• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kohesi Leksikal

Dalam dokumen ENGLONESIAN Jurnal Ilmiah Linguistik dan (Halaman 96-98)

Masdiana Lubis Universitas Sumatera Utara, Medan

2. ALAT KOHESI 1 Referens

2.4 Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal merujuk pada peran yang ditunjukkan dengan seleksi kosa kata dalam mengorganisir hubungan di dalam sebuah teks. Unsur atau item leksikal yang ada tidak dapat dikatakan memiliki fungsi kohesif dengan sendirinya (cf referensi, konjungsi) tetapi setiap unsur leksikal dapat masuk dalam relasi kohesif dengan unsur- unsur lainnya di dalam sebuah teks. Sedangkan pembaca dalam menemukan pronomina seperti he dan she dengan sendirinya akan melihat referensinya di lingkungan teks.

Halliday dan Hasan (dalam Baker 1992: 203) membagi kohesi leksikal dalam dua kategori utama yaitu reiterasi dan Kollokasi.

2.4.1 Reiterasi

Reiterasi meliputi repetisi unsur-unsur leksikal. Unsur atau item yang direiterasi mungkin merupakan repetisi dari sebuah item atau unsur yang pertama, sebuah sinonim atau mendekati sinonim, sebuah superordinat, atau sebuah kata biasa. Berikut ini adalah contoh reiterasi:

There’s a boy climbing that tree

a. The boy is going to fall if he doesn’t take care. (repetisi)

b. The lad’s going to fall if he doesn’t take care. (sinonimi)

c. The child’s going to fall if he doesn’t take care.( superordinat)

d. The idiot’s going tofall if he doesn’t take care. ( kata biasa)

Reiterasi tidak sama dengan repetisi karena reiterasi tidak harus melibatkan entitas yang sama. Jika kalimat di atas diikuti oleh sebuah pernyataan seperti ‘Boys can be so silly’, repetisi dari ‘boy’ boys masih merupakan hal reiterasi meskipun kedua item tidak merujuk pada individu yang sama.

2.4.2 Kollokasi

Dalam model Halliday dan Hasan (dalam Baker 1992:203), kollokasi sebagai sub klas dari kohesi leksikal mencakup hal apa saja yang melibatkan sepasang item leksikal yang saling berhubungan dalam bahasa bagaimanapun juga. Halliday dan Hasan menawarkan tipe-tipe assosiasi berikut sebagai contoh, tetapi mereka mengakui bahwa ada hal-hal dimana assosiasi diantara item-item leksikal tidak dengan mudah diberi nama meskipun keberadaannya dapat dirasakan. Pada akhir analisis, mereka menyarankan tidak masalah apa relasi tersebut sepanjang kita menyadari keberadaannya dan memberi reaksi terhadapnya sebagai alat kohesif.

Berbagai jenis makna yang berlawanan: misalnya, boy/girl; love/hate; order/obey.

Assosiasi diantara pasangan kata-kata dari seri urutan yang sama: misalnya Tuesday/ Thursday; August/ December; dollar/cent.

Assosiasi di antara pasangan kata-kata dari seperangkat leksikal yang tidak berurutan, misalnya:

Relasi-relasi bahagian dengan keseluruhan: car/brake; body/arm; bicycle/wheel;

Relasi-relasi bahagian dengan bahagian: mouth/chin; verse/chorus;

Ko-hiponimi: red/green (warna); chair/table (perabot).

Assosiasi berdasarkan sejarah ‘co- ocurrence’ (peristiwa yang sama): misalnya rain, Pouring, torrential, wet; hair, comb, curl, wave; dan sebagainya.

Kohesi leksikal bukanlah relasi diantara pasangan kata-kata seperti yang mungkin terlintas dalam diskusi diatas. Tetapi sebaliknya, kohesi leksikal khususnya beroperasi melalui rangkaian leksikal yang ditulis melalui teks dan saling berhubungan dalam berbagai cara. Bagaimana pola-pola

kohesi leksikan mungkin ditelusuri dalam teks berikut ini dan untuk memudahkan referensi kalimat-kalimat diberi nomor dalam diskusi.

‘(1) I first met Hugh Fraser in 1977. (2) Charming, rather hesitant, a heavy smoker and Heavy gambler, he had made such headway through his fortune that he had decided to sell his last major asset, the controlling shares in the business which his father had built

Up and named Scottish and Universal Investments. (3) Scottish and Universal had, among its assets, 10% of the British stores group, House of Fraser. (4) Lonrho bought 26% of Scottish and Universal.

(5) It was part of Lonrho’s understanding with Hugh that he would stay on as Chairman of House of Fraser, but it gradually became clear that Sir Hugh was not on terms of mutual respect with most of his Board, and that the loyalty of his colleagues had been to his formidable father rather than him. (6) They did not welcome the sale of Hugh’s shares to Lonrho-and it was only natural, as a change was obviously in the air. (7) Lonrho was an expanding and acquisitive company, and House of Fraser was a quiet and pedestrian one.’

(from A Hero from Zero, p.i)

Contoh kohesi leksikal dalam teks di atas mencakup repetisi item-item seperti Scottish dan Universal (kalimat 2,3, dan 4), Lonrho (4,5,6, dan 7), dan assets (2 dan 3). Ada sebuah superordinat- relasi hiponimi diantara assets/shares, makna yang berlawanan antara sell/bought, reiterasi dengan kata yang umum: Lonrho/company,dan sebuah relasi sinonimi atau mendekati sinonimi diantara expanding/acquisitive. Smoker/gambler adalah ko –hiponim dari sesuatu seperti ‘kelakuan buruk’ dan respect/loyalty adalah ko-hiponim dari ‘kebajikan kelembagaan’ Yang paling penting adalah rangkaian kolokasional yang membantu menentukan dan mempertahankan subjek dari teks: fortune, shares, assets, business, Chairman, Board, sale, expanding, acquisitive, company dan sebagainya, yang mengilustrasikan kepadatan khusus dari jaringan kohesi leksikal dalam setiap bentangan bahasa.

3. KESIMPULAN

Penggunaan alat kohesi seperti referensi, substitusi, ellipsis, konjungsi, dan kohesi leksikal untuk membentuk hubungan kohesif dapat berbeda pada setiap bahasa karena mereka memiliki preferensi berbeda. Misalnya, pronominalisasi sering digunakan dalam bahasa Inggris tetapi jarang digunakan dalam bahasa Jepang dan Cina. Repetisi leksikal jauh lebih sering digunakan dalam bahasa Hebrew daripada dalam bahasa Inggris.

Tingkat kohesi secara menyeluruh juga mungkin berbeda dari satu bahasa ke bahasa lainnya dan bahkan dalam bahasa yang sama perbedaan itu masih terdapat karena teks- teks berbeda akan bervariasi dalam kepadatan ikatan kohesifnya. Misalnya, bahasa Portugis (Vieira 1984 dalam Baker 1992:212) lebih suka kohesif eksplisit yang lebih tinggi dari pada bahasa Inggris.

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Mona. 1992. In Other Words: a coursebook on translation. London :

Routledge.

Bassnett-Mc Guire, Susan. 1991. Translation Studies (Chapter 2): History of Translation Theory. London and NewYork:

Routledge.

Delisle, Jean and Woodsworth, Judith.1995.

Translators Through History.

Amsterdam: John Benjamins BV. Eco, Umberto.1979. A Theory of Semiotics.

Bloomington: Indiana niversity Pres. Edwards , John.1985. Language , Society and

Identity. Oxford: Basil Blackwel.

Gentzler,Edwin.1993. Contemporary Translation Theories. London and New

York: Routledge.

Halliday, M.A.K.1978. Language as Social Semiotic. The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward

Arnold.

Machali, Rochayah.1998. Redefining Textual Equivalence in Translation. Jakarta: The

Translation Center.

Martin, J.R. 1992. English Text System and Structure. Amsterdam: Benjamins BV.

Saragih, Amrin. 2005. Bahasa Dalam Konteks Sosial. Pendekatan Linguistik Fungsional

Sistemik: Terhadap Tata Bahasa Dan Wacana. Universitas Sumatera Utara.

Tarigan, Henry Guntur.1987. Pengajaran Wacana. Bandung : Angkasa.

Tou, Asruddin Barori. 1989. Some Insights from Linguistics into the Processes and Problems of Translation. TEFLIN Journal,

11,1.

_________________.2004. Memaknai Perjalanan Fenomena Translasional Dalam Perspektif Komunikasi Semiotik Translasional. Artikel, Jurnal Bahasa dan

Sastra, PPS & Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Edisi Maret 2004.

_________________. 2005. Ihwal

Translation/Translating Versus Interpreting Dalam Kajian Translasi.

Makalah Yang Disajikan Pada Program Doktor Linguistik. Sekolah Pascasarjana. USU. Medan, 26 September 2005.

_________________ 2005. Makna, Relasi dan Alih Makna, dan Translasi Sebagai Objek Kajian Dalam Ilmu Translasi. Makalah

Disajikan Pada Seminar Penerjemahan, Proyek SP4, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, Medan. Kamis, 29 September 2005.

Dalam dokumen ENGLONESIAN Jurnal Ilmiah Linguistik dan (Halaman 96-98)