• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Keliling

2.7 Pengertian Minat Baca

yang lengkap, sehingga pemesanan dapat langsung dilakukan ke penerbit atau cabang-cabangnya.

3. Bibliografi Nasional Indonesia

Bibliografi Nasional Indonesia diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI.Bibliografi ini mendaftar semua terbitan di Indonesia dan terbitan mengenai Indonesia dengan kala terbit triwulan.Bibliografi ini disusun berdasarkan klasifikasi Dewey (DDC) dan dilengkapi dengan indeks pengarang/judul dan indeks subjek.

4. Daftar Buku dari Penerbit

Untuk mempromosikan terbitannya, penerbit-penerbit biasanya menerbitkan daftar buku yang disebakan ke perpustakaan-perpustakaan atau kepada umum pada waktu penyelenggaraan pameran.

5. Resensi Buku di Surat Kabar dan Majalah

Surat kabar dan majalah tertentu secara rutin ada yang memuat resensi atau timbangan buku.Resensi ini biasanya ditulis oleh pakar-pakar di bidangnya atau orang yang sudah berpengalaman, sehingga ulasannya berbobot. Berbeda dengan anotasi, resensi ada yang mengupas isi buku sampai secara rinci baik menyangkut bahasa, kata, gaya penulisan bahkan ke perwajahan. Buku-buku yang resensi biasanya yang cukup bermutu. 6. Alat-alat Pemilihan Lainnya

Selain alat bantu seleksi yang telah disebutkan di atas, masih ada alat bantu seleksi lain yang dapat dipakai petugas seleksi. Alat bantu lainnya misalnya bermacam indeks dan sari, yang mencakup buku, bibliografi lainnya.

Dari uraian alat bantu pemilihan buku tersebut dapat disimpulkan bahwa alat bantu pemilihan buku biasanya berupa bibiografi, tinjauan pustaka (review), daftar buku beranotasi, indeks, abstrak, dan lain-lain.

2.7 Pengertian Minat Baca

Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki tingkat terantas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukun kegiatan membaca.

Menurut Rahim (2008: 28) minat baca merupakan keinginan yang kuat yang disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca.Minat baca yang kuat diwujudkan dalam kesediaanya untuk mendapat bahan bacaaan kemudin membacanya dengan kesadaran sendiri.

Sedangkan menurut Darmono (2001:182) Minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca.Minat membaca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.Orang yang demikian senantiasa haus

22

terhadap bahan bacaan.Minat membaca sangat berpengaruh terhadap keterampilan membaca.

Minat baca merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan budaya baca masyarakat akan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selanjutnya menurut Kamal dalam Kurniawati(2007)”minat baca (reading interest) adalah menaruh atau mencurahkan perhatian terhadap keinginan membaca.Minat baca seseorang perlu memperoleh rangsangan agar tumbuh dan berkembang sebaik mungkin”

Tumbuhnya minat baca merupakan wujud dari masyarakat yang gemar membaca (reading society) yang merupakan prasyarat menuju masyarakat belajar. Pembinaan minat baca seharusnya menjadi agenda utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

Dari beberapa pengertian minat baca yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat baca dapat terjadi jika seseorang memiliki keinginan yang kuat dan mendalam, Keinginan yang kemudian mendorong kita untuk melakukan tanpa keterpaksaan disertai dengan perasaan senang terhadap bahan bacaan tertentu rasa suka terhadap bacaan akan menjadi tidak bosan dengan kegiatan yang tengah dilakukan

2.7.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca

. Tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua. Menurut Kamah (2001: 12) tujuan pembinaan minat baca yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai subjek pembangunan nasional menuju masyarakat madani.

2.Tujuan Khusus

a) Mewujudkan suatu system untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

b) Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan c) Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca untuk

23

d) Mengusahakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Dengan demikian hakekat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga mengubah pola pikir dan menambahkan wawasan.

Menurut Siregar (2007: 139) secara umum pembinaan minat baca mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga.

2. Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembagan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

2.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

2.7.2.1 Faktor-fakor Internal dan Ekternal yang Mempengaruhi Minat Baca Faktor-fakor yang mempengaruhi minat baca di perpustakaan. Menurut Mujdito (1994: 84) Faktor-faktor internal yang mempengaruhi pembinaan minat baca didalam perputakaan, antara lain:

1) Kurangnya tenaga pengelola diperpustakaan 2) Kurangnya dana pembinaan minat baca 3) Terbatasnya bahan pustaka

4) Kurangnya bervariasinya jenis layanan perpustakaan 5) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan 6) Terbatasnya ruang perpustakaan

7) Kurangnya sentralnya lokasi perpustakaan

8) Kurangnya promosi atau pemasyarakatan perpustakaan

Faktor-faktor ekternal merupakan factor yang terjadi di luar perpustakaan, namun mempengaruhi pembinaan minat baca yang menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab perpustakaan. Faktor-faktor ekternal tersebut, antara lain:

1) Kurangnya partisipasi pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan minat baca

2) Kurangnya terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca antar perpustakaan

3) Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca 4) Bilum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca

24

5) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca. 2.8 Layanan

Pelayanan perpustakaan keliling merupakan merupakan salah satu tugas penting dalam penyelenggaraan suatu perpustakaan, karena pelayanan tersebut merupakan unit kegiatan yang mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan informasi sehingga pengguna dapat menelusuri dan mempelajari informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan. Ada dua system layanan perpustakaan keliling menurut M.Ali (2006 : 123).

1. Layanan Terbuka (open acces)

Dalam sistem ini para pengunjung dapat secara bebas memilih dan mencari sendiri bahan pustaka yang ada di mobil.Pengunjung langsung menuju ke rak-rak buku dan majalah dan Koran yang tersedia di perpustakaan keliling.apabila pengunjung mendapat kesulitan dalam menemukan bahan pustaka yang dicari, mereka dapat meminta bantuan petugas perpustakaan.

2. Layanan Tertutup

Dalam layanan jenis ini, pustakawan/petugas perpustakaan yang mengambil bahan pustaka yang diperlukan oleh pemakai jasa perpustakaan keliling.para pengunjung meminta bahan pustaka yang diperlukan kepada petugas layanan perpustakaan keliling. petugas tersebut mencari dan mengambil sendiri bahan dari tempatnya. Pengunjung tidak dibolehkan masuk kedalam mobil perpustakaan keliling sehingga pengambilan bahan pustaka dilakukan oleh petugas perpustakaan keliling.oleh karena itu pengunjung harus mengetahui terlebih dahulu secara jelas nama pengarang, judul buku yang dibutuhkan. Agar judul maupun pengarang yang dimaksud tepat, pengunjung dapat menggunakan katalog pengarang, judul, maupun subyek. Apabila nama pengarang atau judul buku yang dimaksud sudah ditemukan, pengunjung dapat meuliskan permintaannya pada formulir yang disediakan oleh perpustakaan keliling. 2.8.1 Sasaran

Sasaran perpustakaan keliling tidak jauh berbeda dengan sasaran perpustakaan umum lainnya yaitu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pengunjung perpustakaan.Namun dalam perpustakaan keliling, perpustakaan lebih bertujuan dalam memberikan pelayanan jasa perpustakaan kepada masyarakat yang terisolasi daerahnya ataupun yang belum memiliki perpustakaan menetapnya.

25

2.8.2 Jenis Layanan

Pelayanan perpustakaan keliling kepada masyarakat pengguna, tidaklah sama antara perpustakaan satu dengan perpustakaan lainnya. Hal ini disebabkan oleh besar kecilnya perpustakaan itu sendiri dan koleksi bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dibatasi dengan tenaga pengolahan yang telah ada. Menurut buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling (1992 : 23), jenis layanan yang dapat dilaksanakan oleh perpustakaan keliling antara lain:

1. Layanan Sirkulasi

Layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota layanan perpustakaan keliling untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.Peminjaman hanya diberikan kepada pengunjung yang sudah terdaftar menjadi anggota perpustakaan. 2. Layanan Referensi

Pengunjung yang memerlukan penelusuran informasi akan memperoleh layanan referensi. Layanan ini pada bahan-bahan referensi seperti directori dan penerbitan pemerintah.

3. Layanan Baca

Bagi Pengunjung yang tidak bermaksud meminjam buku, tapi hanya membaca saja, maka perpustakaan menyediakan layanan baca sekitar mobil perpustakaan keliling.

4. Pembacaan Cerita

Tujuan utama dilakukan pembacaan cerita ini adalah untuk meningkatkan minat baca anak-anak, terutama anak prasekolah.Biasanya layanan ini sering diberikan oleh Perpustakaan Umum, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi perpustakaan keliling untuk melakukannya.Langkah-langkah pelaksanaannya yang dilakukan adalah mempersiapkan pembacaan cerita yang terampil, materi cerita dan tempat.

5. Pemutaran Film

Jenis layanan ini merupakan jenis yang paling digemari oleh masyarakat.Ini merupakan sarana paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan.

6. Layanan Jasa Dokumentasi

Merupakan layanan penyediaan bahan-bahan dokumentasi yang diperlukan oleh pengunjung seperti peraturan-peraturan pemerintah serta peraturan perundang-undangan yang telah dipersiapkan oleh perpustakaan keliling.

7. Layanan Jasa Informasi

Pengunjung bisa menanyakan langsung kepada petugas perpustakaan tentang informasi-informasi yang bersifat umum.

26

Dalam menentukan tempat layanan atau pun pos pelayanan perpustakaan keliling, perlu hendaknya mempertimbangkan beberapa kriteria. Menurut Kahar (1995: 2-3) ada beberapa kriteria yaitu:

1. Tempat tersebut mudah dijangkau masyarakat dan semua penduduk telah mengetahui lokasinya, misalnya dekat pasar, atau di depan masjid.

2. Mudah dijangkau oleh mobil perpustakaan keliling sendiri dan terletak dipinggir jalan besar tidak menyulitkan bagi perpustakaan keliling maupun penduduk menuju tempat tersebut.

3. Di muka sekolah, kantor camat, dihalaman kepala desa kalau memungkinkan. Lokasi ini dipilih karena di Indonesia untuk menjadi anggota perpustakaan keliling calon anggota diharuskan memperoleh persetujuan atau rekomendasi dari kepada sekolah, camat maupun kepala desa. Hal ini juga untuk menyingkat waktu dalam pengurusan kartu anggota, jika prosedur sepat, masyarakat pun dapat langsung meminjam buku.

4. Pos pelayanan juga ditentukan dengan adanya halaman yang luas ditepi jalan besar hingga dapat menampung masyarakat dan mobil perpustakaan keliling dan tidak mengganggu arus lalu lintas.

Kriteria penentuan lokasi perpustakaan diatas tidaklah mutlak, hanya saja diusahakan agar layanan perpustakaan keliling merata keseluruh kecamatan yang belum sempat dilayani oleh Perpustakaan Umum atau Perpustakaan Desa.

Dokumen terkait