• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling

2.2 Koleksi Perpustakaan Keliling

Salah satu yang dihadapi oleh perpustakaan keliling adalah bagaimana mereka dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan melayani permintaan masyarakat yang banyak dengan koleksi terbatas dalam waktu layanan yang terbatas pula.Dengan demikian pesatnya laju informasi, perpustakaan keliling harus berperan lebih giat untuk menyebarkan informasi tersebut dalam berbagai bentuk, terutama sekali informasi berupa buku.Oleh karena itu pemilihan koleksi Perpustakaan Keliling haruslah benar-benar dilakukan dengan lebih professional. Salah satu keberhasilan Perpustakaan Keliling adalah apabila peningkatan minat baca pengguna perpustakaan dan koleksi yang disajikan dapat dimanfaatkan oleh pemakai, maka koleksi haruslah sesuai dengan kebutuhan dan selera pengunjung yang akan dilayani.

Dalam peninigakatan minat baca masyarakat koleksi tidak ada ketentuan tentang jumlah koleksi yang harus dibawa oleh mobil Perpustakaan Keliling. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi daerah setempat, karena jumlah koleksi erat hubungannya dengan jumlah penduduk yang akan dilayaninya. Seperti yang

8

telah dikatakan oleh Eastwood (1967:56) dalam bukunya yang berjudul Mobile Libraries, bahwa jumlah koleksi perpustakaan keliling seharusnya satu setengah jumlah penduduk. Dan Eastwood juga menyatakan bahwa: “The addition of new books per year shoul be at last 250 per thousand population”

2.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Keliling

Menurut Yulia (1993:3), ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu: 1. Karya Cetak

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk seperti:

a. Buku

Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman, tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, buku rujukan. b. Terbitan Berseri

Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu.Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulanan dan sebagainya. 2. Karya Noncetak

Karya non cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:

a. Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa Inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.

b. Gambar hidup dan rekaman video yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara menggunakan perpustakaan.

c. Bahan grafik, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (lukisan, bagan, foto, gambar, teknik, dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (slide, transparansi, dan film strip). d. Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, bola

dunia, foto udara dan sebagainya. 3. Bentuk Mikro

9

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader.Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a. Microfilm, bentuk mikro dalam gulungan film, ada beberapa ukuran film

yaitu 16 mm, dan 35mm.

b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm dan 75 mm x 125 mm.

c. Micropaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas

yang mengkilat tidak tembus cahaya, ukuran sebesar mikrofis. 4. Karya dalam bentuk elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player dan sebagainya.

Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat jenis koleksi yaitu karya cetak, karya non cetak, bentuk mikro, karya dalam bentuk elektronik dan pengelompokan bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka umum, bahan pustaka rujukan, bahan pustaka pandang dengar dan audio visual.

2.3 Pengadaan

Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas dalam mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka. Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling (1992: 12) dinyatakan bahwa pengadaan buku-buku untuk perpustakaan keliling dilakukan oleh perpustakaan daerah atau perpustakaan keliling yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

Dalam melakukan suatu kebijakan dalam pengadaan, perpustakaan akan tergantung pada beberapa hal, yaitu :

1. Anggaran. Organisasi harus menyisihkan dana untuk membeli buku dan majalah dari anggaran belanja tahunannya. Kadang-kadang lembaga lain memberikan sumbangan dana untuk membeli buku-buku dari luar negeri.

10

2. Tujuan dan prioritas dari organisasi. Bidang apa yang menjadi lingkup koleksi perpustakaan? Tidak semua buku dapat atau perlu dibeli.

3. Jenis pemakai dan kebutuhannya. Apakah pemakai memelurkan bahan ilmiah atau informasi yang sederhana dan praktis.

4. Hubungan dengan perpustakaan atau pusat dokumentasi lain. Apakah di daerah anda terdapat perpustakaan dari mana anda dapat meminjam buku yang jarang diperlukan oleh pemakai perpustakaan anda atau ke mana anda dapat menyarankan pemakai untuk mendapatkan buku yang diperlukannya.

5. Kekhususan. Apakah terdapat perjanjian antara lembaga anda den lembaga lain yang mengatur bidang koleksi yang harus dihimpun oleh perpustakaan anda. Apakah terdapat perjanjian yang memungkinkan anda bertukar informasi dengan perpustakan lain. Karena perpustakaan umumnya mempunyai dana yang terbatas, perjanjian kerja sama sangat diperlukan. 6. Staf perpustakaan. Dalam membeli buku harus dipertimbangkan jumlah

tenaga di perpustakaan dan kemampuan mereka. Akan banyak buku yang tidak dapat segera dipakai jika tenaga kerja perpustakaan tidak menguasai pekerjaan perpustakaan.

7. Bahasa. Kemampuan bahasa pemakai dapat menentukan koleksi perpustakaan. Kebijakan harus dibuat mengenai perincian koleksi berdasarkan bahasa pengantarnya, misalnya buku dalam bahasa apa saja yang perlu dibeli dan berapa banyak.

(Philips, 1992 :109)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengadaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam perpustakaan.tanpa pengadaan bahan pustaka, suatu perpustakaan tidak bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, pengadaan sangat dibutuhkan pada suatu perpustakaan karena melalui prosesn pengadaan kita bisa mengetahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki, serta berapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.

Dokumen terkait