi kontras bagian kalimat atau paragraf yang satu dengan yang lain saling bertentangan. Konjungsi yang digunakan dalam koherensi ini berupa sebaliknya, akan tetapi, tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu, meskipun demikian, dsb. Berikut adalah contoh yang mengandung makna perlawanan.

(68) (a) Ketiga calon presiden sama-sama mengusung ekonomi kerakyatan yang akan membuka lapangan kerja baru. (b) Namun program ekonomi ketiga capres untuk mengurngi pengangguran tidak menawarkan suatu konsep yang jelas, dan lebih bersifat wacana. (c) Seharusnya dipaparkan apa yang akan dikerjakan untuk memperbaiki aset, melakukan perubahan paradigma pendidikan, perubahan dalam mendapatkan kredit dan sebagainya.

(Kedaulatan Rakyat, 4 Juli 2009)

Contoh (68) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (68a), (68b), dan (68c). Makna yang diperlawankan yaitu pada kalimat pertama dengan kalimat

   

berikutnya. Kalimat (68a) berlawanan dengan kalimat (68b) dan (68c). Jadi contoh (68) merupakan koherensi kontras atau pertentangan yang ditandai dengan

konjungsi namun. Oleh sebab itu pada contoh (68) terdapat koherensi kontras.

Hubungan koherensi terjadi antara ketiga calon presiden sama-sama mengusung ekonomi kerakyatan yang sakan membuka lapangan kerja baru dan program ekonomi ketiga capres untuk mengurngi pengangguran tidak menawarkan suatu konsep yang jelas, dan lebih bersifat wacana.

(69) (a) Kita menggunakan kata ‘lagi-lagi’ karena peristiwa serupa sudah berulang kali terjadi. (b) Dalam berbagai kesempatan, pihak PT KA juga menyatakan telah berusaha membenahi fasilitas pengamanan, terutama di jalur-jalur rawan kecelakaan. (c) Namun, mengapa kecelakaan maut terus terjadi? (d) Mengapa begitu mudah nyawa melayang?

(Kedaulatan Rakyat, 7 Juli 2009)

Contoh (69) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (69a), (69b), (69c), dan (69d). Kalimat (69b) dinyatakan bahwa PT KA telah berusaha membenahi fasilitas pengamanan, terutama di jalur-jalur rawan kecelakaan. Kalimat (69c) menyatakan bahwa mengapa kecelakaan maut terus terjadi, maksudnya kalau PT KA telah berusaha membenahi fasilitas pengamanan di jalur-jalur rawan kecelakaan tapi kenapa kecelakaan maut masih saja terjadi. Kedua kalimat itu saling bertentangan yang dinyatakan dengan penanda namun. Dari contoh tersebut tampak bahwa pada contoh (69) terdapat koherensi kontras.

   

(70) (a) Langkah penutupan rekening liar ini juga terkesan tidak pandang bulu. (b) Buktinya, dari data bulan Juni 2009, dari sebanyak 72 rekening liar yang sudah ditutup oleh Departemen Keuangan termasuk di dalamnya adalah rekening Departemen Keuangan sendiri. (c) Namun, besarnya Heinus tidak banyak, sekitar Rp 2 sampai 3 miliar.

(Kedaulatan Rakyat, 8 Juli 2009)

Contoh (70) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (70a), (70b), dan (70c). Kalimat (70b) dinyatakan bahwa buktinya, maksudnya penutupan rekening liar yang tidak pandang bulu, menjelaskan pada bulan Juni 2009 dari 72 rekening liar yang sudah ditutup oleh Depertemen Keuangan termasuk didalamnya adalah rekening Keuangan Depertemen Keuangan sendiri. Kalimat (70c) menyatakan bahwa besarnya Heinus tidak banyak hanya sekitar Rp 2 sampai 3 miliar saja. Kedua hal tersebut saling bertentangan yang dinyatakan dua kalimat itu dihubungakan dengan penenda namun. Dari contoh tersebut tampak adanya koherensi kontras.

(71) (a) Kita tentu tidak menginginkan flu babi mewabah seperti halnya flu burung. (b) Menimbulkan kekhawatiran di makna-mana. (c) Memunculkan kepanikan karena tingkat keganasannya, sehingga merenggut bayak nyawa manusia. (c) Dalam kaitan ini, tanggung jawab untuk mengantisipasinya tidak hanya terbeban di pundak

Depkes beserta jajarannya di daerah-daerah. (d) Namun juga perlu

keterlibatan instansi dan institusi lain, seperti Dephub yang mengelola transportasi lalu lintas manusia.

   

(Kedaulatan Rakyat, 13 Juli 2009)

Contoh (71) terdiri dari empat kalimat, yaitu kalimat (71a), (71b), (71c), dan (71d). Kalimat (71c) dijelaskan bahwa dalam kaitan ini, maksudnya tingkat keganasan flu babi untuk mengantisipasinya bukan hanya tanggung jawab dari Depkes beserta jajarannya. Kalimat (71d) dikataan bahwa instansi dan institusi lain juga harus ikut terlibat. Kalimat (71c) bertentangan dengan kalimat (71d), jadi pada contoh ini terdapat koherensi pertentangan atau koherensi kontras, yang ditandai dengan konjungsi namun.

(72) (a) Sebelumnya disebut-sebut BIN telah mendapat peringatan dari

Australia tentang kemungkinan adanya aksi teroris. (b) Namun hal

itu dibantah Kepala BIN Syamsir Siregar yang tegas manyatakan hal itu tidak benar. (c) Terlepas isi semacam itu, kita melihat BIN harus direformasi.

(Kedaulatan Rakyat, 21 Juli 2009)

Contoh (72) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (72a), (72b), dan (72c). Kalimat (72a) menyatakan bahwa sebelumnya, maksudnya sebelum peristiwa terjadi BIN telah mendapatkan peringatan dari Australia tentang kemungkinan adanya aksi teroris. Kalimat (72b) dijelaskan bahwa hal itu, maksudnya BIN telah mendapatkan peringatan dari Australia tentang kemungkinan aksi teroris dibantah oleh Kepala BIN Syamsir Siregar yang menyatakan hal itu tidak benar. Dua hal

   

yang bertentangan dinyatakan dalam dua kalimat tersebut yang dihubungakan dengan penanda namun. Dari contoh tersebut tampak adanya koherensi kontras.

(73) (a) Berbeda dengan pemilihan calon anggota legislatif kemarin, untuk pemilihan presiden tampaknya berbagai pihak punya kepentingan. (b) Sebab, kalau pemilihan presiden hanya diikuti pemilih dengan apa adanya, sebenarnya banyak yang dirugikan. (c) Bahkan banyak kejanggalan terjadi, selain banyak juga suara tidak terakomodasi. (d) Ke mana mereka? (e) Selain itu ada sejumlah kejanggalan, umpamanya orang yang sudah meninggal masih terdaftar, (f) Anak di bawah umur, tercatat dalam daftar pemilih. (g) Sebaliknya, nama yang berhak memilih justru tidak tercatat.

(Kedaulatan Rakyat, 9 Juli 2009)

Contoh (73) terdiri dari enam kalimat, yaitu kalimat (73a), (73b),(73c), (73d), (73e), (73f), dan (73g). Kalimat (73f) dikatakan bahwa anak di bawah umur tercatat dalam daftar pemilih, sedangkan kalimat (73g) dikatakan bahwa nama yang berhak memilih justru tidak tercatat dalam daftar pemilih. Kedua kalimat tersebut saling bertentangan. Oleh sebab itu pada contoh (73) terdapat koherensi kontras. Hubungan koherensi ditandai dengan kata penghubung sebaliknya.

(74) (a) Dalam konteks itu, kita mengharapkan Partai Golkar lebih berani untuk beroposisi, karena suaranya cukup signifikan di parlemen. (b) Sebaliknya, bila Golkar merapat ke SBY-Boediono, sulit rasanya mengharapkan kekuasaan yang seimbang di eksekutif dan parlemen. (c) Lagi pula, secara etika politik, rasanya tidak pantas bila Golkar meminta ‘jatah’ kursi di kabinet, sementara partai tersebut telah mengajukan calon sendiri ketika pilpres.

   

(Kedaulatan Rakyat, 14 Juli 2009)

Contoh (74) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat (74a), (74b), dan (74c). Kalimat (74a) dinyatakan kita berharap Partai Golkar dapat lebih berani untuk beroposisi karena Golkar mempunyai suara yang cukup signifikan di parlemen. Kalimat (74b) dinyatakan bahwa apabila Golkar merapat ke SBY-Boediono, maka akan sulit untuk mengharapkan kekuasaan yang seimbang di eksekutif dan parlemen. Dua hal yang berbeda dinyatakan dalam dua kalimat tersebut yang dihubungkan dengan penanda hubungan sebaliknya. Oleh sebab itu pada contoh (74) terdapat koherensi kontras.

(75) (a) Rekening liar yang akan ditutup juga termasuk rekening Atase Pertahanan RI yang terdapat di luar negeri, karena tidak sesuai dengan aturan dan dianggap liar. (b) Itu semua dinilai tidak sesuai dengan upaya penyederhanaan. (c) Bahkan Depkeu menyebutkan, Atase Pertahanan RI yang membuka rekening seperti itu ada kurang lebih di 23 negara. (d) Padahal, pembukaan rekening oleh Atase Pertahanan ini tidak disetujui oleh Menteri Luar Negeri. (e) Marilah kita lihat komitmen dan itikad semua pihak untuk mendukung gerakan Depkeu ini.

(Kedaulatan Rakyat, 6 Juli 2009)

Contoh (75) terdiri dari lima kalimat, yaitu kalimat (75a), (75b), (75c), (75d), dan (75e). Kalimat (75c) dinyatakan bahwa Atase Pertahanan RI membuka rekening kurang lebih di 23 negara. Kalimat (75d) menjelaskan bahwa pembukaan rekening oleh Atase Pertahanan tersebut tidak disetujui oleh Menteri

   

Luar Negeri. Kedua hal tersebut saling bertentangan yang dinyatakan dengan penanda hubungan padahal. Dari contoh tersebut tampak adanya koherensi kontras.

(76) (a) Pariwisata bisa menambah devisa. (b) Bahkan sempat diunggulkan sebagai aset yang melebihi ekspor minyak. (c) Tapi dunia pariwisata Indonesia yang belum pulih dari kehancuran akibat bom Bali dan aksi terorisme lainnya, akan bisa bangkit jika rasa aman benar-benar dirasakan wisatawan mancanegara. (d) Tapi harapan ini runyam akibat aksi bom di dua hotel Jakarta.

(Kedaulatan Rakyat, 18 Juli 2009)

Contoh (76) terdiri dari empat kalimat, yaitu (76a), (76b), (76c), dan (76d). Kalimat (76a-b) dijelaskan bahwa pariwisata bisa menambah devisa, bahkan pernah melebihi ekspor minyak. Kalimat (76c) menyatakan bahwa dunia pariwisata belum pulih dari kehancuran karena bom Bali dan aksi terorisme, pariwisata akan bangkit apabila wisatawan mancanegara bisa merasakan aman. Kalimat (76a-b) bertentangan dengan apa yang dikatakan pada kalimat (76c) yang dihubungkan dengan penanda tapi. Oleh karena itu pada contoh (76) terdapat koherensi kontras.

Dokumen terkait