• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Dalam dokumen INDF Billingual 31 Des 2015 Released (Halaman 88-94)

ESTIMATES INTERIM AND ASSUMPTIONS (continued)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENT,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama terkait masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Usaha – Evaluasi Kolektif Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables – Collective Assessments

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristiknya risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the trade receivables in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk

penurunan nilai diestimasi berdasarkan

pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 7.

The Group’s accounts receivable – trade before allowance for impairment losses at reporting dates are disclosed in Note 7.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan Pension and Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan

liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha

bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui

segera pada laporan posisi keuangan

konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam tahun keterjadiannya.

The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the year which they occur.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau

perubahan signifikan dalam asumsi yang

ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 23.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. The net carrying amount of the Group’s liabilities for employee benefits as at reporting dates are disclosed in Note 23.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives.

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 40 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat neto aset tetap Kelompok

Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan

diungkapkan dalam Catatan 14.

Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 2 to 40 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as at reporting dates are disclosed in Note 14.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENT,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Amortisasi Tanaman Perkebunan Menghasilkan Amortization of Mature Plantations

Biaya perolehan tanaman perkebunan

menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.

The costs of mature plantations are amortized on a straight-line basis over their estimated useful lives.

Manajemen mengestimasi masa manfaat

ekonomis tanaman perkebunan, yang terutama terdiri atas tanaman kelapa sawit dan karet, adalah selama 25 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri perkebunan. Perubahan tingkat pemakaian dan pemeliharaan serta perkembangan teknologi penanaman dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya amortisasi masa depan mungkin direvisi.

Management estimates the useful lives of the mature plantations, which mainly consist of oil palm and rubber plantations, to be 25 years, which are common life expectancies applied in the plantations industries. Changes in the expected level of usage and maintenance and development of planting technology could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future amortization charges could be revised.

Nilai tercatat neto tanaman perkebunan pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 11.

The net carrying amount of the Group’s mature plantations as at reporting dates are disclosed in Note 11.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Kelompok Usaha mencatat aset keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan

estimasi akuntansi. Sementara komponen

signifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila

Kelompok Usaha menggunakan metodologi

penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.

The Group carries certain financial assets and financial liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and financial liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.

Nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi

keuangan konsolidasian pada tanggal

31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.090.607 (31 Desember 2014: Rp665.340).

The carrying amount of AFS financial assets carried at fair values in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015 was Rp1,090,607 (December 31, 2014: Rp665,340).

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal tersebut dapat

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available against which deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized. Significant management estimates are

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha

memiliki rugi fiskal sebesar Rp4.818.636

(31 Desember 2014: Rp3.871.476), yang dapat dikompensasi dengan pendapatan kena pajak di masa depan, sampai dengan lima tahun sejak rugi fiskal tersebut terjadi. Rugi fiskal tersebut terutama terkait kepada Entitas Anak yang sebagian besar

tanaman perkebunannya masih belum

menghasilkan atau baru mulai menghasilkan, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak entitas lain dalam Kelompok Usaha.

As of December 31, 2015, the Group has tax losses carry forwards amounting to Rp4,818,636 (December 31, 2014: Rp3,871,476), which may be utilized against future taxable income for five years since the tax losses occurred. These tax losses mainly relate to Subsidiaries where most of the plantations are still in immature stage or just started to mature, are not yet expired and may not be used to offset taxable income elsewhere in the Group.

Jika Kelompok Usaha dapat mengakui seluruh aset pajak tangguhan yang tidak diakui atas rugi fiskal, saldo laba akan meningkat sebesar Rp238.825 untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 (31 Desember 2014:

Rp182.656).

If the Group was able to recognize all unrecognized deferred tax assets on tax losses carry forwards, retained earnings would increase by Rp238,825 for the year ended December 31, 2015 (December 31, 2014: Rp182,656).

Penyisihan atas Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline in Values of Inventories

Penyisihan atas penurunan nilai pasar persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat neto persediaan Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 8.

Allowance for decline in market values of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances including, but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provision is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The net carrying amount of the Group’s inventories as at reporting dates are disclosed in Note 8.

Amortisasi Aset tak Berwujud Amortization of Intangible Asset

Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat merek-merek yang berhubungan dengan berbagai produk susu. Estimasi umur manfaat merek-merek tersebut ditelaah setiap tahun dan diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar atau batasan lainnya. Namun, terdapat kemungkinan hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada faktor-faktor dan keadaan. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomi merek- merek Kelompok Usaha akan menambah pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai aset tak berwujud.

The Group estimates the useful life of the brands for its various milk products. The estimated useful life of the brands is reviewed annually and is updated if expectations differ from previous estimates due to changes in market situations or other limits. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful life of the Group’s brands would increase its recorded amortization expenses and decrease its intangible asset.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENT,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Amortisasi Aset tak Berwujud (lanjutan) Amortization of Intangible Asset (continued)

Nilai tercatat aset tak berwujud Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

The net carrying amount of the Group’s intangible asset as at reporting dates are disclosed in Note 15.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.

An impairment exists when the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.

Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Jumlah terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan

ekstrapolasi, dimana asumsi utama yang

digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan UPK, masing-masing dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 15.

The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Group is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes, which are the key assumptions used to determine the recoverable amount for the different CGU, are further explained in Note 15.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal pelaporan.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets presented in the consolidated statement of financial position at the reporting dates.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap, tanaman perkebunan,

HTI, goodwill dan aset tak berwujud yang disajikan

pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal pelaporan.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets, plantations, HTI, goodwill and intangible assets presented in the consolidated statements of financial position at reporting dates.

Nilai tercatat tanaman perkebunan, HTI, aset tetap,

goodwill dan aset tak berwujud Kelompok Usaha diungkapkan dalam Catatan 11, 13, 14, dan 15.

The carrying amount of the Group’s plantations, HTI, fixed assets, goodwill and intangible assets are disclosed in Notes 11, 13, 14 and 15.

Biaya Pembongkaran Aset Dismantling Cost

Kelompok Usaha mencadangkan biaya restorasi atas tanah yang disewa berdasarkan kewajiban yang bersifat legal ataupun konstruktif. Hal ini

membutuhkan estimasi beban untuk

menyelesaikan kewajiban tersebut pada saat akhir tahun pelaporan, dihitung berdasarkan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan kondisi pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan resiko tertentu dari liabilitas tersebut. Nilai tercatat liabilitas diestimasi atas biaya pembongkaran aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 14.

The Group provides for the cost of restoring a rented land where a legal or constructive obligation exists. This requires an estimation of the cost to restore the land based on the best estimate of the expenditure required to settle the obligation as at the end of the reporting date, discounted using a pre-tax discount rate that reflects the current market assessment of the time value of money and risks specific to the liability. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for asset dismantling costs as at reporting dates are disclosed in Note 14.

Alokasi Harga Beli Purchase Price Allocation

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli pada nilai wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair values of the assets and liabilities purchased.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Dalam dokumen INDF Billingual 31 Des 2015 Released (Halaman 88-94)