• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Dalam dokumen INDF Billingual 31 Des 2015 Released (Halaman 180-185)

AND CONTINGENCIES (continued)

Komitmen penjualan Sales commitment

Pada tanggal 31 Desember 2015, LSIP memiliki komitmen penjualan untuk menyerahkan karet, MKS, inti kelapa sawit, teh dan kakao sebanyak 47.500 ton (31 Desember 2014: 26.500 ton) dan

benih bibit kelapa sawit sebanyak 1.075.153 butir

(31 Desember 2014: 1.648.090 butir) kepada pelanggan pihak ketiga dalam dan luar negeri.

As of December 31, 2015, LSIP has sales commitments to deliver rubber, CPO, palm kernel, tea and cacao of approximately 47,500 tonnes (December 31, 2014: 26,500 tonnes) and palm oil seed of 1,075,153 pieces (December 31, 2014: 1,648,090 pieces) to third party local and overseas customers.

Seluruh komitmen penjualan di atas akan terealisasi dalam satu bulan setelah tiap-tiap tanggal pelaporan.

All of the above sales commitments will be realized in one months after each reporting date.

Uang Muka Pembelian Tanah Advances for Land Acquisitions

Uang muka pembelian tanah merupakan biaya-

biaya sehubungan dengan akuisisi lahan

perkebunan sebagai bagian dari rencana LSIP, entitas anak untuk mengamankan pasokan tandan buah segar. LSIP telah menunjuk PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), dahulu entitas anak yang telah dijual pada bulan Oktober 2006, untuk membantu dan mengelola proses akuisisi lahan serta serah terima lahan tersebut kepada LSIP. Uang muka tersebut akan diselesaikan pada saat serah terima lahan atau dengan cara lainnya.

Advances for land acquisitions represent costs related to the acquisitions of plantation areas as part of LSIP plan to secure supplies of fresh fruit bunches. LSIP appointed PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (“DRUP”), a former subsidiary disposed in October 2006, to facilitate and manage the land acquisition process and the handover of the land to LSIP. The advances will be settled when the area is handed over or by other process.

Pada tahun 2015, DRUP membayar Rp2.500

(2014: Rp30.000) kepada LSIP sebagai

penyelesaian atas sebagian uang muka.

In 2015, DRUP paid Rp2,500 (2014: Rp30,000) to LSIP as a portion of advances settlement.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, telah terjadi penyelesaian atas sebagian uang muka melalui penyerahan aset senilai Rp25.057 (31 Desember 2014: Rp25.057) dan penyelesaian secara tunai sebesar Rp51.481 (31 Desember 2014: Rp48.981). Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2015, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Aset Tidak Lancar Lainnya”, adalah sebesar Rp14.713 (31 Desember 2014: Rp17.213) Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat uang muka tersebut dapat dipulihkan sepenuhnya.

Up to December 31, 2015, a portion of the said advances were settled through the transfer of asset valued at Rp25,057 (December 31, 2014: Rp25,057) and cash payment settlement amounting to Rp51,481 (December 31, 2014: Rp48,981). As of December 31, 2015, the outstanding advances, which was presented as part of “Non-current Assets - Other Non-current Assets”, amounted to Rp14,713 (December 31, 2014: Rp17,213). The management believes that the carrying amount of the advance is fully recoverable.

Perjanjian pemasokan Supply Agreement

IDLK memiliki perjanjian pemasokan dengan Amberston dimana Amberston menyediakan bahan

baku antara lain berupa skimmed milk powder dan

butter milk powder kepada IDLK dengan harga

IDLK has a supply agreement with Amberston whereby Amberston agreed to provide raw materials to IDLK such as, among others, skimmed milk powder and butter milk powder, at the prices

Perjanjian Konsultasi Manajemen Kelompok Usaha ICBP

Management Consultant Agreement of ICBP Group

IDLK memiliki perjanjian manajemen dengan PT Marison Nauli Ventura (MNV), dimana MNV memberikan kepada IDLK nasehat, pendapat, petunjuk, konsultasi dan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan usaha, khususnya yang

berhubungan dengan sumber daya manusia dan manajemen. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali apabila salah satu pihak menyatakan secara tertulis untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Kompensasi yang dibayarkan kepada MNV disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

IDLK has a management agreement with PT Marison Nauli Ventura (MNV), whereby MNV provides to IDLK business advice, suggestion, guidance, consultation and information relevant to operational activities, especially those related with human resources and management. This agreement is valid for a one-year period and shall be automatically renewed for the same period, unless terminated by either party in writing. Compensation paid to MNV is presented as part of “General and Administrative Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pengembangan Perkebunan Plasma Development of Plasma Plantations

Entitas Anak tertentu memiliki perjanjian

pengembangan perkebunan plasma dengan beberapa KUD yang mewadahi petani plasma. Lihat Catatan 38 untuk rincian perjanjian tersebut.

Certain Subsidiaries have plasma plantations development agreement with several KUD representing the plasma farmers. See Note 38 for the details of the said agreement.

Sengketa Tanah Milik LPI Dispute of LPI’s HGU certificate

Pada tanggal 5 Mei 2011, Tn. Ketut Suwece, penduduk desa Harapan Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (“OKUT”), mendaftarkan gugatan terhadap LPI ke Pengadilan Negeri Baturaja, propinsi Sumatera Selatan, untuk menuntut ganti rugi sebesar Rp17.414 atas dua bidang tanah seluas sekitar 143 hektar beserta tanaman yang berdiri di atasnya yang terletak di desa Campang Tiga Ulu, OKUT, dan permohonan sita jaminan. Pada tanggal 3 November 2011, Pengadilan Negeri Baturaja, Sumatera Selatan telah mengeluarkan putusan yang menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Tn. Ketut Suwece kepada LPI.

On May 5, 2011, Mr. Ketut Suwece, a resident of Harapan Jaya village, Ogan Komering Ulu Timur District (“OKUT”), filed a lawsuit against LPI to the District Court of Baturaja (Pengadilan Negeri

Baturaja), province of South Sumatera, to claim for

the indemnity of Rp17,414 for two parcels of land with a total area of approximately 143 hectares located at Campang Tiga Ulu village, OKUT, including trees planted thereon, as well as request for a sequestration. On November 3, 2011, the District Court of Baturaja, South Sumatera has issued a verdict to reject all of the lawsuit filed by Mr. Ketut Suwece against LPI.

Kemudian pada tanggal 4 November 2011, Tn. Ketut Suwece mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri Baturaja, Sumatera Selatan kepada Pengadilan Tinggi Palembang. Pada tanggal 5 Juli 2012, Majelis Hakim Pengadilan

Tinggi Palembang menguatkan putusan

Pengadilan Negeri Baturaja. Pada tanggal 30 Juli 2012, LPI telah menerima salinan resmi atas putusan Pengadilan Tinggi Palembang.

Subsequently, on November 4, 2011, Mr. Ketut Suwece filed an appeal to the High Court of Palembang against the decision from the District Court of Baturaja, South Sumatera. On July 5, 2012, the Panel of Judges of the High Court of Palembang upheld the District Court of Baturaja’s decision. On July 30, 2012, LPI received the official copy of the decision from the High Court of Palembang.

KOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

AND CONTINGENCIES (continued)

Sengketa Tanah Milik LPI (lanjutan) Dispute of LPI’s HGU certificate (continued)

Pada tanggal 9 Januari 2013, LPI menerima pemberitahuan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan bahwa Tn. Ketut Suwece telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Tinggi Palembang tersebut. Pada tanggal 22 Januari 2013, LPI mengajukan kontra memori kasasi terhadap memori kasasi Tn. Ketut Suwece tersebut. Pada tanggal 27 Agustus 2015, LPI telah menerima salinan resmi atas putusan Mahkamah Agung tertanggal 11 Desember 2013, yang menyatakan menolak permohonan kasasi Tn. Ketut Suwece.

On January 9, 2013, LPI received official notification from South Jakarta District Court that Mr. Ketut Suwece had filed an application for cassation to the Supreme Court against the decision of the High Court of Palembang. On January 22, 2013, LPI filed a counter memorandum of cassation against such Mr. Ketut Suwece memorandum of cassation. On August 27, 2015, LPI received the official copy of the Supreme Court decision dated December 11, 2013, which stated dissmisal of Mr. Ketut Suwece cassation application.

Program Euro Medium Term Note Euro Medium Term Note Programme

Pada tanggal 30 September 2013, IFAR telah

membuat program Euro Medium Term Note

sebesar SGD500.000.000 (“Program”). Melalui Program tersebut, IFAR dari waktu ke waktu dapat

menerbitkan notes (“Notes”) secara berseri atau

tranches. Masing-masing seri atau tranche dari

Notes dapat diterbitkan dalam berbagai mata uang,

dalam berbagai jumlah dan tenor, dan dapat

dikenakan bunga tetap, floating, variabel atau

hybrid rates yang nantinya akan disepakati antara

IFAR dengan dealer yang bersangkutan.

On September 30, 2013, IFAR has established a SGD500,000,000 Euro Medium Term Note programme (“Programme”). Under the Programme, IFAR may from time to time issue notes (“Notes”) in series or tranches. Each series or tranche of Notes may be issued in any currency, in various amounts and tenors, and may bear interest at a fixed, floating, variable or hybrid rates, as agreed between IFAR and the relevant dealer.

Dana yang diperoleh dari penerbitan Notes akan dipergunakan oleh IFAR sebagai modal kerja atau keperluan perusahaan lainnya dari IFAR dan Entitas Anak.

The net proceeds from the issue of the Notes under the Programme will be applied by IFAR for working capital or generate corporate purposes of IFAR and its Subsidiaries.

Persetujuan prinsip atas Program tersebut telah

diperoleh dari Singapore Exchange Securities

Trading Limited (“SGX-ST”) dan permohonan

pencatatan Notes di SGX-ST akan dilakukan pada

saat penerbitan setiap Notes. Pencatatan Notes

baru berlaku apabila Notes yang bersangkutan

telah masuk ke dalam Official List SGX-ST.

Approval in principle has been received from the Singapore Exchange Securities Trading Limited (“SGX-ST”) for the establishment of the Programme and application will be made for the listing and quotation of Notes which are agreed at the time of issue thereof to be so listed on the SGX-ST.

Exclusive Bottling Agreement Exclusive Bottling Agreement

Pada saat penyelesaian transaksi akuisisi PCIB oleh AIBM dan IASB tanggal 12 September 2013,

melalui Exclusive Bottling Agreement, IASB

diberikan hak oleh PepsiCo, Inc (PepsiCo) dan perusahaan afiliasinya, untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan secara ekslusif

produk minuman non-alkohol dengan

At the closing of acquisition transaction of PCIB by AIBM and IASB dated September 12, 2013, under Exclusive Bottling Agreement, IASB is granted by PepsiCo, Inc (PepsiCo) and its affiliated company, an exclusive rights to produce, selling and distribute non-alcohol beverages products under PI’s brands in Indonesia.

Exclusive Bottling Agreement (lanjutan) Exclusive Bottling Agreement (continued) Perjanjian tersebut akan berakhir dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal efektif. This agreement shall expire 5 (five) years from the effective date.

Pada tanggal 1 Oktober 2013, IASB

menandatangani perjanjian produksi dengan PCIB, dimana PCIB akan memproduksi dan mengemas produk minuman dalam botol sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak dan IASB akan membeli produk-produk minuman dari waktu ke waktu dari PCIB dan dengan harga sebagaimana dijelaskan dalam kontrak tersebut.

On October 1, 2013, IASB signed a manufacturing agreement with PCIB, whereby PCIB will produce and bottle the beverage products under the condition stipulated in the agreement and IASB will purchase the beverage products from time to time from PCIB with price as mentioned in the said contract.

IASB IASB

IASB memiliki perjanjian supply dengan

PT Calpis Indonesia (CI) untuk memasok dan mendistribusikan secara ekslusif produk minuman “Calpico” kepada CI. CI setuju bahwa IASB akan menunjuk sub-kontraktor lain untuk menjalankan kewajiban yang sama dengan IASB sebagaimana diatur dalam perjanjian tersebut, dalam hal ini, IASB telah menunjuk PCIB sebagai sub-kontraktor. Sebagai kompensasi, CI akan dikenakan beban

tooling oleh IASB dengan persentase tertentu dan

dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian. Perjanjian

tersebut akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak yang terlibat.

IASB has a supply agreement with PT Calpis Indonesia (CI) to supply and distribute beverage product “Calpico”, exclusively to CI. CI agreed that IASB may appoint any other sub-contractor to undertake same obligation as IASB as stipulated in the said agreement, IASB appointed PCIB as its sub-contractor. As a compensation, CI was charged with a tooling fee at a certain percentage by IASB. The said tooling fee is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income. The said agreement will expire on June 30, 2017 and can be extended, subject to the agreement of both parties involved.

ICBP ICBP

Pada tanggal 2 Maret 2015, Direksi ICBP telah menyetujui rencana untuk melakukan transaksi dengan JC Comsa Corporation (“JC Comsa”), sebuah perusahaan yang berkedudukan di Jepang yang sahamnya telah terdaftar pada NASDAQ

Standard dengan kegiatan usaha utama

memproduksi dan mengolah berbagai jenis produk

makanan, food service dan pengelolaan restaurant

chain, sehubungan dengan penerbitan saham baru JC Comsa sebanyak 627.400 saham dan penjualan kembali saham treasuri JC Comsa sebanyak 272.600 saham kepada ICBP (“Rencana Penyertaan”), sehingga seluruhnya berjumlah 900.000 saham dengan harga JPY316 per saham. Rencana Penyertaan ini telah didaftarkan oleh JC Comsa pada otoritas berwenang di Jepang (“Pernyataan Pendaftaran”) pada tanggal 2 Maret 2015 (“Tanggal Pernyataan Pendaftaran”). Harga penyertaan adalah harga rata-rata penutupan saham JC Comsa di Tokyo Stock Exchange JASDAQ Standard selama satu bulan terakhir sampai dengan 1 hari kerja sebelum Tanggal Pernyataan Pendaftaran. Nilai keseluruhan yang dibayarkan oleh ICBP untuk pernyertaan saham tersebut adalah sebesar JPY284.400.000.

On March 2, 2015, the ICBP’s Directors approved the plan to transact with JC Comsa Corporation (“JC Comsa”), a company domiciled in Japan which its stocks are listed in NASDAQ Standard and engaged to produce and process several food products, food services and restaurant chain management, in connection with the issuance of 627,400 new shares of JC Comsa and sell of its 272,600 shares of treasury stock to ICBP (“Investment Plan”), or total shares 900,000 shares at a price of JPY316 each share. This Investment Plan was registered to the relevant authority in Japan by JC Comsa (“Registration Statement”) on March 2, 2015 (‘the Date of Registration Statement”). The investment cost paid for the shares was equivalent to the average closing price of JC Comsa in Tokyo Stock Exchange JASDAQ Standard during the last one month up to 1 working day prior to the Date of Registration Statement. The total value to be paid by ICBP for such investment amounting to JPY284,400,000.

KOMITMEN DAN KONTINJENSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

AND CONTINGENCIES (continued)

ICBP (lanjutan) ICBP (continued)

Rencana Penyertaan ini telah diselesaikan pada tanggal berlaku 18 Maret 2015, sehingga sejak saat itu ICBP memiliki penyertaan saham pada JC Comsa sebesar 9,88% dari seluruh saham yang diterbitkan oleh JC Comsa.

This Investment Plan was completed on March 18, 2015, thus, ICBP holds 9.88% share ownership of the total shares issued by JC Comsa.

36. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 36. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai tercatat aset keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian kurang lebih sebesar nilai wajarnya, atau disajikan pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

The carrying amounts of financial instruments presented in the consolidated statement of financial position approximate their fair values, otherwise, they are presented at cost as their fair values cannot be reliably measured.

Sebagaimana disyaratkan oleh PSAK No. 55, piutang dan utang yang timbul dari transaksi kontrak komoditas berjangka dinyatakan pada nilai wajar berdasarkan harga kuotasi pasar dari komoditas terkait (hirarki nilai wajar Tingkat 1).

As required by PSAK No. 55, the receivables and payables arising from future commodity contracts transactions are stated at fair value based on quoted market prices of the related commodities (fair value hierarchy Level 1).

Nilai wajar dari perjanjian pertukaran mata uang dan suku bunga berdasarkan nilai pasar yang

disediakan oleh bank-bank counterpart (nilai wajar

hirarki Tingkat 2).

The fair value of the cross currency interest rate swaps is based on market values provided by counterparty banks (fair value hierarchy Level 2).

Setelah pengakuan awal, piutang plasma dan pinjaman jangka panjang kepada karyawan disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 8,74% sampai 12,00% per tahun untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: antara 7,77% sampai 12,00% per tahun)

Subsequent to initial recognition, plasma receivables and long-term loans to employees are carried at amortized cost using EIR, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of lending. The effective interest rates are ranging from 8.74% to 12.00% per annum for the year ended December 31, 2015 (2014: from 7.77% to 12.00% per annum).

Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam

biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode SBE. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE.

The Bonds and Sukuk Ijarah payables are carried at amortized costs using the EIR method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR.

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, utang

bank jangka pendek dan trust receipts kurang lebih

sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, time deposits, trade and non- trade receivables, trade and other payable, accrued expenses, short-term bank loans and trust receipts reasonably approximate their fair values

Investasi dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dan obligasi dengan kepemilikan saham di bawah 20% dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Investments in other unquoted ordinary shares and bonds representing equity ownership interest of below 20% are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.

Investasi dalam saham biasa yang memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20% dinyatakan dalam nilai wajar berdasarkan harga kuotasi pasar (hirarki nilai wajar Tingkat 1).

Investments in quoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20% and mutual funds are stated at fair value based on quoted market price (fair value hierarchy Level 1).

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

Dalam dokumen INDF Billingual 31 Des 2015 Released (Halaman 180-185)