• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1Budaya Organisasi

2.3 Komitmen Organisasi

2.3.1 Pengertian Komitmen Organisasi

Secara sederhana, Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan sebagai Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu, Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, Keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.

Dengan kata lain, Luthans (2006) menyebutkan bahwa ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai pada organisasi dan proses berkelanjutan di mana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.

Monday (dalam Sopiah, 2008:155) menyebut komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasi. Menurut dia, komitmen organisasimerupakan dimensi

perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecendrungan karyawan untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Komitmen organisasi merupakan identifikasi dan keterlibatan seseorang yang relative kuat terhadap organisasi. Komitmen organisasi adalah keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi. Newstrom (1989) melanjutkan bahwa secara konseptual, komitmen organisasi ditandai oleh tiga hal:

1. Adanya rasa yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi

2. Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha secara sungguh-sungguh dalam organisasi.

3. Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi.

Dari beberapa definisi tersebut, Sopiah (2008:157) menyimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah suatu ikatan psdikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya :

1. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujun dan nilai-nilai organisasi 2. Kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan

3. Keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi.

2.3.2 Bentuk Komitmen Organisasi

Meyer, Allen, dan Smith (dalam Journal Arti Bakshi, dkk, 2011) mengemukakan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasi, yaitu :

1. Affectice commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bangian dari organisasi karena adanya ikatan emosional anggota terhadap organisasinya, dan keterlibatan anggota dengan organisasinya. Anggota yang memiliki komitmen afektif akan tetap bertahan dalam perusahaan karena memang berkehendak demikian. Komitmen afektif meliputi kesenangan karyawan menghabiskan karir diorganisasi dan rasa memiliki terhadap organisasi.

2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain. Anggota yang memiliki komitmen berkelanjutan akan tetap menjadi anggota karena memiliki kebutuhan terhadap organisasi. Komitmen berkelanjutan meliputi perasaan yang tidak ingin meninggalkan organisasi, rasa tidak dapat berkontribusi dalam organisasi dan didasarkan pada kerugian – kerugian pegawai bila meninggalkan organisasi.

3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang harusnya dilakukan. Komitmen normative meliputi sikap yang tidak ingin meninggalkan organisasi dan sikap yang tidak ingin meninggalkan pimpinan

Dengan kata lain bahwa pegawai merasa wajib untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi karena adanya perasaan hutang budi pada organisasi sehingga mereka mereka mempunyai kewajiban moral untuk melakukan tindakan imbal balik pada organisasi tempat mereka bekerja.

2.3.3 Proses Terjadinya Komitmen Organisasi

Bashaw dan Grant (dalam Sopiah, 2008:159) menjelaskan bahwa komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan sebuah proses berkesinambungan dan merupakan sebuah pengalaman individu ketika bergabung dalam sebuah organisasi. Minner (dalam Sopiah, 2008:159) secara rinci menjelaskan proses terjadinya komitmen organisasi, yaitu sebagai berikut :

1. Pada fase awal (initial commitment), factor yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada organisasi adalah :

1. Karekteristik individu,

2. Harapan-harapan karyawan, dan 3. Karakteristik pekerjaan

2. Fase kedua sebagai Commitment during early employment. Pada fase ini kareyawan sudah bekerja beberapa tahun. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada organisasi adalah pengalaman kerja yang ia rasakan pada tahap awal dia bekerja, bagaimana pekerjaannya, bagaimana system penggajiannya, bagaimana gaya supervisinya, bagaimana hubungan dia dengan

teman sejawat atau hubungan ia dengan pimpinannya. Semua faktor ini akan membentuk komitmen awal dan tanggung jawab karyawan pada organisasi.

3. Tahapan yang ketiga yang diberi nama commitment during later career. Faktor yang berpengaruh terhadap komitmen pada fase ini berkaitan dengan investasi, mobilitas kerja, hubungan sosial yang tercipta di organisasi dan pengalaman-pengalaman selama ia bekerja.

2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Faktor-faktor pembentuk komitmen organisasi akan berbeda bagi karyawan yang baru bekerja, setelah menjalani masa kerja yang cukup lama, serta bagi karyawan yang bekerja pada tahapan yang lama yang menganggap perusahaan tersebut sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Misalnya, Steers (dalam Sopiah, 2008:163) mengidentifikasikan ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu:

1. Ciri pribadi pekerja, termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan.

2. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan sekerja.

3. Pengalaman kerja, seperti cara pekerja-pekerja mengutarakan dan membicarakan perasaannya mengenai organisasi.

David(1997) juga mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu :

1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll.

2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkungan jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan kerja

3. Karakteristik struktur, misanya besar/kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan.

4. Pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah berpuluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkatan komitmen yang berlainan.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah:

1. Faktor personal, 2. Faktor organisasi, dan

Dokumen terkait