• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI KONVERGENSI MEDIA MASSA STUDI STRATEGI SURVIVE PADA HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI KONVERGENSI MEDIA MASSA STUDI STRATEGI SURVIVE PADA HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

KONVERGENSI MEDIA MASSA

STUDI STRATEGI SURVIVE PADA HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR

Oleh:

POPPY DAYANA

Nomor Induk Mahasiswa: 10565 11011 17

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

KONVERGENSI MEDIA MASSA

STUDI STRATEGI SURVIVE PADA HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) Disusun dan Diajukan Oleh:

POPPY DAYANA

Nomor Induk Mahasiswa : 10565 11011 17

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(3)

iii

(4)
(5)

v

Nama Mahasiswa : Poppy Dayana Nomor Induk Mahasiswa : 10565 11011 17 Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau ditulis/ dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun ini pencabutan gelar akademik.

Makassar, 18 Desember 2021

Yang Menyatakan,

Poppy Dayana

(6)

vi

SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Konvergensi Media Massa Studi Strategi Survive pada Harian Berita Kota Makassar”.

Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Muhammad Yahya, M.Si. selaku pembimbing I dan Ibu Dian Muhtadiah Hamna. S.IP. M.I.Kom. selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. H. Muh. Tahir, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Kedua orang tua Bakri dan Nur Ani dan saudara kandung Muh. Akbar serta segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan, baik moril maupun materil.

(7)

vii

6. Kakanda senior Humanikom 2015-2016 dan teman-teman Sesospol angkatan 2017 terkhusus kelas Ilmu Komunikasi 2017 yang telah membantu memberikan informasi penting yang berkaitan dengan skripsi.

7. Untuk teman-teman saya Sisi dan Bappol yang selalu ada dan terus memberikan semangat, serta sahabat seperjuangan saya Rahmi, Dillah, Rido dan Ziddik yang selalu bersama disetiap situasi saling mendukung dan menguatkan.

8. Bung Zulpikar yang selalu membantu saya pada saat proses penelitian.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 18 Desember 2021

Poppy Dayana

(8)

viii

M.Si dan Pembimbing 2: Dian Muhtadiah Hamna, S.IP, M.I.Kom.

Peningkatan teknologi memberi perubahan pada media komunikasi terutama media massa, perubahan prilaku masyarakat terhadap komsumsi media pun berubah. Media konvensional harus dapat beradaptasi megikuti perubahan tersebut. Jika tidak maka media akan mengalami krisis jurnalisme, sehingga media konvensional dituntut beralih ke konvergesi media.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana situasi Harian Berita Kota Makassar sebelum dan sesudah konvergensi media dan bagaimana strategi survive lewat konvergensi media. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perbedaan situasi dimana media konvensional hanya berfokus pada media cetak saja. Sedangkan saat konvegensi media Harian Berita Kota Makassar kini berfokus pada satu informasi empat media tidak hanya bisa dibaca, juga bisa didengar dan ditonton yaitu media koran cetak, koran digital, portal berita media online, dan Youtube. Teori yang digunakan Grant dan Wilkinson (2010) mengatakan bahwa konvergensi media meliputi lima dimensi konvergensi yaitu teknologi, konten multimedia, kepemilikan, kolaborasi, koordinasi. Dimana satu informasi empat media menjadi strategi survive Harian Berita Kota Makassar di tengah persaingan industri media di era persaingan digital saat ini.

Kata kunci: Konvergensi Media, Komunikasi Massa, Strategi Survive. Harian Berita Kota Makassar

(9)

ix

HALAMAN PENERIMAAN TIM ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Konvergensi Media Massa ... 12

C. Komunikasi Media Massa ... 14

D. Strategi Survive pada Media... 19

E. Pengertian Media Online... 20

F. Teori Konvergensi Media ... 22

G. Kerangka Pikir ... 26

H. Fokus Penelitian ... 27

I. Deskripsi Fokus ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Waktu dan Lokasi ... 29

B. Jenis dan Tipe Penelitian ... 29

C. Sumber Data ... 29

D. Informan ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

G. Keabsahan Data ... 34

(10)

x

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V PENUTUP ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 94

(11)

xi

Tabel 3. Era Konvensional Media Massa BKM ... 65 Tabel 4. Era Konvergensi Media Massa BKM ... 66

(12)

xii

Gambar 3. Struktur Organisasi Berita Kota Makassar ... 40

Gambar 4. Struktur Redaksi Harian Berita Kota Makassar ... 41

Gambar 5. Media Cetak ... 43

Gambar 6. Contoh Penyajian Koran Cetak ... 46

Gambar 7. Koran Digital ... 47

Gambar 8. Penyajian Koran Digital ... 48

Gambar 9. Media Online ... 49

Gambar 10. Tampilan Situs Web beritakotamakassar.com ... 50

Gambar 11. Media Sosial ... 52

Gambar 12. Youtube Berita Kota Makassar ... 54

Gambar 13. Grafik Perkembangan Produksi 4 Media Berita Kota Makassar ... 67

(13)

1 A. Latar Belakang

Konvergensi komunikasi media massa merupakan bagian dari perkembangan teknologi saat ini, hingga memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan dunia komunikasi media massa. Konvergensi media menjadi alat komunikasi yang memberikan keluasan dalam mendapatkan informasi serta kemudahan berinteraksi secara luas. Dan hal inilah yang digunakan manusia saat ini dalam menemukan informasi atau berita dengan cepat dan aktual melalui akses berbasis online atau internet.

Internet membawa manusia beranjak dari era media konvensional menuju ke era konvergensi pada media massa. Dalam hal ini media massa berperan untuk menyebarkan informasi secara luas melalui internet yang memberikan akses tidak terbatas bagi para penggunanya. Hal ini juga sudah menjadi kebutuhan khusus manusia untuk mencari tahu dan berinteraksi langsung dalam menemukan informasi melalui media massa, berita–berita atau informasi penting yang wajib diketahui masyarat akan di sebarkan oleh bantuan media massa dalam bentuk teks seperti koran dan majalah, radio serta penggabungan audio visual yaitu televisi.

Teknik komunikasi media massa yang perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami perubahan di mana banyak media konvensional kini beralih ke media konvergensi. (Wahyuni, 2014:628)

(14)

Pada penelitian terdahulu yang di teliti oleh Nurliah (2018) yang berjudul

“Konvergensi dan kompetisi media massa dalam memenangkan pasar di Era media digital di Makassar” Fokus penelitian terdahulu ini menarik minat baca sedangkan penelitian yang saat ini peneliti lakukan, berfokus pada Bagaimana konten, teknologi, pembaca, dan situasi harian berita kota Makassar sebelum dan sesudah konvergensi media. (Nurliah, 2018)

Konvergensi media muncul akibat dari dampak peningkatan teknologi secara global yang membuat perubahan mendasar pada dunia jurnalisme atau dunia media massa, teknologi suatu bagian yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia di era saat ini, dalam Al-Quran Surat Yunus Ayat 101 yang berbunyi:

ِِلُق ِ اوُزُظو اَذاَم يِف ٱ ِِت ََٰو ََٰمَّسل ٱِ ِض أرَ ألۡ اَمَو يِى أغُت ٱَِو ُِتََٰيٓ ألۡ ٱُِرُذُّىل هَع ِ م أوَق َِّلّ َِنوُىِم أؤُي ٱَِو

Artinya: Katakanlah "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.

Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".

Menurut Quraish Shihab ayat di atas menegaskan kebenaran ilmiah tersebut lebih bertujuan untuk menunjukkan bahwa jika kita perhatikan alam semesta ini, maka kita akan menemukan banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.(Syafi’AS, 2010)

Ayat di atas juga menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dihadirkan di dunia adalah bentuk dari kebutuhan alam dan isinya seperti halnya peningkatan teknologi ilmu pengetahuan yang menciptakan banyak sistem teknologi dan

(15)

komunikasi yang saat ini menjadi kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusia.

Dunia barat sudah banyak melakukan riset dan mengembangakan pengetahuan yang awalnya berasal dari dunia islam, sedangkan dunia Islam hanya menjadi konsumen yang sudah ketergantuangan. (Al-fatah, 2015)

Dengan hadirnya teknologi internet membawa tren gerakan konvergensi media, hal itu membuat beberpa media lantas memunculkan kesimpulan yang menegaskan atas persaingan media saat ini, jika tidak dapat beradaptasi dari pergeseran teknologi saat ini media akan mengalami krisis jurnalisme, karena butuh proses untuk dapat mengalihkan dari media konvensional ke media konvergensi.

Salah satu bentuk kerisis tersebut seperti jatuhnya sirkulasi, jatuhnya pendapatan advertising, difusi perhatian, krisis yang berwenang yang berdampak pada krisis pada media yang menimbulkan masalah seperti uang, waktu, otonomi dan perubahan budaya, dan sangat berdampak pada para wartawan yang mencari berita pada media dan masyarakat yang akan selalu membutuhkan informasi baru, hal ini secara tidak langsung memaksa media konvensiaonal untuk menghadirkan konvergensi media. (Iskandar, 2018:11)

Sementara itu perubahan pada bentuk dalam organisasi media menghadirkan konvergensi media. Perubahan bentuk ini salah satu bentuk alternatif untuk bertahan atau tetap survive dari perubahan zaman akibat kemajuan teknologi informasi. (Iskandar, 2018:11)

Konvergensi media merupakan bagian sebuah proses bukan sebuah titik akhir, konvergensi media merupakan penggabungan atau menyatukan 3C yaitu

(16)

Computing (memasukkan data melalui komputer), Communication (komunikasi), dan Content (materi isi atau konten) maksudnya dengan konvergensi media aliran konten platform beberapa media, dan kerjasama antara industri media serta prilaku khalayak media. Dengan kata lain konten apapun dapat dikomsumsi oleh manusia dalam berbagai jenis platform media. (Putra Permadi, 2017)

Konvergensi juga kerap diartikan sebuah penggambaran perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial dalam cara media bersirkulasi dalam budaya di Indonesia, istilah mencangkup pada aliran konten di berbagai platform media, dan mengubah relasi antara teknologi yang ada dengan indutri, pasar, gendre, dan audiens.

Kini konvergensi media hampir sepenuhnya mengisi seluruh industri media yang ada di dunia seiring peningkatan teknologi sejumlah media lama seperti media cetak dan media siaran kini sudah mengarah pada berbasis elektronik yang melakukan berbagai perubahan dengan menghadirkan koten versi online di internet atau media sosial.

Untuk bisa ikut terlibat dalam mempertajam rana digital, media cetak di Indonesia pun ikut berlomba-lomba melakukan transformasi penyanjian berita dengan mendirikan portal berita yang berbasis online untuk menghadirkan berita dalam bentuk digital. (Putra Permadi, 2017)

Konvergensi media yang mengarah pada platform media menjadi satu yang merupakan sebuah validasi pada media konvensional, berkat perkembangan channel dan portabilitas teknologi komputer serta telekomunikasi yang baru, kita sudah mencapai era bahwa media akan mudah diakses di mana pun dan

(17)

masyarakat akan menggunakan berbagai jenis media dalam menemukan informasi.

Dengan teknologi baru dan konten-konten yang baru, di mana media harus beradaptasi pada perubahan zaman salah satu contoh bentuk konvergensi media yang telah terjadi di Indonesia, yaitu pada media Harian Berita Kota Makassar pada usia 23 tahun tepatnya 25 juni 2020.

Harian berita kota Makassar tampil dengan inovasi baru, dan lebih dalam menyajikan informasi melalui media terlengkap yang memiliki slogan “Satu informasi empat media yaitu media cetak, media elektronik, media online, dan media sosial. Dengan itu pembaca memiliki kebebasan untuk mendapatkan informasi dengan berbagai macam media yaitu bisa dibaca, bisa didengar, dan bisa ditonton. Bisa dibaca dalam versi cetak dan elektronik.

Harian berita kota Makassar pertama kalinya menerapkan konvergensi media ini pada 6 November 2008 dan saat itu juga pertama bergabung dan membuka youtube chanel, hal ini muncul karena informasi saat ini tidak hanya dibaca tetapi saat melihat generasi melenial saat ini lebih menerapkan teknologi digital dalam mendapatkan informasi seperti menggunakan youtube.

Berita Kota Makassar saat mulai masuk pada rana konvergensi media saat itulah BKM mencari inovasi-inovasi terbaik dan formula-formula yang baik untuk menjadikan platform yang menarik, dan fenomena konvergensi media membuat BKM (Berita Kota Makassar) yang merupakan koran harian berita pertama di Sulawesi Selatan.

(18)

Kini media harian Berita Kota Makassar memiliki koran elektronik yaitu Web: www.beritakotamakassar.com yang dapat di akses melalui portal media digital dan memiliki grup media berita kota Makassar yaitu www.ujungjari.com dan youtube chanel Berita Kota Makassar, dan kini di tahun 2021 sudah memiliki 4.21 ribu subscriber dan kini Berita Kota Makassar merupakan salah satu media yang kini sudah berada dirana konvergensi media.

PT Harian Berita Kota Makassar sendiri merupakan koran metro pertama di Sulawesi Selatan dengan akta penerbitan bernama “Yayasan Ompo” dan kemudian berganti nama pada tanggal 19 Oktober 1993 menjadi SKU Bina Baru yang terbit sekali seminggu . Dalam menjalankan usaha penerbitan ini, SKU Bina Baru banyak mengalami kandala dan hambatan yang dihadapi terutama masalah permodalan, sumber daya manusia maupun dari segi teknologi pada saat itu sehingga dalam perkembangan usahanya tidak mencapai sasaran.

Pada 1 Januari 1993 Beita Kota Makassar bergabung dengan PT. Media Fajar yang menerbitkan surat kabar Harian Fajar. Kemudian pada bulan Mei 1995 SKU Bina Baru meningkatkan periode penerbitannya dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu hingga bulan Februari 1997 kemudian pada bulan Maret 1997 status usaha ditingkatkan dari Yayasan menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan pada saat itu pula Berita Kota Makassar terbit enam kali dalam seminggu dengan jumlah delapan halaman. Dan pada Mei 1997 setiap hari kamis terbit 12 halaman full color.

Pada tanggal 11 Maret 1998, Berita Kota Makassar terbit setiap hari senin sampai dengan hari sabtu dengan jumlah halaman sebanyak 16 halaman kemudian

(19)

pada tahun 1999 Berita Kota Makassar kembali berubah nama menjadi Harian Berita Kota Makassar sampai sekarang.

Pada tanggal 1 September 2003 halaman koran dibagi menjadi dua sesi yaitu koran satu yang terdiri dari (Berita Utama Edukasi, Gowatamapan, Berita Sulawsi Selatan, Berita Sulselbar, Dinamika, Aneka, dan Politik Daerah) dan koran dua yang diberi nama Makassar Kota, terdiri dari (Berita Utama Makassar Kota, Dinamika, Makassar Bisnis, Iklan Baris, Makassar Krim, Bomber, dan Politik Metro).

Dengan latar belakang sejarah inilah maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih banyak bagaimana proses media yang dulunya sebagai media konvensional dan kini beralih ke konvergensi media. Sebagai koran harian pertama di Makassar, Harian Berita Kota Makassar menyajikan berita-berita aktual dan terpercaya yang terjadi setiap hari di berbagai kota di Sulawesi Selatan khusususnya di Kota Makassar. Berita yang disajaikan di dominasi dengan berita- berita Perkotaan, Public Service, Kriminal, Hukum, dan Hiburan. Adapun daerah pemasaran Harian Berita Kota Makassar adalah Daerah Makassar, Maros, Gowa, Sinjai, Takalar, Bone, Palopo Kota, Luwu Utara, Pangkep, Jeneponto, dan beberapa kota penting lainya di Sulawesi Selatan.

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana konten, teknologi, pembaca, dan industri Harian Berita Kota Makassar sebelum dan sesudah konvergensi media?

2. Bagaimana strategi survive lewat konvergensi media Harian Berita Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, yaitu:

1. Mengetahui bagaimana konten teknologi pembaca dan situasi Harian Berita Kota Makassar sebelum dan sesudah konvergensi media.

2. Mengetahui bagaimana strategi survive lewat konvergensi media Harian Berita Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diproleh dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan praktisi, adapun manfaatnya sebagai berikut:

1) Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmiah atau referensi bagi semua pihak yang membutuhkan informasi menegenai konvergensi Media Massa terhadap keberlangsungan perusahaan Media Massa.

(21)

b. Hasil penelitian diharapkan memeberikan kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca khususnya dalam program ilmu komunikasi.

2) Manfaat praktisi

1) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan mengenai konvergensi media massa dan strategi survive lewat konvergensi pada industri media massa maupun dalam lingkup yang lebih luas.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna kepada masyarakat dan pihak-pihak lain termaksuk industri media massa sebagai bahan pertimbangan dalam menghadapi dan memahami bagaimana strategi survive lewat konvergensi.

(22)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan penulis adalah sebagai dasar dalam penyusunan penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai perbandingan dan gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. Berikut ini adalah rincian terkait dengan penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian penulis saat ini:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurliah (2018) dengan judul “Konvergensi dan kompetisi media massa dalam memenangkan pasar di Era media digital di Makassar”. Hasil penelitian menunjukkan bahawa (1) Media tradisional memanfaatkan internet (media baru), (2) Konvergensi yang mengintegrasikan tiga fitur unik yakni kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, (3) Kualitas interaktif media online dan penataan firutur-fitur media massa konvensional mengatasi merosotnya jumblah pembaca, (4) Menambah platform cetak dengan media online melalui situs berita online, (5) Sedikit banyak mampu menaikan jumlah pembaca pada media konvensional Koran karena distribusi berita tak lagi hanya mengandalkan Koran tetapi juga media online. (Nurliah, 2018:112) 2. Penelitian yang dilakukan oleh Woro Harkandi Kencana (2013) yang

berjudul “Konvergensi media analisis institusional komunikasi bisnis

(23)

pada Transmedia grup” hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Transmedia grup melakukan konvergensi media untuk memenuhi kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi, (2) Menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia industri media, (3) Melakukan inovasi-inovasi pada bentuk konvergensi terutama secara konten dan secara teknologi, (5) Jika media grup tidak melakukan konvergensi media maka industri ini akan tertinggal jauh daru media lain. (Kencana, 2013:1)

3. Penelitian yang dilakukan oleh Annissa Derviana dan Rana Akbar Fitriawan dengan judul “konvergensi pada media massa studi: deskriptif kualitatif mengenai konvergensi media Republika” di mana hasil penelitian menunjukkan (1) platform di RMM ini terdiri dari Koran republika, (2) Republika Onlineepaper, majalah digital, media sosial, dan aplikasi digital. (3) Republika melakukan konvergensi karena terjadinya transformasi teknologi yang mendorong media untuk masuk ke ranah digital, (5) Tuntutan industri pun membuat Republika harus menyajikan kontennya tidak hanya dalam bentuk tulisannya namun juga dalam bentuk foto, dan video. (Derviana et al., 2019:409)

Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian Konvergensi Media Massa Studi Survive pada Harian Berita Kota Makassar

Tabel 1. Penelitian terdahulu

No. Judul penelitian Hasil penelitian Perbedaan penelitian 1. Konvergensi dan

kompetisi media massa dalam

memenangkan pasar di era media dgital di Makassar

Bahwa Media tradisional

memanfaatkan internet (media baru).

Konvergensi yang mengintergasikan tiga

Fokus penelitian terdahulu menarik minat baca sedangkan penelitian yang saat ini berlangsung berfokus pada

(24)

(nurliah:2018) fitur unik yakni kemampuan multimedia

berdasarkan platform digital, kualitas interaktif media.

Bagaimana konten teknologi pembaca dan situasi harian berita kota Makassar sebelum dan sesudah konvergensi media 2. Konvergensi media

analisis institusional komunikasi bisnis pada transmedia grup. (Kencana, 2013)

Transmedia grup melakukan konvergensi media untuk memenuhi kebutuhan pasar akan perkembangan teknologi dan

menghadapi persaingan yang ketat dalam dunia industri media.

Fokus pada penelitian terdahulu yaitu pada persaingan bisnis media dengan melalui konvergensi media.

Sedangkan fokus pada penelitian saat ini berfokus pada strategi survive lewat

konvergensi media.

3. Konvergensi pada media massa studi:

deskriptif kualitatif mengenai

konvergensi media republika. (Derviana et al., 2019)

4. Di mana hasil penelitian

menunjukkan Platform di RMM ini terdiri dari Koran

republikarepublika online epaper majalah digital, media sosial, dan aplikasi digital.

Fokus penelitian terdahulu yaitu bagaimana proses konvergensi pada media.

Sedangkan pada penelitian yang saat ini berlangsung berfokus pada Bagaimana Konten teknologi pada industry konvergensi media.

B. Konvergensi Media Massa

Media massa sudah beberapa kali mengalami perubahan, transformasi dan bahkan bermetamorfosis. Sebagai media komunikasi yang biasanya ditimbulkan akibat hubungan timbal balik yang rumit antara berbagai kebutuhan yang dirasakan, tekanan persaingan politik serta berbagai inovasi sosial dan teknologi. (Iskandar, 2018:59)

Perkembangan teknologi komunikasi (massa) bermula dari mesin cetak yang menghasilkan surat kabar, buku, majalah, teknik fotografi yang menghasilkan film,

(25)

teknologi gelombang elektromagnetik yang melahirkan radio dan televisi, terakhir teknologi berbasis internet yang kemudia mempopulerkan istilah media baru (new media). Kehadirannya akhirnya dapat mengubah media konvensional ini secara drastis dan dramatis dalam perjalanan perkembangan media massa.

Setidaknya kemajuan teknologi ini memicu dua perubahan mendasar dalam lingkungan media massa. Yang pertama, perubahan proses jurnalistik, termaksud digitalisasi. Dan yang kedua perubahan bentuk dan format atau platform organisasi media. (Anisti.Surianto Dharma Adhi,M.Kom, 2021)

Bahwa jika sebelumnya setiap jenis media massa berdiri sendiri atau memiliki organisasi dan manajemen mandiri. Saat ini mereka tergabung dalam kesatuan yang dikenal dengan konvergensi. Itulah mengapa tidak heran bila sekarang hampir semua media cetak yang tadinya berstatus media konvensional berubah arah ke arah bentuk berita online, e-paper, dan live streaming. (Iskandar, 2018:10)

World Association of Newpapers (WAN) menemukan enam tren efek internet terhadap jurnalisme. 1) Peningkatan jurnalisme partisipatif atau internet terhadap jurnalisme. 2) Munculnya riset tentang audiens tentang pola penggunaan media. 3) Penyebaran informasi (berita) yang dibuat sendiri secara online dan prangkat telepon saluler. 4) Penataan kembali newsroom yang lebih fokus kepada audiens. 5) Pengembangan bentuk baru tantang narasi atau storytelling yang disesuaikan dengan audiens dan saluran yang baru. 6) Audiens yang fokus pada penyesuaian berita dan juga penyesuaian berita pada multimedia. (Iskandar, 2018:10)

(26)

Menurut John V. Pavlik dalam dunia digital, jurnalisme modern mengalami 5 perubahan yaitu. 1) Pengumpulan dan pelaporan berita. 2) Pengumpulan informasi, pengindeksan, dan pengembangannya, khususnya konten untuk multimedia. 3) Proses, produksi, dan editorial. 4) Distribusi dan penerbitan. 5) Penampilan tata letak, dan akses. (Iskandar, 2018:11)

C. Komunikasi Media Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi, jadi komunikasi massa bukan komunikasi dengan massa (orang banyak) namun komunikasi media massa dapat juga sebagai pengantar informasi kepada khalayak.

Bagaimana sebuah media berita menggunakan media massa dalam menyampaikan suatu informasi baik audio visual ataupun verbal. Menurut Wright mendifenisiskan komunikasi massa dalam tiga komunikasi massa di arahkan kepada audiens yang relativ besar, heterogen dan anonim.(Wahyuni, 2014)

1) Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering di jadwalkan untuk mencapai sebanyak mungkin anggota audiens, secara serempak dan sifatnya sementara. 2) Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang komplek yang mungkin membutuhkan biyaya yang besar.

Dalam hal ini pula beberapa fungsi dari komunikasi massa menurut Devito.

Fungsi dari komunikasi massa adalah: menghibur, meyakinkan, mengubah, menginformasikan, menciptakan rasa kebersamaan. Seperti yang dikutip oleh Wilbur Schramm (Wahyuni, 2014) dikatakan bahwa untuk berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi minimal diperlukan tiga komponen yaitu short message

(27)

Distination atau komunikator pesan komunikan apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada maka komunikasi tidak dapat berlangsung Namun demikian selain ketiga komponen tersebut masih dapat komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap artinya jika komponen tersebut akan berpengaruh terhadap komponen lainnya oleh karena itu komponen-komponen utama komunikator pesan komunikan mutlak harus ada pada proses komunikasi baik untuk komunikasi antar personal kelompok maupun komunikasi massa.(Wahyuni, 2014)

Beberapa ciri lingkungan media Baru adalah sebagai berikut teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyerang sekarang bergabung kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang berlimpah mengalami pergeseran dari kepuasan Mas Aliens kolektif menuju kepuasan grup atau individu kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media internet namun perkembangan teknologi menyebabkan definisi.(Wahyuni, 2014)

Komunikasi massa mempunyai beberapa perbedaan dengan komunikasi tatap muka menurut Denis perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan media konservasi memiliki wilayah luas dan beragam pengaruh sosial dan kultur sedangkan menurut Elizabeth ada empat tanda pokok dari komunikasi massa benda secara teknis komunikasi massa dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal tanda langsung bersifat sejarah bersifat terbuka mempunyai pabrik yang terbesar secara geografis. (Wahyuni, 2014)

Di samping adanya perbedaan antara komunikasi massa dan komunikasi interpersonal terdapat pola hubungan antara komunikasi yang saya dengan

(28)

komunikasi interpersonal menurut dan pohon merupakan variabel intervening antara media massa dan perubahan perilaku sedangkan inverter las menemukan bahwa antara saluran media massa dan interpersonal saling melengkapi kemudian antara komunikasi dari media massa pada efek sosialisasi dari media massa.(Wahyuni, 2014)

Dengan mengikuti formula Lasswel dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi media massa terdapat 5 unsur yang disebut komponen atau unsur dalam komunikasi yaitu:

1) Who (siapa): komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol (kontrol analysis) yaitu analisis yang merupakan sup devisi dari riset lapangan.

2) Says what (apa yang dikatakan): pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini pesan dan sikap, yang sangat erat, kaitannya dengan masalah analisis pesan.

3) In which channel (melalui saluran apa): media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegitan komunikasi. dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondery, technique, direct comunicacion atau indirect communication, Dalam dasar-dasar retorika, komunikasi dan informasi.(Wahyuni, 2014).

4) To whom (kepada siapa): komunikan atau audiens yang menjadi sasaran komnikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditunjukkan, berkaitan

(29)

dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adaknya analisis khalayak audience analisis.

5) With what effect (dengan efek apa): hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan adanya analisis efek.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa khalayak yang dituju oleh Komunikasi Massa adalah Massa atau sejumlah besar khalayak karena banyaknya jumlah khalayak karena banyaknya serta sifatnya yang anonim dan heterogen, Maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

Hal-hal tersebut ada pesan-pesan media massa yang diminati oleh seluruh khalayak, Ada pula yang hanya diminati oleh kelompok tertentu Misalnya kelompok usia anak remaja dewasa, agama kelompok etnis dan sebagainya dengan demikian harus ditentukan strategi komunikasi dalam menyusun suatu acara atau rubik tertentu untuk mencapai sasaran khalayak target audiens atau sasaran kelompok target Group.

Dalam strategi komunikasi massa diperlukan analisis yang sama karena banyaknya dan kompleksnya kelayak yang ditinjau proses pembagian suatu Kayak misalnya kalau pemirsa televisi dapat dikategorikan ke dalam kelompok-kelompok kecil usia antara 60 tahun kelompok ibu rumah tangga usia 20 sampai 40 tahun atau remaja usia antara 13 sampai 18 tahun begitu pula media baca atau koran digital. Pembagian ini oleh para akademisi dinamakan demasifikasi sedangkan oleh kalangan industri diberi nama segmentasi khalaya.(Nasrullah, 2019)

(30)

Melalui demasifikas, pengiklan dapat mengarahkan himbauan mereka kepada kelompok tertentu menjadi sasarannya. Khalayak merupakan terminology yang jauh lebih kompleks untuk dipahami. Kompleksitas ini tak lain karena khalayak bukanlah benda dan bukanlah penerima konten dengan apa adanya saja.

Khalayak melibatkan pengertian manusia itu sendiri yang tidak sekedar dilihat dalam bentuk jumlah atau angka-angka, akan tetapi ada berbagai aspek seperti pesikologi, sosial, politik, dan sebagainya yang setiap orang berbeda walau dalam satu kelompok atau komunitas.(Nasrullah, 2019)

Dalam Encyclopedia of Jurnalism konsep khalayak merupakan kajian yang lebih awal dari teori-teori tentang komunikasi yang berkembang. Konsep ini bukan mendekati retorikanya aristoteles tentang “pathos” Dalam bidang jurnalisme secara khusus dan juga kajian media massa secara umum khalayak berasal dari bahasa Latin yang berarti mendengar karena itu karakter khalayak kemudian berkembang berdasarkan teknologi media itu sendiri keberadaan khalayak kemudian dipengaruhi pada awalnya oleh teknologi tuliskan, kemudian terampil oleh teknologi percetakan dan bertransformasi akibat teknologi yang semakin baru yakni hadirnya komunikasi elektronik teknologi tulisan dan percetakan menjadi dasar sifat alami dari komunikasi itu sendiri hadirnya pembicara pendengar tentu memilibatkan Apa yang disebut sebagai penulis pembaca. (Nasrullah, 2019)

Secara sederhana disebutkan bahwa teori tentang khalayak media secara garis besar dimulai dari sebuah proposisi tentang bagaimana mendefinisikan karakteristik dari media itu sendiri yang secara kenyataannya khalayak itu bersifat remote, teratomisasi (anggota yang secara fisik terpisah-pisah dan tidak mengenal

(31)

satu dengan yang lainnya), tidak diketahui oleh pembuat pesan dalam komunikasi massa dan timbul umpan balik ( feedback ) dari khalayak itu sendiri bersifat tipis parsial dan struktur (Nasrullah, 2019).

D. Strategi Survive pada Media

Konvergensi dapat dikatan sebagai proses penyatuan berbagai bidang. Meski bukan barang baru, dewasa ini konvergensi banyak dibicarakan dan dianggap akan menjadi sebuah tren komunikasi massa di masa depan.(Sarwono, 2015)

Konvergensi media seperti majalah melakukan strategi sepeti melalui website portal berita, unggahan konten dimedia sosial dan edisi majalah elektronik melalui google play book. Media massa konvensional seperti halnya majalah cenderung satu arah sementara itu interaktif yang personal sudah menjadi tradisi, interaktifitas yang disajikan pada media baru telah memungkinkan adopsi teknologi membuat segalanya bisa diakses seacara luas dan tidak hanya bergerak pada satu arah saja, akibatnya komsumsi satu arah yang telah diterapkan telah berubah menjadi komsumsi terintergrasi pada area kelompok sosial dan media massa, sehingga fungsi sosial ini terpenuhi oleh media baru atau online.

Khususnya pada portal berita menyusun strategi dengan menggunakan WordPress sebagai mesin content managemen sistem portal berita. Melalui portal berita, batasan, waktu, ruang dan jangkauan menjadi hilang seperti media konvensioal yang menditribusikan Koran dan majalah. Dengan kontent management sistem portal berita dibuat diluncurkan dan dikelolah dan memungkinkan jurnalis mengirimkan berita, fotografer mengunggah foto berita, editor melakukan penyuntingan dan redaktur pelaksanaan mempublikasikan artikel

(32)

secara online dan mengunggah gambar, dan sistem kemudia akan menyimpan berbagai unggahan dalam kode dan file yang disimpan dalam sebuah basis data.

(Hutomo, 2020:34)

Media sosial yang dikenal pada tahun 1978, pada saat sistem papan bulletin atau bulletin board sistem yaitu sistem papan ini memungkinkan pengguna (user) bisa berhubungan dengan orang lain dengan mengguakan surat elektornik ataupun mengunggah dan mengunduh menggunakan jaringan internet. Dan berbagai kemunculan situs jejaring sosial muncul untuk menghubungkan orang–orang dari berbagai latar belakang yang bisa bebas mengakses informasi atau berita yang diakses dijejaring sosial atau media sosial seperti aplikasi Facebook, Instagram, Youtube yang aplikasi dapat mengases video. Semua itulah cara media dalam menjalankan strategi survive pada media konvergensi agar dapat bersaing terutama pada media cetak yang harus mempersiapkan berbgai platform untuk terus mempertahankan eksitensi media.(Hutomo, 2020:34)

E. Pengertian Media Online

Menurut definisi Asep Syamsul M. Romli, media oline atau disebut juga cybermedia (media siber), internet media (media internet), dan new media (media baru) dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online disitus web (website) internet.(Romli, 2018)

Pedoman pemberitaan media siber (PPMS) yang dikeluarkan dewan pers mengartikan media siber sebagai “segala bentuk media yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan undang-undang pers dan standar perusahaan pers ditetapkan Dewan pers”.

(33)

Media online bisa dikatakan sebagai media “generasi ketiga “setelah media cetak (printed media) Koran, tabloid, radio, televisi dan film. Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber journalis yang didefenisiskan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet.

Dalam prespektif studi media atau komunikasi media massa ,media online menjadi kajian teori “media baru “ (new media), yaitu istilah yang mengacu pada permintaan akses ke konten (isi/informasi) kapan saja, di mana saja, pada setiap perangkat digital serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif, dan pembentukan komunitas sekitar konten media, juga aspek generasi. (Romli, 2018)

New media merupakan penyederhanaan istilah (simplifikasi) terhadap bentuk media di luar lima media massa konvensional televisi, radio, majalah, koran, dan film. Sifat new media adalah cair (fluids), konektivitas individual, dan menjadi sarana untuk membagi peran control dan kebebasan (buku jurnalistik online oleh Asep syamsul M.romli).

New media dan media online yang menawarkan speed and space, di mana new media membuka peluang bagi kehadiran informasi-informasi yang tidak dapat ditemukan dalam bentuk hard copy media konvensional, format multimedia yang ditawarkan juga lebih inovatif dan lebih menarik. Dengan kehadiran new media yang menciptakan digitalisasi informasi, yang memungkinkan akselerasi penyebar luasan informasi dan mempermudah penciptaan ruang public yang fleksibel dan cepat terhadap akses ke media.(Anisti.Surianto Dharma Adhi,M.Kom, 2021)

(34)

Munculnya media baru dalam komunikasi membawa dampak pada komunikasi media Massa. Internet tidak hanya berkaitan dengan produksi media dan dengan distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolahan pertukaran dan penyimpanan. Media baru merupakan lembaga komunikasi public juga private dan diatur (atau tidak) dengan layak. Kinerja mereka tidak seteratur media massa yang professional dan biokratis setidaknya media baru ini bebas dari kontrol, dalam hal ini (Wahyuni, 2014) merumuskan perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru : 1) Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media. 2) Interaksi dan konektivitas jaringan yang semakin meningkat.

3) Mobilitas dan delokasi yang mengirim dan menerima. 4) Adaptasi terhadap peran publikasi dan khalayak. 5) Munculnya beragam bentuk baru pintu media. 6) Pemisahan dan rangkaian dari lembaga media.(Wahyuni, 2014)

F. Teori Konvergensi Media

Konvergensi media diartikan sebagai proses penggabungan banyak platform media menjadi satu titik jaringan yang terintergrasi. Menurut Grant dan Wilkinson (2010), konvergensi media membuat khalayak menjadi lebih memiliki banyak pilihan media dengan konten yang semakin beragam. (Sucin & Utami, 2020:238)

Jenis konvergensi lainya adalah konvergensi operasional. Hal ini terjadi ketika memiliki beberapa properti media menggabungkan media-medianya dalam satu sistem. Konvergensi macam inilah yang berpotensi menjadi tren. Keuntungan sistem ini jelas, konvergensi oprasional akan menghemat banyak uang, dengan menggabungkan sifat-sifatnya.(Sarwono, 2015)

(35)

Jenis terakhir adalah konvergensi alat (device convergence). Konvergensi ini menggabungkan beberpa peralatan ke dalam satu mekanisme. Misalnya, dalam satu telpon genggam terdapat MP3 player, kamera, dan koneksi internet. Konvergensi inilah yang sebenar diyakini oleh banyak media massa, sutar kabar, dan majalah yang memiliki edisi online, tayangan televis yang dapat diunggah di internet, serta film dan buku yang dapat disaksikan dalam versi digital.(Sarwono, 2015)

Efek komunikasi Massa yang dilakukan oleh penyiar podcast dalam mendistribusikan konten dikaitkan dengan teori menurut Liliweri yaitu: 1) Efek kognitif, dalam hal ini penyiar podcast berupaya mengubah pandangan pendengar bahwa acara dengan tema horror selalu dikemas dalam suasana yang menegangkan dan mencekam hingga akhir namun dengan pengemasan cerita yang berbeda oleh penyiar podcast membuat pandangan dan pengetahuan pendengar mulai beralih. 2) Efek afektif, pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari pendengar dalam hal ini emosi yang berusaha diberikan oleh penyiar kepada pendengar adalah rasa senang, menghibur namun tidak menghilangkan suasana horror dalam cerita dengan penambahan efek back sound dalam podcast. 3) Efek konatif, efek ini merujuk pada perilaku nyata seperti tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku, dalam hal ini kebiasaan berperilaku pendengar adalah menjadi rutin mengikuti setiap episode podcast baik dari Youtube.(Tyas Wahyuning Widi, 2019)

Kehadiran konvergensi media berpengaruh pada perubahan proses produksi dalam sebuah media, yang mebuat adanya suatu proses kerjasama untuk mengelola dan menyatukan beberapa platform tersebut agar tercipta suatu sistem yang

(36)

terintergrasi secara digital. Kehadiran konvergensi juga mengubah konsumsi media masyarakat, penyebaran informasi, hingga literasi media. (Tyas Wahyuning Widi, 2019)

Dalam buku Understanding Media Convergence Grant dan Wilkinso menyebutkan bahawa konvergensi media meliputi lima dimensi dasar, yaitu:

1. Konvergensi teknologi

Konvergensi teknologi menjadi penyebab utama lahirnya konvergensi media itu sendiri. Perkembangan teknologi memberikan ruang bagi manusia untuk terus melakukan inovasi terhadap teknologi. Oleh sebab itu, konvergensi media selalu beriringan dengan perkembangan teknologi yang selalu dinamis.(Tyas Wahyuning Widi, 2019)

Dalam pemahaman teknologi, kegiatan konvergensi adalah teknologi yang saling berkonvergensi dikualifikasikan secara umum sebagai teknologi atau komunikasi (comunication), komuterisasi (computing), dan isi atau muatan (conten). Konvergensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) meliputi integrasi perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi kedalam sistem telekomunikasi, digitalisasi jaringan dan peningktan jaringan internet.(Budhijanto, 2010:272)

2. Konten multimedia

Konten multimedia menjadi elemen penting dalam konvergensi media karena media konvensional yang sebelumnya berdiri sendiri akan mencoba meramba pada bentuk digital. Hal ini dimaksukan agar cakupan publikasinya semakin luas. Media tersebut membutuhkan konten yang

(37)

berbentuk multimedia untuk bahan publikasinya. Dengan begitu, konten dalam sebuah media digital akan terlihat lebih banyak dan bervariasi, mulai dari teks, gambar, bahkan video.

3. Kepemilikan

Kepemilikan media akan mengerucut hanya pada satu orang atau dibawa satu naungan kepemilikan. Hak ini bisa berarti bahwa salah satu perusahan media dengan modal besar membeli media lain dan kemudian menjadi satu bagian dari perusahan media dibawah naungannya, atau bisa juga berarti bahwa dibawa satu perushaan media memiliki banyak anak perusahaan, seperti media cetak yang juga memiliki media online.

4. Kolaborasi

Hal ini merupakan suatu dimensi yang fokus pada konten, di mana konten dari beberpa platform dapat saling dibagi ke platform media yang lain.

Kerjasama ini memungkinkan masing-masing platform mendapatkan keuntungan. Kolaborasi membantu media yang mungkin tidak bisa melakukan produksi untuk dapat menampilkan konten yang sama setelah terjadi kolaborasi.

5. Koordinasi

Hal ini diartikan bahawa dalam suatau perusahan media terjadi kordinasi antara pekerja kordinasi lintas devisi yang saling bekerjasama, terlepas dari tuntutan bahwa seorang pekerja harus memiliki kemampuan multitasking untuk bisa mengerjakan semua hal. Namun, koordinasi tetap dibutukan karena masing-masing devisi sebetulnya saling membutuhkan dan tidak bisa berdiri sendiri.(Tyas Wahyuning Widi, 2019)

(38)

G. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah yang penting. Teori adalah konsep-konsep dan generelisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan toritis untuk pelaksanaan penelitian (Gunawan, 2013). Oleh karena itu, perlu dibangun kerangka teoritis yang memuat gagasan–gagasan pokok untuk memperjelas isu-isu yang beredar. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi survive media massa lewat konvergensi media ditengah persaingan media di era digital.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian KONVERGENSI MEDIA MASSA

STUDI STRATEGI SURVIVE PADA HARIAN BERITA KOTA MAKASSAR

Harian BKM 1 informasi 4 media:

1. Koran Cetak BKM 2. Koran Digital BKM 3. Beritakotamakassar.com 4. BeritaKotaMakassar

(Youtube)

Kontinyunitas BKM Ditengah halayak media 5 Dimensi

Konvergensi Media:

1. Konvergensi teknologi 2. Konten multimedia 3. Kepemilikan 4. Kolaborasi 5. Koordinasi

Teori Grant dan Wilkinson (2010)

(Tyas Wahyuning Widi, 2019:626)

(39)

H. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini pada pembahasan mengenai proses konvergensi media Massa yang berawal dari media konvensional beralih ke konvergensi media pada perusahaan media massa (Harian Berita Kota Makassar), bagaimana strategi survive melalui konvergensi media.

I. Deskripsi Fokus

Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan atau memaknai judul skripsi ini, maka terlebih dahulu akan dikemukakan definisi terhadap variabel- variabel judul sebagai berikut:

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi, jadi komunikasi massa bukan komunikasi dengan massa (orang banyak) namun komunikasi media massa dapat juga sebagai pengantar informasi kepada khalayak.

2. Konvergensi Media

Proses penggabungan media konvergensi sebagai penggabungan industri media, telekomunikasi, dan komputer menjadi sebuah bentuk yang bersatu dan berfungsi sebagai media komunikasi dalam bentuk digital.

3. Kepemilikan

Kepemilikan dimensi ketiga yang mirip dengan konvergensi media hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahan-perusahaan yang tergabung dalam satu kepemilikan.

4. Kolaborasi

(40)

Kolaborasi dalam perusahan terjadi akibat adanya kerja sama antara perusahaan media dalam produksi dan saling menguntungkan masing- masing pihak.

5. Koordinasi

Koordinasi menjadi dimensi trakhir dalam konvergensi media, dimensi ini muncul karena proses koordinasi akan membantu memaksimalkan kinerja masing-masing devisi yang ada dalam suatu perusahaan media.

6. Konten Multimedia

Hal ini menjadi elemen penting dalam konvergensi media karena media konvensional yang sebelumnya berdiri sendiri akan mencoba merambah pada bentuk digital. Hal ini dimaksukan agar cakupan publikasinya semakin luas.

7. Harian Berita Kota Makassar

Harian Berita Kota Makassar menyajikan berita-berita aktual dan terpercaya yang terjadi setiap hari di berbagai Kota di Sulawesi Selatan khusususnya di Kota Makassar. Berita yang disajaikan didominasi dengan berita-berita Perkotaan, Public Service, Kriminal, Hukum, dan Hiburan.

Adapun daerah pemasaran Harian Berita Kota Makassar adalah Daerah Makassar, Maros, Gowa, Sinjai, Takalar, Bone, Palopo Kota, Luwu Utara, Pangkep, Jeneponto, dan beberapa kota penting lainya di Sulawesi Selatan.

(41)

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Waktu penelitian ini yaitu selama 2 (dua) bulan mulai dari tanggal 3 September sampai 3 Nopember 2021. Lokasi penelitian dilaksanakan di Gedung Graha Pena Lt 3 Kantor Media Harian Berita Kota Makassar Jl.Urip Sumaharjo No. 20 Makassar Sulawesi Selatan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis dan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, terkait dengan tujuan penelitian yang berupaya untuk wawancara secara langsung dengan narasumber dan memberi pernyataan secara rinci dan mendalam.(Bugin, 2007) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe deskriptif kualitatif yaitu agar peneliti bisa menggambarkan berbagai kondisi, fenomena dan situasi yang berkaitan dengan Konvergensi Media Massa studi Strategi Survive pada Harian Berita Kota Makassar.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Data primer, yang diproleh secara langsung dari informan yang bersangkutan dengan wawancara untuk mendapatkan jawaban yang berkaitan dengan Konvergensi Media Massa Studi Strategi Survive pada Harian Berita kota Makassar.

(42)

2. Data sekunder, yang diproleh dari literature dan dokumen serta data yang diambil dari kanto Harian Media Berita Kota Makassar.

D. Informan

Pengertian informan dalam penelitian kualitatif adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti. Informan dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data dan informasi dapat diproleh (Bugin, 2007:107), adapun informan dalam peneliti ini adalah:

Tabel 2. Data Informan Penelitian

1. Informan kunci Pemimpin Redaksi/ Penanggung

Jawab Pemberitaan Andi Rustam 2. Informan utama Wakil Pemimpin Redaksi/

Penanggung Jawab Harian

Warta Shaly Hidayat 3. Informan

pendukung Kepala Pracetak Nur Hamzah

4. Informan

pendukung Manajer Personalia dan Umum Masjidan 5. Informan

pendukung Masyarakat kota Makassar Raisa

6. Informan

pendukung Masyarakat kota Makassar Royyan Saputra

1. Informan kunci

Informan kunci adalah informan yang memiliki informasi secara menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Informan kunci bukan hanya mengetahui tentang kondisi/ fenomena pada masyarakat secara garis besar, juga memahami informasi tentang informan utama. Dalam pemilihan informan kunci tergantung dari unit analisis yang akan diteliti.

(43)

2. Informan utama

Informan utama dalam penelitian kualitatif mirip dengan “aktor utama”

dalam sebuah kisah atau cerita. Dengan demikian informan utama adalah orang yang mengetahui secara teknis dan detail tentang masalah penelitian yang akan dipelajari.

3. Informan Pendukung

Informan pendukung merupakan orang yang dapat memberikan informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian kualitatif. Adapun informan pendukung pada peneliltian ini yaitu masyarakat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian secara sederhana, wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau yang diwawancarai melalui komunikasi langsung.

Wawancara juga dapat dikatakan komunikasi tatap muka atau face to face antara pewawancara/penanya narasumber/sumber informasi.

(44)

2. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan yang dilakukan mahluk cerdas, untuk memproses objek dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide-ide yang telah diketahui sebelumnya, untuk dapat informasi yang dapat diperlukan untuk melanjutkan dengan pengamatan. Yang peneliti akan observasi ialah proses media konvensional yang beralih pada media konvergensi media massa pada Harian Berita Kota Makassar.

3. Dokumentasi

Peneliti mengambil data dari catatan, dokumentasi, dalam hal tersebut dokumentasi diproleh melalui dokumen-dokumen atau arsip, dokumentasi yang dimaksud yaitu metode yang digunakan untuk menelusuri data historis yang ada dalam bentuk catatan harian, laporan, dan dokumen foto ataupun gambar.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap berikutnya yang dilakukan peneliti guna mencari, menata, dan merumuskan kesimpulan secara sistimatis dari hasil wawancara. Observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan data, memilih menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikan, mencari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain. Langkah dalam analisis data ini meliputi, reduksi, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi yang dilakukan bersama yaitu sebagai berikut:

(45)

1. Pengumpulan data adalah langkah untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan. Teknik yang dilakukan adalah wawancara dengan informan yang bersangkutan.

2. Reduksi data atau klasifikasi data, semua hasil data yang telah dikumpulkan, penulis melakukan penyederhanaan data dari catatan yang dilakukan di lapangan dan membuat ringkasan yang akan dikategorikan berdasarkan jawaban.

3. Proses pemilihan, penyederhanaan data mentah yang terdapat pada catatan lapangan yang ada. Setelah dari lokasi penelitian data kemudian dimasukkan ke dalam laporan secara detail dan terperinci. Data hasil lapangan kemudian dirangkum dan dipilah-pilah yang pokok dan penting data yang dianggap paling penting diberi kode, kemudian membuat pola untuk perkembangan data dan laporan lapangan. Reduksi ini dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

4. Penyajian data, menyajikan kategori jawaban yang telah dipreduksi dalam bentuk tabel dengan mendisplay data agar dapat mempermudah penulis untuk memahami data yang telah didapatkan.

5. Penarikan kesimpulan, pada peneliti ini, verifikasi data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung, sejak pertama melakukan pengumpulan data peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari maka dari data yang dikumpulkan dan menuangkannya dalam kesimpulan.

(46)

G. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian sangatlah penting dilakukan yang bertujuan untuk menentukan validitas dan reabilitas data yang telah diproleh pada saat penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengabsahan data yang digunakan yaitu teknik yang disebut triangulasi. Triangulasi pada pengujian kreadibilitas ini dapat diartikan sebagai pembuktian data pada berbagai macam sumber serta beragam cara dan beragam waktu. Maka terdapat trigulasi sumber, waktu, pengumpulan data dan teknik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan keabsahan data dengan model triangulasi sumber dimana triangulasi ini membandingkan atau mengecek ulang drajat kepercayaan suatu informasi yang diproleh dari sumber yang berbeda. (Sugiyono, 2017)

(47)

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sumber: beritakotamakassar.com

Gambar 2. Logo Berita Kota Makassar 2020 1. Sejarah dan perkembangan Harian Berita Kota Makassar

Didirikan pada tanggal 28 juni 1970 dengan nama Harian Bina Baru hingga berubah menjadi Harian Berita Kota Makassar pada tahun 1999 hingga sekarang. Lokasi penelitian ini di Gedung Graha Pena Lt 3 Kantor Media Berita Kota Makassar Jl.Urip Sumaharjo No. 20 Makassar Sejarah berdirinya perusahaan PT. Berita Kota Makassar.

Adapun para pendiri sekaligus pengurus pertama PT. Harian Berita Kota Makassar adalah sebagai berikut :

a. Alm. Syamsuddin Pallusai selaku Pimpinan Umum Dan Pemimpin Redaksi.

b. Ny. Truitje Musila selaku Pimpinan Perusahaan.

c. H. Andi Unru selaku Pembina.

(48)

d. Trysandy selaku Bendahara.

e. Rizaldi selaku pembantu Umum.

Pada awal berdirinya Harian Bina Baru banyak mengalami kendala dan hambatan yang dihadapi terutama masalah permodalan, sumber daya manusia maupun dari segi teknologi pada saat itu, sehingga dalam perkembangan usahanya tidak mencapai sasaran.

Koran Berita Kota Makassar didirikan bukan dalam bentuk harian, namun hanya terbit satu kali dalam seminggu sehingga namanya Minggu Bina Baru yang berkantor di rumah pemiliknya, Syamsuddin Pallusai, di kompleks perumahan Toddopuli. Berita-berita yang disajikan lebih cenderung pada pemberitaan sosial kontrol, permasalahan kemanusiaan, dan hukum, terutama mengungkap kasus- kasus korupsi.

Pada 1 Januari 1993 SKU Bina Baru berganti nama menjadi Harian berita Kota Makassar samapi sekarang dan bergabung dengan PT. Media Fajar yang menerbitkan surat kabar Harian Fajar. Kemudian pada bulan Mei 1995 Harian Berita Kota Makassar meningkatkan periodenya penerbitannya dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu hingga bulan Februari 1997 kemudian pada bulan Maret 1997 status usaha ditingkatkan dari Yayasan menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan pada saat itu pula Harian Berita Kota Makassar terbit enam kali dalam seminggu dengan jumlah delapan halaman. Dan pada Mei 1997 setiap hari kamis terbit 12 halaman full color.

Pada tanggal 11 Maret 1998, Harian Berita Kota Makassar terbit setiap hari senin sampai dengan hari sabtu dengan jumlah halaman sebanyak 16

(49)

halaman. Pada tanggal 1 September 2003 halaman koran dibagi menjadi dua sesi yaitu koran satu yang terdiri dari (Berita Utama Edukasi, Gowatamapan, Berita Sulawsi Selatan, Berita Sulselbar, Dinamika, Aneka, dan Politik Daerah) dan koran dua yang diberi nama Makassar Kota, terdiri dari (Berita Utama Makassar Kota, Dinamika, Makassar Bisnis, Iklan Baris, Makassar Krim, Bomber, dan Politik Metro). (Amiluddin, 2018)

Keseriusan media ini dibuktikan ketika berubah dari semula terbit dua kali seminggu menjadi harian, dan bagian redaksinya pun yang semula pekerjanya tidak lebih dari delapan orang, termaksud redaktur pelaksana dan tiga redaktur, langsung merekrut 30 wartawan muda. Kehadiran Bina Baru menjadi sebuah koran metro ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat, sehingga terus mengalami perkembangan. Apalagi media ini hadir dengan format baru dan menjadi satu-satunya koran harian metro di Sulawesi Selatan. Muatan berita koran ini saat itu lebih banyak menyangkut tentang kriminalitas, hukum, rumah tangga, dan hiburan.

Jajaran media ini kembali mengambil langkah yang sangat berani mengubah nama menjadi Harian Berita Kota Makassar. Perubahan ini muncul saat berlangsung rapat tahunan yang diselenggarakan di Malino pada awal tahun 1999.

Segala sesuatunya pun dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari betapa seriusnya persiapan yang dilakukan dan betapa intensnya kampanye yang digalakkan agar pembaca tidak goyah dengan perubahan itu. Dalam kampanyenya, koran ini selalu mengatakan bahwa Bina Baru adalah Berita Kota Makassar dan Berita Kota Makassar adalah Bina Baru (sama saja). Upaya ini hanya yang kelihatan

(50)

dikalangan pembaca saja. Selanjutnya dilakukan juga kepada jajaran Berita Kota Makassar itu sendiri dengan tidak kalah intensnya, dimana jajaran Berita Kota Makassar berkeyakinan, sebuah program yang besar harus diyakini keberhasilannya yang pertama-tama justru oleh kalangan internalnya sendiri.

Jajaran Berita Kota Makassar tidak boleh tidak satu kata dan satu langkah. Karena itu kampanye ke dalam internal sendiri dilakukan lebih awal yang tentunya tidak diketahui oleh pembaca.(Amiluddin, 2018:45)

Jajaran Berita Kota Makassar sudah terbiasa dengan perubahan tema sehingga tidak banyak menimbulkan masalah. Pada saat itu masih ada pihak yang meragukan dan khawatir terhadap perubahan namanya karena nama Bina Baru saat itu sudah cukup dikenal sehingga perubahannya juga sangat besar. Tingkat keberanian yang mempertaruhkan yang sudah besar memang berbeda dengan ketika media ini masih dalam era “perjuangan untuk hidup”.

Pada tanggal 1 September 2003 halaman koran dibagi menjadi dua sesi yaitu koran satu yang terdiri dari (Berita Utama Edukasi, Gowatamapan, Berita Sulawsi Selatan, Berita Sulselbar, Dinamika, Aneka, dan Politik Daerah) dan koran dua yang diberi nama Makassar Kota, terdiri dari (Berita Utama Makassar Kota, Dinamika, Makassar Bisnis, Iklan Baris, Makassar Krim, Bomber, dan Politik Metro).

Koran harian berita kota makassar selalu membuat perubahan, tentunya kearah yang lebih baik. Di awal-awal terbit, harian Berita Kota Makassar dipenuhi dengan berita-berita kriminal maupun peristiwa, mulai dari peristiwa perkotaan,

(51)

menghebohkan, hingga hal-hal kecil, bahkan kegiatan di RT/RW dan kelurahan pun tak luput dari jepretan wartawan Berita Kota Makassar.

Sebagai koran harian metro pertama di Makassar, Harian Berita Kota Makassar menyajikan berita-berita aktual dan terpercaya yang terjadi setiap hari di berbagai kota di Sulawesi Selatan khusususnya di Kota Makassar. Berita yang disajaikan didominasi dengan berita-berita Perkotaan,

Public Service, Criminal, Hukum, dan Hiburan. Adapun daerah pemasaran Harian Berita Kota Makassar adalah Daerah Makassar, Maros, Gowa, Sinjai, Takalar, Bone, Palopo Kota, Luwu Utara, Pangkep, Jeneponto, dan beberapa kota penting lainya di Sulawesi Selatan.

2. Visi dan Misi, Slogan Harian Berita Kota Makassar a. Visi

Harian berita kota makassar memiliki visi menjadi koran harian terbaik di Sulawesi Selatan, khususnya Makassar. Dimana kedepannya dapat meningkatkan kualitas, baik dari segi pemberitaan maupun performance (penampilan, perwajahan, dan layout), dengan tetap mengacu pada motto yakni, sebagai “Suara Lokal Pembela Rakyat”.

b. Misi

Sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam mencerdasakan bangsa demi memperkuat peratuan dan kesatuan dalam memmbela kepentingan rakyat dengan menuarakan permasalahan mereka.

c. Slogan

“Suara Lokal Pembela Rakyat”

(52)

3. Strutur Organisasi, Struktur Redaksi Profil Harian Berita Kota Makassar a. Struktur organisasi perusahaan

Berikut Struktur Organisasi Berita Kota Makassar:

Sumber: File Arsip Kantor Berita kota Makassar 2020

Gambar 3. Struktur Organisasi Berita Kota Makassar KOMISARIS

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR BIDANG BISNIS DAN PRODKSI

WAKIL DIREKTUR BIDANG KEUANGAN

MANAJER SIRKULASI

MANAJER IKLAN MANEJER UMUM/PERRSONAL

PEMASARAN

STAF UMUM

ACCOUNT EXECUTTIVE

PEMRED

WAAKIL PEMRRED

MANAJER KEUANGAN

KASIR

KA REDAKTUR

LAYOUT REPORTER

REDAKTUR

MANAJER PRODUKSI

(53)

b. Struktur Redaksi Harian berita kota makassar

Gambar 4. Struktur Redaksi Harian Berita Kota Makassar c. Profil Harian Berita Kota Makassar

Penerbit: PT. Berita Kota Makassar

SIUPP: No.094/SK/Menpen/SIUPP/B.1/1986 Tanggal 15 Maret 1986 dan No.199/Ditjen PPG/K/1994 Tgl 17 Oktober 1994 serta No.12a/Ditjen PPG K/

1997 Tanggal 31 Januari 1997.

Chairman : HM Alwi Hamu.

Pembina : H. Syamsu Nur.

Komisaris Utama : H Zulkifli Gani Ottoh.

Komisaris : Truitje Musila, Subhan Alwi Hamu, Fachruddin Palapa Penasihat Hukum : Ridwan Djhonny Silamma,

SH & Partner.

BPP Fajar Group : Sukriansyah S Latief, Mufti Hendrawan.

Direktur : Mustawa Nur

Wakil Direktur Bisnis dan Produksi

: Muhammad Arsan Fitri Wakil Direktur Bidang Pajak

dan Keuangan

: Jumakil Daraming Manajer Keuangan : Riska

Manajer Personalia dan : Masjidan.

PIMPINAN REDAKSI

WAKIL PIMPINAN

redaksi

LAYOUT KEPALA PERCETAKAN KORDINATOR

LIPUTAN

PEMBANTU REPORTER

REPORTER FOTOGRAFER

PERCETAKAN REDAKTUR

HALAMAN

(54)

Umum

Manajer Iklan : Herdy Djusman.

Kepala Pracetak : Nur Hamzah Manajer Pemasaran dan

Accounting

: Ahmad T.

Pemimpin Umum : Mustawa Nur

Wakil Pemimpin Umum : Muhammad Arsan Fitri Pemimpin

Redaksi/Penanggung Jawab Pemberitaan

: Andi Rustan

Wakil Pemimpin

Redaksi/Penanggung Jawab Harian

: Warta Sally Hidayat

Redaktur : Amiruddin Nur, Irwan Lupus,

Arif Situju.

Reporter : Juldam Husain, Juni Sewang,

Rahmat, Ishak Mappelawa, Rahma Amri, Ardita Anggraeni, Arif Al Qadri, Nugroho Nafika Kassa

Fotografer : Chairil Indra Jaya.

Kepala Pracetak : Nur Hamzah

Wakil Kepala Pracetak : Muhammad Anwar Anggota:

Riansyah Wibowo, Mukarramah.

Online/IT : Ronald Y Wiryanto

d. Redaksi Harian Berita Kota Makassar

Alamat : Jl. Urib Sumoharjo No. 20,

Makassar (Graha Pena Lantai 3)

Telepon : 0411-451313, 081 342 236

777, 085 341 153 668

Fax : 0411-452280

web : www.beritakotamakassar.com.

E-mail : [email protected]

Instagram : @harianberitakotamakassar

Youtube : beritakotamakassar

Twitter : @beritakotamksr

Gambar

Tabel 3. Era Konvensional Media Massa BKM ..................................................
Tabel 1. Penelitian terdahulu
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian  KONVERGENSI MEDIA MASSA
Tabel 2. Data Informan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih redaksi Koran harian Radar Surabaya sebagai tempat kerja praktek yang berjudul “ PERANCANGAN LAYOUT MEDIA CETAK HARIAN RADAR SURABAYA EDISI 25 JUNI S/D

Penelitian bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara motif menggunakan media dengan pemilihan topik berita di Harian Mitra Dialog Cirebon. Sifat penelitian ini adalah

Dalam Membentuk Berita Positif Di Media Cetak (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Bagian Humas Setda Kota Salatiga), yang menjadi fokus penelitian adalah bentuk dan

industri media cetak mengembangkan diri dengan membuat portal berita online, atau koran elektronik dalam bentuk pdf, atau aplikasi lain untuk menyesuaikan diri dengan

Cloning konten merupakan upaya yang dilakukan antara lain dengan cara memperluas media dengan menyiarkan konten berita ke dalam media lain, yaitu media cetak

2.2 Kerangka Pikir PT Berita Kota Makassar adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang media massa, dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya maka perusahaan perlu menambah modal

Selain Harian Solopos, masih banyak perusahaan media lainnya yang mempertahankan versi cetak dan memiliki versi online maupun digital secara bersamaan, Seperti Harian Kompas Kompas

Pemilu 2024 dan Peran Media Massa Setelah Pemilu 2024, peran media massa seperti konstruksi berita harian Kompas dan Koran Tempo menjadi penting dalam memberikan informasi yang