• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari kata Latin “communicatio” dan bersumber dari kata “communis” yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna, maksudnya bila seseorang mengadakan kegiatan komunikasi dengan satu pihak, maka orang tersebut cenderung berusaha untuk mengadakan persamaan arti dengan pihak lain yang menjadi lawan komunikasinya. Menurut Shanon dan Weber, mengatakan komunikasi menyangkut semua prosedur melalui mana seseorang dapat mempengaruhi orang lain (Arifin, 1992: 25).

Menurut Effendy (2003: 50), komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung maupun tidak langsung melalui media.

Howard Stephenson (1971), menjelaskan komunikasi merupakan proses penyampaian pesan komunikasi dan efek komunikasi dari seseorang atau kelompok, kepada orang atau kelompok lainnya (Lubis, 2005: 10). Berikut beberapa defenisi yang dapat dirinci :

1. Gerbner (1996), menyebutkan komunikasi adalah interaksi sosial melalui simbol dan sistem pesan.

2. Emery, Ault, dan Agee (1963), menyebutkan bahwa komunikasi diantara manusia merupakan seni menyampaikan informasi, ide, dan tingkah laku dari satu orang ke orang lain (Ardianto, 2007: 18-19).

3. Miller (1996), menyebutkan komunikasi sebagai suatu hal yang mempunyai pusat perhatian dalam situasi perilaku dimana sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk mempengaruhi perilaku.

4. Charles H. Cooley (Sosiolog), menyebutkan dengan komunikasi dimaksud mekanisme yang mengadakan hubungan antara manusia dan yang mengembangkan semua lambang dari pikiran-pikiran bersama dengan arti yang menyertainya dan melalui keleluasaan (space) serta menyediakan tepat pada waktunya (Purba dkk, 2006: 34-35 ).

5. Carl I. Hovland (Psikolog), menyebutkan komunikasi adalah suatu sistem yang berusaha menyusun prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai hal memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta sikap-sikap. 6. William Abig, menyebutkan bahwa komunkasi adalah proses pengoperan

lambang-lambang yang berarti diantara individu-individu.

7. Wilbur Schramm (Komunikolog), menyebutkan dengan berkomunikasi kita berusaha mengadakan persamaan dengan orang lain.

8. Sir Gerald Barry, menyebutkan bahwa berkomunikasi adalah berunding dan dengan berkomunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman.

9. Harold D. Laswell (cendekiawan), menyebutkan bahwa komunikasi adalah siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa, (who says what in which channel to whom with what effect).

10. Howard Stephenson (1971), menyebutkan komunikasi adalah proses penyampaian peran komunikasi dan juga efek komunikasi dari seseorang atau sekelompok kepada orang atau kelompok lainnya (Lubis, 2007: 10).

Dari beberapa pengertian tentang komunikasi terlihat ruang lingkup dari komunikasi itu cukup luas sebagaimana ruang lingkup dari aspek-aspek kehidupan manusia sehingga aktivitas komunikasi itu adalah aktivitas aktivitas manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

Memang terlihat bahwa terdapat beberapa perbedaan pandangan diantara para ahli komunikasi tersebut dan perbedaan pandangan itu disebut perspektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka komunikasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Komunikasi berasal dari bahasa Latin, Communis yang berarti sama. Maksudnya bila seseorang menyampaikan pesan komunikasi kepada orang lain maka lebih dahulu harus menyadarkan persamaan lambang dengan orang yang dituju sebagai sasaran komunikasi.

2. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan komunikasi dari seseorang atau sekelompok kepada seserang atau sekelompok lain.

3. Kegiatan komunikasi meliputi komponen-komponen seperti sumber, pesan, saluran, penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik, dan efek.

4. Kegiatan komunikasi meliputi komunikasi intrapersonal, antarpersonal, kelompok kecil, public speaking, komunikasi massa, dan komunikasi antar kebudayaan (Lubis, 2007: 10).

5. Sebagai sebuah disiplin ilmu, maka ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti tentang perubahan sikap dan pendapat yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain (Purba dkk, 2006: 34-35 ).

2.1.1 Unsur-Unsur Komunikasi

Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi. Untuk itu kita perlu mengetahui unsur-unsur komunikasi (Cangara, 2006: 23-27).

Adapun unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi, atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source atau sender.

2. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau information.

3. Media

Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat

mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam- macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antar pribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi. Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti surat, telepon, telegram, yang digolongkan sebagai media komunikasi antar pribadi.

4. Penerima

Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai, atau negara.

Penerima adalah elemen penting dalam komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau media.

5. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang. Karena itu, pengaruh juga bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerima pesan.

6. Tanggapan Balik

Ada yang beranggapan bahwa umpan balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan

perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai kepada tujuan. Hal-hal seperti itu yang menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

7. Lingkungan

Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan menjadi empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.

Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur itu saling bergantung satu sama lainnya.

Dokumen terkait