• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi dan Dukungan dari Pihak Pemangku Kepentingan di Luar Kampung

Mengingat pentingnya dokumen kesepakatan masyarakat dan perjanjian kerja sama ini, kedua dokumen perlu dikomunikasikan kepada para pihak pemangku kepentingan terkait di luar kampung dan mendapat dukungan dari mereka. Para pemangku kepentingan mencakup pimpinan dan warga kampung lain, pemerintah kecamatan dan kabupaten, perwakilan PKHB, dinas pemerintah terkait, perusahaan pemegang izin yang relevan, dan pihak ketiga yang diminta untuk ikut mengawasi pelaksanaan kegiatan masyarakat.

Dukungan dari para pemangku kepentingan ini sangat penting mengingat wilayah kampung di Berau, dan banyak wilayah kampung lain di Indonesia, terletak di dalam dan di sekitar kawasan hutan negara dan hak pengelolaannya mungkin sudah diberikan kepada perusahaan. Wilayah kampung warga yang terlibat dalam PKHB juga kemungkinan berbatasan dengan wilayah kampung lain sehingga komitmen warga mungkin ada yang akan berimplikasi terhadap warga

kampung tetangga. Dukungan dari para pemangku kepentingan tersebut akan memudahkan warga kampung untuk menjalankan komitmen dan rencana kerjanya, dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Bila kedua dokumen dapat disahkan pada saat bersamaan, melalui cara atau mekanisme yang sudah disepakati warga, maka para pemangku kepentingan terkait dapat diundang untuk mengikuti acara pengesahan tersebut. Pelaksanaan acara ini sebaiknya juga direkam dan didokumentasikan dengan baik oleh fasilitator sehingga dapat dikomunikasikan dengan pihak lain secara lebih luas dan dapat dipakai sebagai bahan rujukan di kemudian hari.

RANCANgAN PRoSES

Rancangan proses di bawah mengurai proses yang dapat dipakai oleh fasilitator dalam mendampingi warga dalam menyusun dokumen kesepakatan, mengembangkan mekanisme untuk membantu proses internalisasi komitmen ini oleh seluruh warga kampung, dan untuk mengkaji dan memahami perjanjian kerja sama yang diusulkan oleh penyandang dana.

1. Menyusun Kesepakatan Bersama Masyarakat

Persiapan

Sebelum melakukan proses ini, fasilitator perlu mendiskusikan mekanisme perumusan

kesepakatan masyarakat. Fasilitator dianjurkan untuk mengusulkan pembentukan Tim Perumus. Bila usulan ini diterima maka fasilitator dapat membantu warga dalam memilih 6-8 orang yang akan diberi tugas untuk merumuskan rancangan kesepakatan. Pastikan di dalam susunan Tim Perumus tersebut ada perwakilan dari pemerintah kampung, adat, perempuan, dan pemuda. Akan lebih baik bila di dalam Tim Perumus juga ada perwakilan lembaga kampung (yang akan mempertanggungjawabkan kegiatan dan pemakaian dana kepada lembaga penyandang dana) dan kelompok-kelompok masyarakat yang akan dibentuk untuk melaksanakan kegiatan seperti yang diuraikan dalam rencana kerja.

Tujuan

l Membantu Tim Perumus dalam menyusun rancangan kesepakatan masyarakat dan mendiskusikan pilihan-pilihan untuk mengesahkan kesepakatan tersebut.

l Membantu Tim Perumus dalam merancang proses untuk mengkonsultasikan rancangan kesepakatan dan pilihan pengesahan dengan seluruh warga kampung.

alat bantu

l Kertas plano

l Spidol

l Dokumen yang berisi mimpi masyarakat dan visi kampung

l Model tata guna lahan 3 dimensi

l Dokumen rencana kerja

l Kesepakatan masyarakat Long Duhung (sebagai contoh)

Waktu 4 jam

Proses

l Jelaskan tujuan pertemuan dan hasil yang diharapkan.

l Minta 2 atau 3 peserta untuk mengingat dan menceritakan kepada seluruh peserta perihal mimpi bersama masyarakat, visi kampung, penataan lahan yang telah disepakati, komitmen

masyarakat dalam melakukan kegiatan mitigasi, pengembangan ekonomi, dan peningkatan tata kelola (seperti yang tertuang dalam rencana kerja).

l Sarikan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh 2-3 peserta tersebut, terutama pernyataan terkait komitmen masyarakat.

l Jelaskan kepada peserta mengapa komitmen tersebut perlu dirumuskan ke dalam sebuah dokumen dan diinternalisasi oleh seluruh warga.

l Uraikan dokumen kesepakatan masyarakat Long Duhung sebagai contoh.

l Sebagai contoh dokumen kesepakatan, fasilitator dapat menunjukkan dokumen kesepakatan masyarakat Long Duhung.

l Minta peserta untuk mendiskusikan butir-butir penting yang perlu dimasukkan ke dalam dokumen kesepakatan.

l Bantu peserta untuk membuat rumusan yang paling sesuai untuk setiap butir kesepakatan dan tuliskanlah di atas kertas plano.

l Ajak peserta untuk mengkaji seluruh butir kesepakatan yang sudah selesai dirumuskan dan melakukan perbaikan bila diperlukan.

l Diskusikan cara yang akan dipakai untuk mengesahkan kesepakatan ini (tanda tangan oleh setiap kepala keluarga, upacara adat, atau perumusan peraturan adat/kampung), kekuatan, kelemahan, dan tantangan cara-cara tersebut. Sarankan peserta untuk memilih kombinasi cara-cara tersebut.

l Diskusikan kapan dan bagaimana Tim Perumus akan mengkonsultasikan rancangan dokumen kesepakatan untuk mendapat masukan dari seluruh warga kampung (apakah konsultasi dilakukan dalam satu pertemuan besar dengan seluruh warga atau diskusi kelompok kecil dimana Tim Perumus membagi diri menjadi kelompok kecil dalam mendiskusikan hal ini sehingga Tim Perumus dapat menghemat waktu dan tenaga) dan mendiskusikan cara pengesahan yang diusulkan Tim Perumus.

l Bantu Tim Perumus dalam merancang proses dan mempersiapkan bahan yang akan dipakai dalam proses konsultasi ini.

2. Menyusun Perjanjian Kerja Sama

Persiapan

l Fasilitator perlu mengkaji tokoh-tokoh kunci yang harus dilibatkan dalam pertemuan ini. Pastikan ada perwakilan lembaga kampung (yang akan mempertanggungjawabkan kegiatan dan pemakaian dana kepada lembaga penyandang dana) dan kelompok-kelompok masyarakat yang akan dibentuk untuk melaksanakan kegiatan seperti yang diuraikan dalam rencana kerja. Pastikan ada perwakilan dari pemerintah kampung, adat, perempuan, dan pemuda.

l Bahasa yang dipakai dalam perjanjian kerja yang dibuat oleh penyandang dana, mungkin bernuansa hukum sehingga sulit dipahami oleh warga. Fasilitator perlu mempelajari perjanjian kerja sama tersebut dan menuliskan butir-butir utama dari perjanjian tersebut pada kertas plano sebagai bahan diskusi dengan warga. Butir-butir utama ini termasuk, misalnya, pertanggungjawaban keuangan, frekuensi pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan, kapan pencairan dana akan dilakukan dan persyaratannya.

l Bila memungkinkan, pada pertemuan ini diundang juga staf dari penyandang dana yang bisa membantu memberikan penjelasan dan memastikan bahwa masukan dari peserta dapat diakomodasi dalam rancangan final perjanjian kerja sama.

Tujuan

l Jelaskan tujuan pertemuan dan hasil yang diharapkan.

l Membantu peserta untuk mengkaji dan memahami perjanjian kerja sama yang diajukan oleh lembaga penyandang dana.

l Membantu peserta untuk merancang proses untuk mengkonsultasikan isi perjanjian kerja sama dengan seluruh warga kampung.

alat bantu

l Kertas plano

l Spidol

l Rancangan dokumen perjanjian kerja sama yang disusun oleh lembaga penyandang dana

Waktu 3 jam

Proses

l Jelaskan kepada peserta apa yang dimaksud dengan perjanjian kerja sama.

l Jelaskan butir-butir utama perjanjian tersebut yang sudah dituliskan di atas kertas plano.

l Diskusikan butir-butir utama tersebut satu demi satu dan konsekuensinya kepada warga (bila ada). Pastikan bahwa peserta betul-betul memahami butir-butir utama dan konsekuensinya tersebut.

l Bila perwakilan dari lembaga penyandang dana hadir, maka fasilitator dapat meminta perwakilan tersebut untuk menanggapi pertanyaan dan masukan dari peserta. Bila tidak ada perwakilan lembaga penyandang dana, maka fasilitator perlu mencatat masukan atau pertanyaan dari peserta untuk disampaikan kepada lembaga penyandang dana.

l Diskusikan dengan peserta mekanisme yang perlu digunakan untuk menyebarluaskan butir-butir utama dari perjanjian tersebut kepada warga kampung lain dan kapan kegiatan tersebut akan dilakukan.

l Diskusikan mekanisme finalisasi dan pengesahan perjanjian kerja sama, termasuk siapa yang akan menandatangani perjanjian kerja sama tersebut, kebutuhan administrasi yang harus disiapkan, dan lainnya.

l Bantu peserta atau kelompok yang ditunjuk untuk melakukan proses konsultasi dalam merancang proses dan mempersiapkan bahan yang akan dipakai dalam proses konsultasi tersebut.

BaHaN BacaaN

Babin, D. and A. Bertrand. 1998. Managing Pluralism: Subsidiarity and Patrimonial Mediation. Unasylva 194: 19-25.

Borrini-Feyerabend, G., M.T. Farvar, J.C. Nguinguiri, and V.A. Ndangang. 2007. Co-management

of Natural Resources: Organising, Negotiating and Learning-by-Doing. GTZ and IUCN. Kasparek Verlag,

Heidelberg.

Kesepakatan Kerjasama Pemerintah Kampung Long Duhung dan The Nature Conservancy dalam Program Karbon Hutan Berau. 2013.

Kesepakatan Kerjasama Kerima’ Puri dan The Nature Conservancy dalam Program Karbon Hutan Berau Rencana Kerja Kampung Merabu. 2014.

BAB 11

Pelaksanaan Kesepakatan,