• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 KD 3.1 Memahami konsep ruang

Dalam dokumen RPP 1 Semester Kelas 7 Semester 1 Mata P (Halaman 118-138)

Materi Pengayaan 

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENS

B. KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 KD 3.1 Memahami konsep ruang

(lokasi,distribusi,potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan

KD. 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Reguler

Fakta

 Interaksi antar ruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pergerakan orang, barang, gagasan, dan informasi.

Konsep

 Semua bentuk interaksi antar ruang berdampak pada adanya perubahan.

pendidikan. pendidikan.

INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

3.1.1 Menyebutkan perubahan-perubahan akibat Interaksi antar ruang

3.1.2Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang

3.1.3 Menganalisis dampak perubahan akibat interaksi antar ruang

INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI (IPK)

4.1.1 Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam laporan lisan dan tertulis 4.1.2 Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk presentasi kelompok

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menyebutkan perubahan-perubahan akibat Interaksi antar ruang

2. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan

3. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa perubahan penggunaan lahan

4. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa perubahan orientasi mata pencaharian

5. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa berkembangnya sarana dan prasarana

6. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa adanya perubahan sosial dan budaya

7. Menjelaskan contoh perubahan akibat interaksi antar ruang berupa berubahnya komposisi penduduk

Prinsip

 Terdapat 6 perubahan akibat interaksi antar ruang, yaitu: berkembangnya pusat- pusat pertumbuhan, perubahan penggunaan lahan, perubahan orientasi mata pencaharian, berkembangnya sarana dan prasarana, adanya perubahan sosial dan budaya, berubahnya komposisi penduduk

Prosedur

 -

Meta Kognitif

 Manfaat mempelajari perubahan akibat interaksi antar ruang dalam kehidupan sehari-hari

Materi Remidial

 Bentuk-bentuk perubahan akibat interaksi antar ruang

Materi Pengayaan

 Contoh dari dampak bentuk perubahan akibat interaksi antar ruang

E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Saintifik 2. Metode : Diskusi

3. Model pembelajaran : Discovery Learning

G SUMBER BELAJAR

1. Buku IPS Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017; penerbit : kemendikbud RI tahun 2017 2. Buku IPS Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2014; penerbit : kemendikbud RI tahun 2014 3. Buku IPS Terpadu Kelas VII Semester 1 Mandiri ; penerbit : Erlangga

4. Video Pembelajaran Penduduk Indonesia

5. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Semester 1

6. Video Pembelajaran Keragaman Suku dan Budaya Indonesia F MEDIA DAN ALAT PEMBELJARAN

Media : Gambar dan video contoh perubahan akibat interaksi antar ruang Alat : Spidol, White Board, LCD, Proyektor

7. Worksheet (lembar bahan ajar), Buku referensi pendamping peserta didik (lampiran 1)

8. https://id.wikipedia.org/ 9. Sumber lain yang relevan

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 10 KEGIATAN PENDAHULUAN 10’ Guru Orientasi

 Memberi salam dan berdoa sebelum pelajaran dimulai

 Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai pelajaran

 Mengecek kehadiran Peserta didik Apresepsi

 Mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan pengetahuan peserta didik

 Menyajikan sebuah video tentang perubahan kota Jakarta dari masa ke masa

“Dari video tersebut dapat disimpulkan bahwa kota Jakarta mengalami perubahan yang

cukup drastis bisa dilihat dari penggunaan lahan yang dulunya masih banyak lahan kosong dan sekarang sudah penuh sesak dengan perumahan serta banyaknya slum area akibat penduduk pendatang yang tak mampu membeli lahan atau mempersiapkan tempat tinggal

 Megaitkan video apresepsi dengan materi pembelajaran

“Anak-anak pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang perubahan akibat interaksi antar ruang, salah satu contoh dari dampak tersebut yaitu pada penggunaan lahan, dan video tersebut sudah disajikan dengan jelas perubahan penggunaan lahan di ibukota

Jakarta”

Motivasi

 Mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan pengetahuan peserta didik

 Guru menyampaikan cakupan materi, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

 Chicken Dance untuk membangkitkan semangat belajar Sintak Model

Pembelajaran KEGIATAN INTI 50’

Simulation (Stimulasi/

pemberian rangsangan)

Peserta didik dimintai untuk memusatkan perhatiannya pada topik : Perubahan Akibat Interaksi Antar Ruang

Mengamati

Ruang yang dijelaskan oleh guru menggunakan Power Point 

Membaca

 Peserta didik diminta membaca buku paket/ lks dan sumber penunjang lain tentang Perubahan Akibat Interaksi Antar Ruang

 Peserta didik diberi waktu selama 10 menit untuk membaca dan memahami materi

 Diharapkan peserta didik bertanya tentang materi yang telah dibacanya

Mendengar

 Peserta didik diminta mendengarkan penjelasan umum

materi tentang “Perubahan Akibat Interaksi Antar Ruang”

 Materi yang disampaikan berupa video –video tentang perubahan akibat perubahan akibat interaksi antar ruang

 Peserta didik diberikan umpan balik untuk aktif dalam pembelajaran di kelas

Data Collection (Discovery Learning)

 Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok  Setiap kelompok terdiri dari 4 anak

 Pengelompokan berdasarkan tempat duduk di depan dan belakang meja masing-masing

 Kelompok mendapatkan bahan materi oleh guru dan sumber yang dimilikinya

 Peserta didik menjawab soal Teka Teki Sosial (TTS) yang diberikan oleh guru, terdiri dari 20 soal

 Kelompok mencari jawaban dari soal TTS tersebut

 Kelompok aktif bertanya tentang kesulitan dan pertanyaan yang dipahami

 Waktu mengerjakan 20 menit

 Siswa waktu dapat digunakan untuk membahas soal TTS yang telah dikerjakan oleh kelompok

KEGIATAN PENUTUP 20’

Guru 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang materi

pembelajaran

2. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (penilaian kuis)

3. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik

4. Menyampaikan pesan moral 5. Memberi salam

1. Pembelajaran Remidial

Tulis Kegiatan pembelajaran Remdial antara lain dalam bentuk (pilih)  Pembelajaran ulang

 Bimbingan perorang  Belajar kelompok

 Pemanfaatan tutor sebaya

Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian 2. Pembeajaran Pengayaan (pilih)

Berdasarkan analisis hasil penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber. I. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1 Penilaian Pengetahuan (tes tertulis dan lisan)

 Kisi-kisi Penilaian Soal (lampiran 2)

 Soal dan Kunci Jawaban (lampiran 3)

 Insrumen Penilaian Soal (lampiran 4)

2 Penilaian Keterampilan (mempresentasikan)

 Lembar Kerja (lampiran 5)

 Rubrik Penilaian (lampiran 6)

3 Pengamatan Sikap

 Jurnal Sosial (lampiran 7)

Yogyakarta, 15 Oktober 2017

RUBRIK PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

NO NAMA

SIKAP

SPIRITUAL SIKAP SOSIAL

Total Nilai Salam dan Bersyukur Sopan santun Disiplin Percaya Diri Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk 1-5 1 2 3 4 Dst. Keterangan: a Penilaian Ya/Tidak Ya = 1 Tidak = 0

b Penilaian Percaya Diri

Guru menggunakan “kartu soal cerdas” yang memang sengaja di buat untuk

diberikan kepada siswa dengan tujuan siswa mampu untuk bertanya, menanggapi, dan menyanggah selama pembelajaran berlangsung. Adapun indikator penialaian yang digunakan sebagai berikut:

Jumlah Kartu Nilai

0 1

1 2

2 3

3 4

>4 5

c Total nilai dan konversi nilai menjadi dalam huruf × 100

× 100 = 75 (B)

No Skor Predikat

1 80 < x ≤ 100 Sangat Baik (A)

2 65 < x ≤ 79 Baik (B)

3 50 < x ≤ 64 Cukup (C)

4 < 49 Kurang (K)

2. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

Penilaian pengetahuan ini didasarkan pada nilai kuis yang diperoleh kelompok menjadi nilai individu. Soal kuis tidak hanya berpatok pada materi konflik dan integrasi sosial dalam kehidupan sosial masyarakat, namun juga materi sebelumnya untuk menguatkan pengetahuan peserta didik.

MATERI PERTEMUAN 10

Interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pergerakan orang, barang, gagasan dan informasi. Semua pergerakan tersebut menimbulkan perubahan, baik bagi daerah tujuan maupun daerah asal. Berbagai perubahan akibat interaksi keruangan yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pergerakan orang, barang dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk tersebut kemudian membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

2. Perubahan Penggunaan Lahan

Aktivitas penduduk yang terus meningkat pada akhirnya akan memerlukan lahan untuk menampung aktivitas tersebut. Semakin banyak penduduk yang datang pada suatu kota akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan hutan menjadi pertanian dan bahkan menjadi permukiman. Hal yang sama juga terjadi pada industri, perdagangan, jasa, dan lainnya yang memerlukan lahan untuk menampung aktivitasnya. Dengan demikian, terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian (permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya).

3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Interaksi spasial umumnya terjadi karena adanya kepentingan ekonomi, khususnya berkaitan dengan pekerjaan. Daerah yang menjadi tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya kebutuhan akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang tadinya berorientasi pada sumber daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan lainnya.

4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana

Terjadinya pergerakan orang, barang, dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana akan semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan tersebut. Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat- pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan.

5. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya

Adanya pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya akandisertai dengan interaksi sosial. Terjadinya insteraksi antaranggota masyarakat tersebut akan disertai pula dengan saling pengaruh, terkait dengan norma dan nilai yang dianut oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli saja memiliki nilai dan norma yang berbeda. Perubahan sosial juga menyangkut perubahan status sosial. Berkembangnya suatu wilayah karena adanya interaksi spasial akan memengaruhi status sosial masyarakatnya. Perubahan juga dapat terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda. Perubahan sosial dan budaya pada saat ini tidak lagi hanya karena adanya pergerakan penduduk, tetapi juga karena adanya aliran informasi dari suatu daerah dengan daerah lainnya, bahkan antarnegara atau benua yang jaraknya sangat jauh sekali. Contohnya, gaya busana aktor atau aktris di Amerika kemudian ditiru oleh penduduk Indonesia.

6. Berubahnya Komposisi Penduduk

Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, misalnya agama, status sosial, usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain. Akibatnya komposisi penduduk berubah dari yang awalnya relatif seragam, misalnya sebagian besar etnik Sunda, kemudian berkembang menjadi beragam etnik.

Sekolah : SMP NEGERI 2 NGAGLIK Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Bab/Tema : Keadaan Alam Indonesia Materi Pokok : Flora dan Fauna

Kelas/ Semester : VII/ Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. KOMPETENSI INTI

KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI. 2

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI. 3

Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI. 4

Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 KD. 3.1. Memahami konsep ruang

(lokasi,distribusi,potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

KD. 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

D. MATERI PEMBELAJARAN

Materi Reguler

Fakta

Garis Wallace membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia Barat dan Tengah.

Garis Webber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia Tengah dan Timur. Konsep

 Fauna bagian barat terdiri dari hewan mamalia yang berukuran besar, reptil, berbagai jenis burung, dan berbgai macam ikan.

 Fauna tipe australis banyak ditemukan hewan berkantung (opusum layang), dan tidak ditemukan kera di wilayah ini.

Prinsip

 Pembagian persebaran fauna di Indonesia menjadi 3, yaitu wilayah Fauna Indonesia Barat, wilayah Fauna Peralihan (Tengah), dan wilayah fauna Indonesia Timur.

INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

3.1.1 Menjelaskan persebaran flora di Indonesia

3.1.2 Menjelaskan persebaran fauna di Indonesia

INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI (IPK)

4.1.1 Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam laporan lisan dan tertulis 4.1.2 Terampil membuat laporan hasil diskusi dalam bentuk presentasi kelompok

C TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menyebutkan jenis-jenis fauna asiatis 2. Menyebutkan jenis-jenis fauna peralihan 3. Menyebutkan jenis-jenis fauna australis 4. Menjelaskan wilayah persebaran fauna Asiatis 5. Menjelaskan wilayah persebaran fauna peralihan 6. Menjelaskan wilayah persebaran fauna Australis

7. Menyebutkan jenis-jenis flora di wilayah Indonesia Barat 8. Menyebutkan jenis-jenis fauna di wilayah Indonesia Timur 9. Menjelaskan wilayah persebaran flora Indonesia Barat 10.Menjelaskan wilayah persebaran flora Indonesia Timur

 Wilayah sebaran Flora Indonesia menjadi 2, yaitu Wilayah Indonesia Barat (Indo-Malayan) dan Wilayah Indonesia Timur (Indo-Australian).

Prosedur

 -

Meta Kognitif

 Manfaat mempelajari flora dan fauna Indonesia dalam kehidupan sehari-hari

Materi Remidial

 Wilayah persebaran flora di Indonesia 

 Wilayah persebaran fauna di Indonesia

Materi Pengayaan

 Jenis-jenis fauna Asiatis, jenis-jenis fauna Australis, jenis-jenis fauna tiper peralihan

 Jenis-jenis flora Indonesia Barat dan Indonesia Timur

E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Picuture And Picture 3. Model pembelajaran : Discovery Learning

G SUMBER BELAJAR

1. Buku IPS Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2017; penerbit : kemendikbud RI tahun 2017 2. Buku IPS Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi 2014; penerbit : kemendikbud RI tahun 2014 3. Buku IPS Terpadu Kelas VII Semester 1 Mandiri ; penerbit : Erlangga

4. Video Pembelajaran Penduduk Indonesia

5. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Semester 1

6. Video Pembelajaran Keragaman Suku dan Budaya Indonesia

7. Worksheet (lembar bahan ajar), Buku referensi pendamping peserta didik (lampiran 1)

8. https://id.wikipedia.org/ 9. Sumber lain yang relevan

F MEDIA DAN ALAT PEMBELJARAN

Media : Peta Indonesia dari barang bekas seperti koran, dan gambar flora fauna Indonesia Alat : Spidol, White Board, LCD, Proyektor

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 11 KEGIATAN PENDAHULUAN 10’ Guru Orientasi

 Memberi salam dan berdoa sebelum pelajaran dimulai

 Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai pelajaran

 Mengecek kehadiran Peserta didik Apresepsi

 Mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan pengetahuan peserta didik

 Mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi pelajaran sebelumnya Pada perubahan akibat interaksi antar ruang yaitu perubahan penggunaan lahan

“Menjelaskan contoh perubahan penggunaan lahan hutan di Kalimantan yang

menyebabkan tersisihnya fauna di wilayah tersebut kehilangan tempat tinggal. Menjelaskan maraknya jual beli secara illegal hewan yang dilindungi untuk dijadikan

hewan peliharaan.”

 Menanyakan hewan peliharaan peserta didik di rumah

“Apa saja hewan peliharaan di rumah kalian? Apakah kalian pernah memikirkan darimana

habitat asli hewan peliharaan kalian? Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Flora dan Fauna Indonesia”.

Motivasi

 Mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan pengetahuan peserta didik

 Guru menyampaikan cakupan materi, indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran

 Chicken Dance untuk membangkitkan semangat belajar Sintak Model

Pembelajaran KEGIATAN INTI 50’

Simulation (Stimulasi/

pemberian rangsangan)

Peserta didik dimintai untuk memusatkan perhatiannya pada topik : Flora dan Fauna Indonesia

Mengamati

Peserta didik mengamati wilayah pembagian flora dan fauna di Indonesia yang dijelaskan oleh guru menggunakan Power Point

Membaca

sumber penunjang lain tentang Falora dan Fauna di Indonesia

 Peserta didik diberi waktu selama 10 menit untuk membaca dan memahami

 Diharapkan peserta didik bertanya tentang materi yang telah dibacanya

Mendengar

 Peserta didik diminta mendengarkan penjelasan umum

materi tentang “Flora dan Fauna di Indonesia ”

 Guru memberikan penjelasan tentang metode berkelompok yang akan dilakukan

1. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok 2. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang

3. Pembagian dilakukan berdasarkan posisi tempat duduk

4. Guru menugaskan siswa untuk mencari macam- macam fauna di wilayah Indonesia

5. Setiap orang dalam kelompok diberi waktu 5 menit untuk memahami dan membaca materi tersebut 6. Setelah mendapatkan materi maka kelompok maju

ke depan kelas

7. Setiap kelompok menjelaskan nama kelompoknya dan penjelasan kelompok

8. Kelompok menempelkan contoh jenis flora dan fauna pada peta yang telah disediakan oleh guru 9. Masing-masing kelompok menempelkan 2

10.Setelah menempelkan maka kelompok menjelaskan alasan menempelkan gambar tersebut pada wilayah yang di tempelkannya

11.Seluruh kelompok maju secara bergantian

12.Setelah kembali ke kelompok semula maka dilakukan sesi penjelasan dan tanya-jawab

Data Collection (Picture and Picture)

 Kelompok mendapatkan bahan materi oleh guru dan sumber yang dimilikinya

 Pembagian Kelompok :

Kelompok 2 : Kelompok Peralihan Kelompok 3 : Kelompok Australis Kelompok 4 : Kelompok Webber Kelompok 5 : Kelompok Wallace Kelompok 6 : Kelompok Indo-Malayan Kelompok 7 : Kelompok Indo-Australian Kelompok 8 : Kelompok Endemis

 Kelompok mencari materi yang sesuai dengan kelompoknya dan dituliskan di kertas/buku kemudian di tulis di kertas manila berwarna

 Kelompok memasangkan gambar yang cocok sesuai dengan jenis hewan dan wilayah persebarannya pada peta yang telah disediakan oleh guru

 Kelompok menjelaskan pada kelompok lainnya tentang hasil jawabannya

KEGIATAN PENUTUP 20’

Guru 1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang materi

pembelajaran

2. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (penilaian lisan)

3. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik

4. Menyampaikan pesan moral 5. Memberi salam

I. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1 Penilaian Pengetahuan (tes tertulis dan lisan)

 Kisi-kisi Penilaian Soal (lampiran 2)

 Soal dan Kunci Jawaban (lampiran 3)

 Insrumen Penilaian Soal (lampiran 4)

2 Penilaian Keterampilan (mempresentasikan)

 Lembar Kerja (lampiran 5)

 Rubrik Penilaian (lampiran 6)

3 Pengamatan Sikap

 Jurnal Sosial (lampiran 7)

1. Pembelajaran Remidial

Tulis Kegiatan pembelajaran Remdial antara lain dalam bentuk (pilih)  Pembelajaran ulang

 Bimbingan perorang  Belajar kelompok

 Pemanfaatan tutor sebaya

Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian 2. Pembeajaran Pengayaan (pilih)

Berdasarkan analisis hasil penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

Yogyakarta, 15 Oktober 2017

RUBRIK PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

NO NAMA

SIKAP

SPIRITUAL SIKAP SOSIAL

Total Nilai Salam dan Bersyukur Sopan santun Disiplin Percaya Diri Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk 1-5 1 2 3 4 Dst. Keterangan: a Penilaian Ya/Tidak Ya = 1 Tidak = 0

b Penilaian Percaya Diri

Guru menggunakan “kartu soal cerdas” yang memang sengaja di buat untuk

diberikan kepada siswa dengan tujuan siswa mampu untuk bertanya, menanggapi, dan menyanggah selama pembelajaran berlangsung. Adapun indikator penialaian yang digunakan sebagai berikut:

Jumlah Kartu Nilai

0 1

1 2

2 3

3 4

>4 5

c Total nilai dan konversi nilai menjadi dalam huruf × 100

Contoh : Skor Poin Fulan

× 100 = 75 (B)

No Skor Predikat

1 80 < x ≤ 100 Sangat Baik (A)

2 65 < x ≤ 79 Baik (B)

3 50 < x ≤ 64 Cukup (C)

4 < 49 Kurang (K)

2. Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan

Penilaian pengetahuan ini didasarkan pada nilai kuis yang diperoleh kelompok menjadi nilai individu. Soal kuis tidak hanya berpatok pada materi konflik dan integrasi sosial dalam kehidupan sosial masyarakat, namun juga materi sebelumnya untuk menguatkan pengetahuan peserta didik.

MATERI PERTEMUAN 11

Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Dalam dokumen RPP 1 Semester Kelas 7 Semester 1 Mata P (Halaman 118-138)