• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Guru Kejuruan (vocational) d

BAB III KOMPETENSI GURU SMK

D. Kompetensi Guru Kejuruan (vocational) d

Berikut dikemukakan kompetensi guru di Slovenia yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengembangan kompetensi guru SMK di Indonesia.

1. Cooperation/interaction/team work (kerjasama/berinteraksi

dengan tim kerja)

Guru kejuruan harus memiliki kerja secara tim, karena pekerjaan-pekerjaan di bidang teknik dan kkejuruan tidak dapat dikerjakan secara sendirian tetapi dikerjakan secara tim. Selain itu guru kejuruan juga harus mampu membangun kerjasama dengan pemerintah, dunia kerja dan dunia industri, semua lapisan masyarakat agar pembelajaran dalam pendidikan kejuruan relevan dengan kebutuhan masyarakat 2. Project and development work (mengembangkan proyek dan

pekerjaan)

Guru harus memiliki kompetensi untuk mengerjakan pekerjaan proyek dan mampu mengembangkan dan menciptakan pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan teknik dan kejuruan di bidang pemerintahan, dunia kerja dan dunia industri cukup banyak, sehingga guru kejuruan diharapkan mampu membantu mengerjakan proyek yang ada di kelompok masyarakat tersebut. Guru kejuruan diharapkan mampu mengerjakan proyek-proyek seperti membuat kincir angin untuk pembangkit listrik di pedesaan, mmebuat kendaraan dan alat-alat pertanian yang cocok dipedasaan, melayani pemasangan jaringan listrik, melayani pembuatan makanan, pembuatan baju seragam, melayanai barang dan jasa dan lain- lain.

Guru kejuruan juga diharapkan mampu mengembangkan dan menciptakan pekerjaan dengan cara merancang dan membuat produk-produk baru yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan cara demikian, maka akan ada peluang kerja yang dapat dikerjakan oleh murid-murid sekolah dan lulusan SMK.

97

3. Continuous learning (pembelajaran berkelanjutan)

Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang bersifat maju berkelanjutan, oleh karena itu guru kejuruan harus memiliki kompetensi untuk evaluasi terhadap kinerjanya sendiri dalam pembelajaran. Guru kejuruan harus mampu mmebuat refleksi diri tentang kekurangan dan kelemabahan dalam pembelajaran dan selanjutnya memperbaikinya. Evaluasi diri dapat dilakukan dengan bertanya pada murid, sesama guru, dan sumber lain, apakah pembelajaran yang telah dilakukan sudah baik atau belum. Guru harus maju secara berkelanjutan dan paralel dalam hal pengembangan profesi, institusi di mana bekerja, pemahaman perkembangan dunia kerja, dan dunia pendidikan

4. Creation of learning environment for individuals and groups and facilitating learning process (Menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif bagi pengembangan individu dan kelompok, serta memfasilitasi proses pembelajaran)

Guru kejuruan harus memiliki kompetensi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat menumbuhkan murid untuk belajar secara aktif, kreatif dan inovatif dalam melihat potensi dan permasalahan yang dihadapi. Guru harus memperhatikan adanya perbedaan murid dalam hal potensi, bakat, dan minat , sehingga setiap murid memperoleh perlakuan yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Setiap murid akan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang berbeda, oleh karena itu maka guru harus dapat memfasilitasi cara-cara belajara mereka. Guru harus juga dapat memfasilitasi pembelajaran pada anak yang memiliki kebutuhan khusus.

5. ICT (Information and Communication Technology)

Teknologi infornasi dan komunikasi sudah berkembanagn pesat dan masyarakat dan sudah menjadi bagian dari kehidupan amsyarakat. Oleh karena itu guru kejuruan juga harus memiliki kompetensi dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran. Guru harus mahir dalam menggunakan berbagai program komputer seperti World, Exel,

98

Power Point, Internet, Email untuk mendukung pembejaran teori maupun praktik. Selain itu guru kejuruan juga diharapkan dapat membuat berbagai program komputer untuk pembuatan media pembelajaran dan progam komputer dalam mesin-mesin perkakas yang bernasis komputer seperti mesin CNC (Computer Numerical Control)

6. School administration (Administrasi Sekolah)

Guru kejuruan diharapkan untuk mengetahui sistem administrasi sekolah, peraturan-peraturan dan perundangan yang berlaku yang terkait dengan pendidikan kejuruan, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan sebagai guru tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku di suatu negera. Di setiap sekolah memiliki prosedur dan tata kerja tertentu, tata tertip tertentu, sistem administrasi pembelajaran tertentu, maka hal ini juga harus difahami dan dilaksanakan oleh setiap guru. Dalam hal peraturan perundangan di Indonesia, guru harus mengetahui Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, PP 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Undang Dosen dan Guru dalan lain-lain.

7. Personal characteristics of teachers (Karakteristik pribadi

guru)

Guru sebagai profesi harus memiliki kompetensi pribadi tertentu, yang berbeda dengan profesi lain. Guru kejuruan harus memiliki otonomi, percaya diri sebagai ahli, dan proaktif dalam dunia pendidikan. Guru juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik kepada murid dan lingkungan, melakukan dialog dengan temansebaya dan ilmuwan guna meningkatkan profesionalisme sebagai guru kejuruan. Guru juga harus memiliki integirtas moral, etika dan tanggungjawab, kematangan pribadi, dan komitmen yang tinggi terhadap profesinya.

99

8. Competences of school community and management

(kompetensi dalam komunitas sekolah dan manajemen)

Guru sebagai anggota dari komunitas sekolah harus mampu mendorong fihak manajemen sekolah untuk menerapkan learning organization (organisasi sekolah sebagai pembelajar), sehingga sekolah mampu menciptakan iklim dan budaya sekolah yang dapat memotivasi setiap anggota komunitas (guru dan tenaga kependidikan lainnya) untuk berkembang lebih profesional.

E. Kompetensi Guru Kejuruan (vocational) di Indonesia

Dalam hal kompetensi guru di Indonesia Mulyasa (2007:24) menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas yang di peroleh melalui pendidikan dan pelatihan. Undang- Undang Repubelik Indonesia nomer 20 tahun 2005 tentang guru dan Dosen menjelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan prilaku yang harus di miliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dan Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Peraturan pemerintah nomer 19/2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 28 ayat 3 kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribandian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang di peroleh melalui pendidikan profesi. Jabaran tentang empat kompetensi tersebut ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1. Standar Kompetensi Inti Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK*

No. Kompetensi Inti Guru

A. Kompetensi Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu

100

No. Kompetensi Inti Guru

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

B. Kompetensi Kepribadian

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

C. Kompetensi Sosial

1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

D. Kompetensi Profesional

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

101

No. Kompetensi Inti Guru

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

102

BAB IV

Dokumen terkait