• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi dan Analisis Penggunaan Lahan

Secara umum penggunaan lahan di kawasan perencanaan terdiri dari tanah sawah, tanah kering, bangunan, hutan, dan penggunaan lainnya. Pola penggunaan lahan di kawasan perencanaan terdiri dari berbagai jenis penggunaan.

Tabel Penggunaan Lahan di Kecamatan Sukawati Tahun 2013

Desa/Kelurahan Luas (Ha) sawah tegalan pekarangan perkebunan kuburan lainnya

Batubulan 6440 234 88 196 0 0.37 125.63 Batubulan kangin 3600 214 27 36 0 0.3 82.7 Ketewel 6750 337 104 113 0 5 116 Guwang 4460 224 43 36 0 1 142 Sukawati 7350 394 96 85 0 2.05 157.95 Celuk 2880 131 16 25 0 0.5 115.5 Singapadu 3700 189 60 97 0 0.83 23.17 Singapadu tengah 3100 145 60 48 0 0.84 56.16 Singapadu kaler 3250 158 56 88 0 0.84 22.16 Batuan 4100 135 113 60 0 1.67 100.33 Batuan kaler 2050 99.46 47.11 30.15 0 0.83 27.45 Kemenuh 7340 371 135 138 0 1.5 88.5 Total 55020 2631.46 845.11 952.15 0 15.73 1057.55

Dominasi penggunaan lahan di kawasan ini adalah tanah sawah 48%, tegalan 16%, pekarangan 17%, kuburan 0.3% dan penggunaan lahannya sebesar 19%. Dominasi lahan kering ini menunjukkan bahwa kawasan perencanaan

sebagian besar merupakan lahan untuk pengembangan kegiatan pertanian lahan basah dan penggunaan lainnya.

Gambar Diagram Penggunaan Lahan di Kecamatan Sukawati Tahun 2013

Sumber: Hasil Analisa

Gambar - Persentase Penggunaan Lahan di Kawasan Perencanaan

Sumber: Hasil Analisa

Kajian terhadap profil pemanfaatan ruang kawasan perencanaan akan menggambarkan pola pemanfaatan ruang pada lahan-lahan di kawasan perencanaan. Secara garis besar profil pemanfaatan ruang kawasan perencanaan

disusun dari berbagai hasil kajian yang telah dilakukan sebelumnya, khususnya yang menyangkut kajian mengenai fisik dan lingkungan serta pengembangan kegiatan ekonomi potensialnya. Melalui kecenderungan pola penggunaan lahan dan teknik super impose maka kemudian dapat diidentifikasi pola-pola pemanfaatan ruang yang terjadi di kawasan perencanaan serta berbagai kondisi yang mendorong suatu kawasan difungsikan untuk pemanfaatan tertentu. Alokasi pemanfaatan ruang itu sendiri dilakukan untuk memberikan arahan lokasi dari suatu fungsi dominan tertentu untuk tujuan optimalisasi penggunaan ruang dalam hubungannya dengan pemanfaatan, peningkatan produktivitas dan konservasi bagi kelestarian lingkungan.

Dengan tujuan tersebut maka gambaran profil pemanfaatan ruang kawasan perencanaan secara garis besar akan terbagi menjadi 2 (dua) kawasan, yaitu : Kawasan Lindung dan

Kawasan Budidaya. Definisi dari masing-masing jenis

kawasan tersebut yaitu (1) Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan; (2) Kawasan Budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.  Kawasan Lindung

Kawasan lindung itu sendiri menurut fungsinya dibedakan menjadi empat, yaitu : (1) kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya, misalnya kawasan hutan lindung, kawasan bergambut, dan kawasan resapan air, (2) kawasan perlindungan setempat, misalnya daerah sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar waduk/danau, kawasan sekitar mata air, dan kawasan perlindungan setempat lainnya

misalnya berupa kawasan sempadan jurang (3) kawasan suaka alam dan cagar budaya misalnya kawasan suaka alam pantai berhutan bakau, dan kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya, dan (4) kawasan rawan bencana.

Keempat jenis fungsi kawasan lindung tersebut terdapat di kawasan perencanaan dengan jenis penggunaan dan pemanfaatan yang berbeda. Mengenai kawasan lindung yang terdapat di kawasan perencanaan akan diuraikan sebagai berikut :

1) Kawasan lindung yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya, jenis penggunaan dan pemanfaatan yang terdapat di kawasan perencanaan adalah kawasan hutan lindung dan

kawasan bergambut.

Kawasan ini disesuaikan dengan kriteria bahwa kawasan hutan lindung adalah kawasan yang memenuhi salah satu atau lebih kriteria di bawah ini :

 Kawasan yang mempunyai skor lebih dari 175 menurut SK. Menteri Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 dan Keppres No. 32. tahun 1990.

 Kawasan yang mempunyai kemiringan lereng lapangan rata-rata lebih besar dari 40%.  Kawasan yang mempunyai ketinggian 2000

m atau lebih di atas permukaan laut.

 Kawasan yang memiliki jenis tanah sangat peka terhadap erosi, yaitu jenis tanah dengan nilai 5 (regosol, litosol, organosol, dan renzina) dan memiliki kemiringan dengan kelas lereng > 15%.

 Guna keperluan khusus ditetapkan oleh Menteri Kehutanan sebagai hutan lindung. 2) Untuk kawasan lindung dengan fungsi

perlindungan setempat, jenis penggunaan yang ada di kawasan perencanaan antara lain adalah

daerah sempadan pantai, sempadan sungai dan sempadan jurang. Kriteria masing-masing kawasan tersebut adalah sebagai berikut :

 Kawasan sempadan pantai merupakan kawasan sepanjang pantai yang memiliki manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai dan melindungi kawasan pantai dari kegiatan yang mengganggu kelestarian fungsi pantai.

 Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan sepanjang tepi kiri dan kanan sungai, meliputi sungai alam, buatan, kanal, dan saluran irigasi primer untuk melindunginya dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta mengamankan aliran sungai.

 Kawasan sempadan jurang adalah kawasan lereng dengan kemiringan minimal 45% dan kedalaman sekurang-kurangnya 5 meter dan daerah datar bagian atas paling rendah 11 meter.

Selanjutnya untuk kawasan lindung dengan fungsi kawasan suaka alam dan cagar budaya, jenis penggunaan yang ada di kawasan perencanaan adalah

kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya.

Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya memiliki kriteria yaitu kawasan berupa perairan laut,

perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang dan atol yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau keunikan ekosistem. Kawasan ini terdapat di sepanjang laut kawasan perencanaan.

Jenis kawasan lindung lainnya yang ada di kawasan perencanaan adalah kawasan lindung dengan fungsi kawasan rawan bencana dengan jenis penggunaan yang ada di kawasan perencanaan adalah kawasan rawan

bencana. Kawasan rawan bencana merupakan kawasan

yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, longsor dan lain-lain. Kawasan rawan bencana yang ada di kawasan perencanaan adalah kawasan rawan bencana potensial terjadi gerakan tanah. Untuk kawasan pesisir pantai di bagian selatan kawasan perencanaan termasuk dalam kawasan yang rawan terjadi gelombang pasang/tsunami.

Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya merupakan fisik binaan yang sudah dibudidayakan/ dikembangkan menjadi suatu kegiatan sosial ekonomi dengan jenis penggunaan mencakup : 1) Pertanian Tanaman Pangan merupakan lahan

untuk kegiatan pertanian tanaman bahan makanan, yang terdiri dari lahan basah (sawah) dengan jenis tanaman padi dan lahan kering (tegalan) dengan jenis tanaman seperti buah, sayur, kacang-kacangan, palawija, hortikultura dan tanaman pangan lainnya.

2) Perikanan dan budidaya perikanan yang dikembangkan di perairan darat.

3) Peternakan merupakan kawasan yang diperuntukkan bagi peternakan hewan besar dan padang penggembalaan ternak.

4) Perkebunan merupakan lahan budidaya tanaman tahunan (tanaman keras), baik yang menghasilkan tanaman bahan pangan maupun bahan baku industri seperti kopi, kelapa, cengkeh, kapuk dan sebagainya.

5) Perumahan merupakan lahan budidaya untuk kegiatan perumahan dan fasilitas, utilitas, sarana serta prasarana penunjangnya.

Dari 5 (lima) jenis penggunaan kawasan budidaya tersebut yang terdapat di kawasan perencanaan adalah

kawasan pertanian tanaman pangan lahan, perikanan, peternakan, kawasan tanaman perkebunan dan perumahan.

Pertanian Tanaman Pangan

Kawasan pertanian lahan kering berupa areal yang ditanami tanaman palawija, sayur-mayur dan lainnya yang diusahakan pada periode tertentu yaitu pada musim hujan karena lahan sawah yang terdapat di kawasan perencanaan adalah sawah tadah hujan. Kawasan ini terletak di sekitar permukiman penduduk pada daerah-daerah dataran rendah.

Perikanan

Di kawasan perencanaan, kegiatan perikanan yang ada adalah perikanan tangkap, kegiatan pembudidayaan rumput laut dan tiram mutiara.

Peternakan

Untuk kawasan peternakan di kawasan perencanaan adalah di sekitar permukiman terutama pada tegalan baik menggunakan kandang maupun yang dibiarkan bebas. Hewan yang diternakan antara lain sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam buras dan entok. Kawasan ini menyebar hampir di seluruh kawasan dan biasanya

menjadi satu dengan penggunaan lahan lainnya sehingga tidak terdapat kawasan yang khusus untuk peternakan.

Perumahan

Perumahan di kawasan perencanaan terletak pada daerah dataran rendah sepanjang pantai dengan arah orientasi pengembangan permukiman cenderung mengikuti pola jaringan jalan yang ada.

PROFIL DAN ANALISIS SARANA DAN PRASARANA

a. Sistem Prasarana Transportasi

Jalan dan jembatan merupakan prasarana perhubungan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan akan menuntut pembangunan jalan dan jembatan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Kawasan perencanaan dilewati oleh ruas jalan dari Tohpati-Kusamba.

Terminal barang di Kabupaten Gianyar merupakan suatu kebutuhan, mengingat tingginya aktivitas bongkar muat kebutuhan hidup perkotaan maupun aktivitas ekspor. Lokasi terminal barang diusulkan sebagai berikut :

 Lokasinya memiliki akses langsung ke Pelabuhan Laut atau Bandar Udara melalui jalan arteri primer maupun kolektor primer.

 Memiliki cadangan lokasi lahan yang cukup luas untuk berbagai aktivitas bongkar muat, parkir kontainer, parkir angkutan barang, dan fasilitas perkantoran

Berdasarkan syarat-syarat di atas, maka alternatif arahan lokasi terminal barang adalah di sekitar Sakah, Kecamatan Sukawati.

Sistem prasarana wilayah lainnya yang dimaksud meliputi : prasarana energi/listrik, telekomunikasi, air bersih dan sistem persampahan.

1) Listrik

Hampir seluruh kebutuhan listrik di Kabupaten Lombok Tengah dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pelayanan listrik dari PLN sudah mampu menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar, termasuk di kawasan perencanaan.

Dokumen terkait