BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Komunikasi Media Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi, jadi komunikasi massa bukan komunikasi dengan massa (orang banyak) namun komunikasi media massa dapat juga sebagai pengantar informasi kepada khalayak.
Bagaimana sebuah media berita menggunakan media massa dalam menyampaikan suatu informasi baik audio visual ataupun verbal. Menurut Wright mendifenisiskan komunikasi massa dalam tiga komunikasi massa di arahkan kepada audiens yang relativ besar, heterogen dan anonim.(Wahyuni, 2014)
1) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering di jadwalkan untuk mencapai sebanyak mungkin anggota audiens, secara serempak dan sifatnya sementara. 2) Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang komplek yang mungkin membutuhkan biyaya yang besar.
Dalam hal ini pula beberapa fungsi dari komunikasi massa menurut Devito.
Fungsi dari komunikasi massa adalah: menghibur, meyakinkan, mengubah, menginformasikan, menciptakan rasa kebersamaan. Seperti yang dikutip oleh Wilbur Schramm (Wahyuni, 2014) dikatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi minimal diperlukan tiga komponen yaitu short message
Distination atau komunikator pesan komunikan apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada maka komunikasi tidak dapat berlangsung Namun demikian selain ketiga komponen tersebut masih dapat komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap artinya jika komponen tersebut akan berpengaruh terhadap komponen lainnya oleh karena itu komponen-komponen utama komunikator pesan komunikan mutlak harus ada pada proses komunikasi baik untuk komunikasi antar personal kelompok maupun komunikasi massa.(Wahyuni, 2014)
Beberapa ciri lingkungan media Baru adalah sebagai berikut teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyerang sekarang bergabung kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang berlimpah mengalami pergeseran dari kepuasan Mas Aliens kolektif menuju kepuasan grup atau individu kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media internet namun perkembangan teknologi menyebabkan definisi.(Wahyuni, 2014)
Komunikasi massa mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka menurut Denis perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media konservasi memiliki wilayah luas dan beragam pengaruh sosial dan kultur sedangkan menurut Elizabeth ada empat tanda pokok dari komunikasi massa benda secara teknis komunikasi massa dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal tanda langsung bersifat sejarah bersifat terbuka mempunyai pabrik yang terbesar secara geografis. (Wahyuni, 2014)
Di samping adanya perbedaan antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal terdapat pola hubungan antara komunikasi yang saya dengan
komunikasi interpersonal menurut dan pohon merupakan variabel intervening antara media massa dan perubahan perilaku sedangkan inverter las menemukan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling melengkapi kemudian antara komunikasi dari media massa pada efek sosialisasi dari media massa.(Wahyuni, 2014)
Dengan mengikuti formula Lasswel dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi media massa terdapat 5 unsur yang disebut komponen atau unsur dalam komunikasi yaitu:
1) Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol (kontrol analysis) yaitu analisis yang merupakan sup devisi dari riset lapangan.
2) Says what (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini pesan dan sikap, yang sangat erat, kaitannya dengan masalah analisis pesan.
3) In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegitan komunikasi. dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondery, technique, direct comunicacion atau indirect communication, Dalam dasar-dasar retorika, komunikasi dan informasi.(Wahyuni, 2014).
4) To whom (kepada siapa): komunikan atau audiens yang menjadi sasaran komnikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditunjukkan, berkaitan
dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adaknya analisis khalayak audience analisis.
5) With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa khalayak yang dituju oleh Komunikasi Massa adalah Massa atau sejumlah besar khalayak karena banyaknya jumlah khalayak karena banyaknya serta sifatnya yang anonim dan heterogen, Maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.
Hal-hal tersebut ada pesan-pesan media massa yang diminati oleh seluruh khalayak, Ada pula yang hanya diminati oleh kelompok tertentu Misalnya kelompok usia anak remaja dewasa, agama kelompok etnis dan sebagainya dengan demikian harus ditentukan strategi komunikasi dalam menyusun suatu acara atau rubik tertentu untuk mencapai sasaran khalayak target audiens atau sasaran kelompok target Group.
Dalam strategi komunikasi massa diperlukan analisis yang sama karena banyaknya dan kompleksnya kelayak yang ditinjau proses pembagian suatu Kayak misalnya kalau pemirsa televisi dapat dikategorikan ke dalam kelompok-kelompok kecil usia antara 60 tahun kelompok ibu rumah tangga usia 20 sampai 40 tahun atau remaja usia antara 13 sampai 18 tahun begitu pula media baca atau koran digital. Pembagian ini oleh para akademisi dinamakan demasifikasi sedangkan oleh kalangan industri diberi nama segmentasi khalaya.(Nasrullah, 2019)
Melalui demasifikas, pengiklan dapat mengarahkan himbauan mereka kepada kelompok tertentu menjadi sasarannya. Khalayak merupakan terminology yang jauh lebih kompleks untuk dipahami. Kompleksitas ini tak lain karena khalayak bukanlah benda dan bukanlah penerima konten dengan apa adanya saja.
Khalayak melibatkan pengertian manusia itu sendiri yang tidak sekedar dilihat dalam bentuk jumlah atau angka-angka, akan tetapi ada berbagai aspek seperti pesikologi, sosial, politik, dan sebagainya yang setiap orang berbeda walau dalam satu kelompok atau komunitas.(Nasrullah, 2019)
Dalam Encyclopedia of Jurnalism konsep khalayak merupakan kajian yang lebih awal dari teori-teori tentang komunikasi yang berkembang. Konsep ini bukan mendekati retorikanya aristoteles tentang “pathos” Dalam bidang jurnalisme secara khusus dan juga kajian media massa secara umum khalayak berasal dari bahasa Latin yang berarti mendengar karena itu karakter khalayak kemudian berkembang berdasarkan teknologi media itu sendiri keberadaan khalayak kemudian dipengaruhi pada awalnya oleh teknologi tuliskan, kemudian terampil oleh teknologi percetakan dan bertransformasi akibat teknologi yang semakin baru yakni hadirnya komunikasi elektronik teknologi tulisan dan percetakan menjadi dasar sifat alami dari komunikasi itu sendiri hadirnya pembicara pendengar tentu memilibatkan Apa yang disebut sebagai penulis pembaca. (Nasrullah, 2019)
Secara sederhana disebutkan bahwa teori tentang khalayak media secara garis besar dimulai dari sebuah proposisi tentang bagaimana mendefinisikan karakteristik dari media itu sendiri yang secara kenyataannya khalayak itu bersifat remote, teratomisasi (anggota yang secara fisik terpisah-pisah dan tidak mengenal
satu dengan yang lainnya), tidak diketahui oleh pembuat pesan dalam komunikasi massa dan timbul umpan balik ( feedback ) dari khalayak itu sendiri bersifat tipis parsial dan struktur (Nasrullah, 2019).