• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 4 WUJUD ZAT

C. Kohesi dan Adhesi

Seperti telah diterangkan dalam partikel zat, bahwa antarpar- tikel ada gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik itu ada dua, yaitu kohesi dan adhesi.

1. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antarpartikel-partikel yang sejenis. Misalnya gaya tarik-menarik antarpartikel air; gaya tarik menarik antarpartikel kaca.

2. Adhesi adalah gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis. Misalnya, gaya tarik-menarik antara partikel cat dengan partikel tembok; gaya tarik-menarik antara partikel kapur tulis dengan partikel papan tulis.

Kohesi dan adhesi berpengaruh terhadap persinggungan zat padat dan zat cair, sehingga menyebabkan bentuk permukaan zat cair berbeda-beda.

1. Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung

Adanya adhesi dan kohesi dari zat cair dalam sebuah tabung bisa menyebabkan bentuk permukaan (meniskus) baik cekung ataupun cembung dalam tabung tersebut.

Untuk membedakan antara adhesi dan kohesi dapat kamu amati pada permukaan air atau raksa jika masing-masing dimasuk- kan ke dalam wadah kaca. Pada saat air dimasukkan pada wadah kaca, permukaan air akan mencekung. Hal itu terjadi karena gaya adhesi air–kaca lebih kuat daripada gaya kohesi air. Akibatnya, air tertarik ke kaca. Itulah sebabnya air bersifat membasahi kaca.

Jelaskan melalui teori partikel perubahan zat berikut ini. 1. Air menjadi es (zat padat).

2. Air menjadi uap.

Tujuan belajarmu adalah dapat:

( membedakan kohesi dan adhesi berdasar- kan pengamatan; ( mengaitkan peristiwa kapilaritas, dalam peristiwa kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran S Gambar 4.5 Air dalam tabung reaksi menghasilkan me- niskus cekung

Ketika wadah kaca diisi raksa, permukaan raksa akan mencembung. Hal itu terjadi karena gaya adhesi raksa–kaca lebih lemah daripada gaya kohesi raksa. Itulah sebabnya raksa bersifat tidak membasahi kaca. Sifat raksa yang demikian dimanfaatkan pada termometer. Tahukah kamu mengapa demikian?

Untuk lebih memahami bentuk permukaan zat cair dalam tabung reaksi, coba kamu melakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.

S Gambar 4.6 Raksa dalam tabung reaksi menghasilkan me- niskus cembung

S Gambar 4.7 Kapilaritas air air

Cara Kerja:

1. Masukkan air ke dalam tabung reaksi I dan raksa ke dalam tabung reaksi II.

2. Amati dari atas tabung permukaan air dalam tabung reaksi I dan raksa pada tabung II.

Pertanyaan:

1. Bagaimanakah bentuk permukaan air pada tabung I? 2. Bagaimanakah bentuk permukaan raksa pada ta-

bung II?

3. Bagaimanakah perbedaan bentuk permukaan air dan permukaan raksa pada tabung reaksi?

4. Nyatakan kesimpulanmu dalam buku kerjamu.

Tujuan: Mengetahui menikus cekung dan menikus cembung.

Alat dan Bahan:

– Tabung reaksi 2 buah – Air – Raksa

2. Kapilaritas

Adanya kohesi dan adhesi pada benda dapat menimbulkan kapilaritas. Apa yang dimaksud kapilaritas? Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Pipa kapiler adalah pipa yang berdiameter sangat kecil (sekitar 1 mm). Jika pipa kapiler dimasukkan ke suatu wadah berisi air, permukaan air dalam pipa kapiler akan naik. Hal itu karena di dalam pipa kapiler terjadi gaya adhesi (pipa–air) lebih kuat daripada gaya kohesi air. Jika pipa kapiler dimasukkan ke suatu wadah berisi raksa, permukaan raksa dalam pipa kapiler akan turun. Hal itu karena di dalam pipa kapiler terjadi gaya adhesi (pipa–raksa) lebih lemah daripada gaya kohesi raksa.

Gajala pada permukaan suatu zat cair akibat gaya kohesi yang lain yaitu tegangan permukaan. Tegangan permukaan timbul karena pada permukaan air terjadi gaya tarik-menarik antarpartikel air (kohesi), sehingga seolah-olah ada lapisan yang berbentuk selaput elastis dan kuat yang menyebabkan benda-benda, seperti silet dan serangga dapat tertahan di permukaan air. Selaput

ini mempunyai kecenderungan untuk mengecil sekecil mungkin, sehingga luas permukaannya menjadi kecil. Peristiwa ini disebut tegangan permukaan.

Adanya tegangan permukaan yang rendah menyebabkan obat tetes mata mampu menjangkau ke seluruh bagian mata yang terserang penyakit. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa terjadinya

perbedaan tinggi permukaan-permukaan zat cair pada pipa kapiler disebabkan adanya gaya tarik-menarik antara partikel zat cair dengan dinding tabung. Makin kecil lubang pipa kapiler yang terisi air, permukaan air dalam pipa kapiler makin tinggi. Adapun makin kecil lubang pipa kapiler yang terisi raksa, permukaan raksa dalam pipa kapiler makin rendah. Peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler disebut kapilaritas.

Manfaat kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.

a. Gejala naiknya minyak tanah pada sumbu kompor.

Gejala ini dapat menyebabkan naiknya minyak tanah lewat sumbu, sehingga kompor dapat menyala. Dalam hal ini sumbu kompor berfungsi sebagai pipa kapiler.

b. Gejala naiknya air dari dalam tanah oleh akar, kemudian ke daun. Gejala ini menyebabkan naiknya air/garam-garam tanah dari akar ke daun melalui pembuluh kayu. Dalam hal ini pembuluh kayu berfungsi sebagai pipa kapiler.

c . Gejala pada daya isap benda terhadap cairan

Apabila tumpahan tinta kita ambil dengan menggunakan kertas isap, maka lama kelamaan tinta itu akan habis terisap oleh kertas. Dalam hal ini kertas hisap berfungsi sebagai pipa kapiler.

Selain bermanfaat, gejala kapiler ini, ada juga yang menye- babkan kerugian bagi manusia, misalnya gejala naiknya air pada dinding tembok di musim hujan. Pada musim hujan seringkali air mengenai dinding luar rumah, sehingga dinding dalam rumah menjadi basah/lembap. Karena bahan untuk dinding terlalu banyak pori-pori. Pori-pori pada dinding tembok rumah terbentuk karena adonan dinding banyak mengandung air. Dalam hal ini pori-pori berfungsi sebagai pipa kapiler. Untuk mengurangi pori-pori tersebut jumlah semen pada adonan dapat ditambah.

DISKUSI (Menumbuhkan Rasa

Ingin Tahu) Tabung reaksi yang diisi air akan menghasilkan meniskus cekung. Apabila dinding tabung tersebut diolesi minyak terlebih dahulu baru diisi air, maka permukaan air akan menghasilkan meniskus cembung. Mengapa demikian?

S Gambar 4.8 Kapilaritas raksa raksa