• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DATA

5.1 Analisa Data

5.1.1 Kompensasi

Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dari variabel bebas menunjukkan bahwa kompensasi pada kantor Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Bagian Bidang Ketatalaksanaan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum Medan Johor berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 90,625 % (lihat tabel 36). Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan pada kantor tersebut sudah berjalan dengan sangat baik.

5.1.1.1Gaji/Upah

Kompensasi dasar yang diterima oleh seorang pegawai biasanya berupa upah atau gaji yang disebut dengan gaji pokok. Imbalan kerja per jam merupakan cara pembayaran yang paling umum yang didasarkan pada waktu, dan pegawai

yang dibayar berdasarkan jam kerja menerima upah (wage), yang merupakan imbalan kerja yang dihitung secara langsung berdasarkan jumlah waktu kerja. Sebaliknya, orang-orang yang menerima gaji (salary) mendapatkan imbalan kerja yang besarnya tetap untuk setiap periode tanpa menghiraukan jumlah jam kerja. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam hal pemberian gaji/upah yang diantaranya adalah harus dapat memenuhi kebutuhan layak minimum, harus dapat mengikat, harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, harus adil, tidak boleh bersifat statis (bersifat dinamis), dan gaji/upah yang diberikan harus diperhatikan.

Berdasarkan data yang diperoleh, mengenai besarnya gaji/upah yang diterima cukup untuk memenuhi kebutuhan layak minimum dimana para responden sebanyak 25 responden (78,125%) menyatakan bahwa besarnya gaji/upah sudah sangat layak untuk memenuhi kebutuhan (lihat tabel 6). Hal ini berarti bahwa besarnya gaji/upah sudah memenuhi akan kebutuhan layak minimum yaitu kebutuhan akan makan, minum, pakaian, dan perumahan. Ini berarti pemerintah telah memperhatikan prinsip kelayakan dalam pemberian gaji/upah.

Kemudian dalam hal besarnya gaji/upah dapat meningkatkan semangat kerja dan kegairahan kerja, para responden sebanyak 25 responden (78,125%) menyatakan bahwa besarnya gaji/upah sangat meningkatkan (lihat tabel 7). Hal ini berarti bahwa Besarnya tingkat gaji/upah dapat menunjang hidup secara layak dan pada umumnya dapat berpengaruh terhadap moral dan kedisiplinan kerja, sehingga semangat dan kegairahan kerjanya menjadi tinggi.

Dalam hal besarnya gaji/upah yang diberikan oleh pemerintah adil atau tidaknya, para responden sebanyak 25 responden (78,125%) menyatakan bahwa besarnya gaji/upah yang diberikan adalah sangat adil (lihat tabel 8). Hal ini berarti bahwa pemerintah sangat memperhatikan unsur-unsur keadilan dalam hal pemberian gaji/upah kepada pegawainya dimana Adil artinya jumlahnya tidak harus sama namun sesuai dengan haknya.

Selanjutnya mengenai apakah besarnya gaji/upah dalam penetapan yang ditentukan pemerintah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi (bersifat dinamis), para responden sebanyak 26 responden (81,25%) menyatakan sudah sangat sesuai (lihat tabel 9). Hal ini menggambarkan bahwa pemerintah telah memberikan gaji kepada pegawai sudah sangat sesuai dengan golongannya masing-masing dan juga mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan kompensasi antara lain :

- Perubahan tingkat hidup penduduk

Yaitu dimana tingkat hidup penduduk semakin tinggi maka gaji/upah juga harus tinggi sesuai dengan perkembangan zaman.

- Perubahan undang-undang / peraturan tentang besarnya upah

Pemerintah telah memperhatikan perubahan situasi dan kondisi saat ini yaitu dengan menaikkan gaji/upah pegawai sebesar 5 % dari yang sebelumnya. Hal ini juga karena tuntutan hidup yang semakin tinggi. - Perubahan tingkat upah dari perusahaan lain

Pemerintah juga telah memperhatikan tingkat gaji/upah dari perusahaan lain agar dapat mempertahankan pegawai yang ada yang berkualitas.

Kemudian dalam hal penerimaan gaji/upah dari pemerintah apakah menerimanya tepat pada waktunya, dan para responden sebanyak 26 responden (81,25%) menyatakan sangat tepat waktu (lihat tabel 10). Ini berari pemerintah telah berupaya agar pegawai menerima gaji/upah sangat tepat pada waktunya yaitu dengan sistem online pada setiap tanggal 5 melalui Bank BRI. .

5.1.1.2Insentif

Insentif merupakan penghasilan tambahan yang dibayarkan kepada pegawai/karyawan karena kinerjanya melebihi standard yang ditentukan yang dihubungkan secara langsung dengan kinerja individual, tim, atau organisasional. Dengan adanya insentif, tentu pegawai akan lebih bersemangat lagi untuk bekerja dan ini akan sangat menguntungkan bagi perusahaan.

Berdasarkan data yang diperoleh, mengenai penghasilan tambahan yang diterima pegawai, sebanyak 17 responden (53,125%) menyatakan bahwa selalu menerima penghasilan tambahan yang diberikan pemerintah (lihat tabel 11). Penghasilan tambahan itu diperoleh dari penyelesaian proyek yang mereka tangani. Hal ini berarti pemerintah berusaha untuk menghargai pegawainya yang telah melakukan kinerjanya dengan sangat baik sebagai balas jasa atas kinerjanya yang telah melebihi standart yang ditentukan.

Dalam hal pembagian penghasilan tambahan, para responden sebanyak 17 responden (53,125%) menyatakan bahwa pembagiannya sudah adil (lihat tabel 12). Ini berarti bahwa cara pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai dalam pemberian penghasilan tambahan telah memperhatikan prinsip keadilan dalam penetapan kebijakan yang berlaku di Ditjen SDA Bagian Bidang

Ketatalaksanaan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum Medan Johor.

Selanjutnya mengenai motivasi (gairah) bekerja dengan adanya penghasilan tambahan, sebanyak 15 responden (46,875%) menyatakan sangat termotivasi dan 15 responden (46,875%) juga menyatakan termotivasi dengan penghasilan tambahan tersebut (lihat tabel 13). Hal ini berarti bahwa dengan adanya insentif (penghasilan tambahan) yang diberikan perusahaan dapat meningkatkan motivasi bekerja dalam mencapai tujuan organisasi pemerintahan. 5.1.1.3Tunjangan

Tunjangan merupakan sebuah penghargaan tidak lngsung yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua pegawai/karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para pegawai/karyawan.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai tunjangan pensiun yang diberikan oleh pemerintah, sebanyak 32 responden (100%) menyatakan bahwa pemerintah selalu memberikan tunjangan pensiun kepada pegawai sebagai jaminan dihari tuanya nanti (lihat tabel 14). Hal ini berarti pemerintah selalu berusaha memperhatikan nasib dan kehidupan pegawainya setelah mencapai usia pensiun. Ini dilakukan karena pemerintah menginginkan yang terbaik bagi pegawainya.

Kemudian mengenai jaminan/tunjangan bila terjadi kecelakaan pada jam kerja, sebanyak 25 responden (78,125s%) menyatakan bahwa pemerintah selalu memberikan jaminan/tunjangan bila terjadi kecelakaan pada jam kerja (lihat tabel 15). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah selalu mengupayakan keselamatan kerja pegawai.

Dalam hal penyediaan jaminan kesehatan untuk pegawai atau keluarga, sebanyak 24 responden (75%) menyatakan bahwa pemerintah sangat menyediakan jaminan kesehatan pegawai atau keluarga dalam menunjang kesehatan mereka (lihat tabel 16). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah bertanggung jawab dan sangat memperhatikan serta menjamin kesehatan para pegawai.

Mengenai fasilitas perumahan dan kendaraan bermotor apakah pemerintah menyediakannya, sebanyak 16 responden (50%) menyatakan bahwa fasilitas perumahan dan kendaraan bermotor sudah tersedia (lihat tabel 17). Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum sepenuhnya bisa menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan bermotor secara merata keseluruh pegawai yang ada karena anggaran yang terbatas.

Selanjutnya mengenai tunjangan-tunjangan lain yang diberikan pemerintah, sebanyak 19 responden (59,375%) menyatakan bahwa pemerintah sering memberikannya untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai (lihat tabel 18). Tunjangan-tunjangan lain itu disebut dengan tunjangan kesejahteraan karyawan (TKK), selain itu ada tunjangan uang makan, dan uang perjalanan dinas serta uang cuti berbayar.

Dokumen terkait