• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Kohesi Sosial Intern Umat Islam

1. Kohesi sosial

Kohesi adalah kesatuan, kohesi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah ukhuwah, kata ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya adanya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik senang maupun sedih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan dan sikap saling membagi kesenangan kepada pihak lain mengalami kesulitan.

2. Umat Islam

Menurut KBBI (1982: 1123), kata umat berarti : para penganut atau pengikut suatu agama. Umat adalah sekelompok orang yang menganut suatu agama dan melaksanakan ajaran agama tersebut. Islam adalah agama

8

yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. (KBBI, 1982: 388). Sedangkan menurut Mudjahid (1996: 125) Islam adalah penyerahan diri. Islam mempunyai lima tiang utama yaitu : syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji,Islam mengajarkan bahwa Allah SWT.menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah SWT.

Jadi umat Islam adalah sekelompok orang yang mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT. yang wajib disembah dan Muhammad adalah utusan-Nya serta mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, menunaikan ibadah haji ke Baitullah jika mampu.

3. Muhamadiyah

Muhammadiyah adalah organisasi yang lahir sebagai alterntif berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam di Indonesia sekitar akhir abad 19 dan awal abad 20 yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan(Mulkhan, 1990:1).

Warga Muhammadiyah lebih menekankan kepada amar ma’ruf nahi mungkar, setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan sebaik-baiknya dan membudayakan ibadah sunah sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW. serta tidak menjauhkan diri dari kehidupan dengan landasan Iman, Islam, dan Ihsan.

9 4. Nahdatul Ulama (NU)

Nahdatul Ulama (NU) adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan oleh Syaikh Hasyim Asy’ari pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya (Jaiz, 2006:141). NU pada dasarnya adalah sebuah identitas kultural keagamaan yang dianut mayoritas umat Islam Nusantara. Warga NU menganut paham ahlussunah wal jama’ah, bahwa mereka mengakui empat madzhab dan menganut satu dari empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) tersebut dalam menjalankan ibadahnya.

Jadi yang peneliti maksudkan kerukunan intern umat Islam yang berbeda pemahaman adalah tidak terjadinya perpecahan umat Islamantara Muhamadiyah dan NU dan saling menghargai pendapat satu sama lain. F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Lexy J.Moleong menjelaskan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.Misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 1988:6).

Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah warga dusun Honggosari yang beragama Islam .

10

Penelitian kualitatif bersifat generating theory bukan hipotesis testing,sehingga teori yang dihasilkan bukan teori subtansif dan teori-teori yang diangkat dari dasar. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti hanya mencari gambaran dan data yang bersifat deskriptif yang berada di dusun Honggosari.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya mengumpulkan data-data dilapangan. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alatbantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrument pendukung.Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya disini mutlak diperlukan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dusun Honggosari desa Jogonegoro kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang mulai bulan April hingga selesai.

Pemilihan lokasi didusun Honggosari sebagai tempat penelitian karena melihat realita yang ada yaitu rukunnya umat Islam yang berbeda pemahaman agama Islam yaitu Muhamadiyah dan NU.

11 4. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, jenis data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Lofland dan Lofland seperti yang dikutip oleh Moelong (2010: 157) sumber data primer dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata perilaku dan data tambahan seperti dokumen. Data yang dikumpulkan meliputi berbagai macam data yang berhubungan dengan pola kerukunan hidup intern umat Islam yang berbeda pemahaman di dusun Honggosari desa Jogonegoro kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang. Sedangkan, data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari dokumen, serta data yang telah dikumpulkan oleh kantor balai desaJogonegoro. Adapun data yang dapat diambil, sebagai berikut :

1) Data primer : data yang diambil dari hasil interview dengan tokoh masyarakat setempat seperti pak lurah, pak kadus, tokoh masyarakat, serta sebagian warga dusun Honggosari, yaitu tentang keadaan sosio kultural masyarakat dusun Honggosari, bentuk kerukunan hidup intern umat Islam yang berbeda pemahaman di dusun Honggosari, dan faktor yang melatarbelakangi kerukunan antara warga Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari.

2) Data sekunder :Keadaan geografis dusun Honggosari, sejarah Masjid Al-Mubarok dusun Honggosari, serta struktur organisasi Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari.

12

Jenis data Sumber Data Tekhnik

Data Primer

1. kerukunan antara warga Muhammadiyah dan NU 2. Relasi antara warga Muhammadiyah dan NU 3. Cara pandang warga Muhammadiyah dan NU terhadap pemahaman yang berbeda

4. Faktor yang

melatarbelakangi kohesi sosial warga Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari 5. Pendidikan keagamaan dikalangan warga Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari 1. Tokoh masyarakat 2. Pemuka Agama 3. Masyarakat 4. Warga Muhammadiyah 5. Warga NU wawancara Data Sekunder 1. Keadaan geografis 2. Keadaan demografi 3. Sejarah masjid

4. Kegiatan masyarakat antara warga Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari 5. Struktur organisasi warga Muhammadiyah dan NU 1. Dokumen dusun Honggosari 2. Monografi masyarakat 3. Pengurus Muhammadiyah dan NU Observasi Dokumentasi

6. Prosedur Pengumpulan Data a. Observasi

Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosialkeagamaan

13

(perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa memengaruhi fenomena yang diobservasi yaitu dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis (Thobrani, 2001: 167).Menurut peneliti observasi adalah mengamati objek untuk dijadikan ukuran ada tidaknya kerukunan intern agama Islam yang berbeda pemahaman di dusun tersebut.

Black dan Champion mengelompokkan observasi dalam dua kelompok besar yaitu observasi nonpartisipan dan observasi partisipan. Observasi yang sesuai dengan penelitian ini adalah observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak banyak dituntut peranan tingkah laku atau keterlibatannya terhadap kegiatan atau fenomena dari subjek yang diteliti. Perhatian peneliti terfokus pada bagaimana mengamati, merekam, memotret, mempelajari dan mencatat tingkah laku atau fenomena yang diteliti. Dan observasi ini bersifat terbuka karena diketahui oleh subjek yang diteliti (Suprayogo,2003:167).

Data-data yang akan digali melalui observasi pengumpulan data dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1) Kondisi obyektif warga dusun Honggosari

Dalam hal ini, peneliti mengamati langsung kondisi obyektif warga dusun Honggosari dengan cara melakukan wawancara kepada warga dan mengamati langsung keadaan yang ada.

14

2) Kerukunan intern umat Islam yang berbeda pemahaman

Peneliti melakukan wawancara kepada masing-masing warga Muhammadiyah dan warga NU dengan menggunakan pedoman wawancara.

b. Interview / Wawancara

Interview yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu(Moleong,2011:186). Sedangkan menurut Zulganef (2008:162) wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi antara peneliti dengan responden dimana pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada responden secara lisan, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara terbuka dimana para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu. Selain itu, penelitian ini juga termasuk kedalam jenis wawancara terstruktur dimana dalam suatu kegiatan wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat (Moleong, 2008:188).

15

Untuk membantu mendapatkan data penting maka peneliti menggunakan tape recorder. Dalam wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik, sehingga informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara serta dapat memberikan informasi yang sebenarnya.

Wawancara akan dilakukan dengan beberapa warga dusun Honggosari yang berpaham Muhammadiyah dan NU baik itu laki-laki maupun perempuan. Metode ini digunakan untuk mencari informasi mengenai kohesi sosial intern umat Islam studi terhadap relasi warga Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari.

c. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (1998:236) menjelaskan metode dokumentasi yaitu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan dan buku.

Data-data yang akan digali melalui dokumentasi, antara lain sebagai berikut :

1) Letak geografis dusun Honggosari 2) Sejarahmasjid Honggosari

3) Struktur organisasi Muhammadiyah dan NU di dusun Honggosari

16 7. Teknik Analisis Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data, selanjutnya peneliti akan melakukan analisa dan pembahasan secara deskriptif. Dengan demikian data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dikupas secara runtut.

Menurut Salim (Maslikhah, 2013:323) proses analisis data sebagaimana penelitian kualitatif, maka digunakan teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh di lapangan. Penyajian data yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Verifikasi dari permulaan pengumpulan data, periset kualitatif mencari makna dari gejala yang diperoleh di lapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur akusalitas, dan proposisi. Jadi, dalam analisis data terdapat tiga hal yaitu dengan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Maka dalam hal ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif, dimana data dianalisa dengan metode deskriptif analisis non statistik yang meliputi cara berfikir induktif, yaitu peneliti berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum.

17 8. Pengecekan Keabsahan Temuan

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data yang dikumpulkan, peneliti menggunakan trianggulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2011:330).

Dalam penelitian ini, Triangulasi yang peneliti gunakan yaitu, metode wawancara, sumber, dan observasi. Triangulasi wawancara adalah menggali kebenaran informan melalui wawancara dari informan tersebut, dan triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informan tertentu melalui sumber yang berbeda. Sedangkan, triangulasi observasi adalah menggali kebenaran informan tertentu dengan mengamati langsung dan dokumentasi. (http://mudjiarahardjo.com/component/content.html, diakses 8April 2015). Misalnya dengan bertanya kepada orang terdekat dari informan untuk memperkaya pengetahuan peneliti.

9. Tahap-tahap penelitian

Pelaksanaan penelitian ada empat tahap yaitu : tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penelitian laporan.Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Tahap sebelum kelapangan

Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat peneliti, mencakup observasi

18

lapangan dan permohonan ijin kepada subyek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian, penyusunan usulan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan kerukunan intern umat Islam yang berbeda pemahaman di dusun honggosari.

c. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi, dokumen maupun wawancara mendalam tentang kerukunan intern umat Islam yang berbeda pemahaman. Kemudian, dilakukan penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti, selanjutnya melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dan metode perolehan data, sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

d. Tahap Laporan

Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian, kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu, melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindaklanjuti hasil bimbingan

19

tersebut dengan peneliti skripsi yang sempurna.Langkah terakhir melakukan penyusunan kelengkapan persyaratan untuk ujian skripsi. G. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun dalam 5 bab, yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut:

BABI PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan akan dibahas: A. Latar belakang masalah

B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kegunaan Penelitian E. Penegasan Istilah F. Metode penelitian 1. Jenis Penelitian 2. Kehadiran Peneliti 3. Lokasi Penelitian 4. Sumber Data

5. Prosedur pengumpulan Data 6. Analisis Data

7. Pengecekan Keabsahan Data 8. Tahap-tahap Penelitian G. Sistematika penulisan

20

Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang berhubungan dengan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, antara lain:

A. Kohesi sosialintern umat Islam 1. Kohesi sosial

2. Ukhuwah dalam Islam

Dokumen terkait